NovelToon NovelToon
Because Of Love

Because Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aldifa Sasya

Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir Ketahuan

Hari pertama Zahra kembali menjadi dokter, ia langsung disibukkan dengan beberapa operasi besar yang ia tangani hari ini. Tidak sendiri Zahra di temani oleh seorang dokter senior, karena ia telah lama juga tidak memegang alat untuk operasi jadi ia perlu untuk di temani oleh seorang senior.

Menjelang malam Zahra pun akhirnya selesai dengan tugas nya hari ini. Dan sekarang ia sedangkan dalam perjalanan pulang. Tidak lupa ia mampir ke sebuah warung makan untuk membeli makanan, karena ia tau jika Zaki tidak bisa memasak.

hampir tiga puluh menit Zahra pun tiba di rumah nya, ia tidak mengunakan kendaraan, Zahra berangkat atau pulang dengan jalan kaki.

Sampai di rumah ia telah di sambut oleh pria kecil.

"bunda,,,," teriak Zevan ketika melihat Zahra masuk ke dalam rumah.

"kesayangan bunda, bunda kangen" ucap Zahra meraih Zevan dan mengendong nya.

"apa bunda capek ?" tanya Zevan karena setiap kali iya pulang kerja Zevan selalu saja bertanya.

"sedikit,,, Zevan sudah makan belum?" tanya Zahra sambil mencium pipi gembul Zevan.

"belum, hanya makan mie instan aja" ujar Zevan tersenyum.

"besok jangan makan mie instan lagi ya, bunda akan usahakan untuk pulang sebelum malam, dan ini tolong pindahkan makanan ke dalam piring ya" kata Zahra menurunkan Zevan.

"iya kak" sahut Zaki.

Zaki pun meraih kantong plastik yang di bawa oleh Zahra dan membawa nya ke dapur, sedangkan Zahra ia masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri nya. Setelah selesai dengan kegiatan nya Zahra pun langsung ke dapur kecil nya, untuk makan malam bersama dengan anak nya dan zaki yang pasti nya telah menunggu kedatangan nya.

Setelah selesai makan malam Zahra menemani Zevan tidur sebelum ia melihat Zaki yang sedang mengerjakan tugas sekolah nya.

"bagaimana apa sudah selesai tugas nya?" tanya Zahra yang masuk ke dalam kamar Zaki.

"sedikit lagi kak" sahut Zaki menatap pada Zahra. Zaki sangat bersemangat untuk sekolah karena Zahra, dulu nya saat pertama kali bertemu dengan Zahra ia sangat malas sekali sekolah dan malah mencari kerjaan. Tapi perkataan Zahra membuat ia ingin sekolah karena perkerjaan yang sulit ia dapat kan tanpa sekolah.

"ya sudah selesai kan ya, kakak temani" ucap Zahra duduk di ranjang Zaki.

"iya kak" sahut Zaki singkat karena ia lagi menulis jawaban.

"Zaki, besok kakak rencana akan melihat salah satu perumahan yang ada di sekitar sini" ucap Zahra dengan keinginan nya.

"apa kakak ingin membeli rumah?" tanya Zaki tanpa menatap Zahra.

"kakak ingin membeli rumah untuk tempat tinggal yang layak buat kita" sahut Zahra.

"tapi, bagaimana cara nya kita membayar nya kak?" tanya Zaki mengalihkan pandangan pada Zahra.

"kakak sudah dapat kerjaan yang lebih bagus, pasti bisa untuk membayar nya, dan kamu tidak bisa sekolah dan bahkan kuliah nanti nya" kata Zahra tersenyum.

"kak, untuk kuliah aku akan cari uang sendiri, atau langsung kerja aja, selama ini aku telah banyak merepotkan kak" sahut Zaki.

"kakak tidak merasa repot Ki, justru kakak senang ada yang menemani kakak dan Zevan di sini" ucap Zahra dengan wajah sendu.

"kak apa kakak tidak kembali lagi ke keluarga Pratama?" tanya Zaki.

"kakak tidak mau menghancurkan kebahagiaan kak Zahira dan mas Luffy" sahut Zahra.

"tapi kakak menikah dengan mas Luffy karena permintaan mas Luffy kan, dan karena anak mereka, kakak bukan penghancur, walaupun nanti akan ada yang di pilih, tapi setidaknya Zevan bahagia" kata Zaki yang mengingat pada kehidupan mereka selama lima tahun ini.

