~Saat berusia 9 tahun Faisal di tinggal oleh sang ayah untuk selama-lamanya. Dan beberapa bulan kemudian, sang ibu pun meninggalkan dia untuk menikah lagi dan memilih hidup bersama keluarga baru nya. Dan karna itu pula, kini Faisal tumbuh menjadi sosok yang pendiam dan juga dingin~
~Yessi adalah seorang gadis polos dan ceria, yang baru bekerja beberapa hari di sebuah restoran, Namun karna sebuah kesalahpahaman ia di paksa menikah dengan teman yang juga bekerja di restoran tersebut~
Gimana kisah mereka selanjutnya? Yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6. salah paham
Tadi bang Irgi mengatakan, kalo saat ini mereka bebas mau kemana aja. Karna nanti malem, bos mereka akan mengadakan party untuk merayakan ulang tahun restoran.
Jadi Andra memutuskan mengajak Faisal, Yessi, dan juga pacar nya untuk berkeliling di sekitar villa. Sementara karyawan yang lain, sudah sibuk sendiri dengan keluarga mereka.
Tadi nya Yessi menolak untuk ikut dengan mereka, tetapi tari memaksa nya ikut, dengan dalih supaya ia ada teman untuk mengobrol nanti.
Kini mereka berempat berjalan menyusuri daerah itu. Andra jalan terlebih dulu, bersama pacar nya dengan bergandengan tangan. Sementara Faisal hanya bisa mengutuk teman nya itu dalam hati.
Mereka terus berjalan, hingga tanpa sadar sudah memasuki kawasan perkampungan warga sekitar. Andra dan tari sudah berjalan lebih jauh dari Faisal dan Yessi.
"Sebentar bang, Yessi capek banget" ungkap Yessi, yang sudah duduk di bawah pohon besar.
"Andra sama cewe nya udah duluan di depan!" ujar Faisal memberitahu Yessi.
"Nanti kita susul, sekarang aku bener-bener udah gak kuat buat jalan lagi" kata Yessi dengan nada sedikit kesal.
Faisal hanya menghela napas panjang, dan ikut duduk di samping Yessi. Faisal terus memperhatikan Yessi yang sedang memukul-mukul pelan kaki nya.
"Beneran sakit kaki nya?" tanya Faisal datar.
"Bukan sakit tapi pegel!" jawab Yessi menekan suara nya.
Faisal menari pelan kaki Yessi dan memijat nya, "Aduh bang pelan-pelan... " ucap Yessi lirih.
"Ini juga udah pelan-pelan..." jawab Faisal pelan.
lalu mata Faisal tertuju, pada kepala Yessi yang tertutup oleh kerudung. Ia melihat ada binatang kecil di atas nya, dan saat Faisal ingin mengambil nya, mereka di kejutkan dengan suara 2 orang laki-laki.
"Hey ngapain kalian mesum disini?" ujar orang itu dengan emosi, karna ia melihat kedua orang itu seperti sedang berciuman.
Faisal dan Yessi pun langsung menoleh ke belakang, tiba-tiba kedua lelaki itu langsung menarik tangan Faisal, hingga membuat pria itu berdiri. sementara Yessi sudah gemetar ketakutan.
"Bapak jangan ngomong sembarangan, kami gak mesum pak!" ucap Faisal tegas.
"Mau mengelak kamu, hah? sudah jelas-jelas kita berdua teh melihat kalian sedang berciuman tadi, dan sebelum itu juga kami mendengar suara mendesah dari balik sini. " ujar bapak tersebut dengan logat Sunda nya.
Yessi bangun dari duduk nya, "Pak, Kita berdua bener-bener gak melakukan seperti yang bapak tuduh kan itu".
"Bawa aja pak Ujang, ke rumah pak kades" ucap lelaki yang terlihat lebih muda.
Yessi dan Faisal saling melirik, mereka bingung harus gimana sekarang. Kedua nya sudah berusaha menjelaskan, tetapi kedua bapak itu tidak percaya, karna yang mereka lihat adalah Yessi dan Faisal yang sedang berciuman. Dan kedua bapak tersebut pun terus memaksa mereka untuk ikut ke rumah pak kades.
