Dua orang asing yang terpaksa menikah kontrak hanya demi tujuan yang sama, pergi ke London!!!
Noah yang seorang CEO kaya, membutuhkan seorang istri agar sang kakek memberikan izin untuk pergi ke London? Why..? Sementara Hari membutuhkan uang untuk bisa pergi ke makam sang ibunda yang berada di London. Namun sifat keduanya benar-benar seperti Tom and Jerry yang selalu bertengkar dan saling mengejek.
Di saat hubungan keduanya semakin dekat. Kedatangan kekasih Noah di masa lalu membuat pernikahan mereka semakin renggang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMM! : BAB 14
KEBOHONGAN YANG MEMBAGONGKAN
Harrison Mansion
Mobil Noah mulai bergerak lambat saat memasuki sebuah gerbang Mansion yang terbuka secara otomatis. Ketika keluar dari mobil, kekaguman Hari tidak terlepas dari pikirannya, wanita itu terus melihat ke seluruh taman yang sangat indah dan segar, terlihat juga beberapa Maid di sana tengah bekerja.
“Ayo!” ajak Noah dan mereka mulai berjalan menuju pintu utama Mansion.
Dalam perjalanan mata Hari masih mengamati keseluruhan Mansion orang kaya, bahkan Hari tak segan-segan tersenyum lebar penuh ketakjuban juga pujian yang terus keluar dari mulutnya dan Noah hanya tersenyum tipis.
“Dengar! Jika keluarga ku bertanya sudah berapa lama hubungan kita terjadi, jawab tiga! Mengerti!” jelas Noah.
“Hm, itu mudah tenang saja!” balas Hari namun pandangan masih beralih ke arah lain. Bisa di bilang wanita itu tak mendengarkan ucapan Noah barusan.
“Selamat pagi Noah!” sapa Yanto sang sopir pribadi keluarga Harrison. Noah mengangguk pelan sambil terus melangkah sampai Hari menarik tangannya saat sadar mereka sudah berada di luar pintu.
Noah mengangkat satu alisnya bingung? “Aku sangat gugup.” Sambil memegang dadanya yang berdegup kencang. Noah melepaskan pegangan tangan Hari.
“Santai saja! Aku yakin kau sangat cocok dengan mereka.” Balas Noah percaya. Bagaimana pun ini juga pertama kalinya bagi Hari menemui besan, apalagi keluarga Noah begitu terpandang.
Hari menarik napas dalam-dalam lalu tersenyum penuh percaya diri. Keduanya mulai melangkah masuk, lagi, Hari terpaku melihat indahnya dan luasnya Mansion Noah, benar-benar berlipat-lipat dari ukuran tempat tinggalnya.
“Kakek dan yang lainnya sudah menunggu di ruang tengah!” ucap salah satu Maid di sana penuh hormat.
Tak banyak bicara, Noah meraih tangan kiri Hari dan membawanya ke ruang tengah dimana keluarganya sudah menunggu di sana dengan tak sabar.
“Kami datang!” suara bariton Noah mengehentikan gerakan dari keluarganya.
Kini Hari dan Noah saling berdiri sejajar sementara para Harrison itu mengamati keseluruhan dari si Clarissa. –‘Ini sungguh membuatku gugup. Dan tatapan mereka--- ” pikir Hari bercampur aduk dengan degupan jantungnya.
“Ah! Ayo duduklah kalian berdua!” titah seorang kakek tua bernama Liam Harrison.
Hari tersenyum dan mengangguk pelan. Para Harrison itu duduk berjajar di sofa panjang, sementara Noah dan Hari duduk di sofa yang menghadap ke arah mereka.
Rasanya begitu lelah di saat Hari harus terus menerus tersenyum.
“Jadi, siapa namamu?” tanya nenek Suzan datar.
“Hari Clarissa! Anda bisa memanggil ku Hari!” Noah merasa tenang saat Hari bisa bersikap seperti wanita anggun.
“Apa kau bekerja?” tanya Amora Harrison juga sama datarnya.
Hari merasa insecure saat melihat wajah-wajah cantik keluarga itu, bahkan anak remaja yang duduk di sana juga cantik.
“Aku baru saja di pecat karena di tuduh mencuri.”
Hari masih mengamati wajah cantik Morena. “Ada sesuatu?” merasa sadar akan tatapan Hari tentu saja Morena langsung mempertegas.
“Tidak ada! Kalau boleh jujur... Keluarga Noah memang cantik-cantik! Anda begitu cantik dan awet muda!” puji Hari tersenyum lebar tak bohong. Amora sedikit suka akan pujian itu.
“Tentu saja awet muda, karena dia— ” Puk! Pukulan di pipi kanan membuat Norman langsung bungkam. Sedikit mengerikan melihat tadi.
