Pendekar Naga Putih

Setelah mereka mengobrol panjang lebar, xion Jun mengangkat yun si sebagai muridnya. Roh ponic api itu tahu kalau yun si memiliki tubuh ponic api surgawi. Itu sangat cocok dengannya, Ia berniat membangkitkan tubuh ponic api surgawi milik gadis kecil itu, di tambah pula kitab kitab warisan itu sangat cocok dengannya.

"Si'er berlatihlah di alam ini. Dengan adanya guru xion Jun. Ia sangat membantumu dalam berlatih ilmu bela diri, agar dirimu bisa menjadi lebih Kuat. Karna kakak melihat kecocokan kalian satu sama lain. Kakak tak punya banyak sumberdaya atau kitab yang cocok untuk kau pelajari. Sementara di alam ini.... sumber daya dan lainnya tersedia dengan melimpah. Jadi sangat baik untuk perkembangan mu.

"Paman Jun. Saya titipkan Si'er kepadamu."

"Baiklah tuan muda, dengan senang hati."

"Si'er. Kakak keluar dulu. Kamu bisa mengirim kakak keluar. Karna alam gelang ini milikmu. Hanya kamu yang bisa memasukan dan mengeluarkan apa yang kamu inginkan."

"Em..." Lalu Yun si mengeluarkannya dari dunia gelang.

Setelah long Chen keluar. Long chen pamit dengan ayahnya untuk keluar dari mutiara naga putih.

"Ayah... chen'er berencana untuk keluar. Masih banyak urusan yang ingin chen'er selesaikan di luar. Jika ayah ingin berlatih ada banyak sumberdaya yang dapat ayah gunakan. Ayah juga bisa memilih senjata yang ayah inginkan semua ada di dalam gudang harta Karun istana,

"Baik lah nak. Ayah mengizinkanmu keluar. Tapi Berhati hatilah diluar sana.

"Baik ayah..?" Long chen langsung menghilang dan berpindah di vila kesunyian. Ia tampak kaget setelah melihat suasana vila itu tampak berantakan.

"Apa yang terjadi dengan tempat ini,?" Pikirnya bingung. Dengan menggunakan kekuatan jiwanya ia merapikan tempat itu menjadi seperti sediakala. Agar tempat itu layak, di tempati kembali. Setelah itu ia keluar mencari informasi, berita apa saja yang terjadi di Sekte ini semenjak kepergiannya . Ia keluar dari vila kesunyian. Namun baru saja ia ingin beranjak dari pintu. Tiba tiba muncul sekelebat bayangan beberapa orang mengepung dirinya. Dari segala arah.

"Siapa kalian...kenapa menghalangi jalanku?."

"Serahkan dirimu, tunduk lah bila tak ingin celaka." Ucap nya kasar. Long chen memperhatikan orang orang tersebut. Ternyata mereka semua orang suruhan long seng.

"Oh ternyata kalian...Kenapa kalian ingin menangkap ku. Aku merasa tak melakukan kesalahan apa apa?,"

"Bagus sekali , setelah menghajar tuan muda long sen dan lainnya kau bilang tak melakukan apa apa. !!!?"

"Ah itu biasa saja .. aku dulu sering di hajar long sen dan antek anteknya hingga babak belur. Ayahku tak turut campur. Kenapa orang tua itu dan kalian ikut campur..?"

"Kurang ajar kau bocah sampah.. mulutmu tajam sekali.!!!"

"Setajam apa kalau boleh tau ....?" Ucap long chen polos.

"Sampah kau makin ngelunjak.... !!!"

"Maksudmu .apa.?" Ucapan long chen membikin bawahan long seng panas.. seperti panas terpanggang api neraka.

"Jadi apa mau kalian.?"

"Kau ikut kami menemui ketua Sekte..cepat jangan banyak cingcong.....!!!"

"Emmm.... Baiklah." Akhirnya long chen mengalah, ia ingin tau apa yang dinginkan rubah tua itu.

Disepanjang jalan banyak murid murid Sekte menatap long Chen dengan jijik. Ada yang dengan rasa penasaran mengikutinya dari belakang. Menuju aula pertemuan.

*****

Sementara itu di aula pertemuan.

Long dong, long suheng, long melin dan beberapa tetua lain yang tak senang dengan kepemimpinan long seng tengah disidang, mereka di tuduh telah menyembunyikan long chen dan long gun. Walaupun berkata jujur namun mereka tetap di tindak dengan berbagai macam tuduhan.