"kakak belum ingin kembali, kakak masih belum menerima kenyataan ini, ini sulit buat kak, kakak mendapatkan berita kak Zahira telah tiada, dan ternyata yang jadi suami kakak adalah suami nya, saat semua nya telah berjalan dengan baik, tiba saja dia kembali dan ternyata ia selamat, terus kakak harus menerima kenyataan jika mas Luffy memilih dia. Dan aku memang tidak di cerai kan sama mas Luffy tapi aku menjadi madu kakak kembar ku sendiri" kata Zahra yang memang sedih dengan kehidupan nya.

"maaf kan aku kak, aku tidak akan membahas itu lagi, mari kita mulai hidup baru sekarang di sini, aku akan menjaga kakak dan Zevan, aku janji kita akan selalu bersama kak, bahkan sampai aku memiliki keluarga nanti, aku akan tetap di samping kak Zahra" ucap Zaki memeluk Zahra.

"terima kasih telah mau menjadi adik kakak, kakak akan terus berusaha untuk bisa membuat kamu dan Zevan bahagia" kata Zahra mengusap bahu Zaki.

"iya kak, aku akan bantu kakak untuk jaga Zevan sampai nanti aku dapat kerjaan buat bantu kak" ujar Zaki menatap wajah Zahra.

"iya, sekarang kerjakan tugas nya" ucap Zahra.

.

.

.

Dan pagi ini, sebelum berangkat ke rumah sakit, Zahra pun menuju ke perumahan yang ada di depan rumah sakit itu. Ia berniat untuk membeli salah satu rumah yang ada di sana.

Karena komplek perumahan itu ada di depan rumah sakit tempat ia berkerja, jujur saja Zahra takut meninggal kan Zevan sendiri di kontrakan saat Zaki masih bersekolah.

setelah dari sana Zahra kembali ke rumah sakit, nanti ia akan menemui pemilik rumah, dan jika rumah itu cocok untuk mereka tempati Zahra akan membeli nya.

"maaf dok, UGD dokter belum datang, ada pasien yang baru saja masuk" ucap seorang perawat panik.

"biar saya yang menangani nya dulu" sahut Zahra berjalan cepat menuju UGD.

Sampai di sana perawat pun mengarahkan nya pada seorang pasien yang terbaring di bangkar. Zahra melihat pasien itu, dan berjalan menghampiri nya. Namun ia menghentikan langkahnya dan bertanya pada perawat itu.

"kenapa dia ?" tanya Zahra tanpa menatap pada perawat.

"sesak nafas, seperti nya ia mengalami alergi" sahut perawat.

"apa dia datang sendiri ke sini?" tanya Zahra lagi.

"tidak bersama kedua orang tua nya " sahut perawat yang bingung.

Zahra pun meminta masker pada perawat itu, dan ia mulai memeriksa anak yang berusia sekitar sembilan tahun itu yang tidak lain adalah Lucky keponakan nya. Yang artinya Luffy dan kakak nya sedang ada di kota tempat nya berada.

Zahra pun mengunakan masker nya, setelah memeriksa kondisi Lucky, dan ia terpaksa harus menemui Luffy dan kakak nya yang sedang menunggu di luar. Dan beruntung tadi ia masuk lewat pintu samping UGD, jadi mereka tidak bertemu.

"dengan keluarga pasien?" tanya Zahra mengagetkan kedua nya.

"iya, bagaimana kondisi putra saya" sahut Zahira panik.

"kondisi nya sudah membaik, dan sesak nya sudah tidak terdengar lagi, hanya alergi makanan saja, jadi tolong jangan memberi ia makanan yang dapat memicu alergi nya kambuh, itu dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan pasien" ucap Zahra.

"kemungkinan nasi goreng yang ia makan bercampur dengan udang" ujar Luffy.

"iya, itulah yang menyebabkan dia sesak nafas, bapak dan ibu tidak perlu khawatir kondisi sudah membaik, dan jika memang nanti tidak ada keluhan dari nya mungkin bisa pulang" ucap Zahra tersenyum di balik masker nya.

"terima kasih dok, boleh kami masuk?" tanya Zahira menatap lekat wajah Zahra.

"silahkan" sahut Zahra singkat, dan berjalan meninggalkan kedua nya.

Namun mata Zahira tidak sengaja melihat pada sebuah nama yang ada di baju milik Zahra.

"Zahra,,,,, tunggu,,," teriak Zahira. Berjalan mengejar Zahra yang sudah mempercepat langkahnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!