NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Dosen Dingin

Menikah Dengan Dosen Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Alya, mahasiswi tingkat akhir yang cerdas dan mandiri, tengah berjuang menyelesaikan skripsinya di tengah tekanan keluarga yang ingin ia segera menikah. Tak disangka, dosen pembimbingnya yang terkenal dingin dan perfeksionis, Dr. Reihan Alfarezi, menawarkan solusi yang mengejutkan: sebuah pernikahan kontrak demi menolong satu sama lain.

Reihan butuh istri untuk menyelamatkan reputasinya dari ancaman perjodohan keluarga, sedangkan Alya butuh waktu agar bisa lulus tanpa terus diburu untuk menikah. Keduanya sepakat menjalani pernikahan semu dengan aturan ketat. Tapi apa jadinya ketika batas-batas profesional mulai terkikis oleh perasaan yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Pagi harinya. Langit masih gelap Alya perlahan membuka matanya. Ketika ia ingin bangkit ada sesuatu yang berat melingkar di perutnya.  Dia menoleh pelan, melihat wajah Reihan yang masih tertidur lelap. Lelaki itu terlihat begitu tenang, berbeda dengan biasanya. Dia baru sadar ternyata wajah suaminya ini begitu tampan.

Perlahan Alya mencoba menggeser tangan Reihan  agar bisa bangun, tapi gerakannya membuat Reihan ikut bergumam pelan dan semakin merapatkan pelukannya.

“Jangan pergi dulu…” suaranya serak, mata masih terpejam.

Alya membeku di tempatnya, wajahnya memanas. “M-mas… aku mau sholat subuh dulu.”

Reihan akhirnya membuka matanya, ketika tersadar dia langsung melepaskan pelukannya

"Iya, maaf pergilah"

" Mas ngga bangun, udah subuh"

"Hmm, bentar"

Alya turun dari ranjang, jantungnya masih berdetak kencang. Dia langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu. Setelah selesai Alya tidak melihat Reihan lagi, dia langsung memutuskan untuk shalat.

.

.

.

.

Alya sudah siap berkutak di dapur dia sudah selesai memasak, menu simpel nasi goreng dengan telur ceplok.

Setelah beberapa saat Reihan turun dengan stelan kemejanya.

“Mas…  sarapan dulu,” ucap Alya pelan.

Reihan duduk tanpa banyak bicara. Mereka menyantap sarapannya masing-masing.

"Maaf"

Alya menoleh ke arahnya " maaf kenapa mas"

" Maaf untuk yang semalam"

" Ohhh ..... Kalo mas ada masalah cerita aja. Ngga papa kok"

"Ya" kemudian menganggukkan kepalanya.

.

.

.

Hari ini Alya sedang berada di kos yang dia tempati dulu, karena sebentar lagi akan wisuda Alya memutuskan untuk mengambil barang-barangnya dan berhenti ngekost.

" Beneran ngga mau ngekost lagi" tanya Bu Sarah selaku ibu kost di sana.

" Iya bu, bentar lagi juga mau wisuda udah ngga ke kampus lagi. Buat ngehemat juga sih Bu " jelasku. Jujur saja sudah satu bulan ini hanya beberapa kali aku ke kost tapi biayanya tetap jalan.

" Ya sudah, kalo memang begitu keputusanmu. Tapi nanti jangan lupa mampir ya"

" Iya dong Bu, nanti kalo aku kangen pasti kangen, ohh iya Bu barang-barangnya besok ya aku ambil ngga papa kan Bu"

" Ngga papa kok, ohh iya hampir lupa beberapa waktu lalu ada orang nanyain kamu "

Aku mengernyit, siapa yang mencari ku " siapa Bu kalo boleh tau"

" Orangnya tinggi putih kalo ngga salah namanya farel, dia nanyain kamu terus ibu bilang lagi pulang, dia juga nitip salam sama kamu" jelas Bu Sarah

Aku mengangguk faham " Emm kalo dia datang lagi ibu bilang aku pindah kost aja ya"

"Loh kenapa bukannya kamu mau tinggal sama orang tua kamu"

" Sebenarnya aku lagi ngehindarin orang itu"

Jujur ntah kenapa aku melakukan itu.

" Ohh gitu, ya sudah nanti ibu bilangin kalo dia datang lagi"

" Makasih ya Bu"

Di kost aku hanya mengmasi barang-barang yang menurutku masih aku butuhkan saja selain itu aku minta ibu kost untuk membagikannya kepada para penghuni kost ini saja.

