NovelToon NovelToon
IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Davian Meyers ditinggal oleh istrinya kabur yang mana baru saja melahirkan putrinya bernama Cassandra Meyers.

Sayangnya Cassandra kecil justru menolak semua orang, selalu menangis hingga tidak mau meminum susu sama sekali.

Sampai dimana Davian harus bersedih hati karena putri kecilnya masuk rumah sakit dengan diagnosa malnutrisi. Hatinya semakin hancur saat Cassandra kecil tetap menolak untuk menyusu. Lalu di rumah sakit Davian menemukan putrinya dalam gendongan seorang wanita asing. Dan mengejutkannya Cassandra menyusu dengan tenang dari wanita tersebut.

Akan tetapi, wanita tersebut tiba-tiba pergi.

Demi kelangsungan hidup putrinya, Davian mencari keberadaan wanita tersebut lalu menemukannya.

Tapi bagaimana jika wanita yang dicarinya adalah wanita gila yang dikurung oleh keluarganya? Akankah Davian tetap menerima wanita itu sebagai ibu susu putrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. MENGEJUTKAN

Olivia menggeleng cepat, air mata jatuh deras. "Bayi itu bukan anak Raymond."

Kedua lelaki itu membelalakkan mata hampir bersamaan. Terkejut mendengar apa yang Olivia katakan barusan.

Olivia mengusap sudut bibirnya dengan gemetar. "Aku ... aku tidak pernah tidur dengan Raymond. Tidak pernah sekali pun. Aku terlalu membencinya untuk membiarkan dia menyentuhku."

Peter tersentak ke depan, seakan seluruh pikirannya runtuh. "Lalu bagaimana ...."

Olivia menutup mata, suaranya semakin lirih tapi penuh kepastian getir. "Aku menyerahkan keperawananku pada pria asing. Seorang lelaki yang kutemui di sebuah bar. Aku mabuk ... dia pun begitu. Malam itu aku hanya ingin menghancurkan semua rencana Raymond. Aku ingin memastikan bahwa ketika tiba waktunya, aku tidak akan pernah bisa mengandung anaknya. Karena tubuhku ... bukan lagi miliknya. Ketika dia mau menyetubuhiku, aku buat Raymond mabuk dan menganggap dia sudah memakaiku."

Suasana di ruangan itu seketika membeku.

Davian terdiam kaku, wajahnya memucat seketika. Jantungnya berdentum begitu keras hingga ia nyaris tak mendengar suara lain. Olivia ... gadis yang selama ini ia kira hancur karena Raymond, ternyata mengambil keputusan gila namun putus asa demi melindungi dirinya.

Peter menutup wajahnya dengan kedua tangan, mengembuskan napas berat. "Ya Tuhan, apa yang sudah kau lakukan pada dirimu sendiri, Olivia? Kenapa harus sejauh itu?" Suaranya bergetar, bukan karena marah, melainkan karena rasa iba yang meluap.

Olivia membuka mata, menatap mereka dengan tatapan penuh luka. "Kalian boleh menganggapku bodoh. Tapi malam itu aku merasa hanya itu satu-satunya cara agar aku tidak pernah benar-benar jadi milik Raymond. Aku tidak peduli siapa lelaki itu, aku bahkan tidak tahu namanya. Yang kutahu ... aku bebas darinya. Meski dengan cara kotor sekali pun. Dan bagusnya lagi Leah, menginginkan Raymond, dan itu kesempatannya bagus agar Raymond menjauh dariku."

"Dan aku pun mengandung. Tapi aku justru jatuh hati pada bayi di perutku. Bukan anak kebencian, tapi hadiah tak terduga. Dia bukan darah Raymond. Dia milikku. Satu-satunya hal yang kusyukuri dari semua keputusan salah yang kuambil. Yang menemaniku dalam keadaan terpuruk. Alasanku bertahan," ucap Olivia.

Davian menunduk, wajahnya dipenuhi campuran emosi yang sulit dijelaskan: marah, sedih, sekaligus kagum atas keberanian Olivia. Ia menatap bayi mungil yang masih tertidur pulas di dada ibunya, lalu kembali menatap perempuan yang kini terlihat begitu rapuh.

