Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31. Teka-Teki Tanpa Henti
Happy Reading.....
Hari-hari berlalu dengan lambat di rumah Hanna dan Reza. Setiap hari terasa seperti cobaan berat yang harus mereka hadapi. Kejadian di pesta kehamilan Hanna masih membekas dengan mendalam, menciptakan jarak yang tak tertembus di antara mereka. Reza terus merenungkan kebenaran video tersebut, sementara Hanna berusaha keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan yang telah hancur.
Di ruang tamu rumah mereka, Hanna duduk di sofa dengan tatapan kosong. Tubuhnya terlihat lelah, dan matahari yang menerobos tirai jendela menyinari wajahnya yang murung. Reza masih berusaha menghindari tatapan dan pembicaraan dengan Hanna. Mereka telah sepakat untuk mencari tahu siapa yang di balik video tersebut dan bagaimana cara membersihkan nama mereka, tetapi hasilnya masih jauh dari harapan.
Pagi itu, Hanna memutuskan untuk menemui Alexei di kantor detektifnya. Dia bertekad untuk menemukan titik terang dalam situasi yang suram ini. Hanna memakai gaun yang sederhana namun elegan, berusaha terlihat percaya diri meskipun hatinya penuh dengan kekhawatiran.
Sesampainya di kantor Alexei, Hanna disambut dengan ramah oleh asisten detektif tersebut. “Selamat pagi, Nona Hanna. Detektif Alexei sudah menunggu Anda di ruangannya,” kata asisten tersebut, menunjuk ke arah ruang kerja detektif.
Hanna mengangguk dan berjalan menuju ruang kerja Alexei. Dia memasuki ruangan dan menemukan Alexei yang sedang duduk di belakang meja, terlihat serius dengan tumpukan berkas dan layar komputer yang penuh dengan data.
“Selamat pagi, Alexei. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk bertemu,” kata Hanna dengan nada yang penuh harapan.
Alexei tersenyum ringan dan mengangguk. “Selamat pagi, Nona Hanna. Apa yang bisa saya bantu hari ini?”
Hanna duduk di kursi di depan meja Alexei. “Saya ingin mendapatkan pembaruan tentang penyelidikan video tersebut. Apa yang Anda temukan sejauh ini?”
Alexei membuka beberapa berkas dan mengalihkan perhatian ke layar komputer. “Kami telah melakukan penyelidikan mendalam mengenai video yang beredar. Kami berhasil melacak jejak digital dan menemukan beberapa petunjuk penting.”
Hanna mencondongkan tubuhnya, penuh perhatian. “Apa yang Anda temukan?”
“Video tersebut tampaknya diunggah dari sebuah server yang berlokasi di luar negeri. Kami juga menemukan bahwa video itu telah dimanipulasi dalam bentuk penyebaran untuk menciptakan efek yang lebih merugikan bagi Anda dan Reza,” jelas Alexei.
Hanna terlihat sedikit lega mendengar bahwa ada petunjuk baru. “Jadi, ada harapan untuk mengidentifikasi siapa yang berada di balik semua ini?”
“Ya, kami sedang bekerja sama dengan pihak berwenang internasional untuk melacak server tersebut dan mencari tahu siapa yang memiliki akses,” kata Alexei. “Namun, proses ini memerlukan waktu.”
Sementara itu, di kantor Anisa, suasana tampak sangat berbeda. Anisa duduk di ruang kerjanya dengan ekspresi puas, menikmati secangkir kopi sambil memeriksa berita terbaru. Dia tidak bisa menahan senyum kecil di wajahnya ketika membaca laporan-laporan tentang dampak skandal yang terjadi.
“Rencana ini benar-benar berhasil dengan sangat baik,” bisik Anisa pada dirinya sendiri. Dia merasa bangga dengan kemampuannya untuk mengatur segala sesuatu sehingga semua tampak begitu rumit bagi Hanna dan Reza.
Tiba-tiba, telepon di meja Anisa berdering. Dia menjawabnya dengan cepat, dan suara di ujung telepon terdengar cemas. “Anisa, ada sesuatu yang perlu Anda ketahui. Ada masalah di butik Hanna. Wartawan berkumpul di luar, dan tampaknya situasinya semakin memburuk.”
Anisa mendengarkan dengan seksama dan tersenyum tipis. “Terima kasih atas informasinya. Saya akan segera memeriksa situasinya.”
