Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
Arka berangkat kerja sendirian, dan itu seperti biasanya, sebab Arka menggunakan motor, sementara Naura menggunakan Mobil.
Namun hari ini Naura tidak berangkat bekerja, karena kondisinya belum fit.
Sesampainya di kantor, Arka pun memulai bekerja seperti biasanya, bahkan hari ini terasa buru-buru untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberi oleh Selvi.
Sempat mendengar, Selvi berbicara melalui sambungan telepon dengan Naura, dan Selvi tidak menyadari, jika Arka mendengar pembicaraannya dengan Naura.
Namun hal itu sudah terbiasa dengan Arka yang paham akan kebutuhan setiap wanita, terutama Naura.
Jam istirahat, Arka ijin untuk pulang karena ada keperluan mendadak, terutama setelah mendengar telepon Naura bersama Selvi.
Arka mengirim pesan kepada Naura, agar Naura menunggunya pulang, jika Naura membutuhkan sesuatu, meski itu perlengkapan kosmetik, Arka bersedia membelikannya.
Dan Arka berpesan agar titipan kepada Selvi untuk dibatalkan.
Arka bersama Angga keluar bersama, sebab bertepatan Angga akan bertemu klien bersama Selvi di salah satu restoran tidak jauh dari kantor.
Arka dan Angga terpisah, sehingga kini tinggallah Angga dan Selvi yang bersama menggunakan mobil.
Kendaraan lalu lalang di siang hari, bertepatan jam makan siang menjadikan jalanan macet.
Braaakkk.....
Kendaraan dari arah kanan Angga tepat lampu merah, sebuah taksi online menabrak seseorang yang sedang menyebrang.
Angga tetap tenang, karena sebentar lagi lampu berwarna hijau.
ARKAAAA....!!!
Suara terdengar dari arah luar kendaraan Angga, membuat Angga dan Selvi menoleh ke arah suara tersebut.
Dilihatnya sopir taksi online tersebut mendatangi korban kecelakaan akibat kelalaiannya.
Angga mengerutkan keningnya, sebab suara kembali terdengar, menyebut nama Arka.
Mau tak mau Angga pun keluar, melihat sebenarnya yang terjadi.
Selvi yang berada disampingnya pun turut serta keluar dari mobil.
"Astaghfirullah!, ARKA..!!"
Angga pun berteriak kemudian mendatangi korban, begitu juga Selvi berlari menuju korban yang terbaring tak berdaya.
"Cepat bawa ke rumah sakit!"
"Bang!, cepetan!"
Teriak Angga kepada sopir taksi yang masih tampak shock.
"Temen gua bang!, tolong!"
Terimakasih sopir taksi tersebut meminta bantuan kepada Angga.
Suasana menjadi riuh, hingga polisi datang.
Akhirnya Angga dan Selvi membawa Korban menuju rumah sakit untuk berobat.
"Lo temennya?, kenapa sampai meleng sih!, temen sendiri lu tabrak!" Ketus Selvi yang turut serta panik, karena korban tersebut adalah Arka yang bersamanya keluar dari perusahaan.
"Eh, tunggu!"
Selvi menahan jawaban sopir taksi online tersebut, karena ikut serta mobilnya, bukan menggunakan taksi miliknya.
"Kenapa kak?"
"Taksi Lo!"
"Dibawa temen ke polisi."
"Nama Lo!"
"Dewo, teman main band Arka."
Angga dan Selvi terkejut, sebab sopir taksi tersebut teman Arka ketika main band.
Angga dan Selvi pun saling tatap, kemudian beralih menatap Dewo.
"Lu kenal keluarganya?" Tanya Angga kepada Dewo.
Dewo menggelengkan kepala, karena memang tidak tahu keluarga dari Arka.
"Lha terus!"
"Kakek dan neneknya, tapi jauh, disini Arka bersama kakak angkatnya." Sahut Dewo begitu lemah.
Angga mengerutkan keningnya, sebab seorang Arka tidak banyak diketahui oleh teman-temannya.
Sesampainya dirumah sakit, Arka segera dibawa ke ruang UGD, agar segera ditangani.
"Lu tahu rumah kakaknya?"
"Tahu kak!" Sahut Dewo.
"Ada nomor telepon?" Tanya Selvi kembali.
Dewo menggelengkan kepala, karena memang tidak tahu nomer telepon Naura, kakak Arka.
Selvi menghela nafas panjang, sebab Arka juga teman kantornya, bahkan Selvi sempat meneteskan airmata.
Arka yang humoris, dan kerja juga cekatan, nyatanya sekarang terbaring di rumah sakit.
"Vi, kita batalin meeting, Lo kasih tahu Bu boss, karena Arka kecelakaan, dan kita juga menunggu disini."
Angga mengingat, jika hari ini bertepatan dengan meeting, maka ia memberitahu Selvi untuk memberitahukan kepada Naura.
Selvi pun mengangguk, kemudian menghubungi Naura.
"Ra!, meeting batalin ya!"
