NovelToon NovelToon
Malam Pertama Dengan BUJANG LAPUK

Malam Pertama Dengan BUJANG LAPUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: riena

Follow Ig @ rii-ena

Cerita ini mengkisahkan tentang Firda, seorang mahasiswi tingkat satu yang dengan iseng menggagalkan pernikahan Bujang.
Pria dewasa yang dijuluki si bujang lapuk.

Tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Firda yang menyebabkan pernikahan dirinya yang gagal, Bujang membalas permainan yang Firda buat dengan menikahinya malam itu juga.

Bagaimana pernikahan yang mereka jalani selanjutnya? Apakah Firda akan menyerah dan bercerai dengan Bujang yang katanya sudah aki-aki atau justru malah Firda jadi jatuh cinta.

Lalu Bujang sendiri? Masihkah dendam pada Firda karena sudah mengacaukan pernikahannya atau justru bersyukur? ikuti terus cerita mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Membangunkan, tapi Tidak Bertanggung jawab

"Ponsel ini milik Abang, Firda sayang. Anggap saja sebagai ganti rugi Abang sudah keluar duit banyak kemarin itu, kita mau pesta lagi dan Abang harus mengeluarkan dana lagi. Sepertinya bisa untuk nambah-nambah biaya, iya nggak, Yah?"

Ayah Deni tertawa kecil, bagaimana dia tidak ikhlas menyerahkan Firda pada pria dewasa itu. Bujang tidak pura-pura manis di depannya, dia juga bisa menyelesaikan masalah tanpa harus mempermalukan keluarganya akibat ulah putrinya sendiri.

Raka cepat-cepat menyembunyikan ponsel milik Firda yang diberikan padanya kemarin di belakang punggungnya, lalu anak remaja itu berdiri di belakang punggung Bagas.

"Maaf, Kak! Barang yang sudah diberikan tidak boleh diminta kembali, ibarat kata jangan menjilat ludah sendiri. Iya nggak, Bang?" ucapnya menowel bahu Bagas.

"Hmm, nggak penting ponsel bagus atau tidak, yang utama ada kuotanya atau tidak? Jangan numpang hotspot terus! Memalukan, nggak modal." cibir Bagas membuat Firda semakin cemberut.

"Yah, kalau nanti pesta, kan ada amplopnya tuh. Boleh dong Firda minta untuk..."

Belum sempat Firda meneruskan ucapannya, ibunya sudah membungkam mulut Firda dengan telapak tangan.

"Nggak boleh mengharapkan seperti itu, Firda! Pesta pernikahan bukan sebagai ajang untung dan rugi mengharapkan amplop dari tamu undangan. Mish, Ibu serahkan putri Ibuk agar kamu bisa mendidiknya dengan keras." ucap wanita paruh baya itu kepada Bujang.

"Insya Allah, Buk. Ayo Firda sayang, kita pulang karena hari sudah malam." ajak Bujang seperti seorang guru sekolah taman kanak-kanak yang mengajarkan membaca pada anak didiknya.

Sampai di rumah, Firda terus membuntuti Bujang seperti seekor anak kucing.

Abah dan Umi yang sedang menonton TV sampai terkikik geli melihat tingkah pola anak dan menantunya.

"Bah, bagaimana bisa Hamish punya istri lucu begitu?" ujar Umi sampai pipinya terasa pegal karena menahan tawa.

"Itulah beruntungnya Hamish. Tiga kali gagal menikah, penggantinya istri yang masih kecil sekaligus menghibur kita dengan semua tingkah konyolnya.

Umi nggak benci kan dengan Firda yang sudah membohongi kita semua?"

Abah menatap wajah istrinya lembut, terlihat Umi menggelengkan kepalanya.

"Dari awal Umi nggak percaya dengan tuduhan Firda di kantor urusan agama itu, karena Umi tahu putra kita seperti apa. Memang Hamish tidak terlalu alim, tetapi dia tahu bahwa zina itu seburuk-buruknya jalan. Apalagi saat Abah dan Hamish berbicara berdua dengan bisik-bisik, Umi tahu kalau Abah dan Hamish merencanakan sesuatu. Ditambah lagi Abah dan Ustadz Syukur yang terlihat santai ketika berada di rumah ayahnya Firda, firasat Umi mengatakan kalau ada drama balasan untuk menantu kita yang sedikit badung itu."

