Demi melindungi nyawa adiknya, Jazzy Hao mengasingkan diri di kota kecil dan rela menjadi menantu sampah di keluarga Lin.
Setiap harinya Jazzy Hao akan melakukan pekerjaan kasar di rumah seperti mencuci pakaian, memasak, mencuci piring, membeli sayur dan membersihkan lantai rumah.
Tiga setengah tahun lalu dia pergi meninggalkan keluarganya tanpa membawa sepeser uang pun.
Dalam keadaan seperti itu, dia bertemu lelaki tua yang mengetahui identitasnya dan membuat perjanjian untuk menikahi cucunya.
Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apakah Jazzy Hao akan bertahan di keluarga Lin sebagai menantu sampah?
Simak terus keseruan cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MELAKUKAN SESUATU
"Jazzy." Hesty Lin berkata kecil.
"Ada apa!" Jawab Jazzy Hao.
"Malam ini kau tidak perlu tidur di Sofa, Kau tidur di kamar saja." Ucap Hesty Lin dengan suara kecil seperti nyamuk.
Saat mengatakan itu, wajahnya sudah memerah seperti apel.
"Baik, Nanti aku akan tidur di lantai menggunakan Karpet." Jazzy Hao berkata sambil tersenyum.
"Tidak boleh, kau tidur di kasur saja, di lantai sangat dingin." Hesty Lin berkata. "Lagi pula kasur ini sangat besar bisa untuk dua orang."
"Baiklah." Ucap Jazzy Hao. "Kalau begitu aku akan mandi dulu agar bau asap dapur tidak mengganggu mu tidur."
"Umm." Hesty Lin mengangguk.
Saat melihat Jazzy Hao sudah pergi, Hesty Lin mengangkat kepalanya kemudian Tersenyum malu-malu.
Dia memeluk bantal guling dengan lembut kemudian berbaring di tempat Tidur.
Tak lama kemudian Jazzy Hao masuk ke dalam kamar dengan rambut yang masih basah Lalu ikut berbaring di samping Hesty Lin.
Mata Hesty Lin yang terpejam itu bergerak-gerak.
Dia tau Jazzy Hao tidur di sampingnya tapi dia terlalu malu untuk membuka mata.
Jazzy Hao juga tidak mengganggu Hesty Lin.
Dia hanya fokus menikmati aroma lembut seorang wanita yang berasal dari Hesty Lin.
Hal ini berlangsung selama 30 Menit tanpa terjadi apapun.
Hesty Lin yang tidak tahan lagi langsung membalikan badan ke arah Jazzy Hao.
Kini mereka bertatapan dari jarak yang sangat dekat.
"Peluk aku." Hesty Lin berkata kecil.
"Um baik!" Ucap Jazzy Hao yang sambil melingkarkan tangannya ke arah Hesty Lin.
5 menit..
10 menit..
Aroma nafas kedua orang tersebut saling bertabrakan dan semakin kencang.
Jarak mereka begitu dekat hingga bibir mereka hampir bersentuhan.
15 menin kemudian..
"Emmm"
Jazzy Hao mengambil inisiatif mencium Hesty Lin.
Hesty Lin juga membalas ciuman tersebut, kemudian mereka kembali melakukan hubungan Suami istri.
Desahan kecil dan suara Terengah-engah memenuhi kamar mereka malam ini.
Hingga entah berapa lama mereka melakukan itu, kemudian Kamar kembali sunyi.
. . .
Pagi Harinya Jazzy Hao bangun lebih awal dan pergi meninggalkan rumah.
Dia tidak membuat sarapan pagi ini, Karna dia tau Hesty Lin pasti tidak akan bangun cepat.
Adapun mertuanya mereka jarang sarapan dirumah, kecuali hari libur.
Jazzy Hao berjalan keluar Komplek langsung menuju ke arah Mobil Mercedes Benz hitam yang sudah menunggunya di pinggir jalan.
"Selamat pagi Presiden." Shima Liu yang mengendarai mobil menyapa Jazzy Hao saat melihatnya masuk.
"Kenapa kau yang menjemput ku? Dimana Duke?" Jazzy Hao bertanya.
"Presiden, Tuan Duke melakukan sesuatu jadi tidak sempat menjemput tuan. dia memintaku untuk menjemput Tuan Presiden." Shima Liu berkata dengan senyum manis di wajahnya.
"Oh." Jazzy berkata. "Baiklah jika begitu, mari jalan."
