Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 5
"Huh finish !!" Teriak Rusdi begitu sampai di atas dengan gestur tubuh biasa saja sambil kedua tangan nya memegangi tali ransel yang melingkari ketiak nya.
"Hah hah hah hah.."
Widya langsung tepar berbaring di atas tanah, padahal tas ransel nya masih menempel di punggung nya. Tepat di belakang nya ada Amir, yang bertolak pinggang sambil tertawa melihat teman di depan nya, Widya sedang kepayahan mengatur nafas. Teman-teman yang lainnya pun ikut tertawa melihat Widya ngos-ngosan, dia pun akhirnya menertawakan dirinya sendiri.
Sejenak suasana di antara mereka menjadi riang gembira, terdengar gelak tawa ceria. Tak terasa senja akan menyambut mereka, dan malam akan menyusul menghantui mereka.
Mereka berkumpul di atas duduk melingkar, sambil ngobrol-ngobrol di sertai canda tawa, sedangkan Jono dan Amir berkeliling ke sekitar puncak mencari lokasi yang tepat untuk mendirikan tenda. Setelah berkeliling sejenak, mereka menemukan tempat yang tepat.
"Mir, semua nya suruh kesini. Kita mendirikan tenda di sini" Suruh Jono sambil melepas tas ransel nya dan menyenderkan nya di batu yang lumayan besar. Amir juga meletakkan tasnya di situ.
"Siap" jawab Amir singkat dan berlalu untuk menghampiri teman-temannya.
"Woy kawan-kawan !! Ayo kesini !" Teriak Amir dari kejauhan dengan kedua telapak tangan nya di lingkarkan di sekitar mulut.
"Kita mendirikan tenda di sana" Sambung nya, sambil tangan kanan nya menunjuk ke salah satu sudut.
Mendapat instruksi itu, semua teman nya pun beranjak dari duduk nya dan mereka dari kejauhan mengikuti Amir dari belakang.
Para kaum Adam sibuk mendirikan tenda pramuka sedangkan kaum Hawa sibuk mempersiapkan makan untuk mereka. Tak terasa senja sudah menyambut mereka.
"Huh, jam setengah enam finish !" Ucap Johan sambil melihat jam tangan nya yang berada di pergelangan tangan kanan nya.
"Ayo makan makan makan" Sambung Rusdi sambil berlalu ke arah teman-teman wanita nya setelah menyelesaikan tenda terakhir.
Mereka mendirikan dua tenda yang berukuran 3x2 untuk kaum wanita dan 3x4 untuk kaum Adam. Tenda mereka saling berdampingan dan satu tenda bivak ukuran kecil untuk pos jaga dan menaruh peralatan masak.
Hari itu semua kegiatan sudah selesai dan waktu nya istirahat. Jam tangan nya Ajeng sudah menunjukkan pukul 19:01, mereka pun masuk ke tenda masing-masing. Kecuali Jono dan Rusdi dapat giliran pertama mengambil air di telaga dekat lokasi kemah mereka, sekalian mencari ranting-ranting pohon untuk api penghangat nanti malam.
Hanya asap yang masih terlihat mengepul di depan tenda mereka, bekas kegiatan memasak tadi. Langit malam itu terlihat setengah cerah, beberapa bintang mulai menampakkan kecantikan nya, setelah tadi siang di landa hujan deras.
Rusdi mendekat ke bibir telaga untuk mengambil air seperlunya, menggunakan botol plastik ukuran 2 liter. Sedangkan Jono duduk di atas rumput yang jarak nya tidak begitu jauh dari posisi nya Rusdi.
Ia duduk sambil mendongak penuh kepala nya ke atas, punggung nya condong ke belakang dengan di tumpu kedua tangan nya, kedua kakinya duduk bersila. Ia menikmati pertunjukan kelap kelip ribuan bintang di atas kepalanya.
Ketika kepala nya sedang mendongak ke atas menikmati pertunjukan langit, tiba-tiba muncul kepala wanita berbentuk setengah lonjong dari arah ubun-ubun nya dengan kedua matanya bolong. Otomatis kepala mereka saling berhadapan tapi terbalik.