NovelToon NovelToon
Mysterious Man

Mysterious Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:787
Nilai: 5
Nama Author: Sweet Raa

"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya

"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

"Ara kok kamu lama sekali?" Tanya Azka

"Iyaa nih Az, tadi Ara ada kegiatan dulu, maaf ya" Ara menyimpan tasnya di kursi dan duduk tepat ditengah tengah antara Azka dan Zio

"Yaudah gapapa santai aja, lagian guru lesnya juga belum dateng"

"Zio nanti pulangnya sama siapa?" Tanya Ara

"Pulang? Ara mau bareng? Ayo gue anterin sampe masuk kamar juga" celetuk Zio

"Eh anjir mesum lo ya" Azka mengetuk kepala Zio menggunakan pensil ditangannya

"Lah bukan mesum orang seb...." Belum sempat melanjutkan ucapannya, Ara lebih dulu membekap mulut Zio

"Hmmmppp" Zio mencoba memberontak dengan menggerakkan kepalanya, dan mencoba melepaskan tangan Ara dari mulutnya, tetapi saat ini kekuatan Ara benar benar maksimal membuat Zio harus pasrah

"Kenapa Ra?" Tanya Azka bingung

"Hehe gapapa kok Az" Ara melepaskan tangannya dan membenarkan kerah baju Zio yang sedikit berantakan "Iyakan Zi gapapa?" Tanya Ara dengan penuh penekanan dan memberikan kode dengan mengedipkan matanya

"Ah iya gapapa kok Az" jawab Zio berbohong

"Ohh yaudah kalo gitu" Azka memilih membuka bukunya dan mulai membacanya

Lama menunggu akhirnya ada seseorang yang masuk kedalam perpustakaan. Tetapi sayang sekali yang datang bukanlah guru les mereka, melainkan Pak Anton sang kepala sekolah

"Anak anak maaf menunggu lama, ternyata guru lesnya tidak bisa hadir hari ini, beliau bilang kalau bisa membuat jadwal diluar jam kerja" jelas Pak Anton

"Yah Pak kok gitu. Sepertinya guru les itu sangat sibuk, kenapa gak yang lain aja?" Tanya Ara

"Yang ini sangat bagus nak. Beliau lulusan kampus ternama di Korea"

"Tapi kan gak bisa ngajar kita, kenapa disetujui kalau misal sibuk terus" ucap Zio

"Beliau bisa mengajar kalian hanya beberapa kali, tetapi kalian langsung paham, yang berarti sangat hebat kan?"

"Yaudah Pak tidak masalah, kita bisa atur jadwal lagi, boleh minta kontaknya?" Tanya Azka

"Boleh nak, ini" Pak Anton memberikan nomer guru les tersebut kepada Azka, dan dengan cepat Azka menyimpan nomernya

"Kalo gitu bapak tinggal dulu ya, buat sekarang kalian boleh pulang, atau mau belajar dulu disini juga tidak masalah, kalo butuh apa apa bilang sama Bu Tina"

"Baik Pak" jawab ketiganya kompak

Sepeninggalan Pak Anton, mereka memilih untuk pulang dan menjadwalkan kembali pertemuan dengan guru les

"Jadi pulang bareng Ra?" Tanya Zio

"Iyaa Zi, Ara ikut yaa, tapi nanti turun didepan komplek aja biar gak jauh muternya"

"Gapapa biar gue anter sampe depan rumah, kan pake kendaraan jadi gak cape" jawab Zio

"Kenapa gak bareng gue aja Ra?" Tanya Azka

"Kita beda arah, bakal jauh lagi nantinya, dan kearah rumah Azka bukannya selalu macet?"

"Nah iya, jadi Lo harus cepet pulang, biar gak kena macet" ucap Zio

"Ikut campur aja sih lo"

"Stop jangan mulai" Ara mendorong kedua tubuh pria disampingnya

"Ara" panggil seseorang didepan gerbang

"Liam?" Gumam Ara. Zio menatap kearah Ara dengan penuh pertanyaan

"Siapa itu?" Tanya Azka, tetapi sama sekali tidak digubris oleh Ara maupun Zio

"Bukannya udah putus Ra?" Tanya Zio

"W-waktu itu emang udah, tapi pas kemaren balikan lagi. Ara duluan" Ara langsung berlari pelan menghampiri Liam

