Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eleven : Rumit
Acara peresmian telah selesai, seluruh rekan kerja dan staff karyawan melanjutkan pekerjaannya masing-masing termasuk Veyra. Pagi sudah bertukar menjadi malam, terang pun berubah gelap. Waktunya Veyra untuk pulang ke rumah nya.
Veyra berjalan pada lobby kantornya. "Vee!" suara yang sama sekali tidak asing di telinga Veyra tengah memanggilnya. Ternyata itu Raka.
"Kenapa Rak?"
"Pulang bareng gue yuk?" Ajak Raka.
"Enggak usah, gue bisa pulang sendiri" tolak Veyra.
"Udahlah, kan lo berangkat bareng gue, pulang juga harus sama gue" Raka langsung menarik tangan Veyra menuju parkiran mobilnya.
Setelah 45 menit perjalanan mobil Raka berhenti di depan pagar rumah Veyra. "Enggak mampir dulu?" tawar Veyra.
"Enggak usah, gue langsung pulang ya?"
"Oke! Thankyou Rak"
Raka melaju mobilnya cepat. Seseorang yang mengintip dari balik pohon pun keluar menghampiri Veyra.
"Ciyee di anter pacar ya?"
Veyra pun menoleh ke asal suara itu. Bayu sedang berdiri dengan senyum manis terukir di bibirnya. "Bukan pacar kok" jawab Veyra.
"Terus siapa?"
"Gue harus jawab apa nih? Gak mungkin gue jawab rekan kerja. Apa gue jawab temen aja kalik ya, atau enggak sahabat gitu" batin Veyra.
"Cuma temen doang kok"
"Berarti kesempatan buat gue masih ada kan ya?" ucap Bayu dengan senyum jailnya.
"Maksud lo?"
"Ah enggak, nggak papa kok. Lupain aja, wkwk" Bayu terkekeh.
"Masuk dulu yuk?" ajak Veyra.
"Gue langsung pulang aja Vee, tadi cuma kebetulan aja lewat sini" bohong Bayu.
"Oh gitu okedeh"
Bayu pergi meninggalkan Veyra. Veyra segera berbalik memasuki rumahnya. Sebuah suara memanggilnya lagi.
“Vee!!”
"Huftt kapan gue masuk nya" batin Veyra lirih.
Setelah berbalik ternyata itu Risky. Dengan cepat Veyra membuka gerbang untuk menghindari Risky. Namun naas tangan nya sudah di cekal oleh Risky.
"Lepasin gak!" sentak Veyra.
"Enggak, sebelum lo jawab kenapa lo ngehindar dari gue"
"Ih lepas Ky!"
"Enggak Vee!"
"Gue teriak biar semua orang komplek tau"
"Tolo- emphh, mphhh Ky, mph..." dengan tak terduga Risky melumat bibir Veyra sebentar. Membuat Veyra diam di tempatnya.
"Diem kan lo" Risky tersenyum jail.
"Brengsek lo Ky!" Veyra yang sudah sadar dari lamunan nya memukul Risky menggunakan tas nya.
"Gue lakuin itu supaya lo diem dan mau dengerin penjelasan gue!"
"Lo udah ambil first kiss gue! Lo jahat Ky, JAHAT!" Veyra memasuki rumah dengan air mata yang mengucur deras.
Risky Cengo, dia sadar akan perbuatannya tadi salah. "Bego banget sih lo Ky, masalahnya makin panjang kan" Risky menjambak Rambutnya frustasi.
...****************...
Veyra menancap gas mobilnya menuju ke sekolah. Kacamata hitam bertengger di hidungnya lagi-lagi membuatnya terkesan sombong. Di dalam mobil ia memutar musik DJ dengan sangat kencang serta badan yang meliuk-liuk mengikuti lantunan musik.
Tinnnnnnnnnnn!
Brak!
"Mampus gue" Veyra menurunkan kacamata hitamnya. Klakson pajang berbunyi beriringan dengan seseorang yang Ia tabrak.
Tuktuktuk! Kaca mobil di ketuk oleh seseorang yang dia tabrak. Veyra menyiapkan mentalnya dengan kuat sebelum menemui seseorang itu.
"Elo kan?" seseorang itu memincingkan matanya. Wajahnya mendekat ke arah Veyra. Semakin dekat, dekat, dan...
"Gue tonjok lo!" ketus Veyra.
"Tu kan bener" cowok itu menjauhkan wajahnya. "Lo cewek yang pernah mukul gue kan?"
Veyra membuka kacamatanya. "Iya, kenapa?" Veyra baru ingat bahwa cowok itu adalah pacar Diana. Ya! itu, Dodi.
"Ganti rugi! Motor gue lecet tuh" tunjuk Dodi menggunakan dagu nya.
"Enggak!"
"Ganti gak!"
"Enggak! Lo budeg apa gimana sih? Kesel gue!" Veyra menggerutu.
Dodi berjalan mendekati Veyra. Veyra mundur dan mundur hingga menatap pintu mobilnya sendiri. Dodi mengunci pergerakan Veyra menggunakan tangannya. Wajahnya mendekat pada wajah Veyra.
