NovelToon NovelToon
Anindirra

Anindirra

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:15.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: non esee

Warning.!!! 21+


Anindirra seorang single parent. Terikat perjanjian dengan seorang pria yang membelinya. Anin harus melayaninya di tempat tidur sebagai imbalan uang yang telah di terimanya.

Dirgantara Damar Wijaya pria beristri. Pemilik perusahaan ternama. Pria kesepian yang membutuhkan wanita sebagai pelampiasannya menyalurkan hasratnya.

Hubungan yang di awali saling membutuhkan akankah berakhir dengan cinta??

Baca terus kisah Anindirra dan Dirgantara yaa 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Menciumnya dengan penuh kelembutan. Dengan penuh perasaan. Anin menyambutnya dengan sedikit membuka mulutnya. Lidah Dirga menerobos masuk menjelajajah saling membelitkan lidah.

Ciumannya semakin dalam, semakin lama semakin menuntut.

Nghh… Lenguhan Anin mulai terdengar merdu di telinganya. Membangkitkan gairahi dengan nafas keduanya yang semakin memburu.

Menggendong tubuh Anin seperti koala. kaki kurus itu membelit pinggang Dirga masih dengan tidak melepas ciumannya. Di rebahkannya tubuh indah itu di tempat tidur. Dirga ikut merangkak naik mengungkungnya.

Dirga membelai wajah cantiknya. Wajah yang sudah mengganggu konsentrasi kerjanya selama seminggu ini. Ia Menatap mata yang sudah berkabut gairah. Ibu jarinya menyentuh bibir merah yang selalu menggodanya.

"Kamu menikmatinya, Sayang?" Dirga bertanya dengan suara yang semakin berat. Tangan tidak berhenti menyentuh tubuh indahnya.

"Ya, aku menikmatinya." dengan pipi merah merona. Anin memberanikan mengeluarkan suaranya. Sapuan hangat dari mulutnya membuat hasrat Dirga semakin tinggi.

"Aku akan memberikan kenikmatan lebih dari ini." aku akan membawamu terbang melayang." Dirga mencumbunya lagi seakan tidak pernah ada puasnya.

Dari leher hingga ke dada ranumnya. Hingga terus turun ke bawah.

Membuat Anin melepaskan pelepasannya yang pertama. Nafasnya terengah. Kepalanya terangkat ke atas dengan mulut sedikit terbuka. Ia sangat menikmatinya.

Dirga mulai melepas pakaiannya sendiri. Ia tersenyum menyaksikan Anin yang mencapai duluan.

"Kamu harus membayarnya lain waktu." Dirga tersenyum penuh Arti. Dan Anin hanya mengangguk tidak menyadari apa yang akan terjadi nanti.

Pria itu sudah tidak bisa menahannya lagi. Tubuh bawahnya sudah siap menyerang. Menerobos masuk dan menekannya dengan kuat.

“Ahh… Anin menjerit merasakan sesak saat milik pria itu melesak masuk tak tersisa.. Napasnya tersengal, kedua tangannya mencengkeram pundak Dirga. Keduanya mengejar rasa yang semakin lama semakin nikmat.

Dirga membawanya terbang melayang sampai di puncak tertinggi. Hingga beberapa saat Anin mersakan sesuatu yang akan meledak.

"Tunggu aku, Sayang."... Ia mengejar semakin cepat sampai di titik keduanya mengejang merasakan ledakan hebat.

"Anindirra"...

*

*

Anin terbangun saat mendengar suara seseorang sedang berbicara.

“Astaga! Ini sudah pagi." Anin menyadari kalau ia tidak pulang semalam. Ia tertidur lelap setelah Dirga berhenti pas di jam tiga pagi.

Anin membungkus tubuhnya kecilnya dengan selimut. Ia melangkahkan kaki mencari keberadaan Dirga yang telah meninggalkannya di tempat tidur.

Di lihatnya Dirga tengah duduk di sofa sedang melakukan pembicaraan di telfon. Anin berdiri terdiam di tengah ruangan.

Dirga menyadari kehadiran Anin. Ia menggerakkan tangan mengisyaratkan Anin untuk mendekat ke arahnya dan menepuk pahanya.

Anin menurut melangkahkan tungkai kaki mulusnya mendekat ke arah Dirga. Menyambut uluran tangan kanan Dirga. Sedangkan tangan kirinya masih menempelkan benda pipih di telinganya.

Dirga mengarahkannya untuk duduk di pangkuannya. Setelah melakukan pembicaraan Dirga menutup ponselnya. Menaruh benda pipih itu di atas meja.

"Kenapa sudah bangun? Ini masih pagi, Sayang." Tangannya membelai pipi Anin. Menyelipkan rambut kesisi telinga yang sedikit menutupi pipi. Anin merapatkan selimut yang membungkus tubuhnya. Dirga tersenyum melihat apa yang di lakukan wanita itu.

"Kenapa harus menutupnya, hemm... Aku sudah melihatnya. Tidak ada yang terlewat sedikitpun olehku."

Seketika wajah Anin memerah menahan malu.

"Ishh... Bisa tidak? jangan di ucapkan." Bibirnya megerucut.

"Akukan malu." cicitnya.

Dirga terkekeh melihat tingkahnya yang begitu menggemaskan di matanya. pagi ini wanita itu begitu mempesona dengan wajah polos tanpa makeup dan juga rambut yang sedikit berantakan.