Drtttt

Aku melihat ke arah hp ku yang berbunyi tanda panggilan masuk dari mas Reihan.

" Halo mas" ucapku

" Kamu di mana sekarang?" Tanyanya di sembarang sana.

"Ini aku mau balik mas, ke kost tadi ngambil barang-barang ku"

" Pulang sekarang, pindahkan semua pakaian dan barang-barang kamu ke kamar saya" titahnya

" Loh kenapa mas, bukannya kita udah sepakat untuk tidur terpisah" aku masih heran dengannya semalam tiba-tiba dia tiba-tiba tidur di kamarku dan sekarang menyuruhku untuk pindah ke kamarnya.

" Iya tapi sekarang situasinya lagi ngga bagus,nanti malam mama sama papa mau pulang"

" APA, bukannya dua hari lagi mas wisudaku juga dua hari lagi" beberapa waktu lalu Bu Laras mertuanya Alya menghubunginya jika dia akan pulang malam sebelum Alya wisuda. Tapi mengapa jadi sekarang pulangnya.

" Kalo itu saya tidak tahu, secepatnya kamu pulang dan pindahkan semua barang-barang kamu biar mereka ngga curiga"

" Iya mas, kalo gitu aku tutup dulu telponnya"

Setelah menutup telpon aku langsung tancap gas ke rumah. Rumah masih sepi berarti tidak ada orang di dalamnya.

Aku langsung naik ke lantai dua menuju kamarku membereskan semuanya pakaianku dan barang-barangku yang ada dikamar ini. Untung saja kamar kami hanya bersebelahan jadi tidak sulit memindahkannya dan tidak butuh tenaga extra.

Aku membawa pakaianku dulu ke kamar itu. Perlahan aku membuka pintu itu kesan pertama yang aku dapatkan adalah mewah dan elegan. Kamar ini lebih besar dari kamarku di rumah dan disini. Aku celingku mencari lemari tapi tidak ada. Membuka satu persatu pintu dan salah satu pintu di sana adalah walk in clothes. Aku terpana jujur saja banyak sekali pakaian, sepatu, dan jam tangan branded disini.

" Ini kalo di jual bisa beli mobil kayaknya" ucapku melihat merek jam tangannya saja sudah membuat jiwa miskinku meronta-ronta.

" Dia kerja apa sih sebenarnya, apa dia lagi gabut jadi dosen"

Setelah puas melihat-lihat aku langsung meletakkan pakaian ku di salah satu raung yang belum terisi.

Setelah beberapa saat semuanya telah aku pindahkan, tak lupa pula aku membereskan kamarku sebelumnya.

"Huff akhirnya selesai juga, capek banget"

Aku menjatuhkan diriku di atas king size miliknya, wangi milik rehan melekat di kasurnya.

Sore harinya Alya turun ke dapur untuk menyiapkan masakan sederhana untuk menyambut kepulangan mertuanya.

“Aduh, masak apa ya yang kira-kira Mama sama Papa suka…” gumamnya sambil membuka kulkas. Beberapa bahan makanan masih cukup lengkap. Ia memutuskan memasak ayam bakar bumbu kecap, sayur asem, dan sbeberapa hidangan lainnya.

Alya mulai berkutak dengan bahan makanan.

Baru sebentar ia sibuk dengan pekerjaannya, terdengar suara pintu depan terbuka.

Assalamualaikum…” suara berat itu menggema di ruang tamu. Alya tahu siapa yang baru saja datang.

“Waalaikumsalam…” jawabnya pelan. Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki mendekat. Reihan muncul di pintu dapur, masih dengan kemeja kerja yang digulung hingga siku, wajahnya terlihat lelah.

" Mas udah pulang, tumben cepat"

“Kamu lagi masak?” bukannya menjawab pertanyaan dia malah balik bertanya sambil melongok ke meja dapur.

Alya mengangguk. “Iya, buat nyambut Mama sama Papa. Tapi aku ngga tau selera mereka kyak mana jadi aku masak sebisaku aja"

Reihan berdiri beberapa detik tanpa bicara, hanya memandanginya. Lalu tiba-tiba ia melangkah masuk lebih dekat. “Aku bantu.”

"Hah,apa? Emang mas bisa masak, kalo ngga aku bisa sendiri kok"

" Jangan remehkan aku. Aku bisa kok motong sayur,” jawab Reihan santai, bibirnya terangkat sedikit senyum tipis yang jarang sekali Alya lihat.

