NovelToon NovelToon
Adelardo'S Obsession

Adelardo'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Grace, kini harus menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya di habisi secara keji oleh Chan Ryder, hanya karena kalah tender. Sejak kecil Grace di urus dan dibesarkan oleh orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, bahkan kakaknya pun ikut menjadi korban. Bagaimana jadinya jika Grace tahu jika orang yang sudah merawatnya adalah orang yang sudah tega memisahkan ia dan keluarganya?

Penasaran sama kelanjutan ceritanya? Yuk langsung baca. Jangan lupa like, komen, vote, dan kasih ulasan terbaiknya. oke👌😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Daniel memesan makanan via online untuk makan malam bersama Grace, setelah makanannya sampai lantas Daniel pun menyiapkannya dimeja. "Kita makan dulu, aku yakin kau juga pasti sudah lapar, karena tenaga mu sudah terkuras habis menangisi sesuatu yang belum bisa kau ceritakan padaku." Ujarnya tersenyum seraya menggodanya.

Grace tersenyum masam mendengar guyonannya, dia pun mencicipi sajian yang ada di-meja. "Enak juga!"

"Apa kau ingin ku suapi?" Daniel menawarkan diri, namun ditolak mentah-mentah oleh Grace.

"Apa kau masih belum mau bercerita, tentang masalahmu?" Daniel menatap dalam-dalam wajah wanita yang ada dihadapannya, yang tak lain adalah Grace pacarnya.

"Aku belum bisa cerita sekarang!"

"Memangnya kenapa?" Daniel semakin penasaran, sebenarnya apa alasan mengapa Grace marah kepada keluarganya sampai-sampai dia tidak mau pulang ke rumahnya.

"Selesai makan, nanti akan ku ceritakan kepadamu." Jawab Grace dengan makanan yang penuh di-mulutnya.

Kurang lebih sekitar setengah jam lamanya, setelah makan bersama Daniel mengajak Grace untuk menonton film dewasa diruang tengah, awalnya Grace sempat menolak dan marah ketika Daniel mengajaknya untuk menonton film begituan, namun karena Daniel meyakinkannya kalau dia tidak akan terpengaruh oleh film tersebut akhirnya Grace mengiyakannya.

"Ah-ah ah-ah..." Suara wanita yang ada didalam film itu men-de-sah saat teman ranjangnya sedang berpacu kuda, dan seketika itu juga tiba-tiba tangan Daniel mulai aktif meraba-raba paha mulus Grace.

"Daniel__" Pekik Grace mencoba menyingkirkan tangannya.

"Grace, tolong katakan sekali lagi jiga kau juga mencintaiku." Daniel menatap dalam-dalam kedua bola mata Grace yang berwarna hazel.

"Kenapa kau memintaku untuk mengucapkan kalimat itu lagi? apa kau tidak percaya jika aku juga mencintaimu?"

Tangan Daniel semakin nakal mencoba menyusup masuk kedalam sana, namun dihalangi oleh Grace. Grace tampak memejamkan bola matanya saat merasakan sesuatu yang aneh tiba-tiba menyerang tubuhnya.

"Sebaiknya kau matikan televisinya, atau kau ganti DVD nya." Pinta Grace, namun Daniel tak mengindahkan keinginannya.

Kedua para pemain itu semakin lincah memerankan perannya diatas ranjang sehingga membuat Grace yang melihatnya pun menjadi merem melek, Daniel tak menyia-nyiakan kesempatan itu dia langsung menarik tengkuk Grace lalu kemudian menyambar ranum bibirnya.

"Emph..." Grace langsung menolak ciuman Daniel yang baru saja beberapa detik menempel dibibir nya.

"Kau bilang kau mencintaiku, kenapa saat aku ingin mencium mu saja kau sudah menolak! apa ini yang kau sebut cinta?" Daniel yang kesal karena Grace menolak ketika dia ingin menciumnya.

"Maafkan aku Daniel, aku hanya takut jika kita akan kehilangan kendali hingga melakukan perbuatan seperti apa yang kita lihat di televisi sekarang." Ungkap Grace. "Maka dari itu sebaiknya kau matikan saja DVD nya." Lanjutnya.

Dengan wajah yang tampak sedikit kesal terpaksa Daniel menuruti permintaan Grace untuk mematikan televisi nya. "Apa sekarang aku boleh mencium mu?" Pertanyaan Daniel dibalas anggukan kecil oleh Grace. Dia pun menghampiri Grace dan hendak menciumnya namun tiba-tiba bel apartemen nya berbunyi. "Sial! siapa yang berani mengganggu hari baikku ini." Batinnya, dia pun segera membukakan pintu, dan ternyata yang datang adalah Delard bersama Laura.

"Dimana Grace?" Tanya Delard dengan tatapan yang mematikan.

Daniel menoleh kebelakang. "Tidak ada!" Jawabnya kemudian.

"Jangan berbohong! aku tahu jika kau sengaja menyembunyikannya." Desak Delard.

"Sudah aku katakan jika Grace memang tidak ada disini, jadi lebih baik sekarang kau pergi dari sini!" Daniel ingin menutup pintunya, tapi dihalangi oleh Delard.