"Umi memang yang...Terbaik." puji Abah mengikuti cara bicara Firda yang meniru BoBoiBoy sambil merengkuh bahunya.

"Kita akan beritahukan pada Faiza, Hana dan kedua menantu kita besok ya, Bah! Lagipula kurang bagus membiarkan berita palsu itu terlalu lama beredar kan?"

Abah Surya menganggukkan kepalanya, tidak lama ponselnya berdering. Terlihat panggilan dari Ayah Deni, Abah segera menekan tombol menjawab.

...*****...

"Kamu mau mengikuti Abang sampai ke kamar mandi? Yakin berani?" Bujang memutar badannya saat sudah berdiri di depan kamar mandi.

Firda menggaruk-garuk kepalanya.

"Sebelum di jual, aku cuma pinjam. Aku ingin melihat fitur yang ada didalamnya, kemarin kan belum puas. Ayolah, Bang! Kasihanilah istri Abang ini." Firda mengedipkan matanya genit, Bujang sampai tergelak.

Daripada tidak jadi masuk ke dalam kamar mandi karena Firda yang terus membuntutinya, Bujang memberikan ponsel itu pada Firda.

"Oke, ponsel ini akan jadi milikmu jika kamu bisa membuka kata sandinya. Abang kasih waktu sampai Abang selesai dari kamar mandi."

Firda segera menyambar ponsel yang menjadi asbab dia menjadi istri Bujang.

Sudah beberapa kali dia mencoba kata kunci tetapi gagal, apalagi sudah ada peringatan jika ponsel akan segera di nonaktifkan secara otomatis karena Firda tidak bisa memasukkan sandi dengan benar beberapa kali. Firda menyerah kalah sebelum Bujang keluar dari kamar mandi.

"Bagaimana? Bisa? Padahal Abang sudah berlama-lama di dalam kamar mandi sampai Abang mau ketiduran lho."

Bujang kembali mengambil ponselnya, Firda diam saja.

" Jadi beneran itu mau Abang jual?"

"Iyalah, biar Abang nggak sakit ati. Masak anak Abah Surya cuma di hargai murah, memang Abang lelaki murahan."

Bujang mulai mengotak-atik ponselnya. Mengecek berapa saldo yang tertinggal di rekening tabungan miliknya, apakah masih cukup untuk memberikan uang sepantasnya pada mertuanya untuk biaya pesta.

Firda sendiri setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian, dia mulai lagi mendekati Bujang. Seperti tadi sore, dia tidak memiliki rasa malu sudah menempel seperti kucing yang minta di elus-elus.

"Fir, bisa geser dikit nggak? Jangan terlalu nempel! Bahaya."

Firda melongo, lalu melirik kearah dadanya yang sudah menempel pada lengan Bujang, cepat-cepat Firda menutupinya dengan bantal.

Telat Fir.

Firda terkadang lupa kalau Bujang itu pria dewasa, dan sekarang sudah suaminya walaupun menikahnya karena dadakan. Tapi secara agama tetap saja mereka suami istri, Bujang tentu saja tidak mungkin menolak ditempeli oleh Firda.

Yang jadi masalah itu, apakah Firda mau bertanggung jawab setelah memancing dirinya? Masalahnya mereka belum ada membuat kesepakatan, apalagi Firda masih muda dan masih kuliah.

"Abang..." Firda melirik ke arah area pribadi Bujang yang sedikit lain karena posisi Bujang duduk setengah berbaring. Menyadari tatapan nakal Firda, Bujang menjitak kepala Firda.

"Kamu yang membangunkannya, Fir, bisakah kamu bertanggung jawab?" Bujang langsung menutupinya dengan bantal agar mata Firda tidak terus tertuju ke situ.

Firda juga menutupi wajahnya dengan bantal karena malu, dia bukan gadis bodoh yang tidak tahu apa-apa. Dia sangat tahu, tapi dia belum siap.

" Bang, maaf! Kan kita belum duduk di pelaminan, kata orang nanti bakalan kurang manglingin kalau sudah nggak virgin lagi."

