Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Ozy memberikan teh manis hangat untuk Suratmi yang kedinginan, karena tadi disiram air dingin sama Dea dengan sengaja.
"Bunda maafkan Dea iya sayang, aku tahu Dea semakin keterlaluan ke Bunda tapi jujur Ayah bingung harus bersikap seperti apa ke Dea supaya anak kita tidak seenaknya terus ke Bunda." ucap Ozy merasa bersalah karena tidak bisa tegas sama Dea.
"Sayang apa sebaiknya kita pisah iya sayang, jujur aku mulai lelah sabar dan diam terus sama sikapnya Dea ke aku sayang, aku tahu salah dulu turutin keinginan Ayah demi kita bisa bersatu tapi sikap Dea ke aku semakin keterlaluan tidak sopan dan karir anak-anak hancur karena hubungan kita sayang." ucap Suratmi akhirnya memutuskan berpisah dari pada semakin disakiti sama anak tirinya sendiri.
"Tidak ada perpisahan aku mohon sayang, aku mencintai Bunda tulus walaupun aku salah dimasa lalu tapi aku mau mempersatukan Bunda dan Airin lagi tunggu waktu yang tepat saja, soal karir anak-anak aku juga tidak menyangka Airin bisa tidak profesional seperti itu sayang, soal sikap Dea ke Bunda jujur Ayah juga bingung harus bagaimana lagi ke Dea sudah dikasih hukuman tapi tetep saja tidak sopan ke Bunda tapi Ayah mohon jangan minta pisah sebagai solusi masalah rumah tangga kita sayang." bujuk Ozy tidak sanggup untuk berpisah dari Suratmi, istri yang baik dan tidak banyak mau selama menikah apa lagi Suratmi tidak pernah bantah setiap Ozy minta tolong.
"Keluar lah Ayah dari kamar, Bunda mau istirahat badan Bunda tidak enak mau tidur mungkin kedinginan." lanjut Suratmi langsung rebahan di kasur.
Hati Suratmi hancur minta pisah, tapi kesabaran Suratmi sudah diambang batas menghadapi sikap Dea yang semakin keterlaluan.
Ozy memilih jalan ke sofa dan membiarkan Suratmi tidur sendirian di kasur tanpa diganggu sama sekali, Ozy tidak akan keluar dari kamar meninggalkan Suratmi sendiri.
**
Airin kaget melihat Baskoro kembali dari Mall sambil bawa cincin untuk melamar Airin, Airin tidak menyangka Baskoro serius sama ucapannya tadi didepan orang tuanya untuk ajak nikah.
"Pasti capek iya Bas bulak balik ke Mall?" tanya Airin merasa tidak enak sama Baskoro.
"Capek demi kamu tidak masalah Rin, jujur selama ini aku memang nyaman didekat kamu, bahagia setiap menghabiskan waktu bersama kamu dari pagi sampai anterin kamu pulang malem, mungkin permintaan orang tua kita yang ingin kita bersatu jalan yang tepat karena aku sendiri bingung cara menyatakan cinta ke kamu dan aku takut kamu ada yang memiliki akhirnya aku setuju sama permintaan orang tua kita untuk kita menikah, Airin mau kah kamu menjadi istri dan pendamping hidup ku sampai maut memisahkan kita." penjelasan Baskoro mantap, Baskoro jongkok didepan Airin sambil kasih lihat cincin ke Airin.
"Bismillah bersedia Bas, aku mau menjadi pendamping hidup kamu sampai maut memisahkan kita." lanjut Airin langsung terima kotak merah berisi cincin yang dipegang Baskoro.
Airin senyum bahagia tidak menyangka jika calon suami Airin ternyata sahabat sendiri, yang selalu ada dalam hidupnya dan yakin kalo Baskoro pilihan yang terbaik untuk hidupnya.
Baskoro berharap hidup bersama Airin nanti setelah nikah bisa bahagia bersama dan bisa berbagi dalam segala hal sama Airin.
**
Lisa dan Lilis merapihkan baju dan barang berharganya untuk dibawa pergi dari rumahnya Ozy, sudah cukup Lisa dan Lilis sabar menghadapi saudara tiri seperti Dea yang seenaknya.
"Kita ajak Bunda pergi sekarang Ka, sudah cukup kita direndahkan sama anak gila seperti Dea mau sampai kapan kita dikerjain terus sama Dea." ucap Lilis sudah diambang kesabarannya, sudah malas sabar menghadapi tingkahnya Dea diluar akal sehat.
"Bener Dek, dia tidak pantas menindas kita terus, kita juga anak Ayah berasa numpang hidup di rumah ini dan dibikin tidak betah sama orang gila seperti Dea, tenang saja kita keluar dari rumah ini tidak akan hidup susah karena Kaka punya tabungan jadi cukup lah buat kita tinggal dirumah yang bagus dan bisa jualan bareng Bunda." ucap Lisa senang karena keputusan pergi tidak membuat hidup Lisa, Lilis, dan Suratmi tidak akan hidup susah.
Lisa sebenarnya masih betah tinggal bersama ayah nya, tapi kelakuan Kaka tirinya semakin lama semakin parah dan sudah tidak bisa didiamkan jalan terakhirnya mengalah dan pergi dari rumah ayah nya dan rela melihat kedua orang tuanya bercerai demi ketenangan Lisa, Lilis, dan Suratmi supaya tidak emosi terus menerus.
double y thor