“Sungguh! Wajah Anda begitu mungil, dengan mata indah, hidung kecil dan bibir merah seperti mawar benar-benar cantik!”
“Ah!! Sudah, sudah! Kau membuatku malu!” balas Amora mulai merona.
Hari tersenyum kecil dan Noah masih bersikap biasa juga tersenyum tipis mendengar rayuan dari bibir wanita aneh.
“Anda juga cantik! Meskipun sudah tua, tapi aku bisa menyebut Anda Nenek yang cantik!”
“Terima kasih! Kau juga cantik!” balas Suzan tersenyum elegan. Hari tidak begitu yakin akan wajahnya sendiri, dan ekspresi wajahnya dapat di lihat oleh si Noah di sampingnya.
“Hahaha!! Kau pandai mengambil hati seseorang ya!” canda kakek Liam.
“Aku memang suka melihat wajah wanita cantik! Ma-maksudku, aku masih normal, sungguh.” Jelas Hari berharap keluarga Naruto tidak salah paham akan ucapannya.
Noah menahan tawa saat keluarganya mulai menatap Hari dengan tak enak. Sementara si pemilik nama Hari itu mulai mengeluarkan peluhnya.
“Hahahaha!!” tawa bersamaan para Harrison kecuali Noah yang sudah mengenal tingkah keluarganya.
Dan Hari, jangan tanyakan, sekarang dia merasa seperti orang bodoh kebingungan hingga ikut tertawa pelan.
“Noah! Kau pintar sekali memilih calon istri!” Noah hanya tersenyum tipis mendengar ucapan kakeknya.
“Sudah berapa lama kalian bersama?” tanya Amora.
“Tiga / Enam!” jawab keduanya. Mendapati jawaban yang berbeda. Hari dan Noah saling memandang membulatkan matanya, Noah menatapnya tajam penuh penekanan.
“Enam / Tiga!” sekali lagi bersamaan jawaban keduanya berbeda. Keluarga Noah mulai bingung akan jawaban berbeda dari masing-masing.
“Jadi yang mana yang benar?” tegas nenek Suzan.
“Em.. begini Nek! Kami saling mengenal sampai tiga bulan dan tiga bulannya lagi kami berpacaran, anggap saja hitungannya enam bulan. Hehehe!!” jelas Noah tertawa gugup di bantu Hari yang juga ikut tertawa garing.
“OHHHH!!!” balas bersamaan.
“Dimana kalian bertemu?”
“Mall / Hotel.” Noah memejamkan matanya disaat dia menjawab <
“Ahaha! Seperti ini. Kami berpapasan di hotel dan saat itulah Hari mulai tergila-gila padaku! Benarkan Sayang! Lalu kami berkencan di Mall!” jelas Noah merangkul pundak Hari membawanya lebih dekat ke tubuhnya.
Perasaan tak terima saat Noah mengatakan <
“Begitu! Lalu... Siapa yang melamar lebih dulu?” betapa penasarannya kakek Liam soal hubungan cucunya.
“Dia / Dia!” Hari menunjuk Noah dan Noah menunjuk Hari, membuat para orang tua kebingungan. Dasar anak muda laknat.
“Apa yang kau katakan hm? Bukankah kau bersujud mencium tanganku dan memohon supaya aku menerima mu, karena kau sangat cinnnnnnnnnnnnnnnnnnta padaku! Benarkan Sayang? Tidak mungkin kau melupakannya!” balas Hari tersenyum lebar menatap Noah yang kini juga sama menahan emosi.
“Romantis sekali!”ucap Naura bahkan girang saat mendengar betapa romantisnya Noah.
Dua sejoli tadi hanya bisa tersenyum, mereka merasa terjebak sendiri. Perut Hari mulai keram, namun sebisa mungkin dia menahannya.
“Apa saja hal romantis yang sepupu Noah lakukan?!” tanya Naura masih penasaran.
“Dia? Dia-- (sambil berpikir) membawakan ku buket bunga dan cokelat, terkadang saat aku lelah berjalan Noah akan menggendong ku, dia sangat cemburu saat aku bersama pria lain jangankan pria bahkan dengan kucing pun dia cemburu!” Hari meremas perutnya yang bertambah sakit. Mendengar kebohongan itu semua, keluarga Noah percaya hingga tertawa.
Namun Noah menahan emosi mendengarnya. Dan Hari menikmatinya meski perutnya kram.
...🛫📍🛬...
Hai guyss!!!! Maaf yaa kalau ceritanya sedikit lambat, tapi saya ingin memperjelas agar kalian tidak bingung nanti sama ceritanya 😌
Dan semoga saja kalian tidak bosan sampai sini 😁
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!
Thanks and See Ya ^•^