NovelToon NovelToon
Gadis Satu Miliar

Gadis Satu Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand
Popularitas:49.8k
Nilai: 5
Nama Author: bucin fi sabilillah

Welcome Yang Baru Datang☺
Jangan lupa tinggalkan jejak, Like, Vote, Komen dan lainnya Gais🌹
=====================================

Irene Jocelyn harus kehilangan masa depannya ketika ia terpaksa dijual oleh ibu tiri untuk melunasi hutang mendiang sang ayah. Dijual kepada laki-laki gendut yang merupakan suruhan seorang pria kaya raya, dan Irene harus bertemu dengan Lewis Maddison yang sedang dalam pengaruh obat kuat.
Malam panjang yang terjadi membuat hidup Irene berubah total, ia mengandung benih dari Lewis namun tidak ada yang mengetahui hal itu sama sekali.
hingga lima tahun berlalu, Lewis bertemu kembali dengan Irene dan memaksa gadis itu untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi lima tahun lalu.
Perempuan murahan yang sudah berani masuk ke dalam kamarnya.
"Aku akan menyiksamu, gadis murahan!" pekik Lewis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bucin fi sabilillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan

Marisa mengeram kesal ketika orang suruhannya tidak berhasil mendapatkan satupun informasi tentang Irene. Hanya ada keterangan, jika Lewis dan Irene sudah memiliki hubungan sejak lima tahun lalu.

"Kenapa sekarang kau tidak becus?" bentak Marisa.

"Maaf, Nyonya. Saya kesulitan untuk mencari informasi tentang nona Irene. Saya merasa ada yang menghalangi pergerakan saya," jelasnya.

Marisa terdiam, ia merasa kesal karena kalah cepat dari Lewis. Ia mengusir orang suruhannya itu dan memikirkan cara untuk mengungkapkan wajah asli Irene yang sebenarnya.

Ia tidak akan terima jika Lewis ditipu oleh wanita ja*lang itu. Jika Clara tidak bisa, maka Irene juga tidak bisa.

"Aku harus mencarikan yang lain untuk Lewis! Jangan sampai dia terjebak dalam permainan wanita itu!" tegasnya dengan mata yang memerah.

Ia memilih untuk beristirahat sebelum mencari calon menantu yang ia inginkan.

Sementara itu di kantor, Lewis hanya bisa menghela napas lega ketika mendapatkan laporan dari Max. Irene memang memegang kata-kata dan perjanjian mereka dengan baik.

"Tuan, Perusahaan keluarga Nona Irene sudah berhasil kita akuisisi. Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" tanya George.

Lewis terdiam. Semua rencananya sudah berhasil ia jalankan dengan baik. Kini hanya tinggal memperbaiki hubungan dengan anak-anaknya.

"Bagaimana dengan perusahaan kita?" tanya Lewis.

"Sudah selesai semua, Tuan. Sudah berjalan dengan baik dan tinggal launcing saja," jelas George.

Lewis terdiam beberapa saat, lalu meminta George untuk pergi. Ia melihat CCTV di rumah untuk memantau keadaan di sana.

Ia tersenyum ketika melihat Diego dan Devon berlarian di dalam rumah dengan tertawa bahagia.

Lewis membayangkan bagaimana jika mereka bisa bermain bersama, tertawa bersama. Hatinya seketika menghangat menunggu waktu itu datang.

"Mereka tidak akan semudah itu didekati, apalagi anda masuk dalam daftar blacklist mereka!" ucap Irene yang kembali terngiang di telinganya.

Dalam lamunan, lewis dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita yang dulu pernah hadir dalam hidupnya.

Lewis hanya menatap Shirley dengan datar. Walaupun gadis ini terlihat begitu cantik dan anggun, namun Irene lebih menarik dari wanita manapun.

"Hai, apa kabarmu?" tanya Shirley tersenyum manis.

"Untuk apa kau datang? Apa kau sudah membuat janji?" tanya Lewat ketus.

Shirley tersenyum masam. "Apa aku harus membuat janji untuk bertemu dengan kekasihku?" tanya wanita cantik itu.

Cih! Lewis hanya tersenyum sinis. "Siapa yang kau sebut kekasih? Hubungan kita sudah berakhir lima tahun lalu Shirley!" tegasnya membuat wanita cantik itu terdiam dan memasang wajah sedih.

"Aku tau, aku salah Lewis. Tapi aku punya alasan untuk itu!" jelasnya.

"Terserah apapun alasan yang kau buat. Saya sudah tidak peduli lagi!" ucap Lewis semakin tegas.

Shirley hanya menatap pria tampan ini dengan lekat. Kesalahannya memang sangat fatal, namun jika tidak kabur, Lewis akan mengurungnya setiap saat.