Di butik Hanna, suasana sangat kacau. Wartawan dan kamera berkumpul di luar pintu butik, mengganggu pelanggan yang datang dan meninggalkan butik dengan penuh keheranan. Hanna dan Reza berada di dalam butik, mencoba menyelesaikan situasi yang semakin memburuk.
Hanna terlihat cemas dan lelah, berdiri di belakang meja kasir sambil menjawab pertanyaan dari wartawan yang agresif. “Kami masih berusaha untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan bekerja untuk memperbaiki situasi,” kata Hanna dengan nada yang tegas, meskipun wajahnya menunjukkan kepanikan yang mendalam.
Reza berdiri di samping Hanna, wajahnya tampak murung dan gelisah. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi,” ujar Reza kepada wartawan, berusaha untuk tetap tenang meskipun rasa frustrasi jelas terlihat di wajahnya.
Di tengah keributan, seorang wartawan yang tampaknya tahu banyak tentang situasi ini bertanya dengan nada provokatif, “Apakah Anda tidak merasa bahwa situasi ini adalah hasil dari permainan politik atau sabotase? Ada rumor yang menyebutkan bahwa Anda mungkin memiliki musuh yang kuat di luar sana.”
Hanna dan Reza saling memandang dengan bingung. “Kami tidak tahu siapa yang mungkin memiliki alasan untuk merusak reputasi kami. Kami hanya ingin fokus pada bagaimana mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa butik kami tetap berjalan,” jawab Reza dengan nada tegas.
Ketika situasi semakin tegang, Anisa tiba di butik. Dia berdiri di luar kerumunan wartawan, memperhatikan dengan senyum tipis di bibirnya. Melihat keributan yang terjadi, dia merasa puas dengan hasil rencananya yang berhasil merusak reputasi Hanna dan Reza.
Sementara itu, di ruang belakang butik, Hanna dan Reza berusaha mengatur ulang situasi dan berbicara dengan staf mereka tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasi tekanan yang sedang mereka hadapi.
“Ini sangat sulit. Bagaimana kita bisa menghadapi semua ini?” tanya Hanna dengan nada putus asa.
“Kita harus tetap tenang dan bekerja sama untuk memperbaiki reputasi kita,” jawab Reza, mencoba memberikan dukungan pada Hanna. “Kita harus memperbaiki situasi ini dan memastikan bahwa kita dapat keluar dari krisis ini dengan lebih baik.”
Di luar, Anisa memutuskan untuk mendekati kerumunan wartawan dan memberikan komentar yang dipikirkan sebelumnya. “Saya hanya ingin mengingatkan semua orang bahwa kita harus berhati-hati dengan informasi yang kita terima. Situasi ini sangat rumit, dan semua orang harus memastikan untuk memverifikasi fakta-fakta sebelum menyebarkan berita.”
Dengan komentar itu, Anisa berhasil menarik perhatian wartawan dan mengalihkan fokus mereka. Dia merasa puas dengan keberhasilannya dalam memanipulasi situasi.
Hari itu berakhir dengan penuh ketegangan dan kelelahan. Hanna dan Reza pulang ke rumah mereka dengan rasa putus asa dan kelelahan. Mereka merasa tertekan dan bingung tentang langkah selanjutnya. Reza terus berpikir tentang siapa yang mungkin berada di balik semua ini, sementara Hanna berusaha untuk tetap kuat dan optimis.
Kembali di rumah, Reza duduk di ruang kerja pribadinya, memeriksa berkas-berkas dan dokumen yang berserakan di mejanya. Pikiran-pikirannya terus terfokus pada video dan skandal yang mengancam reputasinya. Dia tidak bisa berhenti bertanya-tanya siapa yang mungkin memiliki motif untuk merusak hidupnya.
Hanna, di sisi lain, berbaring di tempat tidur, memikirkan bagaimana dia bisa memperbaiki situasi dan mendapatkan kembali kepercayaan Reza. Dia merasa terjebak di tengah-tengah krisis ini dan berharap ada jalan keluar yang bisa mengatasi semua masalah yang dihadapi.
Sementara itu, Anisa pulang ke rumahnya dengan rasa puas yang mendalam, menyadari bahwa rencananya berhasil dan dampaknya sangat signifikan. Namun, dia juga tahu bahwa permainan ini belum berakhir, dan dia harus tetap waspada terhadap kemungkinan pergerakan selanjutnya.
Bersambung....
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
klo yg kmu pacari suami orang..