NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kontras Takdir
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

aku tidak tahu apakah pernikahanku akan berjalan sempurna atau tidak...

aku juga tidak tahu apakah aku mampu melewati pernikahan ini hingga akhir atau tidak...

hanya Tuhanlah yang tahu akhir kisah cinta pernikahanku ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Toko Kue Hemeti

Alishba mengambil kue pesanannya dari toko Hemeti.

Seorang pelayan toko kue menyambutnya ramah seraya tersenyum manis.

Alishba memberikan selembar nota pesanan kue kepada pelayan toko kue.

"Tunggu sebentar, akan saya ambilkan pesanan kuenya", kata pelayan toko kue.

"Ya, baik, aku akan menunggu pesanan itu diantar", ucap Alishba.

Alishba mengangguk pelan dan menunggu pesanan kue miliknya diambil dari dalam toko.

Tak berapa lama, pelayan toko itu keluar sambil membawa sekotak kue ditangannya lalu meyerahkannya kepada Alishba.

"Ini kue pesanannya, silahkan diambil nyonya", kata pelayan itu.

"Terimakasih", sahut Alishba.

"Sama-sama, silahkan datang kembali memesan kue lagi, nyonya ! Kami akan merasa sangat senang menerima kedatanganmu di toko ini !" ucap pelayan toko dengan senyuman ramahnya.

"Ya...", sahut Alishba seraya membalas dengan senyuman manisnya.

Alishba memutar badannya tapi tiba-tiba seseorang menabraknya hingga kotak kue miliknya terjatuh ke lantai.

Brak !

Alishba segera berjongkok cepat, mengambil kue miliknya.

"Aduh, kue pesananku hancur...", kata Alishba murung.

"Maaf, telah membuat kue pesananmu rusak", ucap suara seorang pria.

"Ini kue ulang tahun yang sengaja aku pesan tapi aku tidak jadi memakannya karena telah hancur", sahut Alishba.

"Kue ulang tahun, kau akan berulang tahun hari ini", kata suara seorang pria di dekat Alishba.

"Tidak, aku tidak merayakan hari ulang tahunku sekarang, tetapi aku hendak merayakan hari kesialanku", ucap Alishba yang terus saja sibuk dengan kotak kue miliknya yang telah rusak.

"Hari kesialanmu ?" tanya pria itu agak terkejut dengan ucapan Alishba.

Alishba memalingkan muka ke arah pria asing yang berbicara dengannya.

Tampak seorang pria berpenampilan menawan sedang berjongkok di dekat Alishba seraya menatapnya dengan kedua mata elangnya yang berwarna biru.

"Alishba !" ucapnya tersentak kaget.

Alishba mengerutkan kedua alisnya saat dia melihat ke arah pria bermata biru itu.

"Siapa ? Apa kita pernah bertemu dan mengenal ?" tanya Alishba.

"Oh, iya, kau tidak mengenaliku karena kita memang belum pernah berkenalan dan Sulaiman melupakannya", sahut pria bermata biru.

"Sulaiman ?" kata Alishba.

"Ya, Sulaiman Harmam", sahut pria bermata biru itu.

"Kau mengenal suamiku, Sulaiman ?" tanya Alishba tertegun diam seraya menatap kebingungan.

"Iya, aku Malik, sahabat Sulaiman Harmam", sahut Malik.

"Oh, maaf, jika aku tidak memperhatikanmu di acara pesta pernikahan kami, mungkin aku terlalu fokus pada upacara pernikahan dan tamu undangan", kata Alishba.

"Tidak apa-apa, hal biasa jika kita tidak mengingat orang meski kita pernah bertemu sebelumnya", ucap Malik.

"Maaf..., aku tidak melihatmu tadi...", kata Alishba seraya membersihkan kotak kue miliknya dari atas lantai toko kue Hemeti.

"Seharusnya akulah yang meminta maaf kepadamu karena tidak memperhatikan arah depan saat berjalan tadi", sahut Malik.

