NovelToon NovelToon
Hello, Mr. Kordes

Hello, Mr. Kordes

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:480.7k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Siapa sangka moment KKN mampu mempertemukan kembali dua hati yang sudah lama terasa asing. Merangkai kembali kisah manis Meidina dan Jingga yang sudah sama-sama di semester akhir masa-masa kuliahnya.

Terakhir kali, komunikasi keduanya begitu buruk dan memutuskan untuk menjadi dua sosok asing meski berada di satu kampus yang sama. Padahal dulu, pernah ada dua hati yang saling mendukung, ada dua hati yang saling menyayangi dan ada dua sosok yang sama-sama berjuang.

Bahkan semesta seperti memiliki cara sendiri untuk membuat keduanya mendayung kembali demi menemui ujung cerita.

Akankah Mei dan Jingga berusaha merajut kembali kisah yang belum memiliki akhir cerita itu, atau justru berakhir dengan melupakan satu sama lain?

****

"Gue Aksara Jingga Gayatra, anak teknik..."

"Meidina Sastro Asmoro anak FKM, kenal atau tau Ga?"

"Sorry, gue ngga kenal."
.
.
.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Intropeksi satu sama lain

Sepi, pagi yang cukup sepi.

Maru memilih lari pagi ditemani Jingga sekarang. Arshaka memilih merecoki Vio dan Nalula di dapur selain dari bantuan tambahan sie konsumsi.

"Ka, angkatin galon..."

"Ka, pasangin gasnya," titah Vio. Namun selanjutnya segelas kopi ia dapatkan dari Vio.

Dan sisanya, menyebar di ruang depan dan halaman, tentu saja dengan proker masing-masing.

"Assalamu'alaikum aa...teteh..." bersama dengan kasih sayang warga Widya Mukti yang tak pernah luntur, jika biasanya bu Sri atau bu Yeti...kini bu kadus yang dengan sengaja mengirimi mereka makanan.

Lula dan Vio langsung mengikrarkan dirinya sebagai yang berkuasa jika pasal makanan agar semua terbagi, aman, damai, sentosa.

Senja melenggang ke depan sebentar sementara Syua dan Mei tengah menjemur baju, berebut lapacck tali tambang dengan Arlan.

Mereka benar-benar terpisah layaknya air dan minyak, terutama anggota lelaki yang gengsi sekali sepertinya untuk saling meminta maaf.

"Girls! Bikin konten seru-seruan yuk!" ajak Senja nyatanya sudah membawa tripod.

"Bentar ih! Ini aku lagi goreng tempe!" seru Vio, "Ka, titip tempe!" ujung-ujungnya Arshaka lah yang memasak.

"Hah...cewek-cewek. Masak ditinggal cuma buat konten..." dumel Shaka, namun justru jawabannya adalah, "iya sayanggg! Ngonten aja yang anteng, deh..."

Arlan sempat ingin mengeluarkan cibirannya, namun....huft! Ia menggeleng, dan sepanjang langkahnya ia berpikir tentang kejadian kemarin.

"Oke...siap ya, udah pada kece banget nih!" puji Senja.

"Mei, oke kan? Berasa dejavu engga?" tanya Lula diangguki Mei yang tertawa kecil, "banget. Tapi it's oke...gue ngga apa-apa. Gue udah berdamai dengan masa lalu."

"Cieeee my Mei-Mei come back nih!" seru Vio diserui yang lain juga, keseruan tim perempuan ini cukup mengundang atensi para lelaki meski tak begitu kentara.

"Mesti tumpengan ngga sih?" tanya Senja.

"Ntar gue minta biaya sama Jingga buat tumpengan di posko." Jawab Vio sekenanya.

"Oke ready...ready...girls." kelimanya berulang kali mengisi kekosongan dengan gerakan-gerakan yang kini sedang jadi trend.

"Harusnya nanti kita ngonten bareng Widya Mukti juga sih.. Anak-anak ngga sih, La?" Senja bersuara dibenari yang lain.

"Bener. Ntar siang aja kita ngonten di rumah baca."

Mereka menyetujui idenya sendiri tanpa harus melibatkan Jingga.

"Tapi kesananya? Gue ngga mau dibonceng Arlan..."

"Gue juga ngga mau dibonceng Jovi."

