Kristal Hati EGI

    " Fer aku mau kamu jadi pacar baruku, karna aku ingin bahagia bersama orang yg mencintaiku tulus ,sungguh hati ini sangat nyaman di saat deket terus ama kamu, aku rindu kebersamaan kita seperti dulu" Auly memengangi tangan Ferry sambil penuh kemanjaan terlihat dari mata nya.

   " Ol , aku nggak punya harta banyak, aku malu sama keluarga mu, aku juga kuliah masih di bantu ama abang, aku malu Ol, kamu lebih cocok ama Vano lelaki yg udah punya mobil sendiri , dia udah Kerja juga . Aku........" Ucapan Ferry terpotong karna mulut nya di tutup oleh tangan berisi Auly.

" kamu itu spesial tau, bagiku harta tidak bisa membuat bahagia yg hakiki, tapi kesederhanaan mampu membuatku bahagia .dulu waktu ama Vano aku belum bisa sebahagia ini Fer." Auly menaruh dagunya di tangan Ferry sebelah kiri.karna kanan nya di pasang infus.

  " Ly makan dulu nih , abang masak enak loh" Egi muncul membawa plastik berisi beberapa makanan dan kue .

"wih boleh kah bang?" Auly langsung mendekati sambil tersenyum mata indah itu melotot manja membuat hati Ferry bahagia dan jantung nya langsung berdegup kencang.berdebar.

" boleh lah, Ini untuk orang sakit bubur ya" Egi mendekati Ferry sambil membawa bubur .

" enak nggak nih ?" Tawa kecil Ferry sambil melirik manja sang abang matanya berkedip - kedip membuat Egi bahagia karna baru kali ini dia manja bersama sang adik.

    " Enak dung, buatan Abang gitu loh" Egi tertawa puas melihat sang adik yg mulai membaik. sejak Ferry di rawat dia memutuskan untuk cuti karna tak mau membiarkan adik kesayangannya tidak bahagia. Karna dia orang satu- satunya yg mampu membuat hidupnya lebih berarti setelah kehilangan kedua orang tua dan Arin yg tega meninggalkan hanya demi kepuasan hasratnya saja.

"wih bener enak loh Fer" Auly dengan mulut penuh sambil ikut menjawab.

" Iya ya , abang hebat " Ferry memakan sambil tersenyum ke arah Egi sambil tersenyum . Kebahagiaan nya lengkap sudah setelah Egi mulai memberikan perhatian nya . Karna selama ini dia begitu sibuk dengan urusan kantor dan Arin.

  " Assalamualaikum " Keenan dan Sandy masuk membawa buah .mereka datang setelah tau dari Aji .tapi Aji tidak ikut karna dia ada urusan yg jauh lebih penting . Mungkin soal cinta nya.

    " Waalaikum salam " Jawab mereka kompak, sambil berhenti sejenak makan nya.

" Fer gimana udah mendingan kah?" Keenan mendekati sambil menaruh buah itu di meja khas Rumah sakit.

" udah, sekarang tidak pemulihan aja, Gua merasa malu , pada kalian" Ferry memberikan senyuman manis nya . Bibir pucat itu tersenyum membuat mereka bahagia.

" Fer kita kan teman , harus saling mendukung lah, lagian kita udah tau kalo Vano hampir membuat elu mati , sungguh gua nggak abis pikir ,jiwa singa nya itu meronta - ronta." Sandy duduk sambil memakan kue dengan nikmat .

" yes , Vano itu orang kasar, kalo ama gua dia lembut"Auly ikut menjawab sambil mulutnya penuh .

  " Eh non kalo makan jangan ngomong " Sungut Ferry sambil tersenyum.

" loh, kamu sendiri makan bubur sambil ngomong " kesal Auly sambil menatap tajam mata Ferry, mata indah itu melotot.

" Hahaha....... Fer , Fer elu itu bisa aja sih" tawa Sandy sambil melihat keseruan keduanya. Membuat Ferry tak bisa menjawab hanya diam sambil tersenyum malu.

Egi hanya diam sambil tersenyum, kebahagiaan nya mulai datang meski hal kecil tapi berarti besar.