"Eh iya sorry, lupa kasih tahu. Dari pihak klien minta mundur. Lu udah berangkat?"
"Serius!, iya gue udah berangkat, tapi...!"
"Kenapa?"
"Dijalan Arka kecelakaan!"
"WHATTT!!, APAAAA..!!"
"Arka kecelakaan Ra!, sekarang di rumah sakit xxx."
Tak ada sahutan dari seberang telepon membuat Selvi panik, terlebih terdengar suara ponsel yang terjatuh.
"RAAA...!!"
Beberapa kali Selvi berteriak melalui ponselnya, namun tidak ada jawaban.
"Ngga!!, Naura!!"
"Naura kenapa?" Sahut Angga.
"Naura shock kayaknya, jemput gih!"
Selvi tanpa berfikir panjang memerintahkan Angga menuju ke tempat kontrakan Naura, dan Angga pun mengiyakannya.
Selvi terduduk lemas, berharap Naura tidak terjadi sesuatu, karena kondisinya sedang tidak baik baik saja.
Naura beberapa bulan ini sering mengeluh sakit luar biasa ketika sedang menstruasi, dan hal itu diketahui oleh Selvi.
Dewo masih menunggu di ruang UGD, tidak memperdulikan keadaanya sekarang yang berlumuran darah.
Setengah jam kemudian, dokter keluar dari ruangan dan mencari kerabat dan sanak saudara korban.
"Bagaimana keadaan teman saya Dok?" Dewo semakin panik, melihat gelagat dokter yang tidak baik saat keluar dari ruangan.
"Saudaranya mana?, kami membutuhkan darah AB sebanyak dua kantong!" Ucap dokter kepada Dewo.
"Darah AB?"
Dokter mengangguk.
"Rumah sakit kehabisan stok!" Sahut Dokter.
Dewo tampak panik, karena informasi dari dokter tersebut, hingga Dewo pun mendatangi Selvi
"Kak!, Arka butuh donor darah dua kantong!"
"Hah!"
Selvi terkejut, ketika Dewo memberitahukan tentang keadaan Arka, yang saat ini membutuhkan darah.
Selvi pun kemudian mendatangi dokter, menanyakan kebenarannya.
Dan benar saja jika Arka membutuhkan darah sebanyak dua kantong.
Tak lama kemudian Angga datang bersama Naura, wajahnya pucat pasi dan matanya membengkak.
"Ra!"
"Hikkks, bagaimana Arka Vi?"
Selvi pun menceritakan jika Arka membutuhkan darah sebanyak dua kantong, namun belum selesai Selvi berucap, Naura sudah lebih dulu masuk ke ruangan UGD.
Beruntung dokter segera mencegahnya, sehingga Naura berhasil ditarik keluar.
"ARKAAAA..!!"
Teriak Naura, ketika dilihatnya memang Arka yang terbaring dalam keadaan pingsan.
"Hiks, huu...!!"
Naura menangis sesenggukan kemudian dipeluk oleh Selvi..Selvi sampai bertanya tanya kenapa Naura sampai seperti saat ini.
"Kak...!!"
Dewo mendatangi Naura, yang memang sudah dikenalnya.
"Dewo..!"
Naura kaget, ternyata ditempat itu ada Dewo, sahabat Arka sewaktu masih jadi anak band.
"Maafkan Dewo Kak!, Arka kecelakaan karena Dewo!"
"APAAAA..!!"
Dewo menangis, menyadari kesalahannya, namun tiba tiba ponsel Naura yang berada ditangan berdering.
"Arka..!" Ucap Naura dalam Hati.
"Ponsel Arka kemana?" Tanya Naura kepada Dewo yang berada didepannya.
"Jatuh dijalan tadi kali."
Bukan Dewo yang menjawab, namun Selvi yang masih setia memeluk Naura.
Sementara Dewo segera mencari donor darah untuk Arka, selain itu Dewo mencari stok darah di PMI, karena ini adalah perbuatannya.
Selvi berfikir secara jernih, tentang hubungan Naura dan Arka, terlebih saat ini, Dewo mengatakan jika Naura adalah kakak Arka, atau kakak angkatnya Arka.
Naura pun mengabaikan jawaban dari Selvi, kini fokus dengan ponsel ditangannya, sebab sang pemanggil adalah Arka.
Naura pun kemudian mengangkat telepon tersebut.
"Yang, kamu dimana?, kok rumah sepi ga ada orang!"
"ARKAAA...!!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
..."Dalam madu berisi empedu"...
...Dalam ucapan yang manis biasanya terdapat tipu daya....
"Oeeeeyyyy...!!"
"Oeeeeyyyy juga!!"
"Darimana Lo..?"
"Depan!"
"Ngapain!"
"Noh nyai ngidam, pingin seblak..!"
вєяѕαмвυηg...
ati" loh, jangan sampe nanti malahan jatuh cinta
awas aja kalau ketemu yang lebih anu, kamu anu/Hammer/
sepertinya ceritanya menarik...