"Pacar Ara?" Azka melihat punggung Ara yang semakin menjauh

"Iya pacarnya" jawab Zio dingin, dan segera berjalan menuju mobilnya

"Kenapa bisa kesini?" Tanya Ara

"Ya kayak biasa aku jemput kamu. Jangan sampe kayak kemaren ada yang gangguin kamu" jawab Liam

"Haha gak bakal tenang aja" Ara tertawa renyah dan hendak masuk kedalam mobil, namun tertahan oleh tangan seseorang

"M-mika"

"Jelasin" ucap Mika dingin

"I-ini gini Mik" Ara gelagapan sendiri, dirinya merasa tenang karena berfikir Mika sudah pulang, bukan maksud hati ingin menyembunyikan dari Mika, tetapi Ara mencari waktu yang pas untuk memberitahu Mika

"Ayo bicara disana" Mika menarik tangan Ara tetapi tertahan oleh Liam yang juga menggenggam tangan kiri Ara

"Ah sialan, lepasin dulu anjing" Mika menepis kasar tangan Liam

"Mika jangan gitu ngomongnya gak baik" tegur Ara

"K-kamu! Kamu belain dia" Mika menunjuk Ara dan Liam bergantian

"Bukan gitu, Ara gak suka Mika bicara kasar"

"Ck yaudah jelasin sekarang!"

"Ara balikan kemaren sama Liam" cicit Ara

"Balikan?!" Ucap Mika dengan rasa terkejut

"I-iya"

"Gue gak habis pikir sama lo, kenapa sih Ra? Kenapa?"

"Lo yang kenapa Mika?! Kenapa lo sebenci itu sama gue? Gue salah apa?" Tanya Liam

"Lo?!" Mika menunjuk kearah Liam dengan senyum penuh arti "Dari awal gue gak suka sama lo, karena sepenuhnya hidup Ara diatur sama lo, dia punya kehidupan sendiri, gak harus semuanya tentang lo, dia bukan boneka yang bisa selalu diatur sama pemiliknya. Dan asal lo tau, dia bukan milik lo!" Ucap Mika penuh penekanan. Mika berbalik dan menatap wajah Ara "sekarang mau pilih siapa?" Tanya Mika

Ara hanya diam dan berganti menatap kedua orang dihadapannya

"Jawab Ara! Kalo terus diem berarti Ara pilih dia!" Tunjuk mika kepada Liam. Tetapi beberapa menit menunggu, Ara tak kunjung membuka suara yang dimana mika langsung menyimpulkan jika Ara memilih Liam. "Oke Ra, kalau itu yang Ara mau, kita gausah temenan lagi, Mika cape. Selamat menjadi boneka orang lain selamanya, semoga pilihan kamu bener Ra, walaupun seratus persen Mika yakin bahwa ini salah" Mika mulai berjalan dengan rasa kecewa, jujur saja hatinya tidak terima jika Ara harus kembali bersama Liam. Bukan tidak suka atas hubungan mereka, tetapi tidak suka dengan cara perlakuan Liam kepada Ara, karena Mika sudah menganggap Ara sebagai saudara sendiri dan tidak mau melihat Ara sedih apalagi menderita.

"Mik, Mika" panggil Ara yang coba mengejar Mika tetapi tertahan oleh Liam

"Udah lah Ra biarin aja, dia mungkin iri karena gak punya pacar, gausah didengerin omongan dia. Kok ada ya orang yang gak ngedukung kebahagiaan sahabatnya sendiri" ucap Liam. Ara hanya terdiam melihat punggung Mika yang semakin lama semakin menghilang dan tak terlihat

"Ayo pulang" Liam segera berjalan menuju sisi kemudi dan menyuruh Ara masuk kedalam mobil. Hari ini Ara benar benar kalut dengan pikirannya sendiri, entah perasaan apa yang kini ia rasakan. Selama perjalanan Ara hanya diam dan menatap kearah jalanan kota

20 menit perjalanan akhirnya mereka sampai didepan rumah Ara. "Ra udah sampe nih" ucap Liam karena sejak tadi Ara masih diam dengan posisi yang sama

"Oh iya, makasih ya" Ara segera melepaskan seat belt dan turun dari mobil

"Kamu gak nawarin aku masuk? Udah lama gak ketemu mamah kamu" ucap Liam

"Hmm nanti lagi aja deh ya, Ara cape pengen langsung istirahat, dadah" Ara segera berjalan masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan Liam

"Gak biasanya" gumam Liam

1
Cahya dana
ayo up lg, semangat🙌
Yusuf Muman
Bikin ketagihan!
Mashiro Shiina
Wajib dibaca!
Yakumo Tsukamoto
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!