"Gue juga ngga mau dibonceng Jingga." Lantas mereka menatap Mei dengan mata horor.

Mei membulatkan matanya, "kenapa? Kan biar setia kawan...ngga ada yang dibonceng." Kemudian sejurus kemudian mereka menatap Vio yang baru saja selesai melihat hasil video mereka barusan, "apa?"

"Aku anter."

Mei menggeleng, "aku jalan sama yang lain."

"Kamu masih marah?" tanya Jingga digelengi Mei, namun rasanya senyuman itu artinya iya, sangat, sangat marah !!!

***

"Nanti kamu cape Vi," ujar Shaka justru mendapatkan dorongan di wajahnya lembut, "lebay.."

"Nanti kamu ngeluh pegel lagi. Aku juga yang mesti mijitin..."

"Kamu ngga ikhlas?"

Senja tertawa bersama Syua, "geli banget Ka, gue liat lo bucin begitu...jangan gini lah, biasanya juga kalian berantem...ayolah hidupkan suasana posko lagi Ka--Vi....dengan berantem-berantem bar-bar kalian itu."

"Iya ih," Nalula setuju, memang dasar teman-teman lak nat, dimana orang lain ingin melihat hubungan adem ayem, mereka justru menginginkan Vio dan Arshaka untuk bertengkar setiap harinya.

Mahad menghampiri Jingga, "gue langsung ke sungai bareng Zaltan, Ga."

"Oke. Jovi udah duluan bareng Maru."

Sementara Arlan, memilih menemani Alby untuk memasangkan media tanam hidroponik dan aquaponiknya hari ini. Jingga paham, butuh waktu untuk Arlan maupun Jovian menyadari dan memaafkan, keduanya adalah teman...bahkan sudah hampir 3 tahun sejak masih menjadi maba, mereka sudah berteman.

"Itu mereka sering berantem gitu, Ga?" tanya Senja penasaran, "kok lo anteng-anteng aja sih, gue tau si Jovi tuh nyebelin banget....si Arlan juga ya ampun mulutnya...tapi ngga tau ya, gue tuh ngerasa kehilangan aja sih..."

Jingga mendengus menarik senyumannya, "mereka cuma butuh waktu aja."

"Lagi diusahain Jingga, Nja...tenang aja Jingga itu pawangnya anak-anak teknik. Ngga inget dia dipanggil bapak sama Jovi--Arlan waktu pertama ketemu. Nah...Jingga nih bapaknya anak-anak mo nyet sama marmut."

Syua menarik kedua alisnya, "wah...Mei...lo mesti siap-siap terima bapak sama anak-anak beruknya dong kalo tetep pilih Jingga."

Vio tertawa membayangkan Jingga benar-benar membawa beberapa mo nyet dan marmut.

"Eh, ngomong-ngomong udah baikan nih yang lo--gue an? Padahal dahsyat banget kemaren berantemnya." Arshaka baru menyadari yang langsung dibekap Vio, "ngga usah mancing-mancing deh, Ka...ini mo nyet kkn 21 satu ini dari kemaren mesti gue pelototin terus biar mulutnya ngga kaya Arlan."

Mei selesai dengan sepatunya, "La, kunci pintu taro di tempat biasa." Dan tatapan Jingga masih bersarang padanya.

"Kamu ngapain masih disini, anggota kamu udah pada kerja..." tegur Mei mengusir Jingga.

Senja terkekeh meski kemudian ia berdiri duluan dan menjauh bersama Syua, begitupun Vio dengan Shaka yang masih membujuknya untuk mau diantar.

"Kalo kamu yakin ya udah. Nanti pulangnya kujemput takut hujan..."

"Aku sama yang lain bisa neduh, Ga. Ngga usah terlalu khawatir sama aku, ya..."

Melihat wajah tak puas Jingga, Mei menghela nafasnya, "oke. Aku masih kesel...tapi it's oke. Seperti Jovi, seperti Arlan...aku cuma butuh waktu untuk memudarkan rasa kesel aku sama kamu. Kesel bukan berarti aku pergi dari kamu...aku juga minta maaf sama kamu ya, mungkin aku penyebab kamu jadi gini, over posesif dan overthinking gini." Suara lembut Mei ini membuatnya ingin sekali memeluk gadisnya ini.

