" Maaf Al, kita nggak bisa lanjutin hubungan kita ini."
Sakit hati Alna, tiba-tiba diputuskan oleh sang tunangan yang merupakan seorang tentara. Tanpa ada alasan yang jelas, hubungan yang sudah berjalan 3 tahun itu pupus begitu saja.
Sebenarnya Alna bukan lah korban "Hallo Dek!", karena dia juga merupakan seorang tentara. Ia dan Bimo berada di kesatuan yang sama.
Untuk mengobati sakit hatinya, Alna mengusulkan dirinya sendiri untuk pergi melakukan tugas sebagai seorang dokter di sarang mafia besar yang disinyalir mendanai perang. Tapi siapa sangka sang mafia malah jatuh cinta kepada Alna.
" Aku akan terus mengejarmu meskipun kau menolak ku. Aku bahkan rela membuang semua ini asalkan kau mau menerimaku." Ahmed Yusuf Subrata.
" Tapi aku adalah orang yang ingin menangkap mu." Alna Gyantika Kalingga
Bagaimana kisah cinta Mayor Alna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentara dan Mafia 33
" Bedebah sialan! Norman, dia sungguh sangat tidak becus. Masa melakukan hal seperti itu saja tidak bisa. Dan malah dia ketahuan."
" Maaf Bos."
Seorang pria tengah memukul-mukul meja setelah mendapat sebuah laporan dari anak buahnya atas gagalnya misi tersebut.
" Padahal hanya kurang sedikit lagi membuat issue itu jadi nyata. Sialan!" geramnya lagi.
" Lalu sekarang apa yang harus kami lalukan. Norman saya yakin sudah ditangkap. Itu berarti mungkin identitas Anda akan ketahuan, Bos."
Pria berwajah latin itu masih terdiam. Agaknya dia tengah memikirkan sesuatu.
Apa yang dikatakan oleh anak buahnya itu benar, jika Norman tertangkap maka nama dia pasti akan disebut. Kecuali Norman benar-benar setia hingga akhir. Namun, dia sendiri pun tidak yakin. Norman saja bisa berkhianat terhadap orang yang sudah diikutinya sejak lama, jadi akan mudah bagi dia untuk berkhianat lagi terhadap tuannya yang baru.
" Apa kita selamatkan Norman saja, Bos?"
" Kurang kerjaan, jika perlu habisi saja dia. Orang seperti itu kedepannya pun hanya akan menyusahkan. Kalau Yusuf tahu ya biarkan saja. Kau pikir aku takut dengan mereka apa hah!"
" Baik Tuan."
Fernando Hosee, pria berusia 40 tahun, dia merupakan ketua dari klan mafia Nigrum Venator. Memiliki makna yang sama dengan Black Hunter, Fernando ingin menjadikan Nigrum Venator melebihi popularitas Black Hunter. Salah satunya adalah membuat rumor buruk tentang Yusuf. Semua tahu bahwa Yusuf adalah seroang pengusaha sukses yang bersih. Dan jika perbuatan buruk menghampiri Yusuf maka perusahaan pasti akan anjlok. Efek lainnya pasti Yusuf akan menggunakan kekuatan Balck Hunter. Ini lah yang dimau oleh Fernando.
Akan tetapi sekarang cara itu mungkin tidak akan bisa. Fernando hanya bisa membuat Yusuf terlihat bersalah. Yakni tentang dana perang. Itulah jalan terakhir dari Fernando untuk menghancurkan Yusuf.
" Sekarang kita diam saja dulu. Saat ini dia sedang dicurigai, jadi mata tertuju padanya. Kita akan ambil keuntungan jika Yusuf ditangkap."
" Baik, Bos. Saya akan melakukan sesuai apa yang Bos katakan."
Fernando menyandarkan tubuhnya pada kursi. Saat ini rencananya pasti sudah akan ketahuan. Jadi lebih baik mundur sejenak lalu melihat situasi untuk menyusun rencana selanjutnya.
Kondisi berbeda terjadi di mansion Yusuf. Saat ini pria itu tengah berada di kamar Alna. Ia sedang menunggui Alna diperiksa. Padahal Alna sudah mengatakan bahwa dirinya tidak apa-apa.
" Saya sungguh tidak apa-apa, Tuan."
" Tidak Al, kamu harus diperiksa. Itu tangan sama kaki mu merah-merah."
Yusuf bicara demikian sambil melipat tangannya di depan dada. Yusuf mengamati secara seksama ketika dokter memeriksa lalu mengobati Alna.
Akhirnya Alna pasrah saja. Dia memilih untuk memejamkan matanya. Tanpa terasa dia tertidur. Mungkin karena semalaman tidak bisa tidur dan tubuhnya juga lelah, sehingga sekarang yang awalnya hanya enggan diperhatikan kini benar-benar pergi ke alam mimpi.
" Semuanya keluar." Perintah Yusuf ketika menyadari bahwa Alna benar-benar tidur.
Sruuuk
Yusuf menarik kursi yang ada di sana lalu duduk di sebelah ranjang. Ia menatap wajah gadis kecil yang dulu membelanya itu. Bagi Yusuf tidak banyak yang berubah dari Alna. Tetap cantik, menggemaskan, semakin kuat dan hebat. Ya itu lah yang ia lihat saat ini.
