NovelToon NovelToon
Impian Yang Pupus

Impian Yang Pupus

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Awal mulanya gadis desa datang ke kota untuk bekerja, siapa sangka dia akan berminat melanjutkan pendidikan di kampus islami karena sering ikut dengan kedua sepupu kembarnya ke kampus, bahkan dikira dia mahasiswi pindahan dari luar kota padahal baru tamat SMK di desa. Cinta gadis tersebut harus Pupus karena cintanya harus terpatahkan oleh takdirnya.
Penasaran dengan kisah Cita dan Cinta dari gadis desa tersebut? ayuks simak ceritanya hanya di noveltoon, jangan lupa like, kritik dan sarannya readers kuuuuu ◇◇♡♡♡◇◇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IYP 21

_happy reading_

"Kalau begitu saya juga semangat, mau ku ajukan judulku cepat supaya bisa selesai segera. Apalagi kalau dapat ponsel, bisa segera Sarjana. Wah keren deh!" ujar Helmi menggebu-gebu. Dia bahkan sudah merencanakan judul yang akan diajukan.

"Batal deh, kalau semuanya pada maju, terus kalian selesai bersamaan, yang tekor aku!" gerutunya tidak terima, akhirnya mereka semua tertawa melihat tingkah Rahman yang memang kadang lucu dan menyebalkan.

"Ya... malah pada tertawa, memangnya lucu ya?" tanyanya pada semua temannya. "Okey fix berarti perjanjian batal." sambungnya melangkah keluar kamar kos Tiara.

"Eh, mau kabur kemana kamu?" tanya Yusuf. "Cuci piring dulu." panggilnya lagi.

"Bentar cari angin dulu." jawab Rahman agak keras. Dia berjalan-jalan disekeliling kos Tiara, mau cari cewek. Pikirnya.

Helmi hanya tertawa mendengar celetukan semua sahabat dan juga kekasihnya. "Biar kami yang cuci sayang. Iyakan Puspa?" tanyanya melirik Puspa yang sibuk dengan ponselnya.

"Hhmm benar sekali." jawabnya tanpa menoleh sedikitpun. Akhirnya yang cuci piring ya Helmi dan Puspa, tapi mereka gak keluar uang sih! Semua sudah ditanggung laki-lakinya.

***

Hari Sabtu pun tiba, kini saatnya Nurul kembali ke kota P. "Hati-hati di kota, jaga diri ya! Yang nurut sama kedua kakakmu." Nasehat sang tante yang merupakan adik kandung sang ibu.

"Iya tante." Jawab Nurul singkat sambil menyiapkan keperluan yang akan dibawa di dalam tas selempangnya. Setelah siap, kini saatnya menunggu mobil angkutan umum.

"Kok lama ya!" Gumam Nurul pelan sambil memainkan ponselnya. Setelah menunggu sekitar tiga puluh menit, datanglah mobil langganan menjemput.

Sang sepupu sudah ada di kota P lebih duluan karena masih ada urusannya. "Tante, aku pamit dulu." Ujarnya sambil mencium punggung tangan sang tante.

"Iya, hati-hati di rantauan." Pesannya kembali, tidak lupa memberi Nurul uang ongkos mobil.

"Iya tan, terima kasih banyak." Ujarnya sambil menerima uang pemberian sang tante. Mobil pun melaju meninggalkan rumah sang tante. Selama dalam perjalanan Nurul selalu berkomunikasi baik dengan pacarnya mau pun dengan para sahabatnya.

"[Kamu dah on the way Nurul?]" tanya Janah tidak percaya, dia melihat story yang dibuat Nurul di media sosialnya. Nurul tersenyum membaca pesan Janah.

"[Iya, udah diperjalanan ini. Kamu kapan balik?]" tanya Nurul. Dia sambil menunggu pesan Janah, dia mengirim pesan pada kekasihnya.

"[Sayang dimana?]" tanya Nurul, dia rindu dengan sang kekasih, apalagi memang mereka jarang bertemu.

"[Di Palopo lah, kenapa?]" balasnya cuek, Nurul menghela nafas kasar membaca pesan kak Dirman. "Dia ini cuek banget sih! Kok bisa ya aku pacaran dengannya!" gerutu Nurul dalam hati.

"[Aku sudah berangkat menuju Kota P]" balasnya dengan terpaksa. Dia diam dan menatap luar jendela, kadang dia juga merasa iri dengan temannya yang memiliki pacar dan selalu bersama. Tapi dia juga takut khilaf, pikirnya.

Saat Nurul sedang asyik melamun, ponselnya kembali bergetar dan itu pesan dari Janah. "[Aku hari Ahad baliknya. Kenapa kamu buru-buru ke kota P?]" tanya Janah curiga. "[Rindu sama ayang ya?]" tanyanya lagi.

Ha-ha-ha Nurul tertawa terbahak dalam hati membaca pesan Janah. "Tahu saja Janah." gumamnya lalu membalas pesan Janah. "[Bosan saja di kampung, kalau di kota ada banyak hal yang bisa ku kerja kan. Termasuk rindu kekasihku tentunya. Ha-ha-ha]" balasnya cepat.

Tidak lama kemudian Nurul tiba di kos Berkah, dia penumpang yang paling pertama turun. "Alhamdulillah akhirnya sampai juga." gumamnya dalam hati.

Disana Nurul disambut oleh kedua sepupunya yang sedang sibuk di ruang tamu, melakukan diskusi dengan teman lainnya. Nurul lewat sambil tersenyum manis, dia melewati teras ruang tamu menuju kamar kosnya.

"Banyak tamu pale." ujarnya pelan, dia menyimpan barang-barangnya lalu mencuci tangan, kaki serta wajahnya di dalam kamar mandi.

