NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

"Apa yang ingin Pak Alam bicarakan?"

Bukan hanya udara malam di balkon kamar Kania yang terasa dingin. Namun aura dingin juga muncul dari Kania.

Kania menepati janjinya jika setelah makan malam ia kana memberikan Alam kesempatan untuk bicara.

"Kakak tidak tau darimana harus memulainya, jika kata maaf sudah tidak mau kamu dengar lagi" Alam menatap Kania yang tak sudi menatapnya.

"Kenapa Pak Alam menikahi ku? Apa tujuan kalian sebenarnya? Apa kalian masih melanjutkan kebohongan yang dulu??" Jika dulu Kania tertawa di depan Alam karena kebodohannya, maka berbeda dengan saat ini. Kali ini Kania menangisi kebodohannya karena terjatuh dalam lubang yang sama.

GREEPPPP...

Kania tersentak karena sepasang tangan melingkar di pinggangnya secara tiba-tiba.

Kania memberontak mencoba melepaskan pelukan Alam dari belakang itu, tapi tangan sia-sia saja karena Alam memeluk Kania begitu erat.

"Karena Kakak mencintaimu Dek!!" Ucap Alam tegas di telinga Kania.

"Lepaskan!! Aku tidak mau mendengar kebohongan mu lagi!!" Sura kania tertahan oleh tangisannya. Meski ini kali pertama kata cinta keluar dari mulut Alam, tapi itu semua kini tidak ada artinya lagi bagi Kania.

"Tidak Dek, Kakak tidak akan melepaskan kamu untuk ke dua kalinya!! Kakak menikahi mu karena itu memang keinginan Kakak!! Tidak ada paksaan dari siapapun, ini murni keputusan Kakak sendiri?" Alam berbicara setengah berbisik karena posisinya kini yang memeluk Kania membuat bibirnya berada di dekat telinga Kania.

"Untuk apa? Apa karena rasa bersalah kalian hah? Kenapa Kak Dania mengizinkan kekasihnya menikahi wanita lain?"

Kania masih mencoba melepaskan pelukanya dengan mencubiti tangan Alam yang berada di pinggangnya. Tapi Alam tak gentar sedikitpun walau tangannya terasa sakit.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Dania Dek!! Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi" Ucap Alam membuat Kania tertawa di tengah tangisnya.

"Kamu pikir aku percaya dengan permainan kalian berdua?" Kania terkekeh.

"Kakak memang sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan Dania Dek. Hanya kamu wanita yang Kakak cintai!!" Kania merasakan pundaknya basah. Kania sedikit tidak percaya jika Alam pria terdingin di hidup Kania sekarang sedang menangis di pundaknya.

"B*lshit!!" Umpat Kania.

"Mungkin kamu tidak akan pernah percaya dengan kata cinta yang baru sekali ini kamu dengar Dek. Tapi Kakak akan buktikan sama kamu, kalau cinta Kakak ini bukan kebohongan belaka. Waktu itu Kakak memang mencintai Dania, Tapi Kakak sadar setelah kepergian kamu, hati ini rasanya hampa dan kosong. Kakak sudah mencoba menepis semua itu hanya sebagai rasa bersalah Kakak padamu. Tapi rasa sakit itu semakin menggerogoti hati Kakak Dek!!"

Alam meraih tangan Kania yang terus mencubitnya, membawanya ke dalam genggaman tangannya yang masih memeluk Kania.

"Setiap hari Kakak selalu dihantui kerinduan yang sangat dalam sama kamu Dek, ternyata satu tahun bersamamu mampu membuat hati Kakak berpaling. Kakak sudah berusaha mencari mu kemana-mana bersama Ayah, tapi Kakak tidak bisa menemukanmu sama sekali. Bahkan hanya utuk sekedar mendengar suaramu saja sudah tidak bisa. Kakak tau kamu hancur dek, tapi Kakak juga hancur. Allah telah menghukum Kakak dengan memberikan karma cinta ini Dek"

Alam semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kania. Suara isakan seorang lelaki mulai terdengar di telinga Kania.

"Kaka minta maaf Dek. Beri Kakak kesempatan sekali lagi. Kakak mohon!!" Alam melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah Kania yang sedari tadi tak dapat dilihatnya.