"Baik."
Shima Liu mengemudikan mobil ke arah luar kota Beichan.
"Tuan, apa yang akan kita lakukan di kota Nanlan?"
Shima Liu berkata dengan rasa ingin tahu.
"Mengunjungi teman lama." Ucap Jazzy Hao Santai.
"Ohh." Shima Liu berkata kecil. "Apakah itu teman sekolah tuan presiden?"
"Bukan, Dia seorang senior." Jawab Jazzy Hao.
Kemudian Shima Liu tidak bertanya lagi dan hanya Fokus mengemudi ke arah kota Nanlan.
Kota Nanlan ini Berjarak cukup jauh dari kota Beichan dan memerlukan waktu 2 jam perjalanan menggunakan mobil.
Sepanjang jalan Jazzy Hao terus melihat keluar jendela tanpa berkata apapun, tapi dalam hatinya memikirkan banyak hal dan rencana.
Dia di buang oleh keluarga aslinya.
Ibunya mati saat rumah mereka kebakaran tanpa sempat menyelamatkan diri.
Adik perempuannya di perkosa oleh anak orang berpengaruh hingga dia gila Dan saat ini berada di rumah sakit jiwa.
Ayahnya di penjara Karna alasan penipuan. padahal dia tau betul ayahnya itu di jebak oleh lawan bisnisnya saat itu.
Lawan bisnis ayahnya saat itu tidak lain adalah adik ayahnya yang juga masih paman Jazzy Hao.
Dia sudah meninggalkan keluarganya selama 3.5 tahun.
Perusahaan yang dia dirikan secara diam-diam juga kini sudah berdiri stabil.
Kini saatnya dia mengumpulkan orang-orang yang dulu sangat setia padanya.
Ini juga alasannya datang ke kota Nanlan secara pribadi untuk menemui salah satu orang kepercayaannya.
Selain Duke orang yang paling setia padanya, Orang ini adalah yang paling setia padanya.
Hanya saja saat itu kondisi Jazzy Hao sangat rentan dalam bahaya, jadi dia memerintahkan orang-orang yang setia padanya untuk menyebar terlebih dahulu.
Jika sudah waktunya mereka akan berkumpul lagi.
Tentu saja dia tidak bisa Langsung mengumpulkan mereka semua, sebab itu akan sangat mudah di ketahui.
Dia berencana akan mengumpulkan satu persatu orang-orang tersebut agar Tidak di ketahui oleh orang dari keluarga Hao.
Jika dia bertindak ceroboh, maka usahanya akan sia-sia dan nyawa adiknya mungkin dalam bahaya.
. . .
2 jam berlalu dengan cepat.
Kini mobil mereka tiba di salah satu toko obat tradisional yang sangat lusuh dan kumuh.
Toko ini terlihat berantakan dan tidak terawat.
Bahkan Plang nama Toko tersebut Sudah lepas sebagian.
Toko obat tradisional ini sebelumnya bernama Toko Tianmen, tapi kini beberapa huruf sudah terlepas hingga hanya tersisa beberapa huruf.
Jazzy Hao turun dari mobil lalu langsung masuk ke dalam Tokoh Yang tampak kumuh tersebut.
Shima Liu juga mengikuti dengan ekspresi bertanya-tanya di wajahnya.
Untuk apa presiden masuk ke tempat kumuh dan bobrok seperti ini.
"Apa Tuan presiden ingin membeli obat? Tidak mungkin kan teman presiden ada disini?" Shima Liu bergumam kecil.
Di area dalam Toko.!!
Saat ini seorang lelaki Tua sedang terbaring di kursi goyang sambil menonton TV hitam putih yang tidak terlalu besar.
Saat mendengar ada orang masuk, dia berkata dengan malas tanpa menoleh ke arah orang yang datang "Disini tidak menjual obat lagi, kau bisa pergi ke toko lain jika ingin membeli obat."
"Benarkah, Hais sayang sekali jika seperti itu."
Jazzy Hao berkata dengan ekspresi yang terlihat kecewa dari arah kejauhan.
Ketika mendengar suara yang familiar ini, lelaki itu langsung terperanjat kaget lalu bergegas bangun dari kursi goyang.
Suara ini selalu terpatri dalam benaknya jadi dia tidak bisa melupakan suara ini.
Dan suara ini sudah hilang selama 3.5 tahun lamanya.
. . .