Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.
Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...
Penasaran, mari kita saksikan 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 - Pertemuan yang tidak disengaja
🌾Like dan comment ya🌾
Setelah selesai dari toko Buku, Alena dan Delan pun menyantap makanan. Delan pun berbicara setelah dia masih merasa penasaran dengan ucapan Alena.
"Saya ingin bertanya, apakah serius kamu ingin kita menikah lebih dulu dari abang kamu Al?" tanya Delan.
"Aku serius Om Delan, mana mungkin aku bercanda, jadi kan jika aku menikah, semua urusan ku di bantu sama suami, kalau aku belum menikah merepotkan mereka saudara kandungku sama papa," ucap Alena sambil menyantap makanannya.
Delan pun hanya mengangguk, meskipun dia senang akan tetapi ada hal yang berbeda di hatinya. Delan pun kembali menyantap makanannya sambil menatap Alena. Alena hanya membalas dengan senyuman.
"Om Delan, mengapa kamu diam saja? apakah Om Delan tidak ingin menikahi Alena? karena Alena punya masa lalu atau karena Alena merepotkan Om Delan, atau