NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Kecurigaan

"Jangan harap aku akan menceraikan! Bahkan dalam tidur pun aku tidak akan mengizinkanmu memimpikan itu!" Setelah bicara dengan nada tegas, Mas Danu berjalan cepat menaiki tangga, seolah kakinya sudah tidak merasakan sakit. Dia langsung melewatiku menuju kamarnya.

"Aku akan mengatakan semuanya pada mama, mungkin beliau bisa membantuku. Biarkan mama yang akan memberitahukan pada kedua orang tuaku bahwa kita tidak mungkin bisa bersatu." Kata-kataku mampu menghentikan langkah Mas Danu. Dia menoleh dan menatap dingin diri ini. Itu membuat napasku seakan terhenti sesaat.

Mas Danu kembali berbalik tanpa sepatah katapun. Dia langsung melanjutkan langkah menuju kamarnya.

Aku menghela napas, meraup oksigen dalam-dalam agar bisa kembali bernapas dengan tenang. Setelahnya, aku melanjutkan langkah menuju kamar kedua bayi dan menaruhnya dalam keranjang. Aku duduk sembari mengompres keduanya. Sesekali mereka masih menangis dan aku satu persatu menggendong keduanya secara bergiliran. Sayangnya aku tidak melihat Mas Danu sedetik pun menghampiri kedua putrinya.

Apakah dia tidak ke kamar anak kembarnya karena ada aku? Mungkin dia masih marah padaku karena asumsinya sendiri. Perutku keroncongan dan aku bergegas keluar. Namun, selalu, kedua bayi tersebut menangis kembali setelah aku sampai di pintu kamar. Sepertinya mereka tidak mau ditinggal. Aku berbalik dan duduk keranjang bayi, menahan lapar dan mengurusi keduanya hingga mereka terlelap.

Entah bagaimana aku sampai tertidur seraya menyandarkan kepala pada pinggiran keranjang sedangkan tangan masih berada di dahi Lilac. Yang aku tahu, pada tengah malam aku merasakan ada pergerakan pada tubuhku. Setelah aku membuka mata sedikit, ternyata Mas Danu tengah menggendongku dan hendak membawa ke atas ranjang yang ada dalam kamar itu juga.

Di satu sisi aku ingin memberontak mengingat tuduhan Mas Danu sebelumnya, tetapi di sisi lain aku tidak ingin berdebat lagi. Rasa lelah dan kantuk lebih menguasai. Ketika Mas Danu menatap wajahku, aku langsung menutup mata rapat-rapat.

Sentuhan lembut terasa di punggung. Aku yakin tubuhku sudah berbaring di atas ranjang. Aku langsung merasa nyaman. Terdengar langkah kaki turun dari ranjang dan berjalan menjauh. Aku kembali membuka mata, netraku menatap Mas Danu berjalan ke arah kedua bayinya. Dia melihat ke arahku sekilas dengan tatapan sendu, lalu menyentuh dahi kedua putrinya. Setelah itu aku melihat dia menggantikanku mengompres Lula dan Lilac.

"Kupikir kamu sudah tidak peduli dengan putrimu Mas," lirihku lalu membalikkan badan membelakangi Mas Danu dan kembali tidur.

Hari sudah pagi ketika aku membuka mata. Hal pertama yang aku lakukan adalah mengecek keadaan kedua bayi. Ternyata demamnya sudah mulai turun. Bahagia rasanya melihat mereka membuka mata lalu memberikan senyuman manisnya sambil sesekali mengoceh tidak jelas.

"Tante buatkan susu ya ... eh Mama." Tiba-tiba aku mengingat ucapan Mas Danu yang meminta agar aku mengajari mereka supaya memanggil dengan sebutan mama. Aku tidak masalah agar mereka merasa masih memiliki ibu seperti anak yang lainnya.

Aku bergegas ke dapur untuk memasak air sebagai campuran susu kedua bayi. Sampai di pintu dapur aku terpaku melihat Mas Danu menghangatkan lauk semalam yang tidak tersentuh sedikitpun.