"Tetua atas tuduhan apa kau memfitnah kamu. Aku tak menyembunyikan mereka .!!!" Teriak long dong marah merasa diintimidasi.

"Kalian boleh periksa kediaman kami, kalau benar kami menyembunyikan long chen dan ayahnya." Timpal long suheng.

" Kami perlu bukti , kalau kami melakukan itu." Teriak long melin tak senang.

"Alah kalian penghianat. Ada yang mengatakan kepada kamu.!!!" Dalih long moran tampak tubuh gemuknya bergetar .

"Ia benar itu..kalian penghianat " tambah tetua ke 5 tetua ke 7 menjadi batu api.

Membuat orang orang yang mendengar menjadi ribut. Ada yang pro ada yang kontra.

"Apa buktinya...tuan moran !!!? Ucap long suheng marah dan tak terima.

"Ada ...." Terlihat long moran ingin menghadirkan saksi. Terlihat beberapa pria yang merupakan komplotan mereka.

"Ini tidak bisa .. bukannya orang orang itu suruhan kalian. ??" Teriak long dong di balas anggukan semua orang.

" Alah kalian mau berdalih.. tangkap mereka semua . " Perintah long moran dengan arogan. Pria gendut itu tampak menyeringai senang.

Para penegak hukum Sekte naga surgawi dengan cepat meringkus mereka semua.

"Tidak.. ini tidak adil. Kalian semua pasti ingin menggulingkan kamu . Yang tidak suka atas kepemimpinan ketua long seng. !!!!? Ucap long melin membuat muka long seng terlihat masam. Ternyata tebakan mereka benar. Pikirnya dalam hati.

"Cepat masukan mereka ke penjara.!!!" Perintah ya agar orang orang yang mendengar tak berpikir jauh mendengar ucapan tetua ke 8.

"prokkkk ..prokkkk ..prokkkk ....bagus ..bagus .kenapa ribut sekali disini, ? seperti kandang babi. " Teriak seorang pemuda tampan yang masih kekanak Kanakan, membuat mereka berhenti seketika menoleh ke arahnya,"

"kenapa kalian memandang ku, apa tak pernah melihat orang ganteng.....?"

terlihat semua mengerutkan kening heran. Dimana letak kepercayaan diri bocah sampah ini. namun sebagian lagi tampak tersenyum geli.

"Ohhhh itu kamu, ternyata sampah... berani sekali kau menampakan wajah..!!! Teriak long moran marah merasa tersinggung ada yang bilang babi. Pasti menghina dirinya.

" Wah berani sekali dia datang... !!!

"apa dia tak takut mati?"

"ohhhh Malang sekali nasib mu nak nak...mampus kau." terdengar bisikan para siswa mengiringi langkahnya.

"Sekarang habislah riwayat bocah sampah itu...apa kau tak sedih kalau ia mati..." Canda temannya.

"Cihhhhh.....Semakin cepat mati... semakin baiklah. Aku muak sekali melihatnya di Sekte ini." Timpalnya kembali.

"Ahhh ....Jangan kan kau, aku juga muak, mau muntah melihatnya .!!"

"Dasar sampah tak tau diri.. cihhh..!!!"

Long chen yang mendengar makian itu tetap tenang saja. tu anak mulutnya tiada akhlak ... pikirnya dalam hati, Sementara para petugas yang membawanya ke aula, tampak tersenyum senyum puas.

Dengan kehadiran long chen, tampak aula itu menjadi heboh.

Sebagiannya lagi tampak kaget.

"Chen'er... Kemana saja kau . Ucap seseorang tetua menghampirinya dengan wajah bahagia, melihat keberadaan bocah itu.

"Eh....Paman dong.. Chen'er tak kemana mana . " Jawabannya tersenyum menatap orang orang yang perhatian terhadapnya.

"Hentikan Drama kelurga ini. Bawah bocah sampah itu kemari. !!!!" Teriak seorang lelaki paruh baya yang tak lain dan tak bukan yaitu long seng menatap nya dengan marah.

Long chen menatap pria paruh baya itu dengan jijik "Dasar rubah tua.." umpatnya dalam hati.

"Hei ... Jangan pegang tubuhku. dengan tangan kotor mu itu...Najis !!" Teriak long Chen terhadap bawahan rubah tua itu yang ingin meringkusnya.

"Heiiii...Sampah, berani sekali kau berkata begitu , dasar sampah tak tau diri.!!!" Makinya kasar.

"Memangnya kesalahan Apa yang aku lakukan orang tua .?"