"Olivia ... kau sudah melalui neraka yang bahkan aku tak bisa bayangkan. Tapi ingat ini, kau tidak kotor. Kau tidak hina. Kau hanya ... putus asa dan tidak memilih untuk menyerah, dan itu tidak membuatmu jelek, justru membuatku kagum kalau kau bisa seberani itu. Definisi wanita gila sesungguhnya," ucap Davian penuh pujian dan kekaguman akan tekad Olivia.

Peter mengangguk cepat, meski wajahnya masih muram. "Benar. Kau wanita luar biasa menurutku. Masih bisa berpikir sejauh itu dalam keadaan yang aku sendiri seperti jalan buntu. Tapi kau memikirkan jalan keluar untuk dirimu sendiri, bertahan dan tak tergoyahkan."

Olivia menunduk, menangis dalam diam, tapi kali ini air matanya terasa sedikit lebih ringan. Karena rahasia yang selama ini ia kubur dalam-dalam akhirnya terucap, meski dengan rasa sakit yang mendalam.

Suasana ruangan itu seketika hening. Hanya deru napas Olivia yang terdengar berat, seolah setiap helaan menyimpan kepedihan yang tak pernah habis. Peter menatapnya tak berkedip, matanya penuh tanya, sementara Davian duduk di sisi ranjang dengan tangan yang mengepal erat di atas pahanya. Mereka berdua tahu, apa pun yang keluar dari mulut Olivia kali ini bukanlah sekadar keluhan, melainkan kebenaran yang selama ini terkubur, tertutup oleh dusta, oleh bayang-bayang kelam keluarga yang pernah mengurungnya.

Olivia menunduk, menatap jemarinya sendiri yang gemetar. Tubuhnya bergetar bukan karena takut, melainkan karena menahan amarah yang sudah begitu lama ia simpan.

 "Aku semakin membenci mereka," ucapnya dengan suara bergetar. "Raymond, Leah, dan Natalie ... mereka bertiga bukan hanya menghancurkan hidupku, tapi juga merenggut hal paling berharga dariku. Mereka mengambil anakku."

Davian seketika mengangkat wajahnya, sorot matanya tajam, namun ada keraguan di dalamnya. "Olivia-"

"Aku bersumpah aku tidak berhalusinasi, Davian," potong Olivia cepat, suaranya meninggi. "Aku melahirkan bayi itu, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dia menangis, tangisnya kuat, begitu hidup. Dokter bahkan mengangkatnya di hadapanku. Aku tahu tubuh kecil itu sehat. Tapi kemudian saat aku bangun dari tidur karena kelelahan saat melahirkan, mereka datang, mereka mengatakan bayi itu meninggal. Seolah-olah aku harus menerima begitu saja tanpa pertanyaan. Padahal hatiku berteriak, aku tahu bayiku tidak mati."

Peter mengernyit, dadanya naik turun. Ia jarang kehilangan kata-kata, tapi kali ini ia benar-benar terdiam.

Olivia melanjutkan dengan suara yang semakin pecah, "Itulah sebabnya aku sering kembali ke rumah sakit itu. Bukan karena aku gila, bukan karena aku terobsesi dengan hal yang tak nyata, melainkan karena aku tahu ... aku tahu darah dagingku masih hidup di suatu tempat. Dan mungkin saja aku akan bertemu bayiku di rumah sakit yang sama."

Davian mengeratkan pegangan tangannya pada jemari Olivia.

Air matanya jatuh, membasahi wajahnya yang pucat. "Setiap kali aku menapaki koridor rumah sakit itu, aku merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Sampai akhirnya ... aku mendengar tangisan seorang bayi. Tangisan yang berbeda dari bayi-bayi lain. Tangisan itu ... menusuk langsung ke jantungku. Hatiku langsung tahu itu bayiku."

Davian menelan ludah, tubuhnya menegang. Olivia menoleh padanya, matanya merah, suaranya parau.

"Saat aku mencari asal suara itu, aku menemukannya. Seorang bayi mungil, terbaring lemah, tubuhnya kurus karena malnutrisi. Emily mengatakan bayi itu menolak semua ASI, semua susu. Aku langsung tahu ... itu anakku. Karena seorang ibu tidak mungkin salah mengenali bayinya sendiri," ucap Olivia.

Davian menghela napas keras, seolah ingin menyangkal tapi tak sanggup. "Kau ... maksudmu Cassandra?" tanyanya pelan.

Olivia menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu mengangguk. "Ya, Cassandra. Saat pertama kali aku melihatnya ... aku tahu dia bukan sekadar bayi yang kebetulan kutemui. Aku merasa darahku, jiwaku, terikat dengannya. Tapi di saat bersamaan ... aku bingung. Karena Cassandra adalah putrimu, Davian. Orang-orang mengatakan dia adalah anakmu dengan mantan istrimu. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa anakku yang kukandung sembilan bulan penuh cinta tiba-tiba menjadi anak dari rumah tangga orang lain?"

Suasana makin mencekam. Davian berusaha membuka mulut, namun suara Olivia terus mengalir, semakin deras bagaikan air bah yang akhirnya menemukan jalan keluar.

"Aku tidak mengerti jalan cerita yang busuk ini," gumam Olivia getir. "Tapi yang aku tahu, Tuhan tidak membiarkan aku kehilangan semuanya. Dia membawamu kembali ke hidupku, Davian. Dia membuatmu mencari diriku. Dan bahkan ... aku tahu ini terdengar gila, tapi aku bersyukur pada akhirnya aku bisa bersama Cassandra, meski dengan cara aku harus dibeli seolah aku bukan manusia, hanya barang yang bisa diperdagangkan."

Peter menepuk dahinya, terperangah, tak kuasa dengan semua informasi yang ia dengar dari mulut Olivia langsung. "Olivia ..."

Davian menunduk, rahangnya mengeras, urat-urat di pelipisnya menegang. Kata-kata Olivia menampar kesadarannya. Selama ini ia pikir membeli Olivia adalah cara agar ia bisa membawa Olivia untuk membawanya menjaga Cassandra. Namun kini, setelah mendengar kenyataan itu, ia merasa seluruh kehidupannya diguncang. Ia tidak sadar kalau itu justru melukai harga diri Olivia.

"Maaf, aku tidak punya cara lain untuk membawamu saat itu selain membelimu dari ibu tirinya yang jelas hanya mau melepaskanmu jika berurusan dengan uang," ujar Davian penuh sesal.

"Aku tahu itu. Kau tidak salah, Davian," kata Olivia.

"Jadi ...," suara Peter pelan tapi tajam, "menurutmu Cassandra sebenarnya putrimu?"

Olivia menatapnya dengan tatapan penuh kepastian meski bercampur kebingungan. "Ya. Cassandra adalah anakku. Aku tidak peduli apa yang orang katakan, aku tidak peduli kebingungan yang ada di sekelilingnya. Aku tahu. Seorang ibu tidak pernah salah mengenali bayinya."

"Sebenarnya aku sudah merasa heran sejak awal bertemu denganmu di rumahmu waktu itu. Aku meyakinkan Davian membawamu apa pun yang terjadi karena entah kenapa saat itu aku justru melihat kemiripan dirimu dengan Cassandra. Aneh memang, mengingat Cassandra lahir dari rahim mantan istri Davian tapi justru mirip denganmu. Terlebih Cassandra hanya nyaman denganmu, yang orang asing," ujar Peter.

"Aku juga berpikiran sama sebenarnya sejak awal. Alasanku bersikap bodoh padamu kemarin dengan memisahkanmu dengan Cassandra sebenarnya karena kebingunganku tentang ini," timpal Davian.

"Bagaimana kalau kita tes DNA? Terdengar gila, tapi jika apa yang kita pikirkan benar. Artinya ada konspirasi entah dari pihak Raymond atau pun pihak istrimu, Dav. Karena saat melahirkan Cassandra, kita memang sedang ada di luar kota dan baru sampai dua jam sesudah lahiran," saran Peter.

Davian diam sejenak, ia menatap Olivia dan Cassandra bergantian.

"Lakukan, jika benar mereka bermain-main dengan nyawa maka akan kupastikan mereka membayarnya juga dengan nyawa," setuju Davian akhirnya.

Dan hari itu, sebuah kebenaran tak disangka membuat semua merasa tidak percaya bahwa kegilaan atau permainan tangan Tuhan sungguh terjadi di antara mereka.

1
Jelita S
makin seru,,,,,lnjut thor
Archiemorarty: Siap /Determined/
total 1 replies
Riyasih
bagus Thor lanjut up lagi dong pliss
Archiemorarty: Siap kakak, ditunggu ya updatenya ya 🥰
total 1 replies
Hasbi Yasin
pasti anaknya olivia sma davian mungkin laki2 asing itu davian
Archiemorarty: muehehehe...
total 1 replies
Hasbi Yasin
teka teki molai terkuak
Archiemorarty: ringan, ringan aja, cukup di buku Lucas pada meledak otak readers /Facepalm/
total 1 replies
Nor aisyah Fitriani
wahhhh ada bom yang akan siap meledak
Jelita S
mungkinkah ada konspirasi disini???
Casie mungkin anaknya Davian dengan Olivia?,,dan mungkin ini semua permainan Raymond?
Archiemorarty: hehehehe...kita liat nanti
total 1 replies
Jelita S
Akhirnya,,,,Casie cepat satukan mom and Dady mu y😀😀
Archiemorarty: Benar Cassie
total 1 replies
Ir
kau yang mulai kau yang mengakhiri
kau yang berjanji kau yang mengingkari
Archiemorarty: Aku bacanya sambil nyanyi wehhh
total 1 replies
Hasbi Yasin
sadar juga davian takut kehilangan olivia
Archiemorarty: Siapa yang nggak takut kalau pas liat doi sekarat
total 1 replies
Jelita S
sabar y babang Davian
Jelita S
peter kamu Daebak🫰
Archiemorarty: Terbaik emang Abang Peter /CoolGuy/
total 1 replies
Annida Annida
lanjut tor
Archiemorarty: Siap kakak, terima kasih /Determined/
total 1 replies
Hasbi Yasin
hukuman nya kejam banget si davian udah di peringatin sma peter gk mau jdi olivia bunuh diri deh
Archiemorarty: Manusia nggak ada yang sempurna, kadang kalau emosi kan suka gitu, salah ngambil keputusan
total 1 replies
Jelita S
Biarkanlah ini mnjadi tragedi yg menyadarkan Davian untuk lebih peka lgi terhadap Olivia
Archiemorarty: Benar, karena gimana pun Davian juga manusia biasa /Cry/
total 1 replies
Ir
hayoo lhooo pian tanggung jawab luuu
kalo sampe Raymond tau wahh abis citra mu piann, di sebar ke sosial media dengan judul
" PEMBISNIS MUDA DAVIAN MAYER, MENJADI MENYEBABKAN SEORANG WANITA BERNAMA OLIVIA MORGAN BUNUH DIRI " tambah bumbu pelecehan dll wahh habis karir 🤣🤣🤣
Ir: hahahhaa 🤣🤣🤣
total 2 replies
Ir
kan jadi gila beneran ck
bisa diskusi baik² bisa di omongin baik² , suka banget ngambil keputusan saat emosi
Ir
ada dua sudut pandang berbeda secara aku pribadi, kan dari awal emang Olivia ga bilang dia gila, orang² aja yg bilang dia gila termasuk emak tirinya, nah seharusnya pian sama Peter jangan langsung menghakimi setidaknya tanya dulu alasan kepura²an nya itu tujuan nya apa, dan untuk Olivia kenapa ga jujur setelah pian tau kebohongan nya dia, apa aja yg selama ini dia alami di rumah Morgan dan selama menikah dengan Raymond
Archiemorarty: Hahahaha....sabar kawan, Olivia juga udah ngalamin banyak hal buruk. Dia cuman takut nggak bisa bareng Cassie lagi
total 3 replies
Ir
Olivia itu lebih ke trauma, takut, patah hati, kecewa, kehilangan dan semua itu Olivia pendem sendiri ga ada tempat buat di berkeluh kesah ga ada yg menguatkan, mental orang beda² jangan kan Olivia, aku aja sampe sekarang kalo ada tlp di jam 2/3 tiga pagi rasanya masih takut, karna jam itu aku pernah dapet kabar adek ku koma, sedangkan posisi aku lagi kerja di luar kota sampe akhirnya jam 2 siang dapet kabar dia udah ga ada, mungkin keliatan nya cuma hal sepele tapi bagiku itu membuat ku trauma
Archiemorarty: Benar, karena mereka nggak ngerasain rasanya.
total 3 replies
Hasbi Yasin
jadi gila beneran kan biarlah casandra kehilangan olivia biar davian ngrasa bersalah
Archiemorarty: hehehe....apa itu damai buat othor
total 1 replies
Jelita S
aku jga jdi dilema Thor mau mengasihani siapa
Archiemorarty: Drama dikit buat mereka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!