"pertumpahan darah..., di tanah Kekaisaran Caesarea Lux , pemberontakan oleh Kerajaan
Duke Malvictor yang merupakan kerajaaan yang terkenal dengan kekejamannya "
"Sang putri "Elleis Lux " melihat pembantaian itu, hatinya penuh amarah, kebencian dan kesedihan"
"Tapi sang tuan Duke Malvictor tidak membunuh sang putri sang putri hanya ditangkap dan dijadikan sebagai pelayan kerajaan"
"Hal itu membuat sang putri lebih marah lagi karena merasa terhina kekaisarannya, tapi apa boleh buat Kekaisaran telah diambil alih oleh Duke Malvictor yang kejam"
"Pembalasan dendam sang putri yang sekarang hanyalah pelayan biasa dimulai.... "
Note:
Karya pertama, Saran boleh, Kritik yang sopan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 : Wanita berjubah ungu Misterius.
Di pagi hari ini ... Elleis melayani pada tamu-tamu kerajaan sekutunya dan ia juga mengajarkan cara berbicara dengan baik pada Marquez Couldie.
Elleis sendiri sebenarnya orang yang ramah dan baik dia juga tak pernah kebingungan dalam hal sosial.
Tapi setelah bertahun-tahun hanya diam di Istana Kekaisaran Caesarea Lux karena ayahnya yang sangat protektif.
Ia jadi sempat gugup dalam berbicara dengan orang lain.
Seperti saat ia pertama kali bertemu dengan Chindy ia mengatakan tak pintar bersosialisasi padahal sebenarnya ia hanya belum terbiasa kembali.
Setelah sering mengobrol dengan Chindy saat Istana setelah diambil alih oleh Revan dia pun jadi kembali seperti biasa.
Saat ini ia sedang melayani para Bangsawan pemimpin kekuatan supranatural untuk perencanaan selanjutnya.
Seorang Pria yang berambut Putih yang lembut dan bermata Silver yang bersinar rambutnya tertata rapi dan ia memakai kacamata yang elegan.
Dialah "Kairos Actime " dia adalah seorang tuan muda yang terkenal sangat tenang, bijaksana dan analitis mendalam dia sekarang telah naik pangkat menjadi "Count Kairos Actime" dari Kerajaan Count Kairos Kerajaan supranatural "Waktu".
Setelah beberapa saat semenjak obrolan dimulai, Kairos Actime sangat tenang dan tidak terlalu banyak bicara.
Sehingga sekarang Elleis ragu dan bertanya padanya.
" Maaf Tuan Count Kairos ... anda mengerti maksud saya 'kan? "
"yaa.. tentu saja aku mengerti ... 'sangat' malahan , jadi aku ingin berbagi sedikit informasi dengan anda dan juga sedikit pandangan saya tentang Tuan Duke Revan Malvictor dan juga ... 'tentang anda. "
Sementara itu....
Di dalam "Gua Hutan Barat" yang terletak di bagian kaki "Bukit Hutan Barat " terdapat seorang pria yang tergeletak diatas salah satu batu gua yang besar.
Banyak sekali perban di tubuh Pria itu.
Ia pun mulai membuka mata dan mendapati dirinya berada di bagian bawah bukit.
Ia bangun dalam keadaan sedikit bingung dan pusing.
Yang membuatnya kaget bukanlah karena dia yang berada disana secara tiba-tiba tapi karena dia yang sebelumnya jatuh dari atas puncak ke Bawah kaki gunung bisa tiba-tiba berada di gua dan lukanya juga sudah diobati.
Dia adalah Revan yang baru terbangun dari pingsannya akibat jatuh dari puncak bukit itu.
'Dimana ini?, apakah jangan-jangan ini salah satu tempat dari penyihir itu??, jika benar ini salah satunya dan ia punya niat buruk atau sedang mengacau di luar sana ... maka aku harus pergi dari sini sekarang juga! '
'Ukhh, tubuhku masih sakit sekali rasanya aku tak bisa berjalan jauh meskipun aku sudah bisa duduk dan berjalan pelan. '
'Sepertinya ini gua yang ada di kaki Bukit, batu yang disana... kenapa ada banyak sekali kertas?? untuk apa?? '
Batinnya yang melihat ke kertas yang menumpuk disalah satu batu gua.
