" Aku menyukai nya maka dia harus jadi milikku" ucap Raisya pada teman-teman nya menatap pria tampan yang sedang meeting di ruang VIP restoran itu .
" Bebz Kakak tampan itu tidak akan mau dengan anak SMA seperti kita ?" ucap Agnes mengelus punggung Raisya seolah iba .
" Kalian yakin dia akan menolakku?" tanya Raisya mengibas rambut panjang sambil berkaca membuat teman-teman nya melongo .
Yuk baca perjuangan Raisya meluluhkan hati pria tampan pujaan hatinya dan bagaimana perasaan Vicenzo yang berwatak keras dan dingin tiba-tiba dicintai secara ugal-ugalan oleh gadis cantik yang entah datang dari mana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Saya cemburu
" Sayang " ucap pria itu lagi saat tidak terdengar jawaban .
Zo tak hanya mengakhiri telfon pria itu tapi juga mematikan ponsel Raisya .
" Apa-apaan dia panggil pacar Saya Sayang " kesal Zo tak terima dan kesal , lalu merangkul Raisya yang sudah tidur itu agar masuk ke pelukan nya .
" Ya makanya Tuan lah yang panggil Nona manis dengan panggilan Sayang agar tidak ada lagi yang memanggilnya dengan sebutan itu " ucap bodyguard yang tengah menyetir dengan spontan berkomentar karena terlampau geram melihat Tuannya yang terlalu gengsian menurut nya .
" Saya punya panggilan khusus untuk nya " jawab Zo menatap bodyguard nya itu .
" Saya tidak pernah dengar " jawab bodyguard itu yang membuat Zo langsung terdiam .
..........
Sesampai di perusahaan David Beckham.
" Bangun " Zo membangunkan Raisya dengan suara rendah dan lembut .
" Udah nyampe ?" tanya Raisya begitu terbangun merapikan rambut nya yang sedikit berantakan .
" Sudah ayo turun " ucap Zo yang akan segera turun tapi cegat Raisya.
" Kakak pake dasi gimana sih " ucap Raisya mengerutkan kening lalu dengan cepat memperbaiki dasi Zo yang tidak terpasang dengan sempurna.
" Malah bengong , Ayok " ucap Raisya pada Zo setelah merapikan dasinya .
" I,,,,iya " ucap Zo segera turun .
" David Beckham group " ucap Raisya yang baru turun itu melotot melihat tulisan diatas gedung perusahaan yang terdiri dari puluhan lantai itu .
" Kenapa? Kamu ada masalah " tanya Zo beruntun sebelum mengajak Raisya berjalan .
" tidak ada " kata Raisya berjalan ceria memainkan tali tas genggamannya mengikuti Zo masuk .
" Zo kenapa lama sekali " ucap David menyambut Zo dengan begitu hangat bahkan langsung memeluk .
" ada sedikit kendala di jalan " alasan logis Zo pada sahabatnya itu.
Zo langsung menggenggam tangan Raisya yang berdiri di samping nya begitu David mengulurkan tangannya.
" Ohhhh, maaf . Aku pikir sekretaris atau anak magang mu tadi " ucap David dengan senyum menggoda nya saat melihat secara transparan sikap posesif Zo yang selama ini tidak pernah terlihat .
Berarti gadis ini spesial.
Raisya yang sedari tadi terus menatap pria idola nya itu sampai lupa situasi dibuatnya hingga saat David mengulurkan tangan kearahnya Raisya langsung menjabat bahkan tidak sadar Zo menggenggam sebelah tangan nya.
Raisya memang tidak mencintai pria David , dia hanya mengidolakan pria jenius yang punya bisnis meroket dalam berbagai bidang itu sejak mulai mempelajari dunia bisnis .
" Nyonya Vicenzo Ferdinand?" tanya David mengedipkan matanya pada gadis manis yang terus menatapnya sedari tadi .
" Bukan kak, Saya masih sekolah " jawab Raisya tersenyum tipis , tau kalau Nyonya itu merujuk pada wanita yang sudah menikah .
" Oooo begitu , Lalu kenapa ikut Zo " selidik David menatap Zo yang wajahnya semakin dingin saja .
" Nemenin Ayang Kak , nanti di hinggapi lalat " jawab Raisya sambil terkekeh kecil menatap Zo yang ekspresi nya datar sekali .
David tergelak seketika mendengar ucapan gadis itu .
" Lalat pun takut melihat dia " tawa David yang separuh percaya rasanya Zo yang terkenal anti wanita tiba-tiba punya pacar dan anak sekolahan pula.
" Enggak kok Kak , dia ganteng " ucap Raisya menatap Zo dengan penuh cinta sampai Zo langsung buang muka saat ditatap begitu oleh Raisya .
" Gantengan juga Saya " ucap David dengan pede merapikan rambut nya.
Raisya menatap David dan Zo secara bergantian .