"Alahhhh... jangan pura pura bodoh... pandai sekali kau berkilah, salahmu... kau telah bersalah karena memukul saudaramu sesama sekte. Kau paham...kau telah melanggar hukum sekte.

"oh hukum Sekte ya .? Kenapa dulu aku di pukuli oleh anak mu, hukum Sekte ini tak berlaku.wahai orang tua...?" Tampak wajah long seng masam mendengar ucapan long chen.

"Bahkan lagi yang paling parah.... anakmu telah mendorongku ke goa Naga Neraka . Kalau aku tak hidup sampai hari ini, tak akan ada orang yang tau, akan kejadian yang sebenarnya.

"Apa ....jadi berita long chen mencari ibunya itu tidak benar, ?" Ucap sebagian orang terkejut. Mendengar penjelasan long Chen.

"Ternyata berita selama ini, itu bohong. Sungguh keji long sen membunuh sesama saudara sektenya sendiri. "Terdengar celetukan seseorang. Membuat muka long seng kian muram.

"Bohong ...itu tak benar.... Tega sekali kau memfitnah tuan muda long sen.. !!!" Teriak tetua lain yang bersekongkol dengan ketua Sekte yaitu tetua ke 6 long moran .

"Apa kau menutup mata atas perlakuannya kepadaku selama ini. Babi gemuk.. ternyata ayah dan anak sama saja tercela. Sama sama tercela. Anaknya ingin merampas harta orang lain. Dasar tak tau malu. " Ucap long chen dingin.

"Apa kau bilang sampah bau !!! Hei jaga mulutmu .. !!! Teriak long moran tampak marah sekali. Hingga badannya yang gemuk bergetar menahan amarah. Sebaiknya tetua Sekte yang mulia selama ini. Ia merasa dirinya di permalukan. Walau tubuhnya gemuk. Tak ada yang berani mengatakan langsung ia gemuk bahkan kini menyandang babi gemuk oleh bocah sampah ini.

Semua orang yang ada di aula tampak kaget mendengar ucapan long Chen yang sangat berani menghina long moran. Ada yang terdengar tertawa cekikikan geli mendengar ucapan itu.

"Dan kau juga rubah tua .bukanya aku tak tau perbuatan busuk mu selama ini. Selain anakmu yang keji ingin menghabisi ku. Kau juga meracuni ayahku dengan racun lembah hantu."

Sontak membuat semua orang yang ada di aula terkejut. Membuat suasana menjadi ribut. Ia tak sengaja melewati kediaman tetua sekte, yang terdengar tengah berpesta pora. Terlihat tetua tampak begitu mabuk. Long chen penasaran , ia mencoba mendengar percakapan para tetua itu. Disitulah rahasia mereka terkuak.

"Apa itu benar...??' ucap orang orang keheranan.

"Kau sampah jangan asal memfitnah sembarangan." Ucap long seng pucat.

"Aku memfitnah mu rubah tua ..dasar licik. Bukan kah itu yang kamu ucapkan sendiri. Ketika kalian tengah mabuk berpesta pora di villa milikmu, malam itu."sontak membuat long seng dan tetua lain yang ikut dalam pesta itu gelisah. Mereka tak menyangka. Bila pembicaraan mereka ada yang mendengar.

"Bunuh bocah itu .. !!!!" Teriaknya marah. Ia tak mampu lagi berpikir jernih karna tak ingin kebusukannya selama ini di ketahui oleh orang banyak.

Tampak beberapa tetua yang menentangnya selama ini , berusaha mencoba menghalangi bawahan long seng yang ingin membunuh long chen.

"Paman.... Terimakasih, biar chen'er yang menyelesaikannya sendiri.' tampak mereka tak ikhlas. Tapi dengan cepat mundur.

Ketika para bawahan long seng menghunuskan pedangnya ke arah long chen. Ia dengan cepat menggunakan jurus langkah 1000 ilusi.

Gerakannya sukar diikuti oleh mata. Sangking cepatnya, ia balas menghajar para mengepungnya dengan satu gerakan membuat mereka semua tiba tiba terpental satu persatu jatuh ketanah meregang nyawa. Semua mata yang memandang tampak kaget dan tak percaya, melihat itu para tetua yang mendukung long seng mengambil bagian menyerbu long Chen dengan beringas . Ia ingin bocah itu segera mati. Agar tak menjadi masalah di kemudian hari, ia tak ingin long chen mengancam kedudukan mereka.

"Matilah kau bocah busuk ...!!!