Yessi sudah menangis sesegukan, saat digiring menuju ke rumah pak kades. Sementara Faisal sudah mengeraskan rahang nya menahan emosi, sebab ia merasa tidak pernah melakukan apa yang di tuduhkan oleh kedua bapak tersebut..
Sesampai nya mereka di rumah pak kades, kedua bapak tadi langsung mengetuk pintu rumah tersebut.
"Assalamualaikum pak kades?!" ucap bapak, yang bernama Ujang itu.
"Waalaikumsalam, ada apa ini teh?" ujar pak kades terkejut.
"Punten pak kades, tadi kami melihat 2 orang ini sedang berbuat mesum, di bawah pohon besar, yang ada di dekat kebun milik pak kades" ucap pak Ujang menggebu.
Faisal langsung melepaskan tangan yang sedari tadi di pegang oleh lelaki itu, "bapak jangan sembarang, kita udah jelasin tadi kalo kita gak berbuat mesum" jawab Faisal emosi.
"Tenang dulu, ayo kita bicarakan di dalam" ajak pak kades.
Sekarang mereka semua sudah duduk di ruang tamu, Yessi juga sudah di tenangkan oleh istri pak kades. Faisal sedang menjelaskan kejadian yang sebenar nya pada pak kades.
"Pak kades, gak mungkin atuh kita bohong. Kita lihat dengan mata kepala kita sendiri kalau 2 anak ini teh sedang berbuat mesum, iya kan tang?!" dan pemuda bernama Tatang itu membenarkan.
"Kita nikahkan mereka saja pak kades, atau kita akan lapor sama warga yang lain, biar mereka berdua di arak keliling desa?" ucap Tatang dengan nada mengancam, "daripada desa kita ini teh kena sial".
Yessi kembali menangis mendengar itu, dan Faisal pun hanya bisa mengepal kan tangan nya dengan kuat. Andai saja ia mendukung keputusan Yessi untuk tidak ikut tadi, pasti kejadian gak akan seperti ini.
"Boleh saya lihat KTP kalian?" tanya pak kades pada Faisal.
Dan Faisal pun langsung mengeluarkan KTP dari dompet nya, begitu juga dengan Yessi. Pak kades pun langsung melihat KTP kedua nya, dan status mereka masih lajang.
"Orangtua kalian tinggal disini?" dan Faisal hanya menggelengkan kepala, "Mau gak mau kalian harus menikah, saya sebagai kepala desa disini jelas lebih percaya sama warga saya".
*****
Sementara itu Andra dan tari sedang kelimpungan karna terpisah dari Faisal dan Yessi. Namun saat mereka berdua kembali berjalan ke arah yang mereka lewati tadi, mereka tidak menemukan keberadaan Faisal dan Yessi. Tetapi Andra tetap berfikir positif, mungkin Faisal dan Yessi sudah kembali ke villa.
"Bang liat Faisal sama Yessi gak?" tanya Andra saat bertemu dengan bang Irgi di depan villa.
"Di dalem gak ada sih tadi gue liat, bukan nya keluar sama lu tadi?!" jawab bang Irgi dengan alis yang naik sebelah.
"Kepisah tadi pas di jalan bang, gue pikir dia balik ke villa" kata Andra dengan ekspresi bingung.
Akhirnya Andra, tari, dan bang Irgi pun pergi mencari Faisal dan Yessi ke tempat tadi. Mereka khawatir, kalo terjadi sesuatu sama 2 anak itu.
*****
Kini Yessi sedang menelpon sang ibu yang berada di jakarta.
📞'assalamualaikum bu'
'waalaikumsalam, adek kenapa?' panik Bu Mira karna mendengar anak nya menangis.
📞Bu... Yessi di suruh nikah, Yessi di tuduh berbuat mesum bu' Yessi menangis sesegukan
'astagfirullah nduk, kamu sekarang gimana? Kirim alamat nya sekarang ibu dan bapak kesana'
Dan Yessi pun mengirim alamat tersebut pada ibu nya.
