Istri Kontrak CEO Dingin

"Kita ke rumah sakit sama-sama aja Mom, setelah aku dan Aletta pulang dari perusahaan," kata Sky.

Mommy Denada mengangguk setuju. Dan tak mungkin juga Mommy Denada yang tiba-tiba datang sendiri kesana menemui calon besannya tanpa membawa Aletta. Terlebih Aletta menuturkan bahwa belum memberi tahu orang tuanya perihal rencana pernikahan itu yang akan di gelar dalam waktu dekat. Mommy Denada sudah tidak butuh waktu satu bulan lagi menunggu Sky untuk menikah. Beliau sudah mantap dengan Aletta yang akan menjadi menantunya. Jadi, Mommy Denada pun berpikir untuk pergi bersama dengan Aletta dan Sky.

Tampak sebuah jarum jam yang terus berputar. Detik berubah jadi menit, tak di sangka kalau Aletta sudah bertamu kurang lebih selama 2 jam di mansion megah itu. Aletta berbicara lirih pada Sky supaya dia di antarkan ke rumah sakit karena harus gantian jaga dengan Vano menjaga Mama mereka.

"Aku antar Aletta pulang dulu," kata Sky yang langsung beranjak dari duduknya.

"Mom, Dad ... Aletta pamit dulu. Kasihan Vano sejak tadi sudah menjaga Mama," ucap Aletta sopan.

Baik Mommy Denada dan juga Daddy Alex tersenyum teduh seraya mengangguk kecil.

"Oh iya, mengenai tanggal pernikahan kalian. Kita bahas setelah Mama kamu selesai operasi ya. Tunggu sampai beliau pulih dulu," tutur Mommy Denada penuh pengertian.

Sontak Aletta di buat tercenung dengan ucapan Mommy Denada. Pikirannya kembali berkecamuk, jantungnya pun berdebar kencang kala melihat senyum tulus dan binar penuh harap dari sorot mata Mommy Denada.

Hatinya kembali berperang dengan logikanya. Tega kah Aletta membohongi wanita sebaik Mommy Denada? Sungguh hatinya pasti sangat terluka saat tahu bahwa pernikahan putranya hanya sekedar pernikahan kontrak.

Tapi Aletta bisa apa? Disini hanya Sky yang berkuasa, dan semua keputusan ada di tangannya. Dan Aletta masih ingat betul, dengan apa yang telah Sky tetapkan agar dia menjalankan sandiwara ini sebaik mungkin.

🌷🌷🌷

Perjalanan dari mansion menuju rumah sakit cukup hening untuk beberapa waktu. hanya terdengar song yang lirih menemani keheningan.

Tak jarang bagi Aletta yang sesekali melirik ke arah Sky yang masih fokus dengan kemudi setirnya. Sebelum akhirnya Aletta memberanikan diri untuk bertanya, menjawab rasa penasaran yang menggelitik hatinya saat berada di mansion keluarga Harison Galaxi.

"Mommy Tuan sangat menginginkan anda Menikah. Kenapa anda tidak menikah sungguhan saja?" tanya Aletta yang menatap Sky dari samping.

Mendengar itu sontak Sky menoleh, melotot tajam pada Aletta. Sampai gadis itu kesusahan menelan saliva.

"Tuan Sky jangan salah paham dulu. Bukannya saya ingin di nikahi sungguhan," ucap Aletta cepat. Dia sangat enggan jika Sky berpikiran dia mengharapkan menjadi Nyonya tanpa ada kontrak pernikahan.

"Banyak sekali wanita cantik dan kaya yang bersedia menjadi istri Tuan, tapi kenapa anda lebih memilih menikah kontrak dan menyakiti perasaan Mommy Tuan?" lirih Aletta hati-hati.

Sky melirik lagi, kali ini dengan tatapan datar.

"Saya nggak suka kamu menanyakan hal yang bersifat pribadi. Dan ingat lakukan saja apa yang menjadi tugasmu!" ucapnya dingin.

Setelah mendengar ucapan Sky, Gadis itu tidak bicara lagi. Dia lebih memilih bungkam dan melempar pandang ke luar jendela. Sampai mobil yang di kendarai Sky memasuki basement rumah sakit, keduanya pun masih terdiam seribu bahasa.

Sky segera turun dari mobil, lalu mengantar Aletta sampai ke ruang rawat inap Mama Aletta. Pria berbadan tegap tinggi itu ingin melihat kondisi calon mertuanya. Dan sekalian dia ingin bertemu dengan Vano, saudara kandung Aletta satu-satunya.

Begitu keduanya masuk ke dalam ruang rawat inap, membuat Vano kebingungan melihat kakaknya yang datang bersama dengan pria tampan. Sebenarnya bukan bingung karena hal itu, melainkan dia bingung melihat pria yang ada di hadapannya itu memakai pakaian dan juga barang-barang yang kelihatan tidak murah. Jelas saja hanya orang kaya yang memakai barang branded dan mahal. Hal itu sungguh menarik perhatian Vano, entah orang kaya darimana yang kakak nya bawa itu sampai Vano berjalan mendekat ke arah Aletta.

