NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-29

Robert menatap sekelilingnya. Ia ingin memastikan jika tidak orang lain ditempat ini kecuali mereka. Sedangkan Indira yang berada diatas dahan berusaha untuk tenang dan mengubah posisi didahan satunya agar terlindungi dari penglihatan mata jahat.

Sreeeek...

Terdengar sesuatu dibalik semak, Robert dan.lainnya tampak waspada mengawasi dengan pucuk senjata yang ditodongkan kedepan.

Terdengar seseorang berjalan dibalik semak yang menginjak dedaunan kering.

Sreeeeek....

Kembali terdengar suara berisik yang mana kelimanya tampak terus waspada, dan Indira juga ilut mengamati dari atas pohon.

Tiba-tiba terlihat seorang perempuan dengan menggunakan pakaian dari kulit binatang yang hanya menutupi bagian bawahnya saja, dan untuk bagian atasnya terbiar tanpa penutup.

Seketika kelimanya mengerutkan kening. Meskipun wanita itu mengumbar aurat, tetapi tidak begitu menarik bagi mereka, sebab tubuhnya penuh lumuran bubuk berwarna putih yang menutupi sekujur tubuhnya.

Wanita itu lebih mirip dengan manusia silver, hanya saja ini berwarna putih bubuk.

Kelimanya tidak mengetahui jika bubuk berwarna putih yang menempel ditubuh wanita itu adalah sisa pembakaran tulang belulang manusia yang baru saja mereka santap, tepatnya ketiga rekan mereka yang menghilang tanpa mereka sadari.

Wanita itu berjalan perlahan menghampiri kelimanya. Seketika Robert menodongkan senjata apo miliknya kepada sang wanita yang mana terlihat tidak memiliki rasa takut sedikitpun.

"Stop! Berhenti disitu, atau ku tembak!" titah Robert penuh ancaman.

Akan tetapi, wanita itu tak mengindahkan peringatan dari Robert, ia terus berjalan, dan pria itu kehilangan kesabarannnya dan melepaskan satu tembakan kepada wanita tersebut.

Dooor....

Suara letusan mengudara, dan wanita itu terkapar ambruk diatas tanah.

Kelimanya memucat, lalu pria bermata biru melirik salah satu bodyguardnya untuk memeriksa wanita yang telah terlapar tersebut.

Dengan gerakan cepat, sang bodyguard mematuhi perintah bos nya, lalu berjalan menghampiri wanita yang terlihat bersimbah darah tersebut.

Saat ia tiba disisi sang wanita, pria itu berjongkok, lalu memeriksa apakah masih ada tanda kehidupan atau sudah tewas.

Wanita itu terlihat tak lagi bernafas. Ia memeriksa urat nadi wanita itu, dan tiba-tiba...,

Craaaaash....

Sebuah tikaman dari ujung mata tombak tanpa tongkatnya mengenai mata kiri pria tersebut.

"Aaaaaaaaaaa.....," teriakan menyakitkan terdengar dari mulut sang pria yang mengaduh kesakitan dan memegang matanya yang tertancap mata tombak, sedangkan Robert melepaskan kembali tembakannya dan memberondongkannya pada wanita itu hingga meregang nyawa.

Seketika kengerian terjadi. Pria itu berteriak mengaduh kesakitan. Cairan pekat terus mengalir dari matanya yang tertancap ujung biring atau mata tombak.

Ia bersandar dibatang pohon tempat dimana Indira saat ini sedang berlindung. wanita itu menyaksikan semuanya dari atas pohon penuh kengerian

"Waspadalah, tempat ini dihuni oleh penduduk lain yang sangat membahayakan!" Robert mengingatkan.

"Sebaiknya kita kembali kekapal saja, Bos. Kita hentikan pencarian Asih dan batu permata pink diamond," salah satu diantaranya memberikan ide.

Seketika Robert meletakkan ujung senjata apinya dipelipis sang bodyguard. "Aku yang memimpin, aku harus menemukan pink diamond milik wanita itu!" Robert tak ingin mundur sedikitpun.

Saat bersamaan, tampak bermunculan para wanita dan juga anak-anak dibalik semak dengan penampilan yang sama, jumlah mereka cukup banyak, dan ini sangat mengejutkan mereka.

Robert mengeluarkan senjata api kalibernya. Ia tak perduli jika para wanita dan anak-anak perlu dikasihani untuk tidak dibunuh.

Sementara itu, bodyguardnya yang terkena biring mulai membiru, sebab mata senjata itu diberi racun bisa ular kobra.

Ia tampak mulai mengejang dan perlahan tak bergerak lagi dengan biring yang tertancap dimata kirinya.

Sementara itu, Robert terus memberondongkan senjata apinya kepada wanita dan juga anak-anak yang tampak berdiri membentuk formasi.

Sebagian mereka tewas tertembak, sedangkan yang lainnya berhamburan melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Meskipun jumlah mereka cukup banyak dan dilengkapi dengan tombak, tetapi senjata api milik Robert tak dapat mereka atasi, setidak pemikiran mereka masih primitif.

Melihat adanya banyak korban yang berjatuhan, pria bermata biru itu tersenyum licik. Ia menurunkan senjata apinya dan melihat adanya banyak mayat yang bergelimpangan.

Ketiga bodyguardnya tampak tercengang melihat apa yang ada dihadapan mereka.

"Gila, pulau ini dihuni oleh suku kanibal," celoteh salah seorang bodyguard dengan mimik wajah penuh kengerian.

"Mereka hanya anak-anak dan wanita, maka jangan takut!" Robert menyela. "Kita lanjutkan pencarian Asih, aku harus membayarkan kematian Lukas, dan batu Permata pink diamond harus ku dapatkan secepatnya, agar aku dapat menghidupkan kembali Lukas-adikku!" gumannya.