"Kamu yang terlalu posesif, Lewis! Aku hanya pergi untuk mengejar karirku," jelasnya.

Lewis tidak tertarik dengan apa yang ucapkan oleh wanita ini. "Pulanglah! Saya tidak tertarik dengan wanita yang tidak patuh! Lagian saya sudah menikah," ucapnya berhasil membuat Shirley terkejut.

"Tidak mungkin! Lewis, jelas-jelas dulu kamu begitu mencintaiku!" pekik Shirley tidak terima.

"Semua akan hilang seiring dengan waktu. Pulanglah, jangan berharap apapun lagi tau kau yang akan kecewa!" tukas Lewis membuat Shirley mengeram kesal.

"Gak mau!" peliknya.

Ia memilih untuk duduk di sofa dan enggan pergi dari sana.

Jikalau bukan karena menghargai Ayah Shirley, mungkin Lewis akan mengusir wanita ini dari kantornya.

Sesekali ia mencuri pandang untuk melihat reaksi Shirley yang masih terlihat kesal. Jangan sampai Irene tau tentang wanita ini, karena akan dipastikan ia akan mengamuk dan kembali kabur.

"Lewis, aku haus!" ucapnya dengan manja.

"Ada kulkas di sebelahmu!".

Shirley cemberut kesal. Jika dulu mungkin Lewis akan bergegas untuk mengambilkannya air minum walaupun kulkas berada disebelahnya.

Lewis memanggil seseorang dari teleponnya. Shirley menajamkan telinga agar bisa mendengar percakapan Lewis.

"Apa sudah selesai?" tanya Lewis.

Dia terlihat mengangguk dengan ekspresi yang berubah-ubah.

"Apa ada yang suka? Anak-anak bagaimana?" tanya Lewis.

"Mereka baik, ada beberapa yang dipilih, mereka juga memilihkan sesuatu untuk anda!" jawab Irene.

Senyum tipis menghiasi wajah Lewis. "Baiklah aku akan segera pulang!" ucapnya.

Shirley terlihat masam ketika melihat Lewis mengenakan jasnya dan membereskan beberapa barang yang akan ia bawa pulang.

"Gia, atur ulang jadwal saya sore ini!" titah Lewis.

"Baik, Tuan! Jadwal terbaru akan saya kirim paling lambat nanti malam, Tuan!" ucap Gia sekretaris perusahaan.

"Kau pulanglah Shirley! Datang sesuai jadwal yang sudah diatur, atau mungkin saya memilih mundur dari proyek ini," titah Lewis.

Ia berjalan keluar dari sana tanpa menghiraukan Shirley. Gia menatap wanita cantik yang sudah lama menghilang tanpa kabar itu.

"Silahkan, Nona!" ucapnya meminta Shirley untuk pergi dari sana sebelum ia mengunci ruangan itu.

"Apa benar Lewis sudah menikah?" tanya Shirley.

Gia terdiam dan mengangguk. "Tuan Lewis sudah menikah namun masih belum mengumumkannya ke publik," jelas sekretaris cantik itu.

"Sejak kapan?" tanya Shirley.

Wajahnya terlihat angkuh dan sombong seolah memandang hina semua orang yang ada di dekatnya.

"Belum lama ini, Nona!" jelasnya.

"Kau tau siapa istrinya?" tukas Shirley membuat Gia menggeleng.

Tidak ada satupun yang tau siapa istri Lewis saat ini. Yang mereka tau jika Lewis bersedia meninggalkan jabatan CEO hanya karena tidak direstui.

Shirley tidak banyak bertanya lagi. Ia segera meninggalkan perusahaan dengan perasaan kesal.

Jika bukan karena mendengar Lewis telah menikah, ia tidak akan kembali secepat ini. Namun sikap Lewis yang begitu dingin, membuatnya merasa putus asa.

Sementara itu Lewis baru saja tiba di Mansion. Beberapa mobil dari butik juga mulai meninggalkan kediamannya dengan perasaan lega.

Ia segera turun dan masuk ke dalam rumah. Dua pria kecil itu tengah menonton televisi sembari bersandar pada Irene dengan manja.

Lewis terlihat tidak suka, ia berdeham dan mengejutkan semua orang yang ada di sana.

Matanya menangkap jika anak dan istrinya tengah mengenakan baju dengan warna senada.

"Om sudah pulang?" sapa Diego.

Ia segera memberikan baju yang sudah mereka ambil tadi kepada Lewis.

Wajah yang semula terlihat senang, perlahan kembali masam karena melihat model baju yang dipilihkan Anak-anaknya.

"Ini cocok untuk om, dipakai ya! Kami sudah sangat sulit mencari baju ini sampai kelelahan," keluh Diego.