"Sebenarnya percuma saja Pak Alam mengatakan semua ini. Karena hanya status kita saja yang menikah tapi semuanya tak lagi sama. Sudah tidak ada lagi Kania yang dulu selalu melakukan hal bodoh hanya untuk menarik perhatianmu. Kania yang dulu sudah pergi bersama rasa sakit yang dulu kamu berikan!!" Kania menatap wajah Alam secara intens untuk pertama kalinya setelah ia kembali.

"Kakak tidak peduli Dek!! Jika dulu kamu yang mengejar cinta Kakak, maka sekarang Kaka yang akan berjuang mengembalikan cinta itu Dek. Karena Kakak yakin, di dalam hati kamu masih ada nama Kakak!!" Ucap Alam dengan teguh penuh keyakinan.

"Untuk apa? Itu hanya buang-buang waktu saja. Lagipula Ayah sudah meninggal dan impiannya juga sudah aku wujudkan. Jadi kita bisa segera bercerai!!" Kania membuang mukanya, mengusap air matanya yang tiba-tiba menetes setelah selesai mengucapkan kalimatnya.

"Astagfirullah jaga lisan mu Dek. Itu kalimat yang sangat di laknat Allah. Kakak tidak akan pernah menceraikan mu!! Apapun yang terjadi Kakak akan tetap memperjuangkan kamu!!"

Kali ini Alam terlihat geram, jika Kania bersikap ketus Alam akan bersabar karena itu memang akibat perbuatan Alam sendiri tapi jika Kania menyebutkan kalimat keramat itu maka Alam tidak akan bisa diam.

"Lalu untuk apa kita mempertahankan pernikahan ini? Aku tidak menginginkannya, karena memang dari awal yang akan menikahi ku adalah Farel bukan kamu!!"

Balas Kania sengit. Balkon kamar Kania itu menjadi saksi perdebatan mereka.

"Terserah apa yang akan kamu lakukan Dek, tapi yang jelas Kakak tidak akan pernah melepaskan apapun yang sudah menjadi milik Kakak!!" Alam tak mau kalah, dia menatap tepat di manik mata Kania.

"Dasar keras kepala!!" Kania mendorong dada Alam untuk menjauh darinya. Kania sudah muak mendengar pengakuan cinta yang sudah amat terlambat itu.

"Apa kamu tidak memikirkan perasaan Kak Dania? Biar bagaimanapun dia mencintaimu!!"

"Dania sudah tau dari awal jika aku mencintaimu, Kakak sudah mengakhiri semuanya dengan Dania setelah sadar hati ini memilih mu Kania!!" Alam mendekati Kania, mencoba meraih tangan cantik itu, tapi Kania menepisnya.

"Apa Kak Alam tidak ingin melihatku bahagia?" Kini Kania bertanya dengan suaranya yang lembut. Panggilan Kakak juga sudah terdengar dari bibirnya.

"Tentu saja Dek, Kakak tentu sangat ingin melihat kamu bahagia. Mana mungkin Kakak membiarkan wanita yang Kakak cintai bersedih!!" Alam mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Kania ini.

"Kalau begitu lepaskan aku, biarkan aku mencari kebahagiaanku sendiri. Aku tidak bahagia dengan pernikahan ini!!" Kalimat Kania berhasil menghancurkan hati Alam. Hatinya terasa tertusuk belati. Matanya mulai memanas lagi.

"Apa sebenci itu kamu sama Kakak Dek? Bahkan baru sehari kita menikah kamu sudah mengatakan tidak bahagia bersama Kakak" Berlahan lelehan hangat keluar dari mata Alam.

"Aku tidak mungkin menjalani pernikahan ini tanpa cinta Kak, jadi aku mohon mengertilah!" Ucap Kania lirih, ia memalingkan wajahnya. Entah mengapa hatinya terasa ngilu melihat pria di depannya itu menangis.

"Apa memang cinta di hatimu untuk Kakak sudah hilang tak tersisa Dek?" Suara parau itu terdengar menyayat di hati siapapun.

"Iya" Kania menggigit bibirnya yang mulai bergetar karena menahan tangisnya.

