NovelToon NovelToon
MELINTASI DUA DUNIA

MELINTASI DUA DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Beda Dunia / Iblis / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:605
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Hai..
Namaku Ziqiesa. kalian bisa memanggilku dengan sebutan,Zi. Aku seorang gadis cantik yang masih erat kasih sayang dari Ayah dan Ibuku. suatu hari aku tersesat ke dunia yang tidak aku ketahui. dan kasih-sayang itu masih sama adanya, tapi seakan terputus karena jarak kami yang tidak dapat di ketahui.

Aku,ingin mengajak kalian untuk ikut menemani perjalanan ini, sampai kembali pada pangkuan Ayah,dan Ibuku. bagaimana? kalian mau kan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Larangan

Zi, terbangun saat tubuhnya benar-benar terasa sakit. Bahkan untuk menggerakkan tangannya saja terasa begitu kebas. "Aku masih disini rupanya. Lalu siapa yang membawaku ke tempat ini?" Zi, memejamkan matanya,mengusap lembut, hingga rangkaian kejadian dari dua hari yang lalu berputar di benaknya. Zi, mengeraskan rahangnya saat putaran kejadian itu hampir berakhir hingga memperlihatkan dirinya jatuh pingsan, tidak berdaya. "Dunia dimensi? Aku rasa istana kerajaan Aestherlyn ini hanyalah manipulasi pikiran, tapi kenapa bisa selama ini aku berada di tempat mengerikan ini?" Zi memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Kamu sudah sadar anak manis?" suara itu membuat Zi terkejut bukan main. "Kenapa lagi wanita ini mendatangiku?" Batin Zi, menatap ke arah Algeria dengan tatapan yang berbeda.

"Kamu pasti bertanya-tanya mengapa saya kembali mendatangimu,kan? Baiklah akan saya bahas ini denganmu sekarang." Algeria,berjalan ke arah pojok ruangan yang langsung berhadapan dengan Zi, wanita itu duduk di kursi dengan gaya pongah.

"Kamu ingin selamat dari ruangan ini,kan?" tanya Algeria menatap Zi dengan wajah tenang, tangannya sibuk membelai rambutnya yang panjang.

"Ada syaratnya, gadis manis. Kamu akan saya keluarkan dari dalam ruangan ini,jika kamu mau memanggil saya dengan panggilan Ibunda. Satu lagi, berpura-puralah untuk menyukai Graysen putraku,dan cuci otaknya dengan cintamu, biarkan anak itu merasa takut kehilanganmu, kemudian jadilah putriku disini! Tidak akan ada yang bisa melukaimu jika kau patuh pada perintahku." Algeria, tertawa kecil. Melihat wajah Zi yang terlihat tidak suka dengan ucapannya. Tapi tidak ada pilihan lain, Zi,harus jatuh ke dalam perangkapnya. Melalui Zi, Algeria bisa mengendalikan Graysen dan yang mulia Raja.

"Baiklah, apakah hanya itu saja, Ibunda?" Jawab Zi dengan lirih. Tubuhnya masih lemah,rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya membuatnya merasa tidak berdaya sekarang.

"Oho.. Anak ini terpengaruh oleh ucapanku? Berarti dia benar-benar hanya manusia biasa." Algeria tersenyum manis, senyuman penuh arti yang sangat mengerikan.

"Bagus-bagus,kerja yang bagus anak manis, sekarang kembalilah pada Graysen! Aku ingin melihat perkembangan dari permainanmu. Semoga kamu tidak mengecewakanku, gadis cantik." Algeria,membelai wajah Zi, pertama kali melihat wajah cantik Zi, Algeria terpesona, sehingga ada rasa untuk memiliki Zi dalam hatinya.

Algeria, menjentikkan jarinya. Seketika Zi menghilang dari pandangannya dan Algeria juga segera pergi ke ruangan yang seharusnya dia tempati.

•••

"Aduh.. sakit!" Jerit Zi, saat kakinya terasa terbakar dan ia terpelanting ke bebatuan. "Nenek sihir, sialan!" Umpat Zi, berusaha bangun dan keluar dari dalam balutan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

"Yang mulia Putri? Apa yang terjadi? Kenapa Anda keluar dari kamar tanpa sepengetahuan,Saya?" Jusy berlari tergopoh-gopoh saat melihat Zi yang hendak kabur melewati pembatas transparan.

"Jangan berniat kabur, yang mulia Putri. Sejengkal saja tubuh Anda keluar dari dinding pembatas itu,maka tubuh Anda akan hancur!" Jusy, mengangkat selimut tebal yang membungkus Zi, karena tenaga perempuan kaku itu cukup kuat, sampai-sampai ia juga mengangkat tubuh,Zi. Parahnya lagi,Zi, yang di angkat langsung terjatuh ke bebatuan yang di jadikan sebagai lantai tempat tersebut.

"Jusy,sialan! Bisa tidak, pelan-pelan?" Sambil melempar Jusy dengan batu-batu kecil. "Ma-maaf yang mulia Putri. Saya tidak berniat melukai Anda." Jusy, membuang selimut tebal itu dan segera mengangkat tubuh Zi, lalu mereka kembali ke dalam ruangan kamar, rumah kaca.

