Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Dek sekali lagi kamu ngomong yang aneh aneh beneran dek kakak sentil dahi kamu sampai biru" ucap Aditya kesal
"Ih ada gitu, bunda kak Aditya mau KPA" Adu Diana
"Apa itu KPA?"tanya semuanya
"Kekerasan Pada Adik " jawab Diana
"Bryan jangan gitu sama adiknya" ucap bunda
"Ayo makan dulu ini benar benar enak, ayah suka, seperti di restoran kamu harus ada menu ini deh Bhisma di restoran kamu untuk sarapan pagi" ucap ayah
"Benar ini sangat enak, dek boleh minta resenya?" tanya Bhisma setelah mencuci nya
"Siap nanti Diana catat dan beri petunjuk bagaimana bisa gurih jadi tenang saja, Diana juga masih banyak resep lainya" jawab Diana
"Oh gak sabar untuk itu, terima kasih dek" ucap Bhisma
"Iya sama sama" ucap Diana.
"Oh iya bunda... Ayah nanti Diana minta izin pergi ya sebentar" ucap Diana
"Mau kemana nak?" tanya ayah dan bunda
"Mau ke restoran Nusantara, mau ketemu teman Diana, ternyata teman Diana sedang ada di kota ini dan ia mengajak ketemu karena ada urusan pekerjaan, boleh ya Diana pergi sama kak Aditya kok gak sendiri" ucap Diana
"Baiklah jika pergi nya bersama Aditya kalau sendirian jangan karena kamu belum tau kota ini" jawab bunda
"Terima kasih bunda ayah" jawab Diana, setelah itu mereka makan bersama dengan suasana hangat dan itu membuat ayah dan bunda sangat bahagia.
Tapi ketenangan itu di ganggu dengan ucapan Diana.
"Bunda ini Pandawa pertama kan kok diam aja, emang gini ya?" tanya Diana
"Ia dia kakak pertama, namanya Bastian Aditya Nugraha, dan dia memang seperti itu, pendiam" jawab bunda
"Bukan pendiam bunda, tapi gak bersyukur" ucap Diana, mendengar itu semua pun terkejut
"Maksudnya bagiamana?" tanya Barata
"Iya gak bersyukur Abang, kalau bersyukur mas Bastian pasti suka bicara, tapi ini lihat sudah di kasih kelebihan bisa bicara serta di beri kesempurnaan tapi justru memilih diam seperti bisu. Padahal di luar sana banyak Lo di luar sana orang yang menginginkan bisa bicara karena memiliki kekurangan, tapi mereka tetap berusaha ingin bisa berbicara" Jawab Diana dan membuat semuanya terdiam.
"Pendiam boleh tapi jangan terlalu juga, sayangkan kesempurnaannya gak di gunakan, padahal suara mas tadi bagus loh, apa lagi suara tawanya pasti akan membuat Banyak wanita tergila-gila, tapi maaf aku gak termasuk ya, hehehe" ucap Diana sembari makan.
Semua orang memandang Diana dengan lekat.
Semua orang pun membenarkan ucapan Diana, terlihat santai dan bercanda tapi penuh makna yang di ucapkan Diana.
"Bryan sudah selesai, terima kasih dek makanannya enak. Nanti kalau sudah siap panggil kakak di kamar ya" ucap Bryan lalu mengusap kepala Diana dengan sayang
"Ok sama sama kakak ku yang tampan" jawab Briana dan di sambut senyum dari Bryan membuat bunda dan ayah hanya bisa diam terpaku.
"Ganteng juga abang dek, makasih juga makanannya abang suka" ucap Barata cemburu Bryan di bilang tampan.
"Hehehe tentu abang juga juga tampan" jawab Diana Barata tersenyum lalu pamit pada ayah dan bundanya.
Lalu Bhisma pun ikut pamit,
"Dek kakak tunggu resepnya, dan makasih sarapannya enak, bunda ayah Bhisma pergi dulu ya ke resto" ucap Bhisma
"Baiklah nak Harti hati" jawab ayah dan bunda.