Deg...

Hancur sudah hati Alam. Cinta yang dulu selalu melimpah untuknya kini telah habis tak tersisa. Alam kini tau rasanya penolakan itu sesakit ini, Alam saja sampai tak mampu menahan air matanya karena terlampau amat sangat sakit. Dia teringat dulu saat Kania mendengar penolakannya, kenapa dulu Kania tidak menangis sama sekali, justru bisa tersenyum dengan wajah bodohnya.

Alam diam sejenak, mengusap semua air matanya di wajahnya. Meski masih terlihat jelas kelopak matanya yang basah.

"Baiklah Dek jika itu yang kamu inginkan!!" Kania sontak berpaling menatap Alam setelah mendengar kalimat pasrah itu.

"Tapi, beri Kakak waktu 6 bulan untuk membahagiakanmu sebagai seorang suami. Jika dalam waktu 6 bulan itu kamu masih dalam pendirian mu, maka Kakak akan mengabulkan permintaanmu untuk berpisah. Bagaimana?"

Sesungguhnya Alam sangat berat mengambil keputusan itu, namun Alam akan berusaha selama 6 bulan ini untuk merebut hati Kania lagi. Tapi kembali lagi Alam menyerahkan semuanya kepada Sang Maha membilak balilkan hati, berharap kepada-Nya untuk mengembalikan lagi cinta di hati Kania untuknya.

"Baiklah, hanya 6 bulan tidak lebih!! Tapi dengan satu syarat"

"Katakan Dek!!"

"Aku ingin pernikahan ini di sembunyikan, apalagi di kantor. Aku tidak ingin jika kita berpisah nantinya akan mempengaruhi lingkungan pekerjaan kita" Ucap Kania dingin.

Satu hal lagi yang mampu menyakiti hati Alam yang sudah tergores.

"Baiklah jika itu yang kamu mau Dek , Kakak terima syarat kamu" Alam menarik nafas panjangnya menahan rasa nyeri yang bertubi-tubi menyerang hatinya.

"Hemmm terimakasih, kalau begitu aku harus istirahat!!" Secata tidak langsung Kania mengusir Alam untuk pergi dari kamarnya.

"Iya, kamu istirahatlah. Kakak akan pergi"

Alam mendekati Kania lagi, mengeluarkan sesuatu dari baju bagian lehernya. Kania sangat terkejut melihat benda yang dulu ia kembalikan kepada Alam kini ada di hadapannya lagi. Alam melepaskan kalungnya, di sana ada cincin milik Kania sebagai liontinnya. .

Alam menarik tangan Kania, kali ini dengan paksa Karena Alam tau Kania pasti akan menolak. Alam memasangkan cincin cantik itu ke jari manis Kania.

"Kakak janji akan menggantinya dengan cincin pernikahan kita, tapi sementara pakai ini dulu ya? Sudah terlalu lama dia tidak di pakai pemiliknya"

Ternyata waktu pertemuan pertama itu Kania tidak salah lihat jika Alam masih memakai cincin pertunangannya dulu. Saat ini pun Alam juga memakainya. Tapi beberapa hari ini Kania yang tak menyadarinya.

Tanpa Kania duga karena Alam bergerak begitu cepat, bibir Alam sudah menempel di kening Kania untuk beberapa detik. Kania membeku dengan bola matanya yang membesar.

"Selamat malam Dek, Kakak pulang dulu" Alam memberikan senyuman sebelum meninggalkan kamar yang bernuansa soft pink itu, senyuman yang dulu sering pria itu berikan kepada Dania.

-

-

-

-

-

Happy reading readers😘

Terimakasih untuk kalian semua yang sudah mendukung karya-karyaku, terus beri dukungan kalian agar othor tetap semangat membuat kalian hidup dalam dunia khayalan kalian.

Jangan lupa tinggalkan jejak mu😘😘

1
Juniarsih Hariany
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
jodohin aja pa jonathannya sama bunda😁😁✌️✌️
Shyfa Andira Rahmi
JUJUR lebih baik...
Shyfa Andira Rahmi
BODOH
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Sri Yuni
dr awal baca sdh meng-syedihh thor 😭
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!