Ini Kisah Anak Loli
Lita kini yatim piatu, ibunya meninggal dunia saat melahirkannya sementara ayah biologisnya hingga detik ini dirinya tidak tahu.
Kakek Neneknya juga telah meninggal dunia karena kecelakaan di hari perpisahan sekolah Lita di bangku SMP, harta warisan milik keluarganya habis tak bersisa untuk membayar hutang Kakek Nenek.
Dan akhirnya Lita menikah dengan seorang pria yang begitu meratukan dirinya dan membuatnya bahagia, namun ternyata semua kebahagiaan itu hanya sebentar.
Ikuti ceritanya yuk!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Malam harinya Lita mendapatkan kabar bahwa kedua mantan mertuanya ada di kota C, tanpa pikir panjang Lita langsung bersiap-siap akan pergi kesana sekarang juga.
"Ini udah malam, Lit. Lebih baik besok kita ke kota C, sangat berbahaya berkendaraan malam hari" ujar Abah menasehati
"Iya, Abah. Tapi aku takut kalau menunggu besok, mereka akan kabur lagi" sahut Lita bimbang
"Aneh sekali, kenapa mereka kabur dari kamu? Atau kebetulan saja kalian tak bertemu?" tanya Ambu
"Atau terjadi sesuatu yang buruk pada anak-anaknya Lita, karena itulah mereka takut bertemu Lita" gumam Aisyah
Tentu saja mendengar itu membuat Lita semakin cemas, dirinya sangat khawatir terjadi hal yang buruk pada Leon dan Daniel. Apalagi ini sudah satu minggu lebih, Lita belum menemukan keduanya.
Namun Abah langsung menegur Aisyah untuk jangan berpikir buruk, karena akan membuat Lita semakin khawatir. Saat ini hanya bisa mendoakan saja, semoga kedua putra Lita baik-baik saja.
"Gimana gak berpikir buruk, Abah. Aneh aja, masa mereka sampai jual rumah begitu dan pasti ada sesuatu yang sengaja mereka tutupi" sahut Aisyah
"Mungkin saja karena mereka malu sama tetangga, kalau mereka pindah pasti tak akan ada yang tau kalau mantan suami Lita menikahi adik iparnya sendiri" jelas Ambu
"Benar itu, sansi sosial itu lebih berdampak di bandingkan sansi hukum" sahut Abah mengangguk
Kemudian Abah dengan lembut memerintah Lita untuk tidur saja karena besok pagi-pagi setelah sholat subuh mereka akan pergi ke kota C, untuk menemui mantan mertua Lita.
Aisyah pun mengajak Lita untuk segera beristirahat, Aisyah mengantar Lita sampai ke kamar tamu yang di tempati Lita lalu dirinya juga pergi ke kemar tidurnya.
Keesokan harinya setelah sholat subuh Abah Hasan mengajak semua orang untuk bersiap-siap, mereka semua berniat akan pergi ke kota C pagi ini juga agar tiba disana tak sampai siang hari.
Setelah perjalanan sekitar empat jam, akhirnya mereka sampai di depan rumah yang di infokan sebagai tempat tinggal mantan mertua Lita. Rumah terlihat sepi, tak ada tanda-tanda ada anak kecil tinggal disana.
Tok....Tok....Tok
"Assalamualaikum" ucap Lita sembari mengetuk pintu rumah dengan pelan
"Walaikumsalam" sahut Suara wanita dari dalam
Ceklek......
Handel pintu berputar lalu pintu pun terbuka, mata Mawar melotot saat melihat mantan menantunya berdiri di hadapannya. Lita mengulas senyum tipis, sebagai sapaan pada mantan mertuanya itu.
"Ngapain kamu kesini? Apa belum puas kamu mencelakai cucu saya" ketus Mawar membuang muka
"Aku minta maaf atas kejadian Azura, Bu. Aku gak berniat mencelakainya, apapun yang terjadi di hari itu benar-benar ketidaksengajaan" jelas Lita
"Gak ada gunanya minta maaf, lebih baik kamu pergi dari sini. Saya tak ingin melihat wajah kamu lagi" usir Mawar menutup pintu
Namun Lita menahan pintu agar tak tertutup, membuat Mawar marah dan meminta Lita untuk tidak usil terhadap kehidupan Doni lagi. Sudah cukup hidup Doni terlunta-lunta, biarkan Doni hidup bahagia sekarang.