"Ehem!" suara deheman membuyarkan aksi Dodi.
"RISKY?" ucap mereka berdua bersamaan.
"Bukannya sekolah, malah berduaan disini. Inget pacar!" sindir Risky.
"Bacot lo Ris!" Dodi berjalan mendekati motornya, kemudian berbalik. "Inget! Urusan kita belom selesai!" Dodi menunjuk tepat di depan wajah Veyra.
"Terserah" Veyra memutar bola matanya malas.
Setelah kepergian Dodi, Veyra ingin membuka pintu mobilnya tetapi di tahan oleh Risky.
"Maafin gue Vee, tadi malem gue gak maksud buat-"
"Alah udah deh, gak perlu di jelasin lagi. Semua nya udah jelas! Lo itu cowok brengsek!" tunjuk Veyra pada bahu kanan Risky.
Veyra membuka pintu mobilnya. "TAPI GUE CINTA SAMA LO!" teriak Risky membuat Veyra berhenti dan menghentikan aktivitasnya sebentar.
"Gue gak peduli!" setelah itu Veyra kembali melajukan mobilnya.
Risky masih stay di tempat nya tadi. "Barusan itu, apa ini penolakan?" batinnya sendiri.
Mobil Civic berwarna putih memasuki area sekolah SMA Citra Bangsa. Semua siswi tampak asing dengan mobil itu.
Tak lama setelah mobil terparkir, munculah Veyra memakai kacamata hitam dengan pakaian serba ketatnya.
"Gilak! Cantik banget tuh Vee"
"Gak biasa dia bawa mobil"
"Jalang dateng tuh"
"Most wanted kita tuh"
"Sok cantik, dihh"
Desas-desus siswi SMA ini diabaikan oleh Veyra. Ia terus berjalan menuju ke ruang kelasnya.
"Lama gak ketemu ya Vee?" ucap Chika semangat melihat Veyra sudah masuk ke kelasnya.
"Wkwk, baru dua hari Chik" Veyra terkekeh.
"Tiktok an yuk?" ajak Alin.
"Enggak dulu deh Lin" tolak Veyra.
"Gimana kalo nanti kita nongky pulang sekolah?" tawar Wanda.
"Kaya nya gue gak bisa deh"
"Kenapa Vee?"
"Gue ada acara soalnya" bohong Veyra.
"Oh gitu, ya udah deh. Pan-kapan aja" jawab Wanda.
Shyiren masih mendiamkan Veyra. Entah Shyiren yang sengaja tidak mau bicara atau mereka yang canggung setelah insiden dua hari lalu.
Kelima most wanted itu mengikuti pelajaran dengan hikmad. Tidak biasa mereka seperti ini. Biasanya mereka langsung melarikan diri ke warung mang Bejo.
"Kantin skuy?" ajak Alin pada sahabatnya.
"Kuy!" jawab Wanda.
"KUY!" timpal Veyra dan Chika bersamaan.
"Lo gak ikut Ren?" kini Veyra mencoba membuka obrolan dengan Shyiren agar tidak terasa canggung.
"Enggak dulu deh, badan gue gak enak"
"Oh gitu? Ya udah kita tinggal gak papa kan?" ucap Veyra meyakinkan.
"Iya" keempat most wanted itu berjalan menuju ke arah kantin.
Wanda memesankan siomay untuk ketiga temannya termasuk dirinya. Ia kembali dengan satu nampan berisi empat piring siomay.
"Lo ada masalah sama Shyiren Vee?" tanya Alin tiba-tiba. Tentu saja itu membuat Veyra terkejut. Ternyata para sahabatnya tidak mengetahui apa yang telah terjadi.
"Ah, enggak kok" Veyra tersenyum kikuk.
"Kalo lo ada masalah jangan pernah sungkan cerita sama gue Vee" Alin menepuk pundak Veyra dua kali seolah-olah tengah menguatkan.
"Iya, thanks ya Lin"
"Ck, sans elahh. Kaya sama siapa aja" Alin mulai memakan siomay yang di pesannya.
Kringgggg!
Bel tanda masuk berbunyi. Veyra dkk juga sudah selesai dengan siomay nya. Veyra menyuruh para sahabatnya untuk ke kelas terlebih dahulu, karena Veyra ingin pergi ke toilet sebentar.
Di depan pintu toilet, Veyra mendengar kedua siswi yang suara nya tak asing di telinga Veyra tengah berbincang. Veyra sedikit mendengar pembicaraan mereka.
"Jadi gimana? Lo mau kan?"
"Oke"
"Deal?"
"Deal!"
Veyra segera bersembunyi di balik pintu ketika keduanya keluar. Ternyata itu adalah Diana dan Shyiren. “Ada apa dengan mereka? Lalu Deal apa diantara mereka?” Batin Veyra.
...----------------...
Ada musuh dalam selimut nih gais!!
males banget ga sii sama Shyiren? Hmmm…
Jangan lupa like and comment ya gais, Terimakasih atas support kalian❤️
To be continued….