Setelah menjadi lulusan terbaik di universitas terkenal, Aira Alisya Alendra diterima menjadi sekertaris di Perusahaan ternama. Aira sangat bahagia ketika diterima di perusahaan itu.
Namun, kebahagiaan itu luntur ketika mengetahui bahwa Ceo baru perusahaan itu adalah Refaldo Galaksi, musuh bebuyutannya sejak SMA.
Tidak disangka, mereka malah terlibat dalam pernikahan yang harus mereka terima karena alasan tersendiri dari masing-masing pihak.
Pernikahan mereka seiring waktu berjalan dengan baik, sampai dimana masalalu Aldo datang...
yuk ikuti cerita mereka👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiela Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Resmi berpacaran
Hari adalah hari Senin. Hari ini Aira tidak masuk kerja karena ingin mencari baju pengantin dan juga cincin untuk pernikahannya dan Aldo.
Tinggal 6 hari Aira akan menjadi Istri Aldo, Aira sedikit takut karena Dia dan Aldo tidak menikah karena cinta.
Pernikahan sesungguhnya harus karena cinta bukan?
Tetapi Aira harus menepati janjinya, karena Aldo sudah memberikan Aira uang 100 juta itu.
Aira sudah bersiap-siap dengan rapih dan menunggu Aldo di luar Rumahnya. Dan terlihat sebuah mobil lamborghini berjalan menuju rumah Aira, Aira pun langsung bergegas menghampiri Aldo.
Mereka pun berangkat menuju Toko cincin yang direkomendasikan Kakek Aldo.
...----------------...
Aldo menjelaskan desain yang ingin digunakan untuk cincin mereka, Aldo ingin cincin mereka di ukir inisial.
Penjaga toko pun meng-iyakan desain yang Aldo jelaskan, tetapi butuh 3 hari untuk membuat cincin itu.
Setelah melihat-lihat Cincin, mereka pergi ke butik yang terkenal. Aldo duduk di kursi sambil melihat semua kebaya yang di coba Aira.
Aira keluar dengan memakai salah satu kebaya yang dipilih Aldo. "Bagaimana pendapat bapak?" Tanya Designer disana.
"Bagus, tapi kurang cocok menurut saya. Tolong carikan yang lain." Ucap Aldo.
"Oke pak." Aira pun masuk kembali ke ruang ganti.
Aira keluar dengan menggunakan kebaya yang ke 2, Aira terlihat cantik menggunakan kebaya itu. "Bagaimana dengan ini?" Tanya Designer.
"Beautiful." Kata itu spontan keluar dari mulut Aldo.
"Eh?" Aira sedikit malu mendengar perkataan Aldo.
"E-em maksud aku kebayanya indah." Ucap Aldo.
"Oh..."
Designer disitu hanya gemes melihat tingkah mereka, Mereka sudah terbiasa melihat kemesraan orang lain.
Aldo pun memilih salah satu dress putih untuk Aira, untuk dipakai di acara malam.
Aldo pun langsung membayar baju pengantin itu, sebenarnya bisa disewa tetapi Aldo tidak ingin Aira memakai baju bekas yang digunakan orang lain.
Aldo pun membelikan yang baru untuk Aira, walaupun mahal Aldo tetap membelinya. Karena Aldo diberikan kartu milik kakeknya, Uang kakek Aldo sangatlah banyak.
...----------------...
Aira dan Aldo pergi ke restoran untuk makan malam.
Aldo menatap Aira lekat. "Kenapa akhir-akhir ini wajahmu murung? Kamu masih memikirkan perkataan ibuku." Tanya Aldo.
"Aku juga tidak mau memikirkannya, tetapi perkataan itu masih membekas di ingatanku." Ucap Aira sambil memakan steaknya.
"Saya minta maaf." Aldo merasa bersalah kepada Aira.
Aira berhenti makan dan menatap Aldo. "Tetapi benar perkataan ibu kamu, aku menikah denganmu hanya karena uang." Ucapnya Aira sedikit bergetar.
"Kamu jangan berbicara seperti itu Aira."
"Aldo, menikah itu harus saling mencintai. Kamu pikirkan saja, orang yang menikah karena saling mencintai saja masih banyak yang cerai." Tutur Aira.
"Apakah kamu menikah denganku hanya untuk melahirkan cicit kakekmu dan kamu akan langsung menceraikanku? Pernikahan kita tidak jauh dari pernikahan kontrak." Tanya Aira lagi.
"Kamu jangan berpikir seperti itu." Ucap Aldo. Aira hanya diam dan memakan sisa makanannya.
"Kalau kamu khawatir tentang hal itu, mari kita berpacaran saja." Ucap Aldo.
"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Aira terkejut.
"Ya, kita berpacaran agar kita lebih dekat, Bagaimana?" Tawar Aldo lagi.
Aira menatap Steaknya. "Terserah kamu saja." Ucapnya.
"Iya?"
"Hmm." Aira mengangguk.
"Oke, ayo habiskan makananmu."
"Iya."
Setelah makanan mereka habis, mereka sedikit berbincang tentang pekerjaan dan setelah itu Aldo mengantarkan Aira pulang.
...----------------...
"Aku pamit dulu, makasih untuk hari ini." Aira berpamitan sebelum keluar dari mobil.
"Iya...sama-sama sayang." Ucap Aldo dengan senyum smirknya.
Aira mengeryitkan alisnya. "HAH? Apa katamu?!" Aira ingin memastikan bahwa apa yang ia dengar tadi benar.
"Sayang? Kenapa? Kita kan sudah resmi berpacaran." Aldo tambah menggoda Aira.
Wajah Aira mulai memerah, setiap Aira salting wajah Aira memerah atau blushing. "Aku pamit dulu." Aira langsung bergegas membuka pintu mobil Aldo dan keluar. Aira berlari menuju rumahnya.
Aldo tertawa melihat tingkah Aira. "Lucu juga."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...