Usai dengan barang-barang yang dibereskan, dia sempatkan untuk berbaring sebelum melakukan aktivitas lainnya. Sorenya Nurul bercerita pada kedua sepupunya jika esok hari dia akan mendaki.

"Dimana?" tanya kak Mila penasaran. Nurul menghela nafas lalu dihembuskan secara perlahan sebelum menjawab.

"Di gunung dekat sini kok, aku gak tahu pasti tapi kami pergi ramai-ramai." jelas Nurul sesuai dengan perkataan Dirman.

"Gak nginap kan?" tanya kak Mila santai, sebenarnya kak Mila baik, hanya saja dia terlalu diasingkan oleh sekitarnya karena semua lebih suka dengan kak Mita yang lebih mudah akrab dengan orang.

"Gak kak, kami akan pergi pagi dan pulang sore." jawab Nurul apa adanya. Malamnya Nurul cepat tidur karena esok pagi dia harus mencuci dulu sebelum bersiap.

Pagi hari, Nurul menerima pesan dari Dirman. "[Siap ya sayang, nanti jam delapan aku jemput]" pesan Dirman. Nurul bangun dengan semangat, karena untuk pertama kalinya dia diajak pergi jalan meski rombongan.

Nurul dan Dirman tidak pernah keluar berdua untuk makan, atau hanya sekedar pacaran. Kalau Dirman bertemu ke kos, itu pun di kos banyak orang. Bertemu di kampus juga banyak orang, jadi tidak ada istilah berduaan dan ketiganya setan.

"[Okey sayang, aku sarapan tinggal siap-siap]" balas Nurul, ya dia seantusias itu untuk berangkat mendaki. Dia jadi teringat saat di sekolah dulu, dia pernah mendaki berdua dengan teman cewek.

Tepat pukul delapan pagi, Dirman singgah di kosnya Nurul. "Assalamu'alaikum." ucap Dirman tepat di depan pintu kamar Nurul. Nurul dan yang lainnya kaget, karena asyik bercerita sehingga tidak menyadari adanya Dirman.

"Waalaikumsalam." jawabnya kompak. "Masuk Dirman, sama siapa saja perginya?" tanya kak Mita antusias, dia memang paling pintar ambil simpati orang.

"Makasih Mbak, sama anak-anak organisasi, sahabat-sahabat aku sih!" jawabnya masih berdiri di luar dekat pintu. Nurul sudah siap, dia bangkit lalu berpamitan pada kedua sepupunya.

"Aku pergi dulu kak." pamitnya menjabat kedua tangan sepupunya bergantian. Mereka mengangguk setuju lalu melanjutkan obrolan dan pekerjaannya.

"Ayo sayang." ajak Dirman lirih, Nurul mengangguk. Dia mengikuti langkah Dirman setelah menggunakan sepatu ketsnya.

"Tidak adakah celana olahragamu sayang???" tanya Dirman lembut, Nurul menggeleng. Teman-temannya hanya menatapnya heran, Nurul menggunakan celana jeans yang memang agak longgar dan tidak terlalu ketat.

"Udah gak apa-apa yang penting nyaman." ujar kak Helmi paling dewasa. "Ayo de." ajaknya. "Nama kamu siapa?" tanyanya. Mereka melangkah berdua, Dirman ditinggal, dia melongo sambil menepuk dahinya.

"Namaku Nurul Latifah kak, kakak namanya siapa?" tanya Nurul sambil tersenyum ramah.

"Nama Saya Helmi de, kamu semester satu ya?" tanyanya lagi, Nurul mengangguk membenarkan. Ketika memasuki area pegunungan, Dirman menggenggam tangan Nurul. Helmi hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah sahabatnya.

"Gak usah jauh-jauh, jalanan licin nanti terpeleset." ujarnya lirih, Nurul mengangguk mengikuti Dirman sambil berpegangan tangan.

"Lihat sahabatmu, sweet." bisik Helmi pada Yusuf kekasihnya. Mereka semua dengar bisikan Helmi yang memang cukup keras. Semua menatap Dirman heran, ternyata bisa juga romantis, pikirnya.

...----------------...

Terima Kasih Sudah Mampir ♡♥︎♡

1
Hafizah
semangat semua butuh proses
Hafizah
semangat berkarya thor
chiaa🐤
halo
Hani: halo juga
total 1 replies
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
semangat
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
gak usah pusing k Fit, begitu memang kalau orang cantik
Hani: bener deh...
total 1 replies
🉐
semangat kak hani
Hani: mksh ya dah singgah kak Thor
total 1 replies
Hafizah
jangan2 Rahman suka jg dg Nurul
Hafizah
suka gaya Rahman yg humoris
Hafizah
semangat update thor semoga sukses
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hani: terima kasih
total 1 replies
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hani: Aamiin.
total 1 replies
Hani
Berkarya bukan tentang siapa, tapi tentang Saya yang mau berusaha. Orañg hanya akan melihat dari suksesnya tanpa mau tahu bagaimana prosesnya! Semangat para Author dan semua readers setiaku ♥︎♡♥︎
Hani: Semangat untuk diri sendiri /Heart/
total 1 replies
Hani
Assalamu'alaikum teman-teman. Semoga sehat selalu yaaa, jangan bosan-bosan baca karya Hani yang sederhana ini. Kalau gak suka boleh skip saja deh!

Terima kasih yang sudah berkenan membaca, memberi like, komen, mendukung dengan subscribe, vote, dan bintang limanya, dilengkapi dengan hadiah-hadiahnya.

Sehat selalu yaaa teman-teman, semoga lancar rezekinya. /Pray/ Dukung terus karya Hani.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!