"Kak Aletta bawa siapa?" bisik Vano sangat lirih.

Namun bukan namanya Sky yang pendengarannya sangat tajam sampai bisa mendengar bisikan Vano.

"Sky, calon suami kakakmu," kata Sky datar sembari mengulurkan tangannya.

Pria itu sedang memperkenalkan diri pada adik calon istrinya, tapi sikapnya sangat mines sungguh tidak ada ramah-ramahnya sama sekali.

Vano pun segera menjabat tangan Sky seraya melirik ke arah Aletta meminta penjelasan.

Wanita ini benar-benar membuat Vano di landa kebingungan karena sebelumnya sang kakak tidak pernah bercerita perihal memiliki kekasih ataupun teman dekat, tapi tiba-tiba datang langsung membawa calon suami dan jelas membuat Vano kaget.

Sementara Aletta berinsiatif menyuruh Vano dan Sky untuk duduk di sofa, masih berada di dalam ruangan itu.

Wanita itu terpaksa mengarang cerita di depan adiknya. Mengatakan bahwa selama ini dia memiliki hubungan dengan Sky, namun baru kali ini dia memutuskan untuk serius. Ya, begitulah penjelasan yang Aletta berikan pada sang adik setelah memutar keras otaknya. Aletta tidak ingin membuat Vano curiga atas sandiwara yang akan dia lakukan di hadapan semua orang nantinya. Dan sebelum akhirnya, Vano pun percaya dengan ucapan Aletta. Pasalnya sang kakak tidak pernah berbohong, dan hidupnya selalu lurus-lurus saja.

"Oh jadi begitu. Lalu kapan Kak Sky menikahi Kak Aletta?" Laki-laki berusia 18 tahun itu berubah menjadi sosok laki-laki dewasa. Tergambar jelas raut wajah Vano yang tampak serius meminta kepastian pada pria yang ingin menikahi kakaknya dalam waktu dekat ini.

Papa mereka sudah meninggal, itu artinya Vano lah yang akan menjadi wali nikah untuk kakaknya. Remaja yang harusnya fokus kuliah, tapi sesaat dia harus di bebani dengan tanggungjawab besar. Menjadi wali nikah sang kakak karena Papa mereka tidak memiliki kerabat lagi.

"Setelah Mama kalian di operasi dan kembali pulih," jawabnya tanpa ragu dan membuat Aletta melirik sekilas ke arah Sky.

Hanya 20 menit saja Sky berada disana lalu pamit pulang. Kemudian Aletta mengantar Sky sampai depan, tidak ada percakapan sama sekali yang terlontar dari bibir mereka. Keduanya masih asing satu sama lain.

🌷Mansion Harison Galaxi🌷

Pagi pun tiba, seorang pria tegap tinggi tengah terbangun dari mimpi indahnya. Ya pria itu adalah Sky yang kemudian bergegas masuk ke kamar mandi. Hari ini pria itu berencana ke luar kota untuk mengunjungi perusahaan cabang miliknya yang ada disana.

Tangan kekarnya terulur mengancing kemejanya sembari menuruni anak tangga satu persatu. Dasi dan jasnya masih setia bertengger di lengan kekarnya.

Pria itu berjalan menuju ruang makan, disana sudah ada sang Mommy Denada yang sudah menyiapkan sarapan.

"Tumben sepagi ini kamu sudah siap. Mau kemana?" Mommy Denada menyodorkan piring kosong pada putranya. Sky sudah duduk di depan meja makan, tangan kekarnya begitu mahir memasang dasi.

"Surabaya, ada urusan penting di kantor cabang," jawab Sky singkat.

"Daddy belum bangun?" tanyanya sembari memasukkan makanan ke dalam piringnya.

"Lagi joging, sebentar lagi juga pulang," jawab Mommy Denada lalu ikut bergabung di meja makan.

Ya begitulah sosok Alexander Harison Galaxi yang sedari dulu sampai sekarang tetap berolahraga setiap hari. Walaupun sudah berumur, Daddy Alex tetap rajin berolahraga. Tak heran jika badannya sehat dan kelihatan segar di usianya yang sudah tak lagi muda.

Begitu juga dengan Mommy Denada dan Sky mereka memang rajin berolahraga.

"Nanti kalau kamu menikah dengan Aletta, tinggal disini saja biar ada yang menemani Mommy," pinta Mommy Denada pada putranya.

Sky langsung mengangkat wajahnya, menatap binar bahagia di wajah Mommy nya. Sebegitu senangnya kah sang Mommy yang akan mendapatkan menantu perempuan.

Sungguh Sky merasa gelisah, takut melukai hati wanita yang sudah bertaruh nyawa melahirkan nya.

"Nanti di bicarakan lagi Mom, aku buru-buru." Sky bergegas menyantap makanannya, lalu dia pamit berangkat setelah makanannya habis.

.

.

.

🌷Bersambung🌷