Clara Anastasya Adiwijaya gadis misterius yang nyaris sempurna dengan berbagai keahlian yang ia miliki gadis misterius pengidap demensia yang di vonis Hanya akan bertahan 2 atau 3 tahun namun hal itu tidak membuat dirinya menyerah untuk mencapai tujuan utama nya yaitu membalas kan dendam keluarga nya setelah pembantaian yang terjadi dan kembali menemukan keberadaan sang ayah yang hilang setelah pembantaian itu demi tercapai tujuan utama nya ia terpaksa harus menggantikan tugas seorang mafia untuk memimpin sebuah Genk besar bernama ( THE DEVIL'S) Genk yang banyak di incar musuh di luar sana tak sampai di disitu ia kembali di pertemukan dengan Scorpion Zein Stevano lelaki yang berhasil meluluhkan hati nya lelaki yang sangat Clara percaya namun di balik itu Zein merupakan seorang pemimpin sebuah agen rahasia yang juga mengincar Clara karena gadis itu di duga terlibat dalam kasus pembunuhan berantai akan kah ia terpaksa harus mengorbankan cinta nya demi sebuah tugas besar atau sebaliknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayantri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 Adiwijaya
Suasana malam yang begitu menenangkan bagi seorang gadis cantik yang tengah duduk di balkon kamar nya dengan memandang ke arah ribuan bintang yang menghiasi malam tiupan angin malam yang menerpa wajah cantik yang mampu menghipnotis orang lain namun jauh berbeda dengan matanya . Mata yang hanya berisi kesepian
" hufh " helaan nafas berat nya dengan menggenggam botol kecil yang berisi beberapa pil kecil
" sampai kapan saya bisa bertahan" batin nya yang beralih memandang pil pil dalam genggaman nya
" drrrrttt"
"Drrrrttt "
"drrrrttt "
terdengar suara panggilan yang berasal dari ponsel nya membuat ia sedikit tersentak lalu ia segera mengangkat panggilan tersebut tertera nomor yang tidak ia kenali
" nomor siapa ini" gumam nya dengan ragu ragu lalu mengangkat panggilan tersebut
" hallo"
"hallo my sister long time no see " terdengar suara lelaki dari sambungan telpon tersebut suara yang familiar di telinganya namun ia tidak ingat suara siapa itu membuat Clara sedikit mengernyit bingung
" siapa ya" tanya Clara ragu
"why did you forget me"ucap lelaki itu dengan kekeh an nya
" saya tidak tau anda siapa "
" oh shit . Ada rumor yang mengatakan bahwa Seorang Clara Anastasya Adiwijaya memiliki IQ yang tinggi lalu kenapa kau dengan gampang melupakan ku"ucap lelaki itu yang membuat Clara semakin bingung dan mencoba untuk berfikir
" bang rey" ucap Clara
" good cantik " balas lelaki itu dengan kekeh an nya
" bang rey apa kabar"
" baik sangat baik bagaimana dengan diri mu"
" Clara baik baik aj bang rey tumben nelpon Clara ada apa"
" apa umur mu sudah 19 tahun " tanya lelaki itu dari sambungan telpon nya Clara sedikit bingung karena tak biasa nya Rey menanyakan hal hal yang aneh seperti ini pada nya
" yes aku 19 tahun Why"
" good after this we will often meet beautiful see you"
" Tut"
" Tut "
"Tut" sambungan di matikan secara sepihak oleh lelaki itu membuat Clara semakin bingung karena nya
" aneh" batin Clara lalu kembali duduk di bangku panjang balkon kamar nya ia pun menuang kan beberapa pil ke tangan nya lalu melahap pil itu dengan perasaan yang mulai tenang
" gue takut melukai orang lain karena penyakit ini" batin Clara setelah meminum pil penenang yang ia dapat dari dokter kepercayaan nya
" papa Clara kangen" batin nya dengan menatap kembali ke arah bintang bintang yang menghiasi langit
" papa di mana kapan Clara bisa ketemu papa lgi" gumam Clara yang mulai memejamkan matanya mengingat beberapa tahun lalu yang terjadi pada hidup nya masa lalu yang awalnya baik baik saja namun berakhir tragis yang membuat tidur nya sering terganggu
flash back on*🌱🌱✨
"papa"
" pa"
seorang gadis kecil berusia 10 tahun sedang bermain dengan anak laki laki berusia 15 tahun Lebih tua dari nya gadis itu terus memanggil ayah nya dengan sebutan papa
" Clara ada apa sayang" tanya seorang pria paruh baya dengan setelan santai nya ia berjalan menghampiri sang putri
" bang Cleo pelit pa masaa nggk mau pinjemin mainan nya " adu gadis kecil itu yang membuat pria itu terkekeh melihat wajah kesal putri nya
" kan itu mainan cowok sayang"ucap nya lembut pada sang putri
" tapi kan Clara pengen mainan motor Sama mobil mobilan itu pa"
" iya nanti kalo Clara udah gede papa ajarin Clara naik motor itu " ucap pria itu dengan menunjuk ke beberapa macam Ducati yang terparkir di bagasi masion nya
" beneran pa" ucap nya dengan memeluk pria itu
" iya sayang "
