"Apa kamu tak bisa berbagi suami? lihatlah Jenny saja bisa berbagi orang tua denganmu?"terik seorang wanita paruh baya dengan lantangnya membuat Alesya terdiam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
""Aku tak pernah menyalahkan mu tapi aku sadar bahwa akulah yang bersalah karena pernah mencintaimu begitu dalam.""
Agam hanya menatap Aldi yang ada di hadapannya tanpa menjawab pertanyaan dari bocah itu...
"Lupakanlah sayang kamu masih terlalu kecil nanti setelah kamu dewasa kamu akan mengerti."Agam berusaha untuk menenangkan anaknya yang mulai menanyakan hal yang belum sepantasnya...
Agam mengajak Aldi untuk bermain sembari mengalihkan perhatian bocah laki laki itu...
Di tempat yang berbeda tepatnya di rumah sakit.
Jenny masih terdiam tak percaya dengan apa yang dia lihat dan dia temui. Wanita yang dulu begitu lemah dan juga wanita yang gagal dalam pendidikannya kini justru menjadi Dokter yang sangat berbakat,sedangkan dirinya justru hancur sehancur hancurnya...
"Karma Allah memang nyata dan memang indah,siapa yang pernah berbuat dia yang bertanggung jawab. Jenny lihatlah ini hasil dari perbuatan kamu sendiri semuanya hancur karena keegoisan kamu sendiri. Rumah tanggamu,orang tuamu dan juga kamu sendiri hancur.."Jenny tak kuasa lagi menahan airmatanya yang kini semakin membanjiri kedua pelupuk matanya...
Di dalam sebuah kamar rawat Pak Bagaskara kini tengah membuka matanya. kondisinya sudah jauh membaik dan dia melihat sang istri sedang melamun entah memikirkan apa??
"Bunda,,Bunda kenapa?"tanyanya masih dengan suara parau..
Ibu Intan yang sedari tadi sedang menangis pun menghapus airmatanya dan kemudian mendekati sang suami yang telah sadar..
"Ayah sudah bangun. Ayah jangan bikin Bunda khawatir lagi ya."ucap Ibu Intan mencoba untuk mengabaikan pertanyaan dari sang suami.
Pak Bagaskara mengangguk dan memegang tangan sang istri.
"Bunda, Bunda tahu tadi Ayah bermimpi bertemu Alesya dia kini tengah menjadi seorang Dokter yang sangat cantik. Dia tersenyum kearah Ayah dan berkata bahwa Ayah pasti sembuh Ayah adalah laki laki kuat dan laki laki hebat. Kata Alesya masih ada Bunda dan Jenny yang menunggu Ayah.. Bunda.. Ayah merindukan putri kita yang satu itu,sudah enam tahun dia menghilang entah seperti apa nasibnya saat ini semua ini karena kesalahan kita Bunda, Ayah ingin sekali memeluknya dan meminta maaf padanya."tak terasa airmata Pak Bagaskara jatuh tanpa permisi ada sesuatu yang menusuk hatinya ketika dia mengingat apa yang telah dia lakukan pada Alesya dulu...
Ibu Intan hanya bisa ikut menitikkan airmata dia juga sangat menyesali semua perbuatannya bahkan Alesya juga yang telah menyempatkan nyawa suaminya itu.
"Nanti kita akan minta maaf pada Alesya. Yang terpenting Ayah sehat dulu,nanti Bunda akan mencari tahu dimana Alesya.."ucapan Ibu Intan belum selesai tiba tiba saja pintu ruangannya dia ketuk oleh perawat yang memberitahukan bahwa akan ada pemeriksaan Dokter...
"Selamat sore..."ucap Dokter Alesya yang masuk untuk mengecek kondisi Pak Bagaskara..
Ibu Intan dan Pak Bagaskara keduanya saling pandang dan tak menyangka jika Alesya yang mereka rindukan kini ada di hadapannya...
"Alesya...."ucap Pak Bagaskara terbata-bata seolah tak percaya bahwa putri angkatnya itu telah berhasil menjadi seorang Dokter...
Alesya hanya tersenyum kemudian mulai memeriksa kondisi Pak Bagaskara..
"Kondisinya sudah jauh lebih baik,sebaiknya Bapak banyakin istirahat,kalau begitu saya permisi dulu."ucap Alesya sembari berbalik badan dan hendak pergi dari ruang rawat Pak Bagaskara.
"Alesya putriku,maafkan Ayah Nak.."ucap Pak Bagaskara sembari menarik halus tangan Alesya..
Alesya tak bergeming dia hanya diam saja sedangkan Ibu Intan dia tengah menangis entah apa yang membuatnya bersedih...
"Alesya,Bunda tahu ini semua salah Bunda. Jika saja dulu perlakuan Bunda baik padamu mungkin semua ini gak akan terjadi. Kami menyesal Alesya kami sungguh menyesal."Ibu Intan mendekatkan dirinya dan kemudian berjongkok didepan Alesya untuk meminta maaf...
Alesya terkejut melihat apa yang di lakukan oleh Ibu Intan,sedangkan Pak Bagaskara pun ikut menangis melihat apa yang di lakukan oleh sang istri...
"Tante tolong jangan seperti ini,bangunlah. Kalian tak pantas melakukan hal ini padaku."Alesya mengangkat bahu wanita yang sudah membesarkannya dengan lembut.
"Lupakanlah apa yang telah berlalu. Sekarang sebaiknya Tante lebih fokus untuk menjaga Om Bagas dan masalah biaya pengobatan gak usah khawatir rumah sakit ini akan menjamin semuanya hingga Om Bagas sehat kembali.."ucapan Alesya menjadi tamparan untuk keduanya..
Dulu Alesya selalu memanggilnya Bunda dan Ayah namun sekarang Alesya justru memanggilnya Om dan Tante sungguh menyakitkan hati...
"Alesya kenapa kamu mau menjamin biaya pengobatan Ayah? Kenapa Al? Dan kenapa kamu panggil kami Om dan Tante bukankah kami juga orang tuamu..."pertanyaan itu akhirnya keluar dari bibir Ibu Intan wanita itu terlihat sangat bersalah.
"Aku sudah memaafkan kalian jauh sebelum kalian meminta maaf. Dan aku juga bukan anak kandung kalian jadi mungkin aku gak seharusnya panggil Ayan dan Bunda lagi. Masalah biaya pengobatan? Aku melakukan itu karena kalian yang telah membesarkan aku itu saja. Lagipula aku sekarang adalah seorang Dokter sudah sewajarnya aku menggunakan rumah sakit ini untuk menjamin siapapun yang ingin mendapatkan perawatan bukan.. Om istirahat saja jangan terlalu banyak fikiran.. Saya permisi dulu karena masih banyak pasien yang sedang menunggu saya.."Alesya pun keluar dari dalam ruang rawat Pak Bagaskara dan kemudian Alesya menitikkan airmata.
Rasa sedih terasa menjalar dia seluruh relung hatinya dan berulang kali Alesya mengingat ucapannya takutnya ucapannya justru akan membuat kedua orang tua angkatannya bertambah sedih..
"Maafkan aku Ayah,,Bunda sampai kapanpun kalian juga orang tuaku karena kalianlah yang telah membesarkan dan menolong aku. Mungkin apapun yang aku lakukan tak akan bisa menebus semua yang kalian berikan. Namun maaf Al tak bisa kembali seperti dulu lagi Al juga masih punya keluarga kandung dan Al juga tak ingin ada permasalahan yang muncul yang tak ingin Al alami lagi.."Alesya menumpahkan segala yang ada di dalam hatinya.
Sepasang mata menatap tak percaya bahwa ternyata di balik senyaman yang selalu terpancar ada trauma besar yang tersimpan.
"Hapuslah airmatanya jangan nangis lagi. Ambil ini dan minumlah."ucap Aditya yang sedari tadi memperhatikan Alesya bahkan mendengar semua yang Alesya katakan.
"Mas Aditya kenapa kamu di sini?"tanya Alesya yang sedari tadi duduk di lorong rumah sakit untuk menangkan diri..
Aditya duduk di sebelah Alesya dan tersenyum kearahnya...
"Kamu adalah wanita hebat Al,aku tak pernah tahu apa yang telah kamu lalui selama ini tapi aku yakin kamu bisa dan mampu melawati semuanya.."Aditya muali mengeluarkan nasihatnya dan Alesya selalu saja bisa tersenyum ketika Aditya sedang menasihatinya.
"Terima kasih Mas kamu adalah sahabat terbaikku.."ucap Alesya lirih.
Aditya pun menatapnya dan tanpa sadar mengucapkan sesuatu..
"Tapi aku mau ingin menjadi lebih dari sahabat untuk kamu Alesya..""
rahasia jenny kebongkar dah.
lanjut thor 🙏
masa kaga ada yg jagain adenya.
uang byk buat apa.
aamiin yra 🤲🙏
aamiin yra 🤲🙏
lanjut thor 🙏💪😘