NovelToon NovelToon
Season Hunter

Season Hunter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Iblis / Mengubah Takdir / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: LauraEll

Aditya, seorang gamer top dalam Astaroth Online, mendadak terbangun sebagai Spectra—karakter prajurit bayangan yang ia mainkan selama ini. Terjebak dalam dunia game yang kini menjadi nyata, ia harus beradaptasi dengan kekuatan dan tantangan yang sebelumnya hanya ia kenal secara digital. Bersama pedang legendaris dan kemampuan magisnya, Aditya memulai petualangan berbahaya untuk mencari jawaban dan menemukan jalan pulang, sambil mengungkap misteri besar yang tersembunyi di balik dunia Astaroth Online.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LauraEll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3 : Si Kuning

Di Kediaman Count Emiris

Keluarga Count Emiris berkumpul dalam ruang tamu yang mewah. Di tengah suasana hangat, mereka menyimak dengan penuh perhatian cerita Putri Endrina yang masih tampak bersemangat, meskipun tampak lelah setelah perjalanan panjangnya.

"Saat menuju kota Greenmount, perjalanan awalnya berjalan lancar," kata Putri Endrina, menyesap teh hangatnya. "Tapi ternyata, urusan diplomatik yang Ayah tugaskan memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Tujuh hari berlalu, dan akhirnya kami memutuskan untuk segera pulang meskipun sudah sangat lelah."

Count Emiris mengangguk, memperhatikan setiap kata yang diucapkan putrinya. Lalu, Endrina melanjutkan dengan nada yang lebih serius. "Namun, di tengah perjalanan pulang, kami disergap oleh kawanan goblin. Para kesatria yang mengawal kami kewalahan melawan jumlah mereka yang begitu banyak. Aku sangat takut, tapi terus berdoa agar seseorang datang membantu kami."

"Kemudian datanglah seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai Tuan Spectra," lanjut Endrina dengan wajah kagum. "Dia seorang diri menghadapi para goblin dengan kekuatan yang luar biasa. Gerakannya sangat cepat, dan sihir esnya mampu melumpuhkan para goblin tanpa kesulitan."

Count Emiris tampak tertarik. "Gracia, apakah benar kejadian itu seperti yang diceritakan?"

Gracia, pelayan setia Endrina, mengangguk hormat. "Benar, Tuan. Tuan Spectra memiliki kemampuan bertarung yang sangat hebat. Dengan gerakan gesit dan kekuatan sihirnya, ia mampu mengalahkan para goblin tanpa terluka sedikit pun."

"Hm, sungguh luar biasa," gumam Count Emiris dengan kagum. "Sayang, kenapa kau tak mengajaknya ke sini?"

"Sudah aku coba, Ayah," Endrina menjawab sambil tersenyum. "Tapi dia meminta turun di gerbang utama kota."

Mereka melanjutkan percakapan dengan santai, hingga tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras dari arah luar.

BOOM!

Seluruh bangunan bergetar, membuat orang-orang panik dan berlarian ke luar.

Di Tempat Spectra

Sementara itu, di tengah kota, Spectra sedang menghadapi tiga orang berandalan yang mengepungnya.

"Kau sedang dalam masalah besar sekarang, tahu?" ejek salah satu berandalan itu.

Spectra hanya menyeringai. "Masalah besar? Aku rasa kalian yang sedang dalam masalah besar jika tidak pergi sekarang."

Tanpa menunggu jawaban, salah satu dari mereka melancarkan serangan, tapi Spectra mengelak dengan mudah. Dia mengepalkan tangan, bersiap untuk melawan. "Yah, cukup sudah! Kalau begitu, aku akan menumbangkan kalian satu per satu."

Namun sebelum Spectra sempat bertindak, tiba-tiba terdengar suara teriakan yang keras.

"KETEMU KAU!!!"

Spectra dan para berandalan menoleh. Seorang anak laki-laki berambut pirang dengan pakaian petualang dan pedang besar melompat turun, langsung berdiri di antara mereka.

"Siapa kau?" tanya Spectra bingung.

Anak laki-laki itu tersenyum lebar. "Namaku Dale! Aku sudah lama mencari lawan yang kuat, dan aku yakin kaulah orangnya."