Seketiak ketiganya saling tatap. Sebenarnya mereka sudah tidak ingin lagi melanjutkan perjalanan ini, tetapi Robert sangat licik, karena ia menyandera keluarga mereka ditempat yang dirahasiakan.

"Ayo, jalan!" pria bermata biru itu mengajak tiga orang tersisa itu melanjutkan perjalanannya.

Sesaat alat detector yang melacak pink diamond menunjukkan tanda-tanda keberadaan benda tersebut, dan itu menuju sebuah telaga.

"Yang kita cari sudah dekat!" pria itu tersenyum licik, lalu melanjutkan perjalanan mereka.

Sementara itu, Indira ingin turun dari atas pohon, akan tetapi niatnya terhenti saat melihat para wanita kanibal yang selamat keluar dari persembunyiannya dan mengambil jasad keluarga mereka yang telah tewas akibat terkena serangan senjata api milik Robert.

Mereka memungutinya tanpa sisa, bahkan jasad sang bodyguard juga tak luput dari mereka.

Sementara itu, Darmadi telah menghabisi satu orang pria yang menghalanginya, dan ketika suara berondongan peluru menggema diudara, pria satunya lagi memutuskan untuk menyusul Robert dan meninggalkan rekannya yang ia lihat memasuki semak dan belum juga kembali.

Melihat hal itu, Darmadi bernafas lega, ia mengambil senjata api milik pria yang telah tewas itu.

Setelah melucuti senjata tersebut, ia bergerak untuk kembali kepada Indira yang saat ini sedang menunggunya diatas pohon.

Pemuda itu berjalan dengan langkah cepat, dan buah loa yanh berada dikimpul pakaiannya ia bawa dengan sangat hati-hati.

Sedangkan Indira hampir pingsan saat menyaksikan sisa gerombolan manusia kanibal yang menyantap daging saudaranya sendiri dengan begitu rakus.

Sesaat Darmadi menghentikan langkahnya saat mendengar suara orang-orang yang begitu rakus memakan sesuatu, dan ketika ia mengintainya, hal itu membuatnya sangat mual.

Indira yang dapat melihat keberadaan Darmadi dari atas pohon, ia bergegas turun dan ingin menjemput pria tersebut, mereka harus segera pergi dari tempat tersebut, pulang adalah tujuan mereka, liburan yang mereka impikan dipulau yang indah hanyalah mimpi buruk yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Setelah berhasil turun, ia berjalan menuju tempat dimana Darmadi berdiri mematung.

Ia melihat pemuda itu tampak ngeri melihat apa yanh terjadi. "Hei," bisik Indira saat ia berhasil menemukan rekannya.

Darmadi tersentak kaget, lalu menatap wanita itu. "Ayo, kita pergi!" ucapnya pada sang wanita.

Indira menganggukkan kepalanya, lalu mengambil empat biji buah loa dan memakannya untuk mengganjal perutnya yang lapar.

1
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: drpd kelaparan ceu 😋 manusia bisa tahan lapar katanya mah selama 5 ato 7 hari gituh 🙄🤪
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: yg ada sakit perut makan 4 kilo maah.. 😂
mual mual juga tetap aja ya buah loa nya di embat 🤣
total 2 replies
Heri Wibowo
lanjut
❤Lembayung Jingga❤: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh keren yahhh bener kata Buu bidan klo waktu terdesak JD jago tinju juga hahaaaa keren2
Ai Emy Ningrum: ayo sapa lg yg berani adu mekanik sama cewek2 ini 👊🏻👊🏻🤺🤺
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: uwoooww... kereeeennn 🙀🙀😍😍😍
total 6 replies
Susi Akbarini
waahhh..
deg2an terussss...
❤❤❤❤❤❤
Ai Emy Ningrum
jgn dibayangin bang 🙈 serem pastinya ,secara baru lepas dr suku Pulu Pulu ketemu bule rusuh sekarang...
Ai Emy Ningrum: 💤😴💤😴 mbeeeekkk 🐑👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: lagi berduka Ceu, embeknya mati /Whimper//Whimper/
total 14 replies
Tiah Fais
lanjut kak
V3
butuh bantuan .... butuh bantuan .... buruan bntu Bang Yudi dan Kak Emy 📢📣
V3
sepotong kaki beserta sepatu nya yg tersisa 🤣🤣🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wehhhh si swet dehhh keren tp namanya manusia kanibal yahhh ngeri hiiiii
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gila sekali ini mahhh /Puke//Puke//Puke/
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
haiiiiii semua
AQ baru on aja tp sampul nya udah beda hahhhhh mklm lah timbul tengelem dulu
buuuuu
arfan
semangat up terus bos
Susi Akbarini
asih2..
di mana asih..
Susi Akbarini
lhooo..
kok ya cuma ngintip..
harusnya segera twmbak qanita kanibal itu ..
Susi Akbarini
waaaahhhh...
ngeriii..

deg2 an bacanya
Heri Wibowo
lanjut thor.
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iyaa, jgn nanti di sisain tulang doang sama sepatu 😳🙀
Ai Emy Ningrum: amiiiiin ( berjamaah ) 🤲🏻 😌😇🙏🏻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: isssh jangan sampe donk, mari kita berdoa agar sepatu dan tulang2 semua selamat 🤲
total 7 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iyaa, jgn sampe pergi berdelapan, pulang bersepuluh 🙀🙀
(suku Pulu Pulu ada yg ngintil) 🙈
Ai Emy Ningrum: 🥴🥴🥴🥴🥴😔🥴
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Puke//Puke//Puke//Puke/
total 13 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!