kisah tentang rasa yg pernah ada di masalalu dan hadir kembali di situasi yang berbeda
Adisty jelita seorang dokter kandungan muda berbakat adalah seorang wanita dari masa lalu wirawan Nugraha yang tak lain adalah seorang pejabat negara
kisah mereka terpisah oleh suatu hal yang tak dapat mereka mengerti, setelah sekian tahun berpisah akhirnya mereka dipertemukan dengan situasi yang sangat tak sesuai harapan
bagaiman kisah nya...? selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku kembali padamu
Setelah menyerahkan Malika kepada orangtuanya Wira segera pulang kerumah nya.
Wira merasa lega akhirnya dia bisa membuktikan kebenaran yang selama ini di ragukan semua orang.
Orang tua Malika merasa sangat malu atas kelakuan anaknya, mereka langsung menghubungi orang tua Wira untuk meminta maaf dan tentunya meminta agar orang tua Wira tak membawa kasus ini ke publik.
pada akhirnya orangtua Wira pun setuju untuk menyembunyikan masalah ini dari publik.
Beberapa bulan kemudian
perceraian Wira dan Malika berjalan lancar, pengadilan agama telah mengesahkan perceraian mereka,status Wira kini sudah berubah menjadi seorang duda tanpa ikatan pernikahan dengan siapapun.
berita percaraian Malika dan Wira pun tersebar di media, namun mereka tidak pernah mengatakan alasan sebenarnya, yang publik tau percaraian keduanya terjadi karena sudah tidak ada kecocokan lagi.
Kini Wira sudah lebih intens bertemu dengan Adisty meskipun untuk membawa hubungan mereka ke jenjang selanjutnya butuh waktu 3 bulan 10 hari karena Wira masih dalam masa idah.
" Dis... Aku bahagia karena sekarang aku sudah bebas dari kehidupan yang bagaikan neraka itu "
" maafkan aku karena pernah meninggalkan mu begitu saja tanpa pesan dan kabar "
" mulai sekarang aku tidak akan pernah pergi darimu ataupun membiarkan mu pergi dariku, aku mencintaimu Adisty jelita " ungkap Wira
Adisty tersenyum.
" aku juga mencintaimu wirawan Nugraha "
" Maafkan aku yang pernah meragukan kesetiaan mu " jawab Adisty
Keduanya kini sedang makan malam di sebuah restoran mewah.
" mulai sekarang kita lupakan semua kejadian itu, dan kita mulai lagi hubungan kita seperti dulu, kamu masih mau kan menjadi calon istriku dan menjadi ibu dari anak-anakku? "
Adisty mengangguk pasti. Cinta nya pada Wira memang masih terukir rapi di hati nya.
" sayang... Mama mau ketemu sama kamu, setelah selesai makan kita kerumah papa ku dulu ya." ajak Wira
Adisty sempat ragu namun Wira berhasil meyakinkan nya. Dan sekarang mereka sudah ada di kediaman orang tua Wira
" assalamualaikum Ma... Pa... " ucap Wira menghampiri orangtua nya yang sedang duduk di ruang keluarga
" waalaikumsalam... Nak... " jawab mama dan papa Wira
Wira dan Adisty menyalami kedua orangtua Wira
" Adisty...apa kabar nak?" sapa mama Wira
" baik Tante " jawab Adisty gugup
" loh kok bilang Tante... Mama dong sama seperti Wira " sambung mama Daisy
" em... Iya ma " jawab Adisty
" sayang kamu ga usah tegang gitu mama aku udah jinak kok " ujar Wira mencairkan suasana
Adisty mencubit pinggang Wira
" aww... Sakit sakit "
mereka semua tertawa menertawakan ulah Wira.
" dis temani mama buat kopi yuk di dapur " ajak mama Daisy
" iya mah "
Lalu Adisty dan mama Daisy beranjak ke dapur.
" Adisty maaf kan mama ya, karna dulu mama sempat mengirim jauh Wira ke negara Amerika dan tanpa memberi kabar sama sekali, itu semua mama lakukan agar Wira bisa belajar dengan fokus, dan mendapat gelar nya tepat waktu "
" dan mama juga sempat memaksa Wira menikahi Malika karna mama fikir anak itu benar anaknya Wira "
" mulai sekarang mama tidak akan ikut campur masalah jodoh untuk Wira, mama ingin Wira bahagia, dan dia menjatuhkan pilihan nya kepadamu nak"
" kalian berhak bahagia, mama harap kamu bisa memaafkan mama dan menerima kembali Wira disisimu " ungkap mama Daisy panjang lebar
" ma... Aku bersedia menerima kembali Wira "
" lupakan semua yang sudah terjadi,dan aku mau memulai kembali dari awak tanpa bayang-bayang masa lalu " ucap Adisty
Mama Daisy memeluk Adisty, mereka berdua sampai lupa kalau Wira dan papa Abraham menunggu untuk di buatkan kopi.