Lewis menatap Irene yang tengah menahan tawa, wajahnya terlihat begitu murung. Bisa-bisanya Irene mendukung anak nakal ini mengerjainya.

Tanpa memikir panjang Lewis langsung mengganti baju karena ini adalah hadiah pertama dari anak-anaknya.

Setelah memakai baju itu, Mereka terpana melihat Lewis yang begitu cocok mengenakan apapun.

Sweater yang dijahit tidak rapat, tanpa lengan dan sedikit pendek. Hal ini membuat Lewis seperti anak muda yang mengerti fashion.

Sekarang gantian, wajah Diego dan Devon yang terlihat masam. Rencana mereka gagal total.

"Ayo ikut! Kita akan belajar sore ini," titah Lewis membuat dua pria kecil itu semakin muram.

Tak lupa Irene mengabadikan momen itu dengan memoto mereka.

"Ibu," panggil Diego mencoba untuk meminta bantuan.

Irene hanya meringis. Bagaimana tindakan Lewis akan mempengaruhi keputusannya nanti. Sehingga ia hanya bisa membiarkan pria tampan itu berusaha untuk mengambil hati anak-anaknya.

Ia hanya menyaksikan interaksi ayah dan anak itu dari jauh. Namun ponsel Lewis yang tertinggal di dekatnya, mulai berdering.

"Shirley? Siapa dia?" tanya Irene mengernyit heran.

Namun ketika memindahkan ponsel Lewis, ia tidak sengaja menekan tombol jawab di sana. Sehingga suara perempuan terdengar jelas di telinganya.

"Lewis, bisakah kamu membantuku?" tanya Shirley.

Irene hanya terdiam. Hatinya merasa gelisah dan berkecamuk.

"Dia sedang bermain dengan anak-anak. Ada pesan Nona?" ucap Irene dengan jantung yang berdetak kencang.

Shirley terdiam. "Tolong katakan Saya menunggunya di Apartemen!" ucap wanita cantik itu dan langsung mematikan panggilannya.

1
Nur Adam
lnjut
Jenifer Atzuzi
😌😌 walau jenius tpi ank kecil juga segitunya dgn urusan orang tua ...karakter anknya aneh thorr...keras dan angkuh boleh tpi ini kayak sifat orang umur 20 th katanya didikan ibunya berhasil tpi terlalu angkuh 😬 maaf thorr
🎤K_Fris🎧: it's okey kak😂
memang sengaja karakter nya dibuat seperti itu, krna memang mau membuat Lewis bercermin dengan dirinya sendiri 😂
pro kontra itu biasa hihi🥰
nnti bakalan lembut lagi kok 😂
total 1 replies
Neng geulis
Luar biasa
Yeni Astriani
dobel up dong thor ceritanya nanggung klo baca 1 bab min 2 bab dn klo bisa tiap hari up nya
🎤K_Fris🎧: di tunggu ya kak🥰
Yeni Astriani: oke thor makasih sebelumnya
total 3 replies
Nur Adam
lnjut
Inita Karmila
/Proud/
🎤K_Fris🎧: terimakasih sudah mampir kaka☺
dukung terus karya ku ya kak☺
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: siap kakak🤗
total 1 replies
🎤K_Fris🎧
sistem nya lagi gangguan gais, belum lolos review dari tadi sore🙃🙃
di tunggu bab selanjutnya ya🥲🥲
Yeni Astriani
makasih thor udh up, ditunggu kelanjutan ceritanya
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak🤗🤗
Nur Adam: lnjut
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak🤗
total 1 replies
Yeni Astriani
lanjuut thor
Yeni Astriani: oke kak
🎤K_Fris🎧: dukung terus ya kak, biar makin semangat nulisnya ☺
total 4 replies
Herlina
lanjuttttt
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak
terimakasih sudah mampir🤗🤗
total 1 replies
Nur Adam
lljut
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kakk🤗
ada kendala up dri aplikasi nya, jadi agak lama masuk bab barunya kak🥲
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: di tunggu ya kak😊
total 1 replies
El Geisya Tin
lanjut, ih! makin seru ceritanya👍
🎤K_Fris🎧: hihi ditunggu ya kak🤣
total 1 replies
Sunarti Narti
ora bersambung
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak
Terima kasih sudah membaca karyaku☺☺
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: di tunggu ya kak☺
total 1 replies
Adila Ahmad
bgus
🎤K_Fris🎧: terimakasih sudah mampir kak🤗
dukung terus krya author ya🤗
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
🎤K_Fris🎧: ditunggu ya kak☺
Terima kasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Eanty Sacy
suka ceritan nya Thor semangat mengetiknya ya moga sukses kerjaya nya sll 💪
🎤K_Fris🎧: alhamdulillah, terimakasih sudah mampir kak🤗
dukung terus karya ku yaa🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!