Dia menatapku tanpa kata, aku pun demikian. Kami berdua berada di tempat yang sama untuk beberapa saat dalam suasana hening. Aku bergegas menyelesaikan pekerjaanku lalu buru-buru keluar dan kembali ke lantai atas.

"Saat aku keluar, Mas Danu sudah siap dengan baju dan tas kerja.

"Sebentar lagi bibi yang biasa bekerja padaku akan datang. Aku berangkat kerja dulu."

Aku terdiam. "Ada apa dengan Mas Danu? Apa dia menyesal telah menyakitiku dengan kata-katanya semalam?"

"Lintang, jangan percaya dengan sesuatu yang berubah dalam sekejap." Aku menasehati diri sendiri agar tidak terjebak dalam perasaan yang tidak seharusnya aku rasakan. Mas Danu pasti hanya takut aku mengadu pada orang tuanya, makanya dia berubah agar tidak bisa melepaskanku.

Mas Danu mengerutkan kening melihat ekspresi wajahku kemudian memutuskan untuk berlalu begitu saja. Aku tetap diam, bibir ini seolah keluh walaupun hanya untuk sekadar mengatakan 'iya'.

Punggung Mas Danu sudah hilang dari balik pintu berganti ketukan di pintu rumah.

"Masuk!" perintahku seraya berjalan mendekat. Setelah pintu terbuka seorang wanita separuh baya memperkenalkan dirinya.

"Saya bibi yang biasa bekerja di sini Nona," ucapnya kemudian setelah mengenalkan namanya.

"Saya bekerja memasak dan beres-beres rumah, namun setelah itu saya biasanya pulang." Kembali wanita itu menjelaskan tentang dirinya. Aku mengangguk dan mempersilahkan masuk.

"Bu Mirna saya boleh minta tolong agar cucian baju dikerjakan duluan ya Bik!" pintaku karena aku belum sempat mencuci baju sementara makan masih ada sisa semalam dan di rumah hanya tinggal aku seorang yang akan menikmati makanan.

"Baik Nona, tapi saya juga minta tolong agar baju-baju Tuan Danuar diambilkan ya."

Kedua alisku terangkat ke atas. Apa ada pembantu yang seperti ini?

"Maaf jangan salah paham. Ini karena Tuan Danuar dan istri sebelumnya selama ini tidak mengizinkan saya masuk ke kamar mereka." Bik Mirna terlihat canggung.

Aku mengangguk meskipun rasa perih kembali menyapa hati. "Baik tunggu sebentar!" Aku bergegas ke kamar Mas Danu. Tidak ingin berlama-lama aku segera mendekati keranjang pakaian kotor. Kuraih pakaian tersebut dan merasakan ada sesuatu yang aneh. Pada pakaian Mas Danu tercium bau parfum milik perempuan. Aku memeriksa dengan panik dan malah menemukan tanda bibir di sana. Mataku membelalak sempurna.

"Apa ini? Apa semalam Mas Danu berselingkuh?" Aku segera menutup mulut mengingat kata Pak Erik semalam Mas Danu pergi dengan sekretarisnya.

Aku benci pikiran liarku. "Tidak mungkin! Mas Danu tidak mungkin menghabiskan malam panas bersama wanita lain, kan?" Aku menggelengkan kepala, menepis semua kemungkinan yang terbersit di otakku.

"Tidak, tidak. Mas Danu bukan pria seperti itu. Kakinya juga masih sakit, kan semalam?"

Namun, semakin kuat aku menepis pikiran ini, semakin diri ini gelisah. Apalagi jika mengingat kabar dari orang-orang bahwa Kak Libra sebelum meninggal selalu terlihat murung dan seperti tidak bersemangat.

"Oh Tuhan! Apa selama ini Mas Danu mengkhianati kakaku?" Aku menekan kepala yang terasa ingin meledak.

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!