"Tidak apa-apa, semua kejadian tidak sengaja terjadi, wajar jika ada kecelakaan kecil tak terduga disetiap kita melakukan sesuatu", kata Alishba.

Alishba beranjak berdiri dan dibantu Malik.

"Terimakasih...", ucap Alishba tersipu malu.

"Sudah sewajarnya aku bersikap baik kepadamu", kata Malik.

"Terimakasih...", ucap Alishba.

"Biar aku ganti kue pesananmu tadi yang jatuh ke lantai", kata Malik.

"Tidak, tidak, tidak usah !" ucap Alishba sembari menahan Malik agar tidak mengganti kue pesanannya yang rusak.

"Tapi kau ingin menikmati kue itu, biarkan saja aku membelikanmu kue yang baru, Alishba", sahut Malik.

"Tidak apa-apa, tidak usah diganti lagian aku tidak berulang tahun sekarang, aku ingin mencicipi kue ulang tahun dari toko ini", ucap Alishba.

"Bagaimana jika aku membelikanmu kue lainnya yang tersedia di etalase ?" kata Malik.

Malik memandang lurus ke arah etalase kue yang ada didepan mereka berdua lalu berjalan menghampiri etalase.

"Aku mau beli dua kotak kue, lengkap yang tersedia di dalam etalase ini, aku akan membeli semua macam jenis kue yang ada disini", kata Malik.

"Masing-masing satu macam jenis kuenya atau double ?" tanya pelayan kue.

"Masing-masing satu macam, semua jenis kue yang tersedia di dalam etalase ini", kata Malik sambil menunjuk ke arah etalase kue di depannya.

''Baik, akan saya bungkuskan pesanan anda", ucap pelayan itu.

"Terimakasih", kata Malik.

Malik lalu menoleh ke arah Alishba yang sedari tadi sibuk dengan kotak kue miliknya yang telah rusak akibat terjatuh tadi.

Tampak Alishba berdiri tak jauh dari etalase toko dan sedang membersihkan gaun panjangnya yang tak sengaja terkena debu.

Malik tersenyum simpul ketika melihat ke arah Alishba yang sangat sibuk.

Pelayan toko kue lalu memberikan dua kotak pesanan Malik yang berisi lengkap macam-macam kue buatan toko Hemeti lalu membayarnya tunai.

Malik bergegas menghampiri Alishba sembari menyerahkan kotak berisi kue kepada Alishba.

"Buatku ?" tanyanya terkejut.

"Ya, untukmu, aku membelinya barusan sebagai permintaan maafku karena telah menjatuhkan kue milikmu hingga rusak", sahut Malik.

"Tapi..., ini tidak perlu kau lakukan karena aku tidak terlalu menginginkan kue itu, dan mungkin saja, aku akan membaginya kepada orang lain", kata Alishba.

"Ambil saja !" ucap Malik.

Alishba terpaksa menerima kotak kue dari Malik.

"Terimakasih...", kata Alishba saat dia menerima kotak kue dari Malik.

"Sekarang tujuanmu kemana setelah dari tokon kue ini", ucap Malik sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan toko kue Hemeti.

"Mungkin aku akan disini dulu karena aku berniat untuk duduk sembari menikmati kue pesananku tadi", kata Alishba.

"Biar aku temani, kebetulan aku juga ingin menikmati kue dari toko Hemeti ini", ucap Malik.

"Mmm, kebetulan yang sama", kata Alishba.

"Bagaimana kalau kita duduk disana saja ?" ucap Malik sambil melangkah ke arah meja di dekat jendela.

"Ya... Mari kita duduk disana !" kata Allishba.

Alishba mengikuti langkah kaki Malik yang berjalan di depannya.

"Aku tidak tahu kalau kau suka kemari, memang kue-kue disini terkenal lezat", kata Malik.

"Aku baru pertama kalinya ke toko Hemeti ini, itu juga aku diberitahukan oleh umi", ucap Alishba.

