Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Sekarang tiba saat foto bersama dan diakhiri dengan makan bersama di restoran terkenal yang telah disiapkan.
"Sayang,, sekarang kalian berdua sudah resmi jadi pasangan suami istri jadi kalian harus bisa saling mengenal dan saling mencintai" ucap sang ibu mertua
Keduanya hanya mengangguk karena enggan menjawabnya
"Oh iya nanti apakah Meldi dan Nathan akan tinggal bersama kalian??" Tanya ibu tiri Melodi
"Eee tentu saja mereka akan tinggal bersama kami"
"Maaf menyela, tapi kami memutuskan untuk hidup mandiri dan Nathan akan tinggal bersamaku di apartemen ku" ucap Melodi yang mana semua itu sudah ada dalam kontrak pernikahan yang mereka sepakati bersama kemarin dan Nathan tidak keberatan dengan hal itu.
"Tapi kenapa?? Bukankah lebih baik jika kalian tinggal bersama kami??" Tanya ibu mertuanya
"Kami sudah menikah dan perlu waktu untuk saling mengenal jadi dengan hidup berdua maka baru bisa mendekatkan hubungan kami"
"Benar Ma, lagi pula kalian masih bisa berkunjung ke tempat kami nanti"
Karena tahu keduanya sudah sepakat untuk tinggal bersama maka tidak ada yang bisa mencegahnya walaupun sebenarnya ibu Nathan sangat ingin jika keduanya tinggal bersama mereka di rumah kediaman keluarga Dirgantara.
"Baiklah,, tapi kalian harus berjanji untuk tidak merahasiakan apapun dari kami jika kalian membutuhkan sesuatu"
"Mama tidak usah khawatir kami pasti akan mengatakannya"
Setelah selesai sekarang Melodi dan Nathan akan langsung tinggal di apartemen milik Melodi, dan untuk barang-barang Nathan akan dikirimkan oleh kurir nanti.
Kini Mereka sudah sampai di apartemen milik Melodi yang Melodi beli dengan uang hasil kerjanya sendiri, untungnya mereka bisa tinggal mandiri jadi tidak perlu ada sandiwara pernikahan di sana.
"Mulai dari sekarang kamu akan tinggal di sini selama satu tahun pernikahan kita" ucap Melodi
"Dimana kamarku??"
"Ikuti aku!!"
Sesuai perjanjian mereka akan menjalani pernikahan kontrak dan tidak ada hubungan intim apapun selama pernikahan itu sehingga mereka akan tinggal dalam kamar yang berbeda.
"Ini kamarmu,, setelah merapikan barang temui aku di ruang tamu karena masih ada aturan yang perlu kita bahas"
"Aturan lagi??"
"Iya,, jadi temui aku di ruang tamu"
Sekarang keduanya sudah berapa diruang tamu dengan saling berhadapan
"Ayo katakan aturan apa lagi yang harus dilakukan??"
"Aku akan mengatakannya, jadi selama kamu tinggal disini maka kamu harus bersikap sewajarnya jadi kita akan mengerjakan pekerjaan rumah masing-masing. Selain itu dilarang keras membawa orang lain masuk ke sini, ditambah untuk urusan dapur kita akan melakukannya sendiri-sendiri jadi aku tidak akan melakukan kewajiban ku sebagai istri dan juga sebaliknya kamu tidak perlu melakukan kewajiban mu sebagai suami"
"Aku setuju dengan syarat itu, karena kita hanya menjalankan pernikahan kontrak jadi itu sudah sewajarnya"
"Oh iya kita harus bisa menghormati privasi masing-masing dan tidak akan melewati batas apapun, seperti jatuh cinta satu sama lain"
"Tentu saja, Gue gak akan jatuh cinta padamu jadi jangan khawatir"
Keduanya benar-benar yakin jika mereka tidak akan pernah jatuh cinta satu sama lain.
Setelah mengatakan itu kemudian keduanya masuk kamar masing-masing dan tidak ada interaksi apapun setelahnya karena mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Keesokan paginya Melodi bangun kesiangan karena terlalu kelelahan sehingga dia tidak sempat membuat sarapan, saat melewati ruang makan dia melihat sarapan sudah ada di meja makan dan kemudian muncul Nathan sambil membawa dua gelas jus.