Delard mendorong keras pintu itu hingga terbuka lebar, dan nampak lah Grace yang sedang duduk disofa menatap heran kearahnya.

"Kak Delard!" Dia pun menoleh kearah wanita yang ada disampingnya. "Laura! Untuk apa kalian datang kemari?" Cercahnya.

Delard menarik tangan Grace dan memintanya untuk segera pergi dari apartemen itu. "Ayo pulang!"

Namun ternyata permintaannya tak diindahkan olehnya. "Lepaskan tanganku!" Grace menepisnya.

"Grace kau tidak bisa membuat Mommy dan Daddy merasa khawatir seperti ini! kalau ada masalah kita bisa selesaikan secara baik-baik bukannya kau malah pergi."

"Aku tidak mau, aku ingin tetap disini! jadi aku minta sekarang juga kau pergi dari sini."

"Aku tidak akan pergi sebelum kau ikut pulang." Delard kembali menarik tangan Grace tapi kali ini di tepis dengan kasarnya oleh Daniel.

"Bukankah Grace sudah mengatakan jika dia tidak mau pulang denganmu, jadi kau tidak perlu memaksanya seperti itu!" Ucap Daniel yang mulai tersulut emosi.

"Diam kau!" Sentak Delard. "Ini bukan urusanmu!" Lanjutnya.

"Jelas ini adalah urusanku, karena Grace itu pacarku! sekali lagi aku tekankan jika Grace itu pacarku!" Jelasnya. "Aku tidak perduli meskipun kau itu adalah Kakaknya, karena aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Grace, termasuk kau!" Gertaknya.

Bugh...

Setelah mendengarkan ucapan Daniel, Delard pun langsung saja menghantam wajahnya hingga membuatnya tersungkur. "Berapa wanita yang ingin kau sebut pacar, hah?! aku tekankan kepadamu jangan pernah berani coba-coba untuk mempermainkan Grace, karena kau akan berhadapan langsung dengan ku!" Sentak nya bernada ancaman.

"Cukup!" Grace mendorong tubuh Delard dengan kerasnya hingga dia sedikit mundur. "Aku minta mulai saat ini berhentilah untuk berpura-pura peduli padaku, karena aku tahu sebenarnya kau memang tidak pernah respect sama aku." Dia menatap wajah Delard dengan tatapan tidak bisa diartikan.

"Aku ini Kakak mu, jelas aku sangat memperdulikan mu! dan asal kau tahu laki-laki ini brengsek__" Delard menunjuk wajah Daniel. "Dia memanfaatkan kepolosan mu untuk melancarkan ambisinya." Delard pun kembali mendekati Daniel. "Jika kau memang laki-laki, katakan yang sebenarnya apa alasan mu mendekati Grace, cepat katakan!" Delard kembali membentak Daniel.

"Pertanyaan macam apa yang kau berikan kepadaku?! aku mendekati Grace jelas karena aku mencintainya."

"Kau mempunyai maksud terselubung dibalik itu! kau menjadikan Grace bahan taruhan dengan teman-teman mu, iya kan?!" Desis Delard penuh penekanan.

"Sial! dari mana dia tahu jika aku menjadikan adiknya bahan taruhan dengan teman-teman ku." Batin Daniel.

Flash Back.

Delard memasuki sebuah cafe lalu memesan signature ice coffee kepada pelayan tersebut, pandangannya tiba-tiba tertuju kepada beberapa remaja yang duduk tak jauh dari meja yang dipesannya, pandangannya pun terkunci pada laki-laki yang sedang merangkul mesra wanita, dan Delard yakini jika wanita itu memiliki hubungan spesial dengan Daniel.

"Sayang, apa kau serius ingin meminta Grace untuk kembali padamu lagi? apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku?" Manja wanita itu kepada Daniel seraya mengusap-usap pipinya, tak malu mempertunjukkan kemesraan walaupun ditempat umum.

"Kau bisa pergi, jika memang kau tidak mau bertahan denganku!" Timbal balik Daniel kepada wanitanya.

Namun bukannya marah mendengar ucapan Daniel, wanita itu malah semakin bermanja-manja padanya. "Jangan bicara seperti itu, bukankah kau tahu jika aku sangat mencintaimu." Tanpa rasa malu perempuan itu menyo-sor bibir Daniel.

"Hati-hati jangan terlalu menunjukkan kemesraan kalian dimuka umum seperti itu, atau kau akan kalah dengan Bram dan akan kehilangan mobil kesayangan mu." Teman Daniel mengingatkan.

"Sikap Sonya yang begitu agresif seperti ini memang akan menjadi ancaman buatku! selain aku akan kehilangan mobilku, kesempatan aku untuk mendekati Grace juga akan gagal, bisa rusak gelar penakluk-wanita ku didepan semua teman-teman ku." Batin Daniel.

Flash Back Off.

"Kenapa diam saja, apa kau tidak berani untuk mengakuinya dihadapan Grace? ck. Dasar pengecut! Desis Delard.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!