Graysen, menunggu kedatangan mereka dengan cemas. Mengetuk-ngetukkan jemari di atas meja dengan kaki di silang dan bersandar pada sisi meja. Jusy,masuk dengan mendorong pintu ruangan itu dengan kakinya, sedikit keras, membuat Graysen yang berada di dalam ruangan itu terperanjat.

"Bagaimana?" Graysen menghampiri Zi, yang masih dalam gendongan perempuan kaku,si Jusy. "Kakinya cedera yang mulia pangeran." Jawab Jusy dengan singkat. Tubuh kecil Zi di dudukkan pada kursi yang tadi sempat menjadi tempat satu kaki Graysen. Jusy berlari kecil menuju lemari tempat penyimpanan alat P3K. Sedangkan Graysen menyibakkan gaun yang di kenakan oleh Zi,dan menarik kaki kecilnya untuk di letakkan di atas pahanya yang kini berjongkok di depan,Zi.

"Ck. Aku bukan anak kecil, yang kalau sakit harus di perhatikan seperti itu!" komentar Zi melihat gerakan Jusy dan Graysen yang menurutnya sangat berlebihan. Graysen menatap wajah Zi yang mulai terlihat kemerahan di pipinya. "Panas yang membakar kakimu bisa membuat seluruh organ tubuhmu ini membusuk, jika tidak cepat di obati!" Datar Graysen berseru sambil membuka sepatu kaca yang Zi gunakan tadinya, padahal gadis itu tidak menggunakan sepatu apa-apa saat hendak tidur,tapi.. lihatlah sekarang, tiba-tiba saja kakinya sudah di lapisi sepatu kaca berwarna putih perak.

"Benarkah? Masa iya sampai segitunya? " Zi, menatap perempuan kaku dan balok kering itu secara bergantian dengan tatapan mata tidak percaya. "Benar, yang mulia Putri. Jika Anda tidak cepat mendapatkan pertolongan, bisa-bisa tubuh anda membusuk dan tidak di kenali,panas itu bukan panas biasa seperti umumnya. Itu adalah efek dari kekuatan pelindung yang di tanam oleh beberapa orang pengguna sih—"

"—Aku sudah tau. Tidak perlu lagi repot-repot untuk menjelaskan kepadaku." Zi, memotong ucapan Jusy, karena telinganya terasa panas oleh ucapan Jusy yang tidak ada jedanya.

Selesai mengobati kaki Zi yang terkena luka bakar. Graysen berinisiatif untuk membantu gadis kecil itu untuk duduk di sisi ranjang tidurnya. "Nah, begini lebih baik. Jusy? Jaga anak ingusan ini dengan baik! Jangan biarkan dia kabur-kaburan lagi, apalagi sampai membuat kulitnya tergores!" Graysen segera menghilang saat Zi tidak memperhatikannya dengan seksama. Saat Zi kembali menoleh pemuda itu sudah tidak ada lagi,dan Jusy sudah kembali pada posisinya berdiam diri di pojokan kamar.

Zi, pura-pura tidak melihat apapun. Dia lebih memilih untuk kembali tidur karena tubuhnya terasa lelah dan mengantuk. Jusy, yang sudah mulai sedikit peka dengan teman barunya, langsung berjalan untuk menutupi sebagian tubuh Zi dengan selimut tebal. Udara dan hawa di kediaman Graysen dan Algeria jauh berbeda, disini jauh lebih nyaman dan dingin. Entah kenapa, Zi, tiba-tiba saja sangat menyukai udara segar di kediaman Graysen.

"Jangan coba-coba untuk menyentuh anak itu,jika kau tidak ingin menerima akibatnya!" Graysen pandangi punggung Algeria dengan sorot mata kemarahan. Sedangkan yang di tatap hanya terkekeh kecil.

"Santai dulu, sayang. Jangan marah-marah pada Ibundamu ini." Jawab Algeria membalikkan tubuhnya melihat ekspresi wajah merah Graysen.

"Cuih..kau bukan Ibundaku! Berhentilah untuk membual wanita sialan!" Graysen tidak sudi untuk menatap wajah Algeria yang kini tersenyum lembut kepadanya. Algeria, semakin melebarkan senyumnya. "Ada apa gerangan, sehingga kamu datang untuk menemuiku ke mari?" Algeria, menuangkan air ke dalam gelas kaca yang cantik, kemudian meminumnya dengan anggun.

"Berhentilah untuk mengganggu anak itu, sialan! Kau hanya akan melukainya jika terus memaksa untuk mendapatkan perhatiannya." Graysen, melindungi dirinya dari sinar panas yang terpancar dari tubuh Algeria,selain dari Zi, mungkin Graysen lah orang yang menerima dampak buruk dari sinar panas itu.

"Hahaha.. Aku tidak pernah mengganggu gadismu itu, sayang. Lagi pula, sebesar apapun pengorbanan yang akan kau berikan padanya,itu semua akan tetap sia-sia di hadapan yang mulia Raja. Bukankah yang mulia Raja, sangat melarang kamu untuk mendekati bangsa manusia?" Algeria berhenti sejenak, untuk mengambil napas,"apakah kamu melupakannya, sayang? Yang mulia Raja, pasti akan menghukummu jika percintaan antara kaum kita dengan kaum manusia itu benar-benar terjalin." Algeria, memutar tubuhnya, dan berjalan masuk ke dalam ruangannya, meninggalkan Graysen yang kini mematung dengan degup jantung yang berdetak luar biasa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!