Alya hanya bisa terdiam sejenak. Akhirnya ia mengangguk, menyerahkan beberapa sayuran. “Oke, mas potongin ini ya. Tapi hati-hati, jangan sampai bentuknya aneh apalagi mas terluka"

Reihan mengambil pisau, lalu mulai memotong sayuran dengan cara yang agak kaku. Alya yang melihatnya jadi geli sendiri, sampai nyaris tertawa.

“Kenapa liatin aku kayak gitu?” tanya Reihan, melirik sekilas.

“Enggak… cuma, ternyata mas kalau motong wortel masih kayak anak kosan,” godanya sambil menahan tawa.

Reihan mendengus. “Heh, jangan remehin. Yang penting kan kepotong.”

Jujur saja Reihan jarang memasak bisanay dia hanya memasak telur atau tidak dia akan makan diluar atau delivery.

" Mas mandi aja dulu, biar aku yang lanjutin"

" Hmm baiklah"

Setelah beberapa saat semuanya telah selesai, Alya menata semuanya di meja makan dan membersihkan peralatan dapur tadi.

Alya segera naik ke atas untuk mandi tapi beberapa saat dia jadi bingung sendiri dia mau mandi dimana pakaiannya semua ada di kamar Reihan sedangkan sang empu masih ada di dalam.

Dengan hati-hati Alya membuka pintu kamar itu, dia menoleh ke sana ke mari tidak mendapati Reihan disana

"Mungkin dia masih mandi kali"

Alya segera masuk dan menuju walk in clothes untuk mengambil beberapa pakaian ganti. Setelah mendapatkan nya Alya buru-buru keluar tapi baru beberapa saat Reihan keluar dari kamar mandi dengan handuk dan rambutnya yang masih basah.

Keduanya saling terdiam sejenak. Suasana mendadak jadi canggung.

“E-eh… aku… mau mandi dulu,” ucap Alya cepat, menunduk ia ingin keluar kamar.

" Mandi disini saja" ucapnya santai

" Hah, tapi peralatan mandiku masih di kamar sebelah" ucapku memang benar tapi aku lupa untuk memindahkannya

" Sudah saya pindahkan"

" Ohh udah ya" jawaban apa sih Alya kok jadi grogi sendiri.

Reihan masih berdiri di depan pintu kamar mandi, membuat Alya panas dingin ketika ingin melewatinya tapi baru beberapa saat Alya tidak sengaja menijak air yang membuatnya kehilangan keseimbangan.

Alya tidak merasakan apa-apa, dia perlahan membuka matanya melihat tatapan pria yang ada di hadapannya.

" Hati-hati"

Alya langsung menjauh cepat, wajahnya memanas.

Reihan terdiam sebentar, dan tersenyum tipis “Kamu nggak perlu tegang gitu. Santai aja.”

“Si… siapa yang tegang,” bantah Alya gugup, suaranya kecil. Dia langsung ke kamar mandi dan menutup pintunya.

"Lo kenapa sih Al, masa kayak gitu aja Lo baper. Lemah banget sih"

Di luar, Reihan berdiri sejenak menatap pintu kamar mandi yang tertutup, bibirnya membentuk senyum samar sebelum akhirnya ia menuju walk in clothes.

1
nur adam
luhut
Nurhikma Arzam
semangat thor next nya. 😁
Nurhikma Arzam
saran aja ini, please thor aku agak bingung povnya yg awalnya sudut pandang orang ketiga jadi sudut pandang orang pertama. kalau bisa kasih peringatan untuk peralihan pov ha
Erwinda: ihh makasih banget kak sarannya 🥰
total 1 replies
Nurhikma Arzam
awas jatuh cinta Al
Nurhikma Arzam
bagus semangat thor semoga kamu bisa menyelesaikan tulisan ini dan jadi penulis yang keren kelak. jangan menyerah
Nurhikma Arzam
Farel calon calon sad boy haha
Nurhikma Arzam
roman-romannya Reihan ini naksir duluan keknya sama Alya hmm
Nurhikma Arzam
semangat, saran aja ya kak ujung percakapannya jangan lupa pakai tanda titik biar lebih enak di baca☺
Nurhikma Arzam
Halo thor semangat upnya ya. jangan lupa mampir di cerita aku juga 😁
Pandaherooes
Ceritanya seru banget, semangat terus thor!
Gấu bông
Gila seru abis!
Arisu75
Alur ceritanya keren banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!