NovelToon NovelToon
Nona, I Love You!

Nona, I Love You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Asih Nurfitriani

Arunika seorang novelis khusus romansa terpaksa meninggalkan lelaki yang sudah 7 tahun menjalin cinta dengannya. Robin telah tega berselingkuh dengan temannya semasa kuliah, hal tersebut diketahuinya saat datang ke acara reuni kampus.
Merasa dikhianati, Arunikapun meninggalkan tempat reuni dalam keadaan sakit hati. Sepanjang jalan dia tak henti meratapi nasibnya, dia adalah novelis spesialis percintaan, sudah puluhan novel romantis yang ia tulis, dan semuanya best seller. Sementara itu, kehidupan percintaannya sendiri hancur, berbanding terbalik dengan karya yang ia tulis.
Malam kelabu yang ia jalani menuntunnya ke sebuah taman kota, tak sengaja dia berjumpa dengan remaja tampan yang masih mengenakan seragam sekolah di sana. Perjumpaannya yang tak sengaja, menimbulkan percikan cinta bagi Sandykala, remaja tampan berusia 18 tahun yang sedang mencari kesembuhan atas trauma percintaan masa lalunya. Akankah romansa akan terjalin antara keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asih Nurfitriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WELCOME TO SANDY'S FAMILY

Aku takjub dengan sosok wanita yang dipanggil Ibu oleh Sandykala, dan benar saja , memang parasnya cantik, penampilannya elegan dan menawan. Apalagi putra sulungnya yang mempunyai visualisasi tampan sama seperti adiknya. Mereka beda Ibu tapi wajahnya hampir mirip.

Coba kalau aku bertemu dulu dengan kakaknya pasti aku juga akan jatuh cinta kepadanya.

"Dasar gila, bisa-bisanya aku berpikir begitu di sebelah pacarku yang luar biasa tampan ini!" batinku sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Jangan jatuh cinta dengan kakakku ya Nona, dia sudah menikah!" katanya mengingatkan, tanganku bahkan digenggam erat olehnya, seakan takut aku akan berlari menghampiri kakaknya.

"Ya ampun, aku sudah punya pacar yang luar biasa tampan begini, buat apa melirik pria lain..!" balasku sembari tersenyum manis. Dia pun tampak senang dengan ucapanku barusan.

"Ibuuu..!" sapanya ketika sosok wanita anggun itu berjalan mendekati Sandy. Mereka berpelukan cukup lama, aku yang berada di dekatnya merasakan kerinduan yang begitu dalam.

"Cukup, aku juga butuh pelukan, bukan ibu saja!" sahut kakaknya sembari merentangkan tangan. Melihat sikap kakaknya Sandy pun akhirnya menyerah.

"Jangan membuatku malu di depan pacarku kak!" sungutnya, walau begitu dia tetap memberikan pelukan hangat kepada kakaknya.

Tak lupa setelah itu dia memperkenalkan aku kepada Ibu dan kakak laki-lakinya tersebut.

"Ibu, Kakak, ini Aruni, pacar Sandy, cantik kan?" ucap Sandy memperkenalkan aku. Ibu Sandy menyambut uluran tanganku dan langsung memelukku dengan hangat.

"Cantik sekali, salam kenal ya Aruni. Sepertinya Ibu akan punya menantu cantik lagi kali ini..!" ujarnya bahagia.

"Halo, perkenalkan Cakrawala, kakak Sandy!" kata lelaki tampan di sebelah Ibunya.

"Oh ya salam kenal, senang berjumpa dengan anda dan Ibu..!" Akupun menjabat tangannya, namun dengan segera pria muda di sampingku menarik tanganku perlahan dengan bibir sedikit mengerucut.

"Cukup, dasar mata keranjang!" ucap Sandy yang membuat Ibu dan Kakaknya tertawa dengan sikap anak kecilnya itu.

Saat kami masih mengobrol, nampak terdengar suara wanita yang memanggil Ibu dan Kakak Sandy dari kejauhan. Wanita yang cantiknya juga membuatku iri.

"Ibuuu, Sayangggg! Maaf aku terlambat datang!" sapanya, dia lantas memeluk Ibu Sandy dan berganti memberikan pelukan serta kecupan mesra kepada kakaknya. Oh, jangan-jangan ini istri kakaknya.

Mereka berpelukan lumayan lama, sampai akhirnya Sandy yang memisahkan mereka sebentar.

"Kalian anggap aku ini apa??" tanyanya sedikit emosi, semakin ngambek kelakuannya membuatku takjub, benar-benar anak kecil ini punya banyak hal yang aku belum ketahui. Seakan sudah paham dengan watak adik iparnya, istri Kakaknya pun menghampirinya.