"Nggak ada hubungannya, pemikiran dari mana itu?"

"Tapi kan akunya masih takut."

"Makanya jangan nempel-nempel kayak kucing haus belaian, nanti Abang terkam kamu baru tau." ujar Bujang sewot, kepalanya mendadak pusing.

"Auw...Takuuut." Firda tertawa lalu memeluk bantal guling.

Rese Firda ya?

"Tidur yuk, Bang! Sudah malam, besok aku mau membantu Umi di dapur. Biar disayang mertua." ucap Firda sambil menguap, tapi masih tetap bisa tertawa kecil.

Bujang menyentak napasnya kuat, bergerak mematikan lampu kamar.

Dia berbaring sedikit gelisah di samping Firda yang langsung terlelap, terdengar dekuran halus yang keluar dari hidungnya.

Kenapa dia bisa tidur secepat itu ya? Seakan tidak ada beban yang memberatkan hidupnya, dasar bocah.

"Fir, Firda, kamu sudah tidur?" panggil Bujang pelan menyentuh pipi Firda.

Tidak ada reaksi dari Firda.

Tangan Bujang semakin berani, ujung jarinya mengusap lembut bibir Firda yang sudah membuat hidupnya jungkir balik. Firda tetap tidur dengan nyenyak.

Firda tidur seperti orang pingsan, sangat berbeda ketika baru pertama kali mereka tinggal sekamar berdua. Sekali panggil Firda sudah menyahut, mungkin karena sekarang dia sudah merasa nyaman jadi Firda sedikit sukar untuk dibangunkan.

Semakin Firda tidur dengan nyenyak, semakin mudah bagi Bujang untuk mencicipi rasa manis yang ada pada diri Firda.

Mungkin tindakannya pengecut karena sudah menyentuh Firda di saat gadis itu tengah tertidur nyenyak, tapi siapa yang suruh Firda memancing-mancing dirinya tadi.

Bujang tidak menyentuh bibir Firda karena kuatir Firda akan terbangun, masih ada daerah lain yang bisa di jelajah dengan bebas. Bujang juga bisa menciptakan karya lukisan terindah di tempat yang tersembunyi, palingan juga dikiranya besok alergi.

Disela-sela kegiatannya Bujang masih sempat menyeringai puas.

Setelah merasa cukup, Bujang memasang kembali pengait kancing piyama yang Firda kenakan. Menarik tubuh Firda untuk bisa masuk ke dalam pelukannya.

Tanpa sadar Firda sendiri justru semakin menelusupkan kepalanya ke dalam ceruk leher Bujang

...****************...

Waaahhh...Firda nggak ada malu-malunya ya? Jadi pengen menggantikan posisi Firda, eh.

1
hìķàwäþî
popok???
hìķàwäþî
jadi.. kontraknya itu per waktu atau per bab thor?
Ulil Baba
kadung apk kui TK buang 😭😭
hìķàwäþî
jejak mungkin ga ad.. bukti ud unboxing sih msh ad..
hìķàwäþî
hp nya mahar, hasil dr nodong
hìķàwäþî
keluarga absurd.. wkwkwk
hìķàwäþî
guyuban saat ada kegiatan.. identik sm kgiatn hajatn..
hìķàwäþî
rahas siaaa
Ulil Baba
emang bentuk nya gimana yg udah pro
hìķàwäþî
bs berhenti dlu nih bacanya.. hr k 2 puasa nih..
hìķàwäþî
mau seharga lambo.. duitnya ga kliatn hilalnya mish..
hìķàwäþî
drama emang rangkaian kebohongan yang dibuat untuk menghibur orang lain..
sandiwara.. film.. sejenisnya..
hìķàwäþî
malu2 miau mish..
hìķàwäþî
burung kampus..
hìķàwäþî
kirain hamish daud.. byat gw visualnya dy aj lah .. /Drool/
Suriyanti Jamaluddin
Luar biasa
Fitri Arjuni
🤣🤣🤣🤣
Vera Mahardika
udh lama aku jd lupa lg ceritanya tentang firda danhamis
Malem Sihombing
Lumayan
Malem Sihombing
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!