Sinopsis :
Mozea Cantika alias Zea, si hijaber sekolah yang galak dan tidak suka pelajaran matematika. Alzio Ray alias Zio, si kapten basket ganteng dengan tubuh jangkung, hidupnya sempurna nyaris tidak ada celah. Apa jadinya jika dua orang ini dipaksa menikah karena perjodohan orangtua mereka?.
Di sekolah mereka saling membenci, bahkan saling panggil dengan nama ledekan yaitu si keong dan si kodok. Di rumah mereka harus berakting menjadi pasangan suami istri muda yang romantis untuk menyenangkan hati orangtua mereka. Meski demikian Zea dan Zio sepakat merahasiakan pernikahan mereka dari teman-teman di sekolah.
Kata orang benci dan cinta adalah rasa yang sangat tipis perbedaannya. Mungkin karena terbiasa bertengkar dan bersama, tumbuhlah rasa cemburu dihati mereka, sebuah rasa tidak suka jika milik diri di ambil orang lain. Akankah Zea dan Zio menyadari rasa cinta mereka masing-masing? Dan memberikan cucu seperti yang diharapkan kedua orangtua mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 : Lingerie Merah
Zio baru saja selesai memakai pakaiannya. Zio tidak sengaja melihat kotak yang dijatuhkan Zea. Penasaran, Zio langsung membukanya. Mata Zio membulat melihat isi kotak itu.
Sementara di dalam kamar mandi, Zea baru selesai mandi. Zea pun sudah mengganti pakaian basahnya dengan handuk.
"Aduh, bego banget sih gue. Harusnya gue bawa baju ganti tadi. Kenapa gue malah ambil handuk?" kesal Zea pada dirinya. Zea belum terbiasa menunjukan tubuhnya tanpa hijab pada seseorang, selain ayah dan ibunya.
"Bodo amat ah, awas aja kalau Zio ngejek badan gue. Dia kan orangnya suka ngejek. Dulu aja gue dibilang kurus, jelek, hitam. Ya walaupun sekarang badan gue udah agak berisi tapi masih langsing, gue juga gak jelek-jelek amat. Kulit gue udah putih dan glowing. Wajar aja dulu gue jelek plus bau ketek, namanya juga baru remaja, belum bisa rawat diri," gumam Zea.
Zea menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Setelah merasa cukup tenang, Zea perlahan membuka pintu kamar mandi.
Cklek
Zea terkejut dan mematung di tempat, melihat pemandangan pertama yang dia lihat setelah membuka pintu.
"Lo liar juga ternyata. Lo mau pake ini buat merayu gue nanti malam?" ucap Zio tersenyum sambil memegang sebuah lingerie merah ditangannya.
"Dari mana Lo dapet itu?" tanya Zea.
"Dari sini, ini kotak yang Lo bawa tadi kan? Wah, istriku dirumah memang sholehot," puji Zio, tapi pujiannya terdengar sebagai ejekan di telinga Zea.
"Kembalikan, itu bukan punya gue. Mama yang ngasih itu ke gue tadi. Gue gak tau ternyata isinya baju kurang bahan." Zea langsung merebut lingerie itu dari tangan Zio.
"Ets, gak bisa," jawab Zio. Dia sengaja menggenggam lingerie itu dan menaikan tangannya. Karena tubuh Zea tidak setinggi tubuh Zio, tangan Zea kesulitan meraih lingerie itu.
"Kembalikan gak?" kata Zea.
"Ambil aja sendiri kalau Lo sampai," kata Zio, mempermainkan Zea. Sekuat apapun Zea meraih lingerie itu, tetap tidak bisa.
"Dasar rese," umpat Zea kesal, dia masih berusaha meraih lingerie dari tangan Zio.
"Mama mertua jail juga, ngasih itu ke Lo," kata Zio lagi.
"Awas ya, Lo!" ancam Zea. Kemudian Zea membenturkan kepalanya sedikit keras ke kepala Zio.
"Au," rintih Zio. Badan Zio oleng karena kesakitan. Saat hendak jatuh, Zio langsung menarik tubuh Zea agar ikut jatuh bersamanya.
"Hei, apaan sih?" Zea ikut terjatuh di atas tubuh Zio.
Zio membuka matanya, dia baru sadar kalau Zea tidak memakai jilbab. Zea hanya membaluti tubuhnya dengan handuk. Zio terpesona pada kecantikan istrinya. Rambut Zea terurai basah, berwarna hitam dan baunya harum.
"Kok ada yang gerak-gerak di bawah sana?" tanya Zea dengan polos.
Zio juga baru sadar. "Minggir!" dorong Zio pada tubuh Zea.
"Au," rintih Zea kesakitan karena di dorong Zio.
"Ini ambil punya Lo!" Zio langsung melempar lingerie itu pada Zea. Lalu dia bangkit. Secepat kilat Zio langsung masuk ke kamar mandi.
"Ih, tuh orang apaan sih? Tadi dia mempermainkan gue, terus tingkahnya aneh gitu, dasar gak jelas. Tapi tadi itu apa ya? Kok ada yang gerak?" Zea bertanya-tanya karena memang tidak tau.
"Oh iya, lingerie ini harus gue singkirkan. Dasar Mama, malu-maluin aja," kesal Zea. Kemudian Zea memasukan lingerie itu ke kotaknya lagi dan kotaknya dia masukan ke lemari lalu dia kunci.
"Ogah gue pakai baju kurang bahan gitu. Emangnya gue cewek gak bener?" ucap Zea lagi.
Lo itu udah kalaaaaaah jauuuh banget dari Zea...
udah la move on,kek gak laku aja jadi perawan...
putus satu ya cari lagi...
plong kan rasanya....