Tiba-tiba ia melihat seseorang berjubah ungu dengan wajah yang tertutup kupluknya dari kegelapan menghampirinya dan membawa beberapa kertas-kertas tadi ditangannya dan membuat Revan beranjak dan bersiap siaga untuk melawan meski ia tau tubuhnya masih sangat lemah.
'Siapa orang berjubah ungu violet ini??, dari perawakannya sih ... terlihat dia adalah seorang wanita siapapun dia aku harus bersiap siaga! '
Wanita itu pun berhenti tepat di depannya tanpa melakukan apapun, lalu kemudian mengangkat salah satu dari kertas yang dibawanya.
Kertas itu bertuliskan....
"Apa kau baik-baik saja?, jangan khawatir ... aku bukan orang yang berbahaya intinya ... tadi aku melihat tubuhmu yang tergeletak di bawah kaki bukit ini jadi aku membantumu apakah kau sudah jadi lebih baik? "
"Bagaimana bisa aku mempercayai dirimu??, tunjukkan wajahmu, dan bicaralah juga beritahu aku kenapa kau tinggal di tempat seperti ini?" jawab Revan tegas.
Kemudian wanita itu pun mengangkat salah satu kertasnya lagi bertuliskan....
"Ouhh, tentang itu ... aku tinggal disini karena aku salah satu klan kegelapan jadi aku mengasingkan diri kesini karena tentu saja orang-orang pasti takkan menerimaku jadi sudah biasa orang-orang dari klan kegelapan memilih untuk mengasingkan diri ke hutan dan aku salah satunya."
Dia pun mengangkat satu kertas lainnya dengan cepat.
"Dan untuk suara maaf ... tapi aku adalah orang yang bisu jadi kita hanya bisa berkomunikasi dengan tulisan seperti ini maaf yah, dan juga untuk wajah aku orang yang sangat pemalu jadi aku tidak berani memperlihatkan wajahku ... apalagi pada orang asing. "
"Yang jelas ... semoga kau betah yahh sampai kondisimu membaik aku pergi dulu...."
Diikuti dengan wanita itu yang berjalan menjauh....
Sementara itu ... Revan terus memanggilnya tapi wanita itu tak menggubris dan pada akhirnya Revan pun berteriak....
"Baiklah terserah kau! tapi apakah kau tau dimana penyihir yang bernama Kurayami Crimstic?!, aku tak bisa tinggal diam padanya! "
Mendengar hal itu ... wanita itu pun berbalik dan menengok lalu ia pun melemparkan salah satu kertas dan tiba-tiba ia menghilang begitu saja.
Revan pun mengambil kertas itu dan membacanya.
"Kau harus benar-benar melawannya dengan serius dan habisi dia.. dia akan membawa sesuatu yang buruk dimasa depan nanti ...
'Bertarunglah ... dengan Serius'... "
Setelah itu....
Revan langsung bergegas ke puncak tapi sebelum sampai puncak pun Crimstic sudah ada di hadapannya.
"Kau cukup gigih ya?~, aku jadi senang! " melontarkan pancaran kekuatan Api kegelapan yang berbahaya ke arah Revan.
"Ha! " memukulkan tanah ke tanah lalu terbentuklah bola-bola api yang ia arahkan pada Crimstic.
Blarrr!
Mereka mematahkan serangan satu sama lain.
"Hyaaa! " memukulkan tangan yang panas berapi pada Crimstic.
"Ughh, kau minta kuhabiskan lebih cepat yahh? " terkena pukulan yang panas itu tapi kemudian langsung mengeluarkan kuku-kuku tajam dan mencekik Revan.
Kemudian Revan pun memegang tangan yang mencekiknya itu dan langsung menarik tangan itu kebawah dan mengeluarkan pedang api dan menebas Crimstic.
