Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Bangun pagi.
Naomi melihat diatas meja makan telah disediakan makan malam yang mewah.
Makanan diatas meja makan ada beberapa macam menu masakan, Naomi belum pernah makan dengan begitu banyak menu makanan diatas meja.
Naomi tanpa sadar menelan air liurnya menahan lapar yang mulai melilit perutnya.
Kepala pelayan menyendok nasi ke piring Jacob satu sendok, setelah itu menuang jus jeruk kedalam gelas Jacob.
Setelah itu Pelayan tersebut dengan membungkukkan sedikit kepalanya permisi undur diri dari ruang makan tersebut.
"Makanlah!" kata Jacob, lalu menyendok lauk kedalam piringnya.
"Baik kak!" kata Naomi dengan patuh.
Mereka kemudian makan dalam diam satu sama lain.
Naomi melirik Jacob makan sangat sedikit sekali, hanya satu sendok yang ditaruh oleh Pelayan tadi.
Padahal kalau diperhatikan tubuh Jacob begitu besar dan padat, kenapa makannya begitu sedikit.
Apakah dia ingin diet? pikir Naomi melamun.
Naomi jadi malu untuk tambah, dia merasa nasi yang dia taruh di piringnya tadi terlalu sedikit.
"Makan yang banyak, jangan malu!" kata Jacob.
"Baik kak!" sahut Naomi.
Tanpa malu lagi diapun tambah lagi.
Jacob diam-diam melirik Naomi yang terlihat makan begitu semangat, dalam sekejap nasi di piringnya sudah habis.
Padahal dia baru saja nambah.
Kemana dia buat nasi itu? pikir Jacob kaget.
Naomi merasa makanan yang dibuat Bibi koki rumah Jacob sangat enak sekali, nasi yang baru tambahnya rasanya masih sedikit.
Tapi Naomi malu untuk menambah lagi, dia mendorong piringnya ke depan.
Lalu meminum jusnya.
"Kalau sudah selesai makan pergilah beristirahat...besok pagi aku akan antar kau ke kampus baru mu!" kata Jacob.
" Baik kak!" Naomi bangkit dari duduknya.
Dia kemudian mengambil bekas piringnya untuk dibawa ke dapur.
"Letakkan saja piringnya, biarkan Pelayan yang membersihkan nya!" ujar Jacob.
"Baik kak!"
Naomi meletakkan kembali piring bekas makannya tersebut ke atas meja.
Lalu pergi meninggalkan ruang makan naik kembali ke kamarnya.
Naomi melemparkan tubuhnya keatas tempat tidur, dia merasa sangat senang karena dapat makan lezat malam ini.
Walaupun dia sebenarnya belum kenyang betul, dia malu untuk nambah lagi.
Naomi menguap, dia mulai mengantuk.
Dia turun dari tempat tidur untuk mematikan lampu, setelah dia matikan, Naomi menghidupkan lampu tidur di nakas.
Tanpa mengganti pakaiannya dengan baju tidur, Naomi merebahkan tubuhnya ketempat tidur.
Tidak lama kemudian dia pun tertidur.
Besok pagi harinya Naomi sudah bangun pagi-pagi sekali, seperti kebiasaannya dikampung.
Kalau dikampung biasanya Naomi akan memasak sarapan dulu, baru setelah itu berangkat kuliah.
Biasanya dia akan membawa bekal ke kampus untuk makan siang.
Naomi masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi.
Dia akan menyiapkan sarapan dan bekalnya untuk dibawa ke kampus.
Setelah selesai sikat gigi Naomi kemudian turun menuju ruang dapur, yang menurut Naomi sangat jauh jaraknya dari kamar.
Rumah kakak iparnya sangat besar, jarak dari satu ruangan ke ruang yang lain menurut Naomi terlalu jauh.
Menempuh ruang dapur saja membuat Naomi seperti menempuh perjalanan ke warung seperti di kampungnya.
Ternyata di dapur telah ada Bibi koki Mansion kakak iparnya sedang menyiapkan untuk sarapan pagi.
"Nona Naomi, kenapa pagi sekali sudah bangun?" sahut seorang Pelayan yang tengah membantu Bibi koki terkejut melihat Naomi datang ke ruang dapur.
"Nona!" Bibi koki juga terkejut.
"Aku mau masak bekal untuk dibawa ke kampus!" kata Naomi.
"Biarkan kami yang membuatnya Nona, anda tidak perlu turun ke dapur untuk memasak!" kata Bibi koki.
"Silahkan Nona kembali ke kamar anda dulu!" kata pelayan yang tengah membantu Bibi koki.
"Baiklah!" Naomi berbalik meninggalkan ruang dapur.
Bersambung......
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