"Adik kecilku Sandy, maaf ya fokus kakak teralihkan, karena pria tampan ini!" katanya, diapun memeluk Sandy dengan hangat, lalu pandangan matanya tertuju pada diriku yang sedari tadi memperhatikannya.

"Wah, kamu pasti Aruni ya? Salam kenal, kamu lebih cantik dari yang diceritakan Om Hermawan..!" ucapnya kepadaku, dia langsung memelukku tanpa ragu. Sungguh pribadi yang hangat dan menyenangkan. Sambutan keluarga Sandy membuatku bahagia.

"Salam kenal, senang bertemu dengan anda Luna!" balasku sambil menjabat tangannya.

"Maaf aku lupa belum memperkenalkan namaku, tapi kamu sudah tahu, aku jadi malu..!" sikapnya yang hangat membuatku jadi nyaman berada di tengah-tengah keluarga ini.

"Ayo kita pulang anak-anak, Ibu ingin segera istirahat di rumah..!" pinta Ibu Sandy. Kami pun beranjak dari airport. Kakak dan istrinya mengapit Ibu Sandy, sedang pria muda satu ini masih menempel padaku, berjalan di sampingku sambil bergandengan tangan layaknya pasangan muda yang dimabuk cinta.

...*****...

Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya Sandy bercerita seputar keluarganya. Aku lumayan takjub dibuatnya, meskipun konglomerat, keluarganya tetap rendah hati dan dermawan.

"Jangan heran kalau nanti Luna akan menempel ke Nona ya..!" katanya sambil menyetir. Sesekali pandangannya mengarah kepada diriku yang ada di sebelahnya.

"Oh ya. Dia sangat ramah dan ceria.." imbuhku, aku merasakan kehangatan keluarga ini, meskipun baru beberapa jam kami bertemu.

"Dia merasa punya teman dan saudara sekarang, karena selama di sini, dia tinggal dengan asisten pribadinya saja. Kakakku ada di luar negeri, meskipun dua kali sebulan Luna pergi ke Prancis mengunjungi kakakku.." katanya lagi.Tentu saja pernikahan yang dipisahkan oleh jarak sangatlah tidak enak. Apalagi Luna seorang CEO muda yang sedang menapaki puncak kariernya.

"Aku tidak ada apa-apanya dengan dia, dia sungguh wanita yang luar biasa.." ucapku sedikit minder.

"Kamu pun wanita luar biasaku..!" katanya sambil mencium tanganku.

Seperti biasa aku selalu mabuk kepayang jika pria muda ini memujiku. Kenapa dia pintar sekali memikat hatiku, apa dia seorang pro yang pura-pura menjadi amatir, ah sudahlah, aku malas berburuk sangka kepada makhluk tampan ini.

"Apakah kakakmu juga memutuskan untuk menikah muda?" tanyaku, mereka berdua terbilang sangat muda untuk membina rumah tangga, bahkan Cakrawala saja usianya baru 25 tahun, sedang Luna 32 tahun, namun wajah keduanya layaknya berusia di awal 20 tahunan. Bagaimana bisa keluarga ini mempunyai visualisasi yang menawan begini. Jika aku menikah dengan Sandy, anakku pasti akan mewarisi gen luar biasa ini, ujarku dalam hati.

"Karena kakak tidak mau Kak Luna diambil pria lain, aku pun akan segera menikahi Nona kalau sudah berusia 20 tahun..!" jawabnya tanpa beban. Aku yang mendengarnya merasa bahagia sekaligus merinding, anak kecil ini berlagak sok dewasa sekali sekarang.

"Kamu saja belum genap 20 tahun sayang..!" kataku menggodanya, pasti setelah ini dia akan merajuk, dengan bibirnya yang meruncing,ahhh gemasnya! Dan benar dugaanku, dia merajuk.

"Aku akan mempercepatnya agar segera jadi 20.." katanya sembari memalingkan wajahnya.

"Baiklah, pria muda di sebelahku ini adalah pria jantan, aku pun sudah membuktikannya, dia sungguh luar biasaa..!" ucapku,akupun mengelus tangannya dengan lembut, seakan tidak sanggup menghadapi godaanku. Dia pun segera berpaling ke arahku,dan mengecup bibirku secepat kilat.

"Yaaa...fokus ke depan, aku terkejut tahu!" kataku marah, dia sedang menyetir, bukannya merasa bersalah justru dia malah tertawa melihat tingkahku.

"Benar sayang, serahkan semuanya kepada pria jantan ini ya..!" godanya balik.

DASAR GILA!

...*****...

"Kenapa lama sekali sampainya? Padahal kita keluar bandara di waktu yang sama!" omel Cakrawala ketika kami memasuki rumah. Semua sudah berada di meja makan dengan segala macam hidangan istimewa.