Spectra mengerutkan kening. "Sekarang bukan waktu yang tepat! Aku sedang sibuk."

Dale hanya tertawa dan langsung melompat ke arah para berandalan. "Yang lemah sebaiknya tidak mengganggu!" Dengan cepat, Dale melumpuhkan mereka bertiga hanya dalam beberapa gerakan, membuat mereka terkapar tak berdaya di tanah.

Spectra menghela napas, agak kesal tapi juga kagum melihat kemampuan anak ini. "Hebat juga... Tapi, apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?"

Dale tersenyum penuh semangat. "Aku mencari lawan kuat. Kau tak akan menolak bertarung, kan?"

Spectra menatap Dale dengan tatapan tajam. "Baiklah. Kalau kau ingin melawan, aku tak akan mundur."

Dengan satu gerakan, Spectra membuka menu inventory-nya dan mengeluarkan pedang mithril bernama Kubikiri. Pedang itu berkilauan dengan aura dingin dan tajam.

Dale melihat pedang itu dan tertawa kagum. "Luar biasa! Pedang itu pasti luar biasa kuat."

Spectra hanya tersenyum tipis. "Kalau begitu, jangan sampai kecewa."

Tanpa aba-aba lagi, Dale maju menyerang dengan cepat, pedangnya berkilau dengan cahaya merah yang mencerminkan semangat bertarungnya. Spectra menangkis tebasan Dale dengan mudah, tapi Dale tak menyerah. Ia menyerang berkali-kali, namun setiap serangannya selalu ditangkis atau dihindari oleh Spectra.

Dale melompat mundur, terengah-engah. "Kau kuat... lebih kuat dari yang kubayangkan."

"Sudah puas?" tanya Spectra sambil bersiap menghadapi serangan berikutnya.

"Belum!" Dale tertawa sambil mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Kali ini aura merah mengelilingi tubuhnya, memberikan energi tambahan pada pedangnya. "Kali ini, kau akan kalah! Bloody God Slash!"

Teriakan Dale menggema di udara, diiringi kilauan cahaya merah menyala yang membungkus pedangnya. Dalam sekejap, ia melepaskan tebasan yang melesat dengan kekuatan dahsyat, langsung menuju ke arah Spectra.

Spectra sempat menatap serangan itu dengan mata menyipit, lalu ia melangkah mundur dan bersiap untuk menangkis. Namun, kekuatan yang terpancar dari tebasan Dale jauh lebih besar daripada yang ia duga. Energi merah itu menghantam Spectra tepat sasaran, menciptakan ledakan besar yang mengguncang tanah di bawah mereka.

*BOOOMMM!!!

Asap dan debu beterbangan ke segala arah, menyelimuti Spectra dan membuatnya sulit terlihat. Ledakan tersebut bahkan menimbulkan retakan di tanah dan merusak bangunan di sekitar mereka.

Dale, yang berdiri tak jauh dari sana, mengatur napasnya yang masih berat. Keringat mengucur di dahinya, tapi di matanya terpancar rasa puas. Ia menyaksikan asap yang masih menggumpal di tempat Spectra berdiri, yakin bahwa serangannya berhasil melumpuhkan lawannya.

"Hehehe... HAHAHAHA!" Tawa Dale membahana, penuh kemenangan. Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, seolah-olah merayakan pencapaian yang luar biasa. Dengan napas tersengal, ia berteriak lantang, "AKU MENANG! AKU BERHASIL MENGALAHKANMU!"

1
reza cryon
Lanjutin thor keren
Ell: Tenang Up tiap hari pantengin aja ya/Joyful/
total 1 replies
reza cryon
Lyra chan 🥺
reza cryon
waduwww😍
reza cryon
Boleh boleh maid nya xixiii
Musiba Bibabi
Duh mati dong :)
mugenda meme
wih up up thor
Musiba Bibabi
Update thorr buru
Ell: Siap bos otewee
total 1 replies
SINDY💐
novel kamu lebih bagus dari pada punya aku🙊
Ell: ehh engga juga kok kak tetep semangat yahh/Determined/
total 1 replies
SINDY💐
baru y?
Ell: Iyah nih kak makasi dah like😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!