" Bimo, aku penasaran siapa dia? Siapa pria yang dengan bodohnya melepaskan wanita seperti kamu, Al. Al, aku mencintaimu. Rasanya hatiku sakit sekali melihat mu terluka seperti ini. Padahal aku tahu bahwa kamu itu kuat. Namun tetap saja, aku takut kalau kamu sungguh terluka."
Yusuf mengusap wajahnya kasar. Peristiwa yang dialami Alna kali ini mungkin bisa saja terjadi lagi nanti. Tapi Yusuf juga tidak bisa terlalu mengikat Alna. Itu jelas membuat Alna kesulitan bergerak.
Juga, Alna akan kesulitan melakukan tugasnya. Jika itu memang benar dia dikirim kemari untuk menjalankan sebuah misi.
Yusuf merasa cukup melihat kondisi Alna. Sekarang dia harus segera menemui Aloe dan Borne lebih dulu. Sebelum dia menginterogasi Norman, Yusuf ingin tahu apa saja yang Aloe dan Borne ketahui dari Norman.
Selain itu, dia jadi teringat dengan CV milik Alna. Yusuf membaca secara seksama. Dan benar saja semua informasi yang ada di sana adalah palsu.
Sreet
tap tap tap
" Ameh!"
" Hmm, ada apa Suf."
" Ameh, kota kelahiran Ameh tuh. Ehmm bukan-bukan, pas aku 9 tahun kan aku pernah ke Indonesia tuh. Ameh inget nggak itu dimana?"
Ameh Aatirah mengerutkan kedua alisnya mendengar Yusuf menanyakan hal itu. Padahal itu sudah lewat dari 20 tahun silam. Atau tepatnya 21 tahun yang lalu.
" Kenapa bertanya seperti itu?"
" Tidak ada apa-apa Ameh. Pengen tahu saja. Ameh ingat tidak?"
Aatirah jelas ingat sekali, itu adalah waktu dimana ia pernah kembali ke tempat lahirnya karena sang ayah meninggal. Dia membawa Yusuf ikut serta karena Yusuf tidak mau ditinggal waktu itu.
" Magelang."
" Aaah iya, Magelang. Yang ada candi borobudurnya kan ya, Ameh?"
Ameh Aatirah menganggukkan kepalanya cepat. Kota tanah kelahirannya yang sebenarnya ia rindukan. Namun dia sudah melepaskannya karena memilih untuk merawat Yusuf.
" Oke Ameh, thank you."
Yusuf langsung pergi ketika mendapat jawaban dari Ameh Aatirah. Dia masuk ke ruang kerjanya kembali lalu bersiap menjelajahi dunia digital untuk menemukan tentang orang yang pernah Alna sebut.
Jika Alna memang berasal dari Magelang, maka besar kemungkinan Bimo juga dari sana, atau tinggal disana. 89% Yusuf yakin tentang hal itu.
" Oke, mari kita cari hacker sana saja untuk mempermudahkan pencarian."
Yusuf langsung mengirim sebuah surel ke hacker yang lumayan terkenal di dunia perhackeran. Namanya Twin K. Ya Yusuf langsung membuat permintaan secara cepat. Dia bahkan menawarkan imbalan yang besar kepada sang hacker untuk masalah ini.
" Bagus sekarang tinggal menunggu hasil sambil menanyai dua orang itu."
Yusuf memanggil anak buahnya untuk membawa Aloe dan Borne ke ruangannya.
Wajah dua orang itu nampak menciut saat berhadapan dengan Yusuf. Mereka baru sadar sepenuhnya kalau Yusuf benar-benar orang yang memiliki power.
" Ceritakan semua yang kalian ketahui."
" Ba-baik, Tuan."
Aloe dan Borne bergantian saat menceritakan tentang apa yang mereka ketahui. Tidak ada yang ditambahi dan tidak ada yang dikurangi.
" Jadi, kalian juga yang menyerang ku ketika aku pergi malam itu?"
" Benar, Tuan. Norman yang menghubungi kami untuk melakukannya. Dia menginginkan Anda terluka parah, namun ternyata saat itu sepertinya ada yang menolong Anda sehingga kami memilih kabur."
Yusuf yakin betul bahwa itu adalah Alna. Dan entah mengapa ia merasa senang akan hal tersebut.
" Baiklah, aku paham. Ah iya, apa dia menyebutkan siapa orang yang menyokongnya?"
" Tidak Tuan. Untuk yang satu itu dia sama sekai tidak memberi tahu. Dia hanya bilang kepada kami untuk tenang saja karena penyokongnya merupakan orang yang kuat."
Yusuf terdiam, ia mencoba menelaah apa yang dikatakan oleh Borne. Orang yang kuat, mungkin itu juga merupakan klan mafia.
" Baiklah, kalian boleh pergi. Ini uang yang kalian minta."
" Terimakasih, Tuan."
TBC
Yusuf cari tau tentang Bimo, apa setelah tau hidup Yusuf akan dihancurkan