" sekarang biarin bang Cleo main Clara makan dulu trus main sama papa"
" main apa "
" kita main nembak nembak an kayak biasanya gimana mau nggk"
" Clara mau pa "
" bi tolong ajak Clara makan " suruh pria itu pada seorang asisten rumah tangga yang bekerja di masion nya
" iya tuan ayo nak Clara" ucap asisten itu dengan menggandeng Clara masuk ke dalam masion
sepeninggalan putri kecil nya itu kini mata nya beralih menatap putra sulung nya yang tengah bermain mobil remote
" Cleo " panggil nya membuat putranya sulungnya menoleh
" yes dedy" jawab nya yang berbeda dengan adiknya karena ia di lahirkan dan dibesarkan di Amerika berbeda dengan adik nya yang di lahirkan di Amerika namun di besarkan di Indonesia
" ikut papa ke ruang bawah"
" hmmm " jawab nya lalu beranjak menyusul langkah Daddy nya
Di dalam ruangan yang bernuansa hitam dengan banyak barang barang antik seperti pistol senapan dll yg menghiasi dinding ruangan tersebut seorang pria paru baya yang berada di sana bersama putra sulung nya
" Dedy mau kamu belajar cara menciptakan sebuah peluru dari racun" ucap nya
" what berarti nanti Cleo bisa buat peluru kayak papa dong" ucap nya dengan nada semangat
" yes kalo Kamu mau belajar "
" Cleo mau dad "
" good luck itu baru anak ADIWIJAYA " ucap nya bangga
" kamu akan di ajari om Marvin untuk tahap awal nya" ucap pria itu yang di balas anggukan paham oleh putra sulung nya
" nanti kamu nggk belajar sendiri ada Samuel juga"
"why kenapa harus dengan manusia itu" jawab Cleo yang selalu kesal jika harus belajar bersama Samuel karena Samuel selalu mengganggu konsentrasi nya agar Cleo gagal dalam latihan nya
" y udah nanti Daddy ngomong sama om kamu biar melatih kamu dulu" putus ADIWIJAYA
" yes dad "
" ya sudah kamu tunggu disini abis ini om kamu datang Daddy liat adik kamu dulu" ucap nya yg di angguki putra nya ia pun beranjak pergi
" P r o k"
"P r o k"
Terdengar suara tepukan tangan ADIWIJAYA saat melihat Putri kecil nya sedang berlatih menembak dengan beberapa bodyguard nya
salah satu bodyguard langsung berjalan menghampiri ADIWIJAYA dengan membawa sebuah peti Kaca kecil di atas nampan
" Clara kemari" panggil nya membuat gadis itu berlari kecil menghampiri nya
" ada apa pa" tanya
" papa punya mainan buat kamu"ucap nya membuat mata Putri nya berbinar senang
" beneran pa "
" iya dong sayang ni" ucap nya dengan menunjukkan peti kaca yang di dalam nya terdapat sebuah revolver berwarna emas yang di desain khusus untuk nya di atas nampan
" wih keren banget pa boleh Clara nyoba"
" boleh " jawab nya dengan senyuman yang terukir jelas di wajah ADIWIJAYA ia tak seperti ayah lain pada umumnya yang akan memberikan boneka atau pun mainan pada putri kecil nya ini lah cara seorang ADIWIJAYA mendidik sang Putri seperti seorang tentara
" dor"
" dor"
"dor" Suara tembakan yang Clara lakukan dengan berguling dan menembak ke arah sasaran dan hap beberapa tembakan tepat mengenai sasaran membuat ADIWIJAYA yang menyaksikan itu tersenyum bangga
" saya bangga punya putri seperti nya" gumam nya bangga
" tolong suruh Marvin agar mengajarkan Cleo membuat peluru dari racun ular untuk tahap awal" suruh ADIWIJAYA kepada beberapa pria berbadan kekar dengan pakaian serba hitam nya
" siap tuan"
" hmm" jawab ADIWIJAYA singkat lalu kembali menyaksikan putri kecilnya dengan menikmati kopi yang sudah di siapkan untuk nya . Sejak anak anak berusia 7 tahun ADIWIJAYA mulai membiasakan anak anak nya dengan berbagai latihan dan senjata maupun bela diri karena Adiwijaya tau potensi anak anak yang mampu meneruskan perjuangannya Clara pun sudah ia latih sejak dulu dalam hal menggunakan senjata atau pun bela diri jadi tidak heran jika Clara sudah mampu menguasai beberapa senjata di umur nya yg belum genap 10 tahun seperti revolver, senapan , pistol isyarat, senapan mesin berat . Tak lupa dengan bela diri yang berjenis karate berbeda dengan Cleo yang lebih tertarik di dunia bisnis dan menciptakan peluru dengan berbagai macam racun di dalam peluru tersebut ADIWIJAYA tidak ingin memaksa anak anak nya dengan apa yang ia mau ia hanya melatih skill yg membuat kedua anaknya tertarik untuk berlatih bersama nya
" hufh " hembusan nafas ADIWIJAYA dengan menyaksikan Clara yang mulai tumbuh menjadi wanita yang kuat
" Clara papa mendidik mu bagaikan tentara dan memperlakukan mu layaknya bangsawan jadi jangan pernah turun kan harga diri mu untuk lawan mu nanti" batin ADIWIJAYA dengan senyuman bangga seorang ayah yang berhasil mendidik putri kecilnya .
Pesona papa muda ADIWIJAYA