Crimstic pun mengeluarkan Perisai kegelapan sebelumnya yang membuat Revan kesal tapi sekarang Revan bertarung dengan serius ia pun mengeluarkan kekuatan barunya yang baru beberapa hari yang lalu ia melatihnya.
Sementara itu....
Elleis menanyakan tentang informasi yang Actime maksud dan meminta penjelasan tentang itu.
"Secara psikis ... Tuan Duke Revan ini adalah seorang yang sedikit bermasalah dalam hal ini, tapi itu hal yang wajar karena layar belakangnya ... "ucap Count Actime
"Latar belakangnya? seperti apa? " tanya Elleis.
"Dia adalah seorang anak Tuan Duke sebelumnya Bhayatheia Malvictor dia orang yang cukup kejam dia dikabarkan jatuh cinta dengan seorang pelayanan istana bernama Roulatte Liana lalu nona Roulatte menjadi Duchess tapi setelah itu Roulatte dikabarkan dituduh selingkuh dengan pengawalnya. tapi sebelum itu juga Bhayatheia sudah punya selir terlebih dahulu tapi pada akhirnya meskipun yang mulai Bhayatheia terlebih dahulu ia tetap mengusir Roulatte yang sedang mengandung anak Bhayatheia. "
"Menurutku Bhayatheia memang sengaja hanya memanfaatkan dan ingin membuat Roulatte menderita atau hanya menginginkan keturunan dari seseorang yang tidak memiliki kekuatan apapun agar anaknya bisa memiliki kekuatan supranatural yang lebih kuat. "
"Roulatte dan si Pengawalnya diasingkan ke daerah Negeri Pinggiran, Negeri dimana orang-orang tak punya pemerintahan, kekuatan supranatural dan tak punya hukum serta moral disanalah anak nona Roulatte yaitu Tuan Revan Malvictor lahir. "
"Tapi sebenarnya hal itu disamarkan dengan Tuan Bhayatheia yang berkata anak dan istrinya menghilang dan hal yang kusebutkan tadi baru terjadi setelah Tuan Revan menjadi Duke. "
"Kemungkinan besar psikisnya sudah mulai terganggu disana sementara itu selir Bhayatheia menikah dan mempunyai anak yang seumuran juga dengan Revan, tapi anak itu meninggal dunia di usia 9 tahun rumornya karena latihan keras dari Bhayatheia."
"Lalu Bhayatheia mendatangi Revan dan Roulatte kembali dan membawa mereka ke Istana sementara si pengawal yaitu ayah tiri Revan sudah meninggal dunia, tak lama setelah mereka kembali ke Istana Roulatte meninggal dunia lalu setelah itu ya ... entahlah Bhayatheia mendidiknya seperti apa ... kemungkinan keras seperti anaknya yang dari selir"
"Sepertinya dia memiliki dua sisi , yaitu sisi kejam dan sisi moral dan taat peraturan ia juga bisa bersikap baik dan juga kejam tapi ia juga masih memiliki hati yang baik jadi aku tak terlalu membencinya aku hanya penasaran tentang isi hatinya,mungkin setelah kita bersatu dan mengalahkannya siapa tau dia mengeluarkan isi hatinya tanpa ia sadari.... "
"Menurutku dia juga terobsesi denganmu karena ia melihatmu yang seorang keturunan klan kegelapan tapi tak pernah lepas kendali dan melakukan kejahatan tak seperti dia yang hanya seorang klan supranatural api tapi banyak menghukum orang dengan kejam, dia melihatmu seperti 'Cahaya' baginya dan juga perasaan bahwa suatu hari kau akan datang 'menyelamatkannya' membuatnya jadi lebih baik, menghukum orang dengan lebih baik, dan membuatnya menjadi sama dengan orang lain. "
"Saya harap anda juga terus begitu ... meski ... anda sendiri juga punya dua sisi yang berbeda, kau yang manipulatif dan penuh kebencian dan kau yang polos, ramah dan baik hati kau sedang ragu akan itu 'kan? "
"Saya harap anda tetap memilih jalan 'Cahaya' saya tau keraguan hati anda jadi saya memberikan pilihan yang terbaik"ucap Actime dengan bijak.