"Umi ?" kata Malik.

"Ya, benar, umi yang memberitahukan padaku tentang toko kue ini ketika ada acara sore hari di rumah Sulaiman", sahut Alishba.

"Oh, acara sore yang dilangsungkan untuk menerima tamu dari luar negeri", kata Malik.

"Ya, waktu itu, umi memintaku mengambil pesanan kue dari toko Hemeti untuk acara sore kemarin di rumah", sahut Alishba.

"Dan kau tertarik membeli kue dari toko Hemeti ini", kata Malik seraya membuka kotak kue miliknya.

Tercium aroma wangi dari kotak kue yang baru dibeli olehnya tadi.

"Wangi sekali aroma kuenya", kata Alishba merespon.

"Buka saja kotak kue milikmu, kau pasti menyukainya, kue dari toko Hemeti sangat terkenal lezat", sahut Malik.

"Ya...", ucap Alishba yang mengikuti saran Malik.

Ada sejumlah jenis-jenis kue yang terdapat di kotak kue milik Alishba dan dia sangat tertarik untuk mencoba rasa kue itu.

"Yang rasa peanut lebih gurih dan sangat lezat, agak beda dengan kue yang lainnya, aku paling suka rasa yang peanut ini", kata Malik.

"Mmm..., baiklah, aku akan mencobanya...", sahut Alishba.

Alishba mencoba mencicipi kue rasa peanut yang rasanya ternyata sangat gurih dan lezat.

"Ini lezat sekali ! Aku suka rasanya gurih dan enak sekali !" kata Alishba sambil mengulum senyuman.

"Pilihanku tidak pernah salah, dan pastinya itu sangat lezat", ucap Malik sembari tersenyum simpul.

"Mmm..., ya, ya, ya..., kau benar...", kata Alishba sembari terus menghabiskan kue peanut miliknya.

1
Lina Zascia Amandia
Halo Kak Author, salam kenal. Itu like nya udah banyak, Kakak blm ajuin kontrak? Pdhl kayaknya lolos bab terbaik tuh likenya byk. Terus tadi sy lihat karyanya lumayan banyak dan ada banyak juga karya yg pop nya M M an. Boleh heran gak sih Kak, kenapa lencananya masih Silverqueen sama sprt sy sedangkan karya Kakak ada yg M M an popnya?
Lina Zascia Amandia: Ok Kak. Sama2.
Reny Rizky Aryati, SE.: gak apa apa juga... 🥲 tetap semangat juga ya 🌹
total 5 replies
Anonymous
pria tidak tahu malu, berdalih aliansi pernikahan tapi dia tidak tahu perasaan istri yang tersakiti, ini perundungan atas nama pernikahan, tepat sekali jika ini aliansi pernikahan yang berat sebelah
🌷💚SITI.R💚🌷
awal cerita penuh emosi..
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: air mata pernikahan, semoga tidak bosan mengikuti setiap babnya ya 🙏
total 2 replies
Anonymous
aduh iblis kepala ular nih, mana bisa cinta kek gini dipaksain, endingnya nanti sang istri binting trus anaknya dibawa pigi keluar rumah, normalnya nikah ma cowok kek gini, gak bakal dianya paham
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ceritay
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you semuanya atas dukungannya dan kesetiaannya pada thor thor 🎂
total 1 replies
Anonymous
gimana sich tuh laki buat gedeg saja, dah dibilang ma istrinya klo dia tidak menikah scr aliansi, buat high wa aja, mbaca nich crita !
Vania Andina
Baru sadar sekarang dan menyesal, apa yang ada di dalam otak manusia sekaleng Sulaiman nih ???
Anonymous
tudung lapis !
serem amat nikah kayak gini, thor !
aliansi pernikahan, gak ada tulus-tulusnya, gak ada cinta juga klo nikah seperti iniiii...
Vania Andina
aduh ular tangga nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: bukan, tapi orok orokan sawah, Vania 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!