"Kamu menyiapkan sendiri semua ini??"
"Tentu saja, bukankah itu sudah sesuai kesepakatan yang kita buat bahwa kita akan menyiapkan makanan kita sendiri??"
Melihat sarapan itu membuat Melodi sedikit lapar namun tidak mungkin dia meminta kepada Nathan karena sudah menyetujui kesepakatan yang dia buat sendiri.
"Kamu akan berangkat ke kantor sekarang??"
"Emm iya"
Saat Melodi hendak pergi entah mengapa suara perutnya malah berbunyi lumayan keras sehingga dapat di dengar oleh Nathan, tentu hal itu membuat dia sangat malu.
"Kamu tidak sarapan dulu??"
"Eee aku akan sarapan di kantor nanti"
"Ini gue membuat sarapan lebih dan gue sudah memasukkannya kedalam kotak makanan"
"Untuk apa kamu memberikannya kepadaku??"
"Eee ini hanya makanan lebih yang gue buat dan ini hanya untuk sekarang saja, untuk besok-besok lo buat sendiri"
Melodi menerima bekal sarapan itu karena sebenarnya dia tidak terbiasa makan makanan luar jadi dia lumayan ketat dalam memilih makanan.
"Eeee terima kasih,," Ucap Melodi lalu berangkat ke kantor, sambil menyetir mobil dia memakan makanan yang diberikan oleh Nathan dan rasanya lumayan enak dan cukup masuk dalam seleranya.
Sampai di kantor dia langsung melakukan rapat untuk membahas masalah proyek minuman Soda yang mereka tangani, karena Melodi harus menghadiri acara kampus selama 2 minggu maka dia harus menyusun jadwal agar proyeknya juga dapat selesai tepat waktu.
"Saya ingin kalian tetap mengerjakan proyek ini dengan baik walaupun saya tidak ada di kantor karena setiap dua hari sekali kalian harus mengirimkan perkembangan dari proyek ini ke email saya agar saya bisa mengecek sejauh mana perkembangan proyek ini"
"Baik bu" ucap semua anggota tim
"Dan untuk proyek yang lain kalian dapat mengerjakannya seperti biasa dan jika ada masalah segera hubungi saya"
"Baik Bu kami mengerti" ucap semua anggota tim dan rapat pun selesai.
Setelah semua pekerjaan selesai, Melodi pulang sambil membawa bahan makanan. Saat dia mengecek rumah ternyata Nathan tidak ada di rumah dan dia juga tidak ikut campur mengenai kehidupannya jadi dia langsung membuat makan malam.
Beberapa saat kemudian Nathan pulang dengan keadaan basah kuyup karena ternyata di luar hujan dan dia mengendarai motor, saat itu Melodi merasa sedikit kasihan jadi dia membuatkan minuman hangat untuk Nathan sekaligus untuk membalas sarapan tadi pagi.
Dia mengetuk pintu kamar Nathan dan tidak ada reaksi apapun
"Tuk,, tuk"
"Nathan,,, apa kamu ada di dalam??"
Berulang kali Melodi mengetuk pintu dan memanggil namanya tapi tidak ada jawaban maka Melodi mencoba masuk karena pintu kamar tidak di kunci. Saat dia masuk dia melihat Nathan yang pingsan di lantai, melihat hal itu langsung membuat Melodi sangat panik dan segera menolongnya dengan membaringkannya di tempat tidur.
Saat Melodi mengecek dahinya ternyata Nathan demam karena kehujanan jadi tanpa pikir panjang dia langsung mengompresnya dengan hati-hati, walaupun mereka hanya terlihat dalam pernikahan kontrak tapi tetap saja Melodi pasti akan menolong orang yang sedang sakit entah itu Nathan ataupun orang lain.
Beberapa saat kemudian Nathan bangun dan dia melihat Melodi yang datang membawa bubur dan obat untuk dirinya.
Bersambung
terus berkarya