"Jam berapa ini?" ia bertanya kepada Dirga. Sambil mencoba bangkit dari pangkuannya. Tetapi Dirga menahannya. Melingkarkan tangannya di pinggang ramping Anin dengan erat.

"Baru jam sembilan" Jawab Dirga seraya menatap dan tangan yang mengusap pipinya.

"Aduhhh Tuan! Aku kesiangan, aku harus kerja." Anin menyadari kalau ia sudah terlambat satu jam.

"Kamu tidak akan kerja hari ini. Aku sudah meminta Bayu, menghubungi Ibumu. Agar menyampaikan kalau kamu semalam tidak bisa pulang. kamu harus keluar kota untuk tugas kerja."

"Hah!" Anin terbengong.

Pria itu menatap wajah Anin sangat dalam. Dengan sorot matanya yang tegas.

"Saya tidak suka kamu datang di acara pesta itu. Penampilanmu mengundang banyak pria mendekatimu." Menarik dagu Anin agar menatapnya. Sorot mata itu mengisyaratkan sebuah perintah.

“Ngg... Aku." Anin bingung harus menjawab apa.

"Aku tidak suka kamu mengabaikan perintah ku."

“Maaf." Anin mulai tertunduk.

"Aku tidak suka, kamu berdekatan dengan pria lain. Apa kamu lupa apa yang sudah aku katakan?"

"Anin mengeleng. Mengangguk dengan bingung." dan itu terlihat lucu. Tapi sebisa mungkin Dirga menahan diri untuk tidak tersenyum.

"Kamu milikku dan akan menjadi milikku seutuhnya. Tunggu aku menyelesaikan apa yang harus aku selesaikan. Dan kamu tidak perlu banyak bertanya? Nanti akan ada saatnya aku akan menjelaskan tentang siapa diriku. Kamu paham?"

Anin mengangguk pelan.

"Jangan di ulangi lagi!"

"Tapi kemarin-- " Anin mencoba menjelaskannya.

"Aku sudah tau, dan berhenti memanggil saya dengan sebutan Tuan! Panggil saya dengan pangilan lain!"

"Apa?"

"Apa saja."

"Mas?"

"Tidak masalah."

"Kamu harus mengingat semua yang aku ucapkan jangan sampai melanggarnya." Dirga mendekatkan wajahnya seraya bebisik.

"Saya ingin mencoba sesuatu"

Tubuh Anin meremang saat nafas hangat pria itu menerpa wajahnya. Desiran di dalam tubuh menguar memberikan sensasi yang berbeda.

Menarik tengkuk wanita itu… menempelkan bibir menciumnya dengan penuh kehangatan.. Dirga menyingkirkan selimut yang membungkus tubuh indahnya. Membalikkan tubuh ramping itu kehadapnya. Dirga mulai mencumbunya lagi dan lagi. Kedua tangannya menyusuri setiap lekuk tubuh indahnya sampai ke pinggul.

Anin menggeliat di atas pangkuannya. Ketika kedua tangan nakal Dirga beralih ke bawah. Dirga meremat dua gundukan yang semakin mencuat ujunnya. Memainkannya... Menenggelamkan wajah di belahan dadanya. Dirga memposisikan miliknya yang sudah menegang. Menerobos masuk menekannya hingga…

“Ahh… Anindirra!!"

****

Bersambung❤️

1
Indah Indra Indri
sangat bagus,aku sangat menyukainya
aurel chantika
ikut aja Anin daripada suami kamu marah
aurel chantika
catet ya Bu,bukan Anin yg godain Andre tapi Andre yg GK bisa move on
aurel chantika
bisa tidur nyenyak ne
aurel chantika
enak kayaknya
aurel chantika
jujur lebih baik nin
Ani Sukmayati
mdh"n d dunia nyata ada cowok model dirga n bayu 🤲👍🤭
Indah Indra Indri
thor aku ngebut ya baca nya,dari awal sampai bab ini ga berasa udah tamat aja
Indah Indra Indri
kerennnnnnnnnnn,semangat jaga slalu kesehatan thor
Ani Sukmayati
Ratna mng g tau diri 😡😡😡
Deuis Lina
d tunggu kisah selanjutnya
Diah Anggraini
saya tipe orang yang ga pernah protes sama karya orang lain..
karna saya sadar diri..
saya ga bisa nulis cerpen..
hee
Diah Anggraini
semangat ya Ka
Indri Ani
sedihhh😭😭😭😭
eaeo 🍒🍃
mantul bang Dirgaaaa.... akuuu padamuuu bang/Drool//Drool//Drool/
Indah Indra Indri
ahhhhh baper deh,berasa muda lagi aku
TongTji Tea
Ratna Harusnya kamu dapet lebih .karena kan Harta Dirga di dapat pas menikah sama kamu ,jatuh nya harta bersama .Nah kamu Harusnya dapet lebih Dari 1 M .Harusnya begitu sih .
TongTji Tea
kalo lagi hamidun jangan makan bakar2 an dulu ..apalagi sate ..Big no ya anin.apalagi sate sapi Dan kambing yang tidak Tau mateng apa tidak .
Diah Anggraini
bisa bisa nya kau ndre mw balik sam anin
Triastuti
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!