Sementara Faisal sedang susah payah menahan air mata nya saat mendengar tangisan sang bunda di balik telpon.
*****
Hari hampir beranjak sore, Andra, tari dan bang Irgi pun masih mencari keberadaan Faisal dan Yessi. ketiga nya sudah bertanya pada warga sekitar, dengan menunjukan foto Faisal dan Yessi yang sempat Andra ambil sewaktu di bus tadi. tetapi tidak ada yang melihat kedua nya.
"Harus nya tadi, gue gak ngajakin mereka buat jalan kesini bang..." ujar Andra lirih.
"Jangan salahin diri lu, Yessi sama Faisal pasti bakal baik-baik aja, gue yakin!" tutur bang Irgi.
Kini mereka bertiga kembali berjalan mencari Yessi dan Faisal, dan di saat itu mereka bertemu dengan pemuda yang sedang berjalan dari arah berlawanan.
"Punten kang, mau numpang tanya. Kira-kira akang liat 2 orang ini gak ya?" tanya bang Irgi pada pemuda itu, sambil menunjukan ponsel Andra.
"Ohh, ini teh yang tadi saya sama pak Ujang bawa ke rumah pak kades!" jawab pemuda itu yang ternyata adalah Tatang.
"m-maksud nya gimana ya kang?" tanya Andra bingung.
"Tadi teh 2 orang itu mau berbuat mesum di bawah pohon besar dekat kebun, makanya saya dan pak Ujang langsung membawa mereka ke rumah nya pak kades" jelas Tatang membuat ketiga nya saling lirik.
"Bisa tolong anter kami kesana kang? Kami teman mereka" ujar bang Irgi.
Tatang pun mengangguk, Kini mereka bertiga berjalan menuju rumah pak kades dengan diantar oleh Tatang.
"Tatang, kamu teh kenapa balik lagi?" tanya pak Ujang yang sedang berdiri di depan rumah pak kades, tadi Tatang memang izin untuk pulang ke rumah nya sebentar.
"Saya nganter mereka buat ketemu sama 2 anak tadi, katanya mereka ini teman nya" Tatang menjelaskan pada pak Ujang, dan pria tua itu pun langsung melihat ke arah Andra, tari, dan bang Irgi.
"Kalian teh beneran teman nya Faisal dan Yessi?" tanya pak Ujang yang sudah mengetahui 2 nama itu.
Andra, Tari dan bang irgi pun langsung mengangguk antusias. Tetapi ketiga nya dibuat heran karna mendengar penuturan yang sama seperti tadi.
"Temen kalian teh sudah berbuat mesum dikampung kami!" ujar pak Ujang dengan nada tinggi.
"Mohon maaf pak, temen kami gak mungkin seperti itu!" ujar Andra dengan nada tegas.
Dan terjadi lah perdebatan sengit antara Andra dan pak ujang hingga suara mereka terdengar ke dalam rumah pak kades.
"Pak Ujang, ada apa lagi ini teh?" tanya pak kades yang menghampiri mereka.
Tapi belum sempat pak Ujang menjelaskan, bang Irgi sudah lebih dulu bicara, "Pak kades, boleh kita ketemu sama Faisal dan Yessi, kami teman mereka pak!".
Kini Andra, tari dan bang Irgi sudah berada di dalam rumah pak kades. Tari langsung menghampiri Yessi, yang matanya sudah terlihat sembab akibat terlalu lama menangis.
Andra langsung memeluk Faisal, ketika teman nya itu selesai menceritakan semua kejadian yang menimpa nya, "Sorry sal..." bisik nya lirih.
"Bukan salah lu ndra, jangan minta maaf" ucap Faisal menepuk pelan bahu Andra.
Tak lama dari itu, Bu Mira dan pak Ilyas pun datang. lalu di susul oleh ayah bagas dan bunda Dewi 10 menit kemudian. Kini pak kades sedang menjelaskan, pada kedua orangtua Faisal dan Yessi tentang masalah yang terjadi.
Happy Reading 💜