"Ya udah kalo gitu, hati-hati...kalo ada apa-apa bilang aku atau di grup."

Mei mengangguk. Mungkin minggu ini akan menjadi minggu tersulit. Mereka bekerja dikejar waktu sambil belajar...belajar menata hati masing-masing, mengukuri kesalahan pribadi dan berusaha menganalisis solusi terbaik.

Berdamai dengan kesalahan dan kondisi. Karena sejatinya meminta maaf bukan suatu hal yang hina. Justru dengan meminta maaf dan memaafkan mereka sudah memenangkan ujian.

Senja bersama Vio masih berada di halaman posko, berdiri berhadapan terkadang Syua yang harus membantu Senja, "begini, Nja...tangan lo dilurusin."

"Oke, udah....lo lempar bolanya Ci..."

Begitu bola voli dilempar Syua, ia cukup mengaduh, "njirrr pelan Ci!"

Mei tertawa melihatnya.

"Letoy amat Nja, itu tangan apa krupuk kesiram air?" kekeh Alby mencoba berbaur dengan keseruan perempuan.

"Nah lo, bukannya latihan...bukannya cowok-cowok besok tanding, ya?" tanya Senja diangguki Alby.

"Gue deh...Ci...giliran gue sekarang, Had! Buruan latihan, besok kita tempur kan?!" ajaknya pada Mahad.

Masih terasa canggung, antara Mahad dan Syua, bahkan keduanya memiliki gengsi sebesar gunung gede itu memilih tak bertegur sapa, ketika Mahad mendekat, Syua memilih mundur.

Namun di luar dugaan, Mahad justru memanggilnya terlebih dahulu, "mau kemana lo, ci...2 lawan 2 biar fair..."

.

.

.

1
Trituwani
yeee udah 80 bab aja min...belom jg ldr ma nikahnya loh min...
duhhh berasa nonton lenong bocah q... bang jingga ma eonni jd lenongnya yang nonton bocah nya... 😆😂rame bet ke pasar.... ayo bang ntar pulang beneran nikah loh ya... shaka ma vio juga...
arlan....kamu ko demen banget usilin neng nja,jatuh cinta loh ntar 😄
ttp semangat min shin semongkohh....
cahyooooo min /Kiss//Kiss/
'Nchie
dasar anak2 mo nyet g ada ahklak 🤣🤣🤣mei...nikah yukkk...eh bener ka sms singkat padat jelas😆
'Nchie
Bener nja c gini uler
dwi alfiah
bacanya sambil senyum senyum sendiri
Fitria_194
to the poin aja y bang jing. langsung tembak gk pake muter2. 😂😂😂
Queen Sha
Teh Nja sama bang Maru tabrakan mulu awas lho nanti jatuh cinta ma teh Nja😂
Fitria_194
😆😆😆. yg bagusan dikit dong. masa mur.
'Nchie
haha A brondong shaka kalang kabut
Rita
nikah nikah bukan kawin 🤣🤣🤣🤣🤣knp pd protes ini jingga lho jingga mah less word do act
Fitria_194
masalahnya itu y kamu penyebabnya mak lampir.
Iccha Risa
to the poin bang Jing, ga minat pake kata pemanis gitu... nih jga anak2 nyet ga bagus inisiatifnya pake mur cukup gitu di jari Mei...
DozkyCrazy
makasih udh up
mksh dah bikin cerita seseruuuuuuu ini
thx author
thx kelompok kkn21 💃💃💃
Fitria_194
rambutnya mahad warna apa tuh???
DozkyCrazy
hahahah gokil sempet sempet nya matiin kompor dulu
iklan x ah
dyah EkaPratiwi
wah wah to the point bang Jing wah wah
Lempongsari Samsung
makasih... makasih... makasih kak sin... ❤❤❤❤❤
DozkyCrazy
kuch kuch Hota hai
hahahaha
DozkyCrazy
suka Crt senja sama maruuu
tapi sama si tom n Jerry ini juga gregettt sih
Defvi Vlog
ah... bang Jing ga ada kata kata romantisnya apa🤦. siap tor klo ada waktu senggang aku pasti langsung baca👍
DozkyCrazy
woooooooooooooooooowww makin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!