Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ini Kamu Kan?
Pagi harinya, Aluna sudah berada di rumah sakit. "Capek banget, kayaknya permasalahan gak berhenti-berhenti ya," ucap Aluna.
"Sama, untung aja aku sebentar lagi mau keluar," ucap Via.
"Kamu jadi keluar dari rumah sakit?" tanya Aluna.
"Iya, aku mau jalanin usaha keluargaku, ya sekalian belajar," ucap Via.
"Gak sayang kamu, Vi?" tanya Wenny.
"Sayang sih, tapi kalau di pikir-pikir lebih untung usaha keluargaku timbang gaji disini jadi ya makanya aku mutusin buat berhenti. Aku mau realistis aja lah," ucap Via.
"Tapi, kan lo udah kaya dari lahir, Vi," ucap Wenny.
"Terus kalau aku gak belajar usaha dari sekarang, nanti usaha keluarga gue gimana coba," ucap Via.
"Semoga sukses ta, Vi. Kalau ini emang kemauan kamu, aku sama Wenny gak bisa apa-apa juga. Pokoknya yang terbaik buat kamu," ucap Aluna.
"Makasih ya, tapi tenang aku masih ada waktu satu minggu kok," ucap Via.
"Dokter Luna," panggil Dokter Ria yang baru saja datang.
"Ada apa Dok?" tanya Aluna.
Dokter Ria pun menatap Via dan Wenny, mengisyaratkan agar mereka keluar dari ruangan tersebut.
"Kalian keluar sebentar ya," ucap Aluna.
"Kalau ada apa-apa langsung panggil kita ya," ucap Via.
"Iya," jawab Aluna.
"Apa Joshua hubungin lo?" tanya Dokter Ria.
"Saya bahkan tidak punya nomornya Dokter Joshua," ucap Aluna.
"Halah, masa iya lo gak punya nomornya Joshua. Lo sering hubungin dia kan," ucap Dokter Ria.
"Terserah Dokter Ria percaya atau tidak, tapi yang jelas saya tidak ada hubungan apapun dengan Dokter Joshua dan saya juga tidak punya nomornya. Dulu saya memang sempat punya nomornya, tapi semenjak kesalahpahaman ini terjadi, saya sudah menghapus nomornya Dokter Joshua," ucap Aluna.
"Lo gak bohong kan?" tanya Dokter Ria.
"Iya, saya tidak bohong. Apa terjadi sesuatu, Dok?" tanya Aluna saat melihat Dokter Ria yang mulai berkaca-kaca.
"Kalau gitu kenapa Joshua pergi dan gak ada kabar sama sekali," gumam Dokter Ria.
"Dokter udah coba hubungi Dokter Joshua?" tanya Aluna.
"Sudah berulangkali, tapi gak bisa. Sepertinya nomor gue di blokir sama dia, coba lo telpon dia, gue mau memastikan sesuatu," ucap Dokter Ria.
"Tapi, saya gak punya nomornya," ucap Aluna.
"Nih, cepetan lo catat nomornya," ucap Dokter Ria dan menunjukkan ponselnya pada Aluna.
Aluna pun segera menghubungi nomor Dokter Joshua dan tak butuh waktu lama, Dokter Joshua pun menerima telepon tersebut.
Aluna, ini kamu kan? kamu beneran nelpon aku. Aku gak mimpi kan, akhirnya kamu mau hubungin aku.
Aluna pun memberikan ponselnya pada Dokter Ria.
^^^Sayang, ini aku Ria. Kamu kemana sayang? kenapa kamu ninggalin aku dam gak ada kabar? bahkan nomorku kamu blokir, kamu marah sama aku? aku minta maaf sayang, kamu jangan kayak gini lagi ya. Kita kan mau nikah, ayo kita selesaikan masalah kita ya.^^^
Ria, aku gak bisa. Lebih baik kita putus, aku gak pernah suka sama kamu, aku deketin kamu karena direktur yang minta dan aku nyerah karena perempuan yang aku suka hanya Aluna dan dia sudah menemukan pasangannya, aku memilih pergi karena aku gak mau rasa sukaku ini menjadi obsesi di kemudian hari. Aku harap kamu juga kayak gitu Ria, cari laki-laki yang lebih baik dari aku dan bisa menerima kamu. Maaf aku selama ini cuma manfaatin kamu, aku harap kamu bisa terima ini, sekali lagi maaf.
^^^Gak, aku gak terima. Aku gak masalah kamu gak suka sama aku, masalah perasaan pasti akan berubah dengan berjalannya waktu, aku gak bisa hidup tanpa kamu, Joshua.^^^
Sekali lagi aku gak bisa, untuk Aluna Terimakasih karena sudah pernah buat aku jatuh cinta.
Setelah itu, Joshua pun memutuskan sambungan telepon tersebut. Aluna sendiri cukup was-was dengan Dokter Ria yang seakan ingin memakannya.
"Semua ini gara-gara lo," gumam Dokter Ria dan menatap tajam Aluna.
"Dok, saya benar-benar gak tau masalah ini," ucap Aluna.
"Kurang ajar," ucap Dokter Ria dan menggebrak meja Aluna lalu menarik rambut Aluna.
"Dokter Ria sadar, ini gak akan menyelesaikan masalah," ucap Aluna yang berusaha untuk melepaskan tarikan Dokter Ria.
Di luar ruangan, Via dan Wenny yang mendengar gebrakan meja pun kangsung masuk ke dalam dan betapa terkejutnya saat melihat Dokter Ria menarik rambut Aluna, dengan sigap Via dan Wenny menarik Dokter Ria.
Bukannya lepas justru tarikan tersebut semakin kencang, "Sakit," teriak Aluna.
"Dokter Ria! lepas," ucap Via.
"Gak akan," ucap Dokter Ria.
Via dan Wenny kembali berusaha melepaskan tarikan tersebut, namun dokter Ria justru mendorong Via hingga punggungnya nengenai meja.
"Awsh, anj*ng sakit," umpat Via.
"Lo gapapa, Vi?" tanya Wenny yang juga terjatuh di lantai.
"Sakit punggung gue, nih Dokter harus dikasih pelajaran," ucap Via.
"Mau lo apain?" tanya Wenny.
"Lo lihat aja," ucap Via.
Via pun mendekat dan menarik rambut Dokter Ria yang mampu membuat Dokter Ria berteriak kesakitan, "Lo pikir gue gak bisa apa, gue bisa ya narik rambut lo, kayak gini doang mah kecil," ucap Via.
"Apa yang kalian lakukan ini?" tanya Dokter Ibrahim yang masuk ke ruangan tersebut.
Akhirnya tarikan Dokter Ria pun terlepas begitupun dengan tarikan Via yang juga ikut terlepas.
"Sekarang jelaskan apa yang terjadi? bikin malu saja," tanya Dokter Ibrahim.
"Dokter Ria yang mulai, waktu saya sama Via masuk Dokter Ria sudah menarik rambut Dokter Luna," ucap Wenny.
"Terus kenapa Via juga ikut?" tanya Dokter Ibrahim.
"Saya sama Wenny udah berusaha melepaskan tangan Dokter Ria yang narik rambutnya Dokter Luna, tapi kami berdua justru di dorong sampai jatuh makanya saya inisiatif buat ikut narik rambut Dokter Ria supaya tarikan Dokter Ria terlepas," ucap Via.
"Sekarang kalian berdua, bisa jelaskan?" tanya Dokter Ibrahim pada Aluna dan Dokter Ria yang hanya diam.
"Kalian gak mau bilang, kalau gitu saya akan laporkan ke komite disiplin karena kalian sudah membuat keributan di area rumah sakit," ucap Dokter Ibrahim.
"Ck, terserah," ucap Dokter Ria lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Gila ya tuh orang main keluar aja," gumam Via.
"Dokter Luna bisa jelaskan," ucap Dokter I rahim.
Akhirnya Aluna pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, jujur saja ia takut jika Dokter Ibrahim sudah serius seperti saat ini maka mau tidak mau Aluna pun jujur. Namun, Aluna tidak menceritakan mengenai teleponnya dengan Dokter Joshua.
"Jadi, ini masih salah paham tentang Dokter Joshua?" tanya Dokter Ibrahim dan diangguki Aluna.
"Gak pernah ganti topik ya," ucap Via yang muak dengan sikap Dokter Ria.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