" Meeting nya bisa dimulai sekarang , Saya tidak punya banyak waktu " ucap Zo dengan formal yang membuat David tersenyum lebar dan sadar kalau Zo tidak suka David terlalu lama berbicara dengan pacarnya yang masih polos dan kelewat jujur itu .
" sebentar lagi Zo , mereka bertiga masih dalam perjalanan" jawab David .
" kebiasaan terlambat " ucap Zo dengan sebal dan bed mood, entah kenapa mood Zo jelek sekali rasanya .
" Sabar Kak " ucap Raisya dengan spontan mengelus-elus lengan Zo .
" jangan ajari mafi,,,'' belum selesai David berucap Zo langsung memberi kode agar diam dan itu membuat David kaget , berarti gadis itu tidak tau kalau Zo adalah king mafia .
" Kak Aku boleh foto sama kakak . Aku udah lama mengidolakan kakak " ucap Raisya pada David penuh harapan.
" Bo,,,,"
" Enggak " ucap Zo dengan tegas dan seperti tidak terbantahkan.
" Tapi Ka,,,"
" Tidak " tegas Zo menatap Raisya tajam sampai perlahan gadis itu menunduk tak berani lagi menatap Zo .
". Zo " tegur David saat merasa Zo keterlaluan.
Zo yang tersadar karena di tegur David langsung memeluk Raisya dengan erat lalu berbisik .
" Baby Saya cemburu dan tidak rela liat kamu dekat apalagi berfoto dengan pria lain " bisik Zo kedekat telinga Raisya secara jujur mengatakan perasaan nya .
" Aku cuma mengidolakan Kak , bukan ,,,"
" Apapun alasannya Saya cemburu . Paham " ucap Zo yang berhasil mengembalikan senyum gadis yang sempat takut itu .
" Iya deh , maaf " ucap Raisya yang jadi deg-degan sendiri saat cara Zo menyampaikan perasaan nya begitu berbeda dari pria lain .
" Cieeee , ada yang baru jadian " tawa meledak ketiga sahabat Zo begitu sampai di dekat mereka .
"hati-hati ya Dek , Zo buas " pesan singkat Marcheline sambil tertawa .
" Buas ?" bingung Raisya penuh tanda tanya.
" Emang binatang , buas " sambung Raisya yang tidak mengerti arah pembicaraan mereka .
plakkkk
Tamparan cukup keras dari Zo di lengan sahabatnya itu .
............
Setelah semua obrolan tidak penting mereka , kelima sahabat itu kini di mode serius dalam ruang meeting membicarakan dan saling beradu argumentasi tentang bisnis mereka .
" Astaga , gadis ini mudah sekali tidur bahkan dapat posisi enak sedikit tidur " ucap Zo yang baru selesai meeting itu heran melihat Raisya yang tidur dalam posisi duduk di kursinya.
" Baguslah Zo kalau bisa punya banyak kesempatan" ucap Mereka menepuk pundak Zo .
" Kalian pikir Saya pria seperti apa yang akan memanfaatkan kepolosan nya " jawab Zo menatap sahabatnya kesal .
" Tapi dia tulus Lo Zo " ucap Marcheline yang sudah melihat itu sejak pertama kali Zo bertemu dengan gadis nekat ini .
" Dia tulus , tapi Saya belum bagaimana cara mencintai nya" jawab Zo lalu menggendong Raisya dan membawanya kembali masuk kemobil .
" Kak " belum beberapa langkah Zo berjalan Raisya terbangun .
" Kita pulang " ucap Zo masih meneruskan langkah walaupun Raisya sudah bangun dalam pelukan nya .
" Aku mau foto sama,,,"
" Tidak boleh Baby , Kamu mau saya gigit " ucap Zo yang semakin mempercepat langkahnya.
" Ya kan cuma foto doang " ucap Raisya mengerucutkan bibirnya benar-benar ingin berfoto .
" Apa yang membuat kamu mengidolakan nya ?, Kamu suka tubuh atletisnya?" ucap Zo beruntun .
" Saya juga ada, apa perlu Saya telanja Ng di depan kamu " ucap Zo lagi yang membuat Raisya hanya bisa terdiam melotot.
" Aku mengidolakan nya karena bisnis yang di,,,," belum selesai Raisya berbicara Zo sudah langsung menyambung .
" Saya juga punya bisnis bahkan semua nya, Apa itu tidak cukup agar Saya menjadi idola kamu " ucap Zo lagi benar-benar dengan nada cemburu dan sakit hati .
" Apa kurang Saya ? Bilang biar Saya sempurnakan " ucap Zo dengan to the points.
" kurang perhatian " ucap Raisya lebih to the points lagi .
" Apa harus Saya memperhatikan kamu setiap saat ?" tanya Zo lagi begitu mereka duduk dalam mobil .
" Perhatian sama memperhatikan itu beda Tuan Vicenzo" ucap Raisya menarik nafas berulang kali mendengar ucapan Zo .
" Intinya sama-sama butuh uang kan ?" jawab Zo Dengan spontan yang membuat Raisya langsung menjitak kepalanya