Lita pun ikut emosi dan mengatakan tak akan mengusik Doni, dirinya tak peduli Doni mau hidup dimana dan dengan siapa. Tujuan Lita kesini hanya ingin menemui anak-anaknya, meminta kembalikan Leon dan Daniel padanya.
"Ada apa, Bu. Kok teriak-teriak?" terdengar suara pria dari dalam, yang tak lain adalah mantan ayah mertua Lita.
"Lita?" gumamnya terkejut, Lita hanya melirik mantan ayah mertuanya itu sembari membuang napas panjang.
"Anak kamu gak ada disini, lebih baik kamu pergi dan cari di tempat lain" sahut Mawar ketus
"Lalu dimana mereka, Bu? Kenapa mereka tak tinggal bersama kalian? Apa mereka tinggal bersama Mas Doni dan Desi?"
Mawar mengangkat bahunya pertanda tak tahu, dirinya tak peduli karena Leon dan Daniel adalah anak Lita. Mendapatkan jawaban seperti itu, membuat Lita semakin marah.
Lita tak habis pikir dengan mantan ibu mertuanya itu, meskipun mereka tak suka padanya tapi Leon dan Daniel tetap lah darah daging Doni putra kandung mereka sendiri.
Mantan Ayah mertua Lita menjelaskan tak tau dimana Leon dan Daniel, karena Doni dan Desi tak memberitahu mereka dimana Doni dan Desi tinggal sekarang.
"Sejak memutuskan pindah, kami langsung ke kota ini"
"Ohh ya? Bukannya kalian ke kota B dulu ya? Untuk menikahkan Desi dan Mas Doni" hardik Lita tak percaya
Kedua mantan mertua Lita saling pandang dengan gelagat aneh, dengan ketus Mawar mengatakan bukan urusan Lita toh Doni dan Lita sudah bercerai jadi terserah Doni mau menikah dengan wanita mana.
Lita tersenyum sinis, dirinya tak mempermasalahkan hal itu. Lita justru bersyukur bercerai dari pria seperti Doni yang doyan selingkuh, dan juga menjauh dari keluarga toxic.
"Sudah gak usah banyak omong, bagiku sekarang ini yang terpenting adalah menemukan anak-anak aku. Jadi tolong beritahu aku dimana mereka, aku tau kalau tak pernah tulus menyayangi mereka. Dari pada mereka menjadi beban kalian, biarkan mereka ikut aku saja?" kata Lita dengan tegas
"Sudah ibu bilang, kami gak tau. Percuma saja kamu mendesak ibu seperti ini, dari pada kamu membuat keributan disini. Lebih baik kamu kembali ke kota B, karena Doni meninggalkan mereka disana" jelas Mawar dengan nada tinggi
"Ditinggalkan? Maksud ibu?" tanya Ambu Aminah ikut campur, yang dari tadi hanya mendengar perdebatan Lita sama kedua mantan mertuanya.
"Pikir saja sendiri!"
Brak.....
Mawar langsung membanting pintu hingga tertutup rapat, membuat Lita, Ambu dan Aisyah terlonjak kaget. Sementara Kang Asep hanya menunggu di mobil, Abah Hasan tak jadi ikut karena ada urusan mendadak.
"Apa maksud ucapan ibu? Apa mungkin mereka meninggalkan Leon dan Daniel di suatu tempat?" gumam Lita cemas
Aisyah mengajak Lita masuk ke dalam mobil, dan akan mencari anak-anak Lita di kota B lagi. Menurut Ambu Aminah dari ucapan mantan ibu mertua Lita tadi, sepertinya anak-anak Lita di buang.
Lita menggelengkan kepalanya, dirinya benar-benar tak habis pikir dengan Doni. Bisa-bisanya setega itu membuang darah dagingnya sendiri, padahal Leon dan Daniel begitu menyayangi Doni.
Setelah beristirahat sejenak, Lita kembali mencari kedua putranya. Hanya Kang Asep yang mengantar Lita menyusuri jalanan kota B, sementara Aisyah dan Ambu ada urusan mendesak.
Sebenarnya Aisyah dan Ambu sudah menasehati Lita untuk mencari besok hari, namun Lita keras kepala dan memaksa ingin mencari malam ini juga. Dirinya mengabaikan rasa letih, demi menemukan Leon dan Daniel.
"Kang, bawa mobilnya pelan-pelan ya. Mungkin saja mereka ada di pinggiran toko" pinta Lita menatap keluar jendela
"Iya, Mbak"
Lanjut thor
Thor lanjut