"Kak jangan pulang malem malem nanti ada hantu lagi, hehehe.. hati hati ya" ucap Diana
"Kamu usil banget" ucap Bhisma lalu pergi
"Hehehe, badan kayak kingkong nyali helo Kity, sepertinya harus di latih" ucap Diana.
"Hahaha kamu ini sayang ada saja kata katanya, dan bagai mana melatih kakak kedua mu itu?" tanya bunda
"Nanti bunda akan tau, kita lihat bagaimana reaksinya kak Bhisma nanti" jawab Diana.
"Bunda dan ayah mau pergi atau di rumah hari ini?" tanah Diana
"Bunda dan ayah mau pergi ke pernikahan anak teman ayah, jadi kalau kamu pergi dengan Bryan pergi saja langsung karena bunda dan ayah sudah mau berangkat setelah ini" jawab bunda
"Baik bunda, ayah dan bunda hati hati di jalan" jawab Diana
"Kalau mas Bastian mau kemana hari ini?" tanya Diana
"Gak ada, di rumah saja" jawab Bastian
"Oh gitu" jawab Diana
"Yaudah sayang bunda dan ayah mau siap siap dulu ya, terima kasih makanannya enak Bibi yang akan beresin ini jadi kamu tinggal saja" ucap bunda
"Baik bunda " jawab Diana
Setelah kepergian bunda dan ayah Diana pun mulai bangkit dan membersihkan semuanya.
Melihat itu Bastian pun menaikan satu alisnya .
"Bunda sudah bilang bibi saja " ucap Bastian
"Gak papa mas, selagi kita bisa ya kerjakan saja, jangan karena ada bibi kita berpangku tangan dengannya, ya walau dia di bayar untuk ini semua, jadi gak papa Diana saja. Mas Tian bisa pergi jika memang sudah mau pergi, belum mandi juga kan" ucap Diana lalu membawa piring pirang kebelakang dan meja sudah bersih.
Bastian Sampai tertegun mendengar ucapan Diana, gadis muda yang sangat luar biasa dan perlahan Bastian bisa menerima Diana sebagai adiknya, dari dulu juga dia sangat ingin punya adik cewek dan sekarang sudah kesampaian maka kenapa tidak di terima saja pikir Bastian
"Diana mas mau keatas dulu, kamu juga kalau sudah selesai pergilah istirahat" ucap Bastian sembari mengusap kepala Diana.
"Baik mas" jawab Diana dengan senyumnya
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Siang harinya jam 11 Diana sudah bersiap untuk pergi ia sudah berdandan dengan cantik padahal ia tidak memakai make up.
Setelah merasa semua sudah siap, Diana pun pergi menuju kamar Aditya.
"Kak... Kak Adit sudah siap belum, Diana sudah siap" ucap Diana
"Sebentar" jawab Adit yang ada di dalam kamar.
"Ayo dek kita berangkat " ucap Aditya
"Ayo kak, Dian sudah tidak sabar ingin bertemu Jen" ucap Diana
Mendengar itu Aditya pun berhenti berjalan lalu menoleh ke arah Diana
"Pria atau wanita?" tanya Aditya
"Perempuan kak" jawab Diana lalu menggandeng lengan Aditya dan mereka pun berjalan keluar menuju mobil milik Aditya
Dari atas balkon Bastian dan Barata melihatnya dari kamar mereka masing masing.
"Hari ini kau yang pergi dengan adikku besok aku ucap mereka bersamaan tanpa di ketahui.
Tidak lama mobil milik Aditya meninggalkan rumah menuju restoran Nusantara yang sebenarnya milik Bhisma kakak mereka, Adit sudah pasti tau tapi tidak dengan Diana.
Tidak lama kemudian mereka pun sudah sampai di restoran Nusantara,
"Dek dimana teman mu dan apa sudah sampai?" tanya Aditya
"Sudah kak dia ada di meja nomer 7 kayanya" jawab Diana
"Baiklah, kamu masuklah kakak akan bertemu kak Bhisma dulu " ucap Aditya
"kak Bhisma ada disini ya, ok deh kak Diana masuk dulu ya " ucap Diana
"Iya masuklah duluan" jawab Aditya lalu Dian pun turun.
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana