"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Monyet berkedok bangsawan
Seminggu telah berlalu dengan cepat setelah kejadian dramatis di dalam istana. Yang telah merenggut nyawa Carmel. Kematian wanita itu hanya di anggap angin lalu dan tidak penting. Karena latar belakang kehidupan nya yang berasal dari kalangan rendah seperti ku. Nyawa Carmel tidak berarti. Apalagi setelah dia berusaha meracuni bangsawan kelas atas dan putra mahkota kekaisaran Amberland.
Sementara kedai madam Sandra masih berjalan seperti biasa bahkan kedai roti nya semakin ramai. Para rekan kerja ku malah sudah melupakan tentang kejadian di istana seminggu yang lalu. Madam Sandra pun juga mengatakan untuk tidak mengungkit kejadian itu. Dan kami sebagai pekerja nya sepakat dan menuruti ucapan nya.
Namun tidak hanya itu walaupun aku kembali bekerja di kedai roti ini dan kembali tinggal di rumah kecil ku di pinggir kota, ketenangan tidak ku dapatkan semenjak kejadian itu.
Beberapa gosip dan rumor tentang ku kini tersebar luas. Tentang hubungan ku yang katanya adalah kekasih dari grand Duke Clarksville yang misterius. akibat pengakuan palsu dari pria cabul Darren banyak bangsawan kelas atas mencaci ku bahkan memandang ku semakin rendah.
Bahkan ada dari mereka mengatakan jika aku sengaja merangkak ke ranjang tuan Grand Duke itu demi sebuah gelar. Ada juga yang mengatakan jika aku tidak tau diri merebut calon tunangan lady Margaret yang baik hati bagai seorang peri. Mereka tidak tau saja kelakuan wanita bernama Margaret itu yang selalu merendahkan orang lain dan perkataan nya pun buruk.
Aku hanya pasrah dan cukup diam menghadapi gosip-gosip itu. aku tidak punya kemampuan untuk membungkam mulut mereka yang bisa ku hanya menutup kedua telinga ku untuk menghadapi gosip dan rumor yang beredar.
Saat ini aku hanya kesal dengan Darren si pria cabul. Untung saja pria itu tidak menampakkan dirinya lagi setelah kejadian di istana tempo hari. Jika tidak maka aku akan meremat wajah nya dan menumbuknya seperti adonan ini!.
"oh Sofia apa kau ingin menghancurkan meja adonan itu?? Kau terlihat bersemangat sekali".
Aku melihat ke arah Merry yang saat ini sedang menata roti-roti yang baru keluar dari oven ke atas keranjang roti.
"aku bukan bersemangat Merry. aku hanya melampiaskan kekesalan ku! Adonan ini terlalu keras!"
"Sofia itu terlihat jelas di wajah mu. Kau kesal bukan karena adonan yang keras tapi seperti kau kesal karena kekasih mu yang tak kunjung datang untuk bertemu". ucap Ameera yang kini terkekeh ke arah ku.
"oh hentikan itu Meera!! Aku sama sekali tidak memperdulikan pria cabul itu!"
Aku kembali melanjutkan pekerjaan ku.
"benarkah?? apa kalian sudah menghabiskan malam bersama?? Jika iya aku harap kalian menikah. Aku sungguh menanti kan hal itu". Kini Lethisa ikut memojokkan ku dengan pertanyaan yang membuat ku tercengang.
"yah!! aku juga berharap kau menikah dengan Grand Duke Clarksville itu. Bukankah jika itu terjadi kau lah yang akan membuktikan kisah Cinderella tidak hanya di dalam cerita saja". lagi-lagi Merry terlihat bersemangat jika membahas Pria cabul itu. Mereka seolah olah bahagia jika aku terjebak dengan Grand Duke Clarksville yang mesum.
"hentikan itu Merry. Aku dan Cinderella berbeda. Walaupun Cinderella berperan sebagai pembantu dan selalu di siksa oleh ibu tiri nya. Wanita dongeng itu masih memiliki gelar bangsawan walaupun bukan dari kalangan atas. Sedangkan aku tidak ada gelar apapun di belakang ku. Aku hanya si gadis miskin pembuat roti. Dan apa yang menjadi khayalan kalian tidak akan pernah menjadi nyata". Jelas ku panjang lebar hingga aku menghentikan kegiatanku membuat roti.
"sudah lah!! Aku akan mengambil beberapa botol susu di gudang penyimpanan! Dan juga aku perlu menyegarkan pikiran ku sejenak".
Aku pergi ke bagian belakang kedai roti ini di mana sebuah ruang penyimpanan seluruh bahan membuat roti berada. Aku berjalan masuk dan mencari beberapa botol susu segar yang setiap pagi kami dapat dari peternak sapi. Sebelum itu aku akan duduk sejenak di dalam ruangan ini untuk mengusir semua kejadian beberapa hari lalu yang membuat kehidupan ku tidak setenang dulu.
Hingga beberapa saat seseorang masuk kedalam ruang penyimpanan ini dengan sangat tergesa-gesa.
"Sofia!! Gawat!! Kau harus tetap di sini!!"
"ada apa Merry!! Apa yang terjadi??" aku terkejut dengan kehadiran Merry yang terlihat panik dan takut.
"itu!! Itu.. Itu!!"
"oh dewa!!! Merry tenang kan dirimu dan berbicara dengan benar!! Apa yang sedang terjadi!!"
"itu.. Lady Margaret dan teman-teman nya datang ke kedai roti dan mengamuk mencari mu dengan marah!! Kau harus tetap diam di sini!!"
Astaga!!! Apa lagi ini. Kenapa mereka sekarang tidak bisa membiarkan ku hidup tenang. Ini sudah keterlaluan, mereka pikir jika mereka bangsawan kaya bisa berbuat seenaknya seperti itu.
Kali ini aku tidak akan diam. Jika hanya gosip dan rumor jelek aku masih bisa diam menanggapi nya tapi ini sudah keterlaluan mengamuk di tempat orang lain dan mengganggu ketenangan warga sekitar.
"tidak Merry aku akan menghadapi mereka. Walaupun aku harus kehilangan pekerjaan ini!".
"tapi...!!"
Aku tak menghiraukan ucapan Merry dan pergi menuju tempat di mana para lady bangsawan itu membuat kekacauan.
Saat aku sampai di bagian depan tempat penjualan aku sedikit terkejut melihat keadaan tempat ini. Roti-roti berserakan di lantai dan untung saja tidak ada barang yang pecah. Dan ku lihat lagi Seiry yang sedang berusaha menghentikan aksi gila dari para lady itu.
Aku bersyukur madam Sandra tidak ada di kedai ini. jadi aku tidak perlu melihat wajah seram nya ketika akan marah kepada para pekerja nya.
"ada apa ini!!" ucap ku dengan kesal ke arah para lady gila yang kini menatap ku dengan tatapan seperti serigala mendapatkan mangsa nya.
"oh akhir nya kau berani keluar juga jalang rendahan! Ku pikir kau sudah lari ketakutan saat tau kami datang mencari mu!" ucap salah satu lady yang ku tau anak dari Marquez Edmund.
"untuk apa aku takut kepada para monyet yang berkedok sebagai lady bangsawan kelas atas seperti kalian!" balas ku dengan gaya menantang ke arah 5 orang lady itu.
"dan aku tidak pernah takut. karena aku tidak melakukan kesalahan apapun! Lagi pula kenapa kalian membuang-buang roti yang berharga ini di lantai dan bahkan menginjak-injaknya. Tidak kah kalian tau masih banyak di luar sana orang yang kelaparan tapi kalian malah membuang-buang makanan!"
Yah aku cukup kesal dengan perbuatan mereka itu. Walaupun dari bangsawan kelas atas apakah mereka tidak di ajarkan tentang bagaimana caranya berprilaku baik!.
"aku tidak peduli dengan rakyat miskin rendahan. Aku sudah membeli semua roti itu dan jadi terserah mau ku buat seperti apa!" kini giliran anak dari Duke Ramone berbicara sombong di hadapan ku.
Sementara Margaret hanya diam dan menonton kekacauan ini seraya tersenyum melihat para pesuruh nya menindas ku.
"kau jalang!! Tidak usah mengalihkan pembicaraan!! Kami mau kau menjauh dari kehidupan Grand Duke Darren. Kau benar-benar jalang yang licik. Memanfaatkan tubuh mu untuk naik ke ranjang calon tunangan lady Margaret dan mempengaruhi Grand Duke untuk menyukaimu!!"
"yah kau adalah perebut kekasih orang!"
setelah mereka mengatakan hal itu, para lady gila ini malah melempari ku dengan roti dengan cream yang tadi pagi ku buat. Bukan kah ini sudah keterlaluan.
Ku rasa tubuh ku sudah di penuhi denga cream gula yang lengket.
"Hentikan!!!! Aku bukan perebut!!" dengan langkah marah aku menerjang ke arah lady yang melempari ku dengan roti dan menjambak rambut mereka.
Aku sudah tidak peduli lagi jika harus di pecat atau bila perlu setelah ini aku akan pindah dari kota ini dan memulai hidup baru ku di kota selanjutnya. Aku sudah muak dengan drama perebutan kekasih orang. Padahal aku sama sekali tidak tertarik dengan pria cabul itu!.
Perkelahian tidak terhindar kan empat lawan satu namun aku tak mau kalah. Walaupun aku begini. Aku masih mampu melawan wanita!.
Hingga sebuah suara dari orang yang berpengaruh di kekaisaran ini menghentikan perkelahian ini dengan cepat.
"hentikan semua keributan ini!!"
aneh situ jd org,,
sebar kembar for u..😁