HIGH SCHOOL SON OF A CEO

"kalian lihat siswa itu, dia di cukur paksa guru BK hingga potongannya menjadi seperti itu. sehabis ia di cukur ia mendapatkan perundungan dari teman temannya. apa kalian pernah memikirkan hal-hal seperti ini akan terjadi.?"

pak Rusdi dan ibu Herlina melihat foto yang rehan perlihatkan kepada Meraka. mereka berdua saling memandang." siapa nama siswa ini dan bagaimana kamu mendapatkan fotonya.? tanya ibu Herlina

"siswa kalian sendiri tetapi tidak tahu namanya.? ini sangat konyol sekali. aku mengambil foto itu setelah menolongnya dari teman teman yang membully nya"

pak Rusdi dan ibu Herlina terdiam. ibu Herlina mengambil kertas yang di taruh di meja, dan membaca daftar itu.

"dan ini daftar apa.?" tanya ibu Herlina

"apa ibu tak bisa membacanya.?"

tiba tiba, suara hentakan kaki terdengar keras dari lapangan. pak Rusdi dan ibu herlina terkejut mendengar suara itu. seorang guru masuk kedalam ruang BK.

pak para siswa menghentikan kegiatan belajar dan berkumpul di lapangan, mereka melakukan demo secara mendadak.! "demo.?

bagai mana mungkin.? kenapa tidak di bubarkan saja mereka.? hanya beberapa siswa saja bukan.?"

"jumlah mereka sangat bayak sekali, saya rasa setengah jumlah siswa yang ada di sekolah ini."

pak Rusdi mengerutkan keningnya, dia sedang berpikir bagai mana mungkin bisa setengah siswa melakukan hal seperti ini. siapa yang menjadi dalangnya dan apa tujuan mereka demo.?

pak Rusdi berjalan keluar ruangan menuju lapangan, begitu sampai di sana mereka melihat bayak nya siswa yang memenuhi lapangan. mereka berkerumunan sembari berteriak.

"bebaskan rehan, dia tidak bersalah.!"

"bebaskan rehan, dia tidak bersalah.!"

pak Rusdi akhirnya mengerti tujuan siswa melakukan demo itu. seorang guru datang membawa spiker dan mic, pak Rusdi naik keatas meja dan berdiri ia berbicara agar para siswa segera bubar.

"tes tes, apa yang kalian semua lakukan.? hentikan aksi kalian sekarang juga.!"perintah pak Rusdi.

para siswa yang ada di lapangan melihat kearah sumber suara, begitu melihat kepala sekolah berdiri di atas meja mereka kembali semakin bersorak.!

"bebaskan rehan, dia tidak bersalah.!"

"bebaskan rehan, dia tidak bersalah.!"

pak Rusdi akhir nya tahu jika rehan adalah dalang dari aksi itu, tapi bagai mana bisa dia yang baru beberapa bulan pindah kesekolah ini bisa mendapatkan dukungan dan power sekuat ini.

"apa kalian tidak mendengarkan aku.?"

para siswa terus berteriak mereka seperti tidak menganggap kepala sekolah ada di hadapan mereka. akhirnya pak Rusdi turun dari meja dan berjalan kembali menuju ruang BK, apapun yang iya katakan sama sekali tidak bisa membubarkan dan menenangkan para siswa.

"bruk."

"bagaiman pak.? apa yang sebenarnya terjadi.? tanya ibu Herlina

"mereka ingin kita membebaskan anak ini" ibu Herlina melihat kearah Rehan yang hanya duduk diam dengan wajah datarnya.

"apa yang sebenarnya kamu lakukan, mengapa para siswa melakukan aksi itu.?" tanya ibu Herlina

"melakukan apa, tidak ada yang aku lakukan. jelaskan tujuan mu.?"

"rehan terseyum jahat dengan wajah datarnya, aku hanya ingin kalian memenuhi tuntutan ku dengan kalian." balas Rehan dengan wajah datar.

"tuntutan apa.?"

"bukan kah kita sudah membahas sejak awal dari tadi.?" pak Rusdi mengerutkan keningnya ia berpikir sejenak.

"aturan sekolah.?"

Rehan menganggukan kepalanya."sebenarnya apa yang kamu inginkan." tanya kepala sekolah

rehan menurunkan kakinya yang menyilang, ia duduk dengan mendekatkan badannya kemeja. lalu lanjut berbicara, "aku ingin anda selaku pemimpin tertinggi di sekolah melakukan revisi dan menindak oknum-oknum guru yang semena-mena.

NOTE

(sorry yah lambat up soal nya lagi sibuk kemarin.)