"Hanya lima belas menit Kak, iya kan Bu?" kata Sandy membela diri, dia pun menarikkan kursi untukku. Kami duduk berhadapan dengan Cakrawala dan Luna.

"Aku suka suasana ini Her, melihat Caka dan Sandy bertengkar karena hal sepele padahal mereka saling rindu satu sama lain.." kata Ibu mereka. Perkataannya barusan membuat keduanya terdiam dengan wajah merah padam karena malu.

"Benar kak, rumah ini kosong sejak Sandy pindah ke apartemen, hanya Bi Sumi dan suami yang aku minta tinggal di sini. Mau bagaimana lagi, anak kecil itu tidak bisa jauh dari kekasihnya..!" Ledek Om Hermawan, Sandy yang merasa dirinya lah yang dimaksud hanya bisa tersipu malu.

"So sweet,.sayangku, kamu dulu juga begitu kan, sampai-sampai kamu malah berkemah di depan kosanku karena kamu takut aku diambil pria lain kan?" kata Luna tiba-tiba, dan membuat.Cakrawala salah tingkah.

"Sayang, jangan buka aib aku di sini dong!" kilahnya,dia pun menenggelamkan wajahnya di bahu istrinya. Melihat kakaknya seperti itu Sandy pun ikut meledeknya.

"Ternyata lebih parah Kakak daripada aku, dasar budak cinta!" ledek Sandy.

Aku yang melihat interaksi kakak dan adik ini barusan hanya bisa geleng-geleng kepala. Sungguh wajah dan tingkah mereka berbanding 180 derajat.

"Maafkan putra-putra Ibu ya,mereka suka bikin orang-orang di sekitarnya jadi heboh dengan tingkah mereka.." celetuk Ibu, suasana meja makan yang tadinya tegang mendadak hangat.

"Sepertinya aku harus menimba ilmu kepadamu Luna, aku masih amatir menghadapi pria di sebelahku ini..!" ucapku,aku pun mencubit pipinya yang mulus bak porselen.

"Kita akan saling mengakrabkan diri, ini adalah kartu namaku, hubungi aku jika pria di sebelahmu bikin ulah ya..!" kata Luna sambil menyerahkan kartu namanya.

"Ayo hentikan, aku harus kembali ke kantor karena ada rapat dengan klien. Makanannya sudah minta untuk disantap..!" Om Hermawan segera menikmati hidangan. Dan kami tetap melanjutkan obrolan seputar pribadi masing-masing sambil makan dengan penuh nikmat.

...*****...

Ibu memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu karena lelah, sedang Om Hermawan kembali ke kantor. Kami berempat memutuskan untuk bersantai sejenak di taman belakang rumah. Suara gemericik air menambah syahdu suasana.

"Kenapa sekarang makin kurus? Apa kamu jarang makan sekarang? tanya Cakrawala kepada istrinya,sejak dari dalam rumah sampai ke taman, genggaman tangannya tidak pernah lepas dari istrinya.

"Aku sedang suka makan raw food sayang, apa kelihatan kurus ya?" jawab Luna, diapun memeriksa dirinya di kaca.

"Jangan berlebihan, aku suka badan kamu yang berisi.." balas Cakrawala dengan tatapan penuh cinta. Aku dan Sandykala yang berada di sana hanya diam terpana melihat mereka berdua.

"Sana kalian pergi ke tempat lain, menyebalkan!" ucap Sandy. Mereka malah tertawa bahagia melihat sikap adiknya. Rupanya mereka sengaja bermesraan di depan Sandy agar dia emosi.

"Aku beritahu ya. Sandy tidak suka melihat orang bermesraan di depannya, padahal dia sendiri budak cinta juga sama dengan kakaknya..!" Luna berbisik pelan di telingaku. Aku hanya tersenyum mendengarnya, memang Sandy pasti tidak nyaman jika melihat hal seperti itu.

"Kamu benar! Lihatlah mereka berdua, padahal sedari tadi berdebat namun sekarang mereka sedang membicarakan hal yang asik sepertinya..!" kataku, Luna pun melihat keakraban Sandy dan Caka.

"Caka sangat menyayangi Sandy. Kamu pasti sudah tahu garis besar keluarga ini kan? Tentang siapa Sandy dan kisah asmara Sandy di masa lalu.." kata Luna,saat mengatakan hal tersebut, matanya terlihat berkaca-kaca. Aku pun mendadak khawatir terhadapnya.

"Jangan khawatirkan itu. Aku menyukai Sandy dalam segala hal. Baik dulu, sekarang dan yang akan datang. Aku akan berusaha menjaganya sepenuh hati.." ucapku kepada Luna, dia memelukku dengan erat. Dan mengucapkan terima kasih tiada henti.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!