Kutukan Cinta Gadis Desa

"kenapa harus arsen pak?" bu avanti yang biasanya lemah lembut kali ini sungguh diluar dugaan mengeluarkan suara keras membela anak sulungnya

"avanti, arsen adalah anak pertama yang bertanggung jawab untuk penerus kekayaan dan kejayaan keluarga kita. Semua ini akan mudah untuk arsen nantinya" kakek tamrin menenangkan menantunya yang ingin protes

"lalu daren?" bu avanti tak ingin tak adil pada keduan putranya. Bukankah semua juga bertanggung jawab untuk penerus keluarga

"kenapa daren hanya kalian manjakan!" bu avanti kembali menyuarakan isi hatinya

"tenang avanti, dengarkan dulu bapakmu bicara" nenek irma tak mau ada keributan

"pah, apa papa juga sepemikiran dengan bapak?" bu avanti menanyakan pada suaminya yang diam saja sejak tadi tak ada mengeluarkan sepatah katapun bahkan tak.membela istrinya yang tersudut

"mah" pak hanung buka suara

"cukup! saya tahu saya dan arsen hanya sendiri disini dan saya tidak setuju jika arsen harus menikahi joana dan meninggalkan perusahaan ini" bu avanti meninggalkan ruangan rapat keluarga dengan kemarahan

Wajah yang nampak tenang dan pembawaan yang bijak selama ini tak dihiraukannya demi keadilan anaknya

"hanung ajak istimu bicara, bapak tidak suka dia membangkang" ucap kakek tamrin yang juga marah pada menantunya karena tak sependapat padanya

Kerjasama antara perusahaan milik keluarga joana dan keluarga arsen semakin kuat, kakek tamrin mengiyakan perjodohan karena mengetahui jika joana sangat ingin menikahi cucunya dan itu menjadi senjata yang kuat untuk membuat kesepakatan yang mudah dengan keluarga joana

Arsen yang selalu menurut dijadikan alat untuk kakek tamrin terus menimbun kekayaan dengan bisnis dan hubungan keluarga seperti yang dilakukannya pada hanung dan juga avanti dulu

demi sebuah harta dan kekuasaan bagi kakek tamrin cinta bukanlah segalanya. Manusia hanya hidup butuh uang dan kekuasaan ditangannya

"pak, jangan terlalu keras pada avanti. Dia bisa makin keras juga" nenek irma mengingatkan suaminya

"dia yang harusnya berterima kasih pada bapak jika bukan karena bapak entah bagaimana arsen dulu" kakek tamrin mulai mengungkit lagi masalalu

"pak, sudahlah. Kita sudah punya segalanya apalagi yang bapak mau" hanung pun tak terima jika istrinya terus saja menjadi sasaran kemarahan orang tuanya

"kamu juga mau melawan bapak, kamu pikir semua ini berkat siapa kalian hidup enak begini" kakek tamrin makin murka mendengar anaknya membela sang istri

"sudah-sudah! Hanung kejar istrimu" nenek irma melerai perdebatan yang sering saja terjadi antara ayah dan anak

Pak hanung mengejar sang istri ke kamar namun tak ada dan dilihatnya mobil sang istri keluar dari pekarangan rumah

"joni, siapkan mobil" pak hanung ingin mengejar istrinya entah kemana perginya dan meminta asistennya menyiapkan mobil untuknya

"kejar mobil ibu!" pak hanung naik ke mobil dan meminta untuk mengikuti mobil istrinya yang berjalan santai

"arah kemana ini jon?" pak hanung merasa asing dengan jalan yang dipilih oleh istrinya

"sepertinya ibu akan menuju pemakaman pak" joni melihat petunjuk jalan setelah masuk toll

"ikuti saja jaga jarak" pak hanung mengerti mungkin istrinya ingin datang ke pemakaman keluarganya yang ada dikawasan elit dan hanya mengikuti saja memastikan istrinya aman dan baik-baik saja

"bapak tidak ikut turun?" joni menanyakan pada pak hanung karena hanya menatap istrinya dari kejauhan

"biarkan saja ibu masih ingin sendiri" pak hanung sangat mencintai istrinya namun keadaan seakan membuatnya tak berada dipihak sang istri

"baik pak" joni pun hanya berdiam diri

Hampir satu jam barulah mobil bu avanti berjalan kembali keluar dari komplek pemakaman dan mengambil jalur pulang namun menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah toko kue

Pak hanung menghubungi bu avanti " mah, dimana?"