" A-anda ... luar biasa ... analisamu terhadap pikiran lawan dan psikis benar-benar tidak bisa dipungkiri lagi! dan juga ... terimakasih ... atas pilihan terbaik dari anda tadi ... terimakasih ... "ucap Elleis sembari membungkuk hormat dan penuh rasa terimakasih.
"Sudahlah ... ini memang sifat
turunan dari klan saya ... contoh lainnya seperti klan Es yang rata-rata orangnya dingin dan klan Api yang tempramen atau terkadang kejam klan Ilusi yang cinta seni dan kreatif dan lain sebagainya. "
"Kita hanya harus membuat Tuan Revan menganggap hal ini serius jika anda ingin melawannya dengan serius ... Karena jika ia sudah Serius ... DIA TAK AKAN MAIN-MAIN LAGI. "
Sementara itu diikuti dengan Revan yang mengeluarkan kekuatan barunya yang kuat pada Crimstic, ia memukul tanah dan melompat tinggi lalu keluarlah lava panas yang menjalar kerahasiaan Crimstic sehingga....
"Arghh ... panas sekali ... perisainya ... Melepuh??, ahahaha aku suka sekali ini! kau benar-benar tidak main-main lagi ya? tapi aku masih ingin bermain lebih lama jadi aku takkan mati disini! " diikuti dengan barier pecah dan Crimstic menghilang teleportasi ke tempat lain.
"Sial! dia berhasil kabur " ucap Revan dengan nafas terengah-engah.
Setelah itu Revan pun menyadari bahwa ia harus kembali ke Istana.
Alangkah kagetnya ia saat melihat kondisi Istana yang sangat berantakan
Prajuritnya berkata bahwa Luxor dan Luci selalu datang untuk berperang dengan para pasukannya untungnya prajurit Revan selalu cukup dan memiliki banyak tingkatan kekuatannya.
Mereka juga menceritakan tentang Elleis yang belum lama ini membantai para prajurit saat hari pertama Revan pergi.
Hal itu membuat Revan kaget.
Lebih kaget lagi dia saat tiba-tiba surat datang dari seorang utusan dan urusan itu menitipkan suratnya pada pengawal lalu pergi begitu saja.
Isi surat itu adalah Perang besar-besaran yang akan terjadi beberapa hari yang akan datang dan lokasinya di suatu tempat padang yang gersang oleh para bangsawan kepada dirinya.
Ia pun menyadari bahwa 'Ia tak bisa main-main lagi'.
semua bangsawan kekuatan supranatural sudah bekerja sama untuk melawannya.
Ia pun harus bersiap untuk perang besar-besaran besok....
Sementara itu ... wanita berjubah ungu di gua tadi meneteskan air mata dalam lamunannya masih dengan kupluk yang menutupi wajahnya.
Lalu ia pun mengeluarkan suaranya sembari menangis....
"Yaa ... aku berbohong, hiks ... hiks ... aku bisa bicara kok, aku bukan orang pemalu, aku tidak mengasingkan diri kok, jika saja ... aku bisa berterus terang dan menyapamu juga jujur padamu maka ... hatiku takkan sesakit ini melihatmu.... "
"Semua kebohongan ini juga demi kau juga kok, hiks ... hiks ... dan masa depan, juga demi menyelamatkan kau dan aku!"
"Semua ini demi mencegah 'hal itu' terjadi ... betapa bodohnya diriku ... semua ini salahku hiks ... hiks...."
"Tidak ... aku tak boleh hanya menangis begini ... waktuku ... tak banyak lagi...."
BERSAMBUNG...
si elleis galau karena chelsea nih.. tapi chelsea baik juga ya ikhlasin revan ke elleis dan dia juga nyerita masa lalunya yg dark ke elleis 😊👍
biasanya pembunuh itu dipenjara 15 tahun. ini settingnya di dunia fantasy buatan kakak atau terinspirasi dari negara mana gitu?
ceritanya keren kak!! 😊👍 aku kasih hadiah 😊