Bilha, seorang penggemar berat grup idola "Moonlight". Selalu menganggap bahwa menikahi salah satu aggota grup idola tersebut hanyalah khayalan belakang. Namun, kehidupan Bilha berubah drastis ketika ia bertemu dengan Taro, yang merupakan salah satu anggota grup "Moonlight".
Semua berawal dari sebuah pertemuan tak terduga. Bilha bertemu dengan Taro di sebuah acara fans meeting dan tanpa diduga mereka berdua terjebak dalam sebuah situasi yang membuat mereka semakin dekat.
Taro yang terkenal dengan kepribadiannya yang ramah dan hangat, ternyata memiliiki perasaan yang sama dengan Bilha.
Namun, menjalani hubungan dengan seorang idol tidaklah mudah. Bilha harus menghadapi tekanan dari media dan fans yang tidak mennyukainya. Taro juga harus menghadapi konflik antara karirnya sebagai idol dan kehidupan pribadinya dengan Bilha.
Apakah cinta Bilha dan Taro dapat bertahan menghadapi semua tantangan tersebut? Ataukah kehidupan sebagai pasangan idol akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasam Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan
Bilha yang tengah fokus bekerja di meja kerjanya seketika langsung terhenti karna mendengar bunyi dari ponselnya.
TUING
TUING
TUING
...Grup istrinya Juna, Taro, dan Luke...
"Egghh. Siapa sih yang ngechat? Gak tau orang lagi sibuk kerja apa?" Kesel Bilha yang langsung mengecek ponselnya.
" Hei, kalian semua udah pada siapin belum baju buat kita nonton konser Moonlight lusa?" tanya Audrey.
"Is ya pasti udah dong. Masa mau ketemu Luke suami ku penampilannya jelek sih", balas Freya.
"Lu pakek baju apaan Frey? Gua bingung ni milih bajunya, atau gua beli lagi yang sepaketnya?" Audrey yang kebingungan.
"Coba deh lu liat baju mana yang cocok buat ketemu Janu suamiku yang terimut itu", sambung audrey yang mengirim beberapa gambar di dalam grup tersebut.
"Idih Audrey, ini baju tahun berapa? Kenapa jadul jadul amat sih? " ledek Freya yang melihat foto pakaian Audrey.
"Bangke lu ma Frey, ni baju gua waktu pertama kali fans sama Moonligt. Ini baju limitin edision ya", jawab Audrey dengan bangganya.
"Hahaha. Ya ampun Audrey, ini udah tahun berapa? Idiol lu aja penampilannya udah makin keren, masa lu mau ketemu mereka pakek baju jaman purba begitu", ujar Freya.
"Sialan lu Frey. Yaudah entar pulang ngantor lu temenin dua beli baju buat lusa".
"Oke deh aman. Entar ketemunya di mall aja ya".
" Oke. Eh ngomong ngomong mana ni sih Bilha,kok gak da nongol nongol ni bocah?" tanyak Audrey.
"Eh iya,baru sadar gua kalok gak ada Bilha",jawab Freya yang baru tersadar dengan ucapan Audrey.
"Mana tuh anak? Entar kita lagi sibuk nyiapin ini itu buat lusa,eh dianya malah lupa lagi. Bisa amsyong kita gak jadi lagi nonton konser mereka" ,sambung Freya
"Bener juga kata lu Frey. Entar kayak waktu itu,kita udah abis duet banyak malah nonton di luat stadion gara gara salah kostum",Audrey yang mendukung ucapan Freya.
"Yaudah,sekarang kita panggil aja tuh anak biar bisa cel grup",usul Freya.
"Oke juga tuh ide lu".
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
"Bilha"
Audrey dan Freya terus memanggil Bilha melalui Chat grup.
Bilha yang melihat percakapan kedua sahabatnya tersebut pun langsung menepuk jidatnya.
"Astaga,gua lupa lagi",sambil meletakan telapak tangannya di keningnya.
"Duh dasar bego banget sih lu Bilha. Acara penting begini aja lu sampek kelupaan,gitu malah khayalan jadi istirnya Taro",sambil menepuk nepuk keningnya tersebut.
"Eh kok di pukul pukul tuh kepala? Entar sakit loh kepalanya", ucap Rio yang tiba tiba datang lalu memegang tangan Bilha yang menepuk nepuk keningnya.
"Ih apaan sih lu megang megang tangan gua?" sini Bilha yang langsung melepaskan tangan Rio.
"Modus ajalah lu jadi cowo. Udah dateng kayak setan yang tiba tiba nongol",lanjut Bilha yang tampak sedikit kesal.
"Aduh Bilha,siapa juga yang modus sih. Gue cuma mau ngelindungin lu doang kali,lagian ngapain sih lu nyakitin diri sendiri. Kalok lu lagi da banyak masalah,lu pukul dua ajah deh sampek puas. Tapi jangan diri lu sendiri,gua sakit liatnya", rayu Rio sambil tersenyum.
"Sialan lu Rio,jijik gua denger rayuan murahan lu. Udah bagus lu pergi aja deh dari sini,buat mood gua jadi makin jelek",usir Bilha dengar.
Rio pun akhirnya pergi dari meja kerjanya Bilha,namun tidak lupa memberikan bentuk hati dari kedua jarinya untuk merayu Bilha.
Bilha yang sudah biasa melihatnya pun tidak menghiraukannya dan lanjut menatap kelayar ponselnya.
" Gua kan belum priper baju buat lusa,jadi lebih bagus gua ikut mereka ajh deh entar",batin Bilha.
Semangat nulis novel nya thor/Heart/
"Coba deh BLA BLA BLA yang terimut itu," sambung bla bla bla
"Hei, kalian semua bla bla bla?"