Bu avanti menerima panggilan telfon suaminya " bukannya papah tau sejak tadi mama kemana, ada apa?" bu avanti ternyata tahu jika diikuti oleh suaminya

"belikan papah kue juga, kita pulang ke apartemen saja dulu sekarang" pak hanung dan bu avanti memiliki beberapa properti dan salah satunya sering dikunjungi keduanya jika ingin melupakan masalah keluarga sejenak

"hm, papa mau apa?"

"yang manis kayak mama aja, papa tunggu diapartemen" pak hanung memutuskan panggilan telfon dan meminta asistennya untuk mengantarkannya ke apartemen yang sudah biasa dikunjungi bersama sang istri

"jon, kamu pulang saja biar saya bawa mobil sendiri" ucap pak hanung

"mobil saya bawa pak, biar nanti bapak dan ibu pulang bersama" joni memberikan ide brilian pada bosnya yang sepertinya sedang ada masalah

"benar juga, kalau gitu tunggu ibu saja kamu ajak pulang sekalian supir ibu" pak hanung tak terfikir sebelumnya jika buka ide dari asistennya

"ini buat anakmu jajan" pak hanung memberikan lima lembar uang seratus ribuan. Bawa saja mobilnya pulang dan ajak anak istrimu jalan

Pak hanung keluar dari mobil.dan menuju kamar apartemennya menunggu sang istri datang

"sudah lama sekali tak kesini" pak hanung berbicara sendiri saat masuk ke apartemennya

Hubungannya dengan sang istri terkadang tak layaknya seperti hubungan pasangan lainnya. Pak hanung dan bu avanti lebih pantas disebut hubungan bisnis keluarga yang diatur oleh para orang tua

beberapa saat bu avanti tiba dengan kue kesukaan suaminya ditangannya

"kok lama mah, mampir ketempat lain?" pak hanung menghampiri sang istri dan mengambil beberapa belanjaannya

"beli nasi padang, mama laper" jawab bu avanti sudah kembali ke mode lemah lembut meski masih marah

"belinya cuma satu ma? Papa ngga dibeliin" pak hanung kecewa

"ada itu yang satu buat papa, tadi mama pikir ada joni jadi mama beli tiga" bu avanti mengeluarkan bungkusan nasi padang mewah dengan banyak menu yang padahal hanya dimakan dua orang

"papa ambil piring dulu" pak hanung tak tinggal diam membantu sang istri menyiapkan piring

"mau pakai apa?" bu avanti menuangkan lauk pada piring suaminya

"biasa, rendang sama gulai tunjang" ucap pak hanung melihat makanan favoritnya langsung merasa lapar

"mama ayam pop sama telur dadar aja" bu avanti juga tak sabar untuk menyantap.makanan dihadapannya itu

"pa, mama lupa beli minum" sedang enak-enaknya makan ternyat bu avanti lupa tak ada minuman di apartemen dan juga tak membelinya saat belanja tadi

bu avanti membuka ponselnya dan memesan air mineral serta kopi diminimarket bawah untuk diantarkan ke apartemennya

"beres!" bu avanti melanjutkan makan siang yang kesorean dengan lahap

"pelan-pelan ma!" pak hanung begitu perhatian pada istrinya dan sesekali menyuapi dengan makanan miliknya

"kenapa papa lihat mama makin cantik, apa daren masih pantas punya adik ma?"

Uhuk.....uhukk

"maaf ma!" pak hanung membuat bu avanti tersedak karan ucapan konyolnya

Tahukan darimana gen daren berasal?