Istriku Pura-pura Miskin

"baik bos, saya paham."

Galih menyeringai, dirinya merasa seperti muda lagi. Sangat menyenangkan melakukan hal seperti ini, menyingkirkan orang-orang yang mencoba manyelakai keluarganya.

"aku jadi rindu dengan Gino,"

Galih merasa Gino sangat berjasa dengan hubungan harmonis keluarganya. Tetapi, pria itu harus pergi meninggalkan kota ini, karena keluarganya terancam. Saat itu Gino sedang menjalani misi untuk mencari bukti perselingkuhan dan penggelapan dana seseorang.

Namun, Gino tidak menyadari jika dirinya telah menyiangung seseorang yang berkuasa saat itu. Sehingga ia mendapat teror, dan itu sebabnya dirinya memilih untuk pergi.

Tetapi, sebelum kepergian. Gino telah mengajarkan banyak hal pada Kevin. Anak dari sahabatnya, Gino juga mengatakan jika Kevin hanya perlu diasah agar bisa sepertinya.

Di tempat lain, dua orang wanita yang asik berbincang. Dan mereka juga terlihat sangat senang, karena habis berbelanja barang-barang mewah.

"aku senang sekali Bu," ujar wanita yang sedang menikmati jus mangga nya.

"ibu juga senang, rasanya ingin setiap hari melakukan hal seperti ini."

"aku juga tidak sabar Bu, aku harap kak Rudi dengan cepat memiliki harta mbak Hana."

"kita harus sabar," sahut Bu GINA. Yang merupakan ibu mertua Hana.

"lalu, apa yang wanita itu lakukan. Jujur saja Bu, aku tidak terlalu suka dengannya, apalagi kak Rudi terlihat sangat mencintai wanita itu, apa ibu tidak khawatir jika Erna bisa saja menghasut kak Rudi untuk meninggalkan kita," Tuti, wanita yang baru saja berbicara itu merupakan adik dari Rudi.

"kamu benar, kenapa ibu tidak kepikiran sampai kesana," sahut GINA, sekarang ia merasa khawatir dengan perkataan putrinya.

"aku punya ide Bu, gimana nanti kita cari pengganti mbak Hana,"

Bu GINA menatap wajah putrinya dengan bingung. "maksudnya gimana?"

"setelah kak Rudi berhasil dengan rencananya, kita meminta kak Rudi untuk dijadikan target selanjutnya. Kita bisa gunakan wajah kak Rudi dan harta milik mbak Hana."

Bu GINA terdiam, usul dari putrinya sangat bagus. Dengan begitu, Erna tidak akan bisa sepenuhnya memiliki Rudi.

"ibu setuju, sekarang kita hanya perlu menikmati hidangan mahal ini," Bu GINA menatap hidangan dengan penuh minat.

Kedua pasangan ibu dan anak itu pun larut dengan hidangan yang ada di depan mereka.

Setelah puas berbelanja dan makan siang mereka memilih untuk pulang. tentu saja pulang ke rumah Hana, karena wanita itu tidak berada di rumah.

Dan Tuti sangat antusias, mengingat dirinya baru dua kali menginjak kaki di sana.

"Bu, ponselku lowbat. Pinjam handphone ibu dong, buat pesan taksi."

"tidak usah, kita menyebrang aja sebentar. Kamu tidak lihat di sana ada banyak taksi," Bu GINA menunjuk beberapa mobil taksi yang terparkir di seberang jalan.

"ya sudah," sahut Tuti.

Dengan hati-hati, kedua wanita itu menyebrang jalan. Namun, mereka menjadi panik saat melihat mobil berwarna hitam bergerak dengan cepat ke arah mereka.

Bruk!

Mobil itu menabrak kedua wanita itu, lalu meninggalkan lokasi dengan cepat.

***

"ada apa mas?" wanita yang masih terbaring di atas ranjang itu menatap heran.

"cepat pakai bajumu, kita ke rumah sakit sekarang. Ibu dan Tuti kecelakaan," sahut Rudi.

Kedua pasangan itu sedang menikmati waktu mereka di salah satu hotel yang letaknya tidak jauh dari rumah Hana.

Rudi sangaja mengajak Erna kesana, agar wanita itu tidak lagi merengek meminta tas milik Hana.

Namun, kegiatan mereka harus terganggu karena suara ponsel milik Rudi. Pria itu mendapat kabar jika ibu dan adiknya menjadi korban tabrak lari hendak pulang ke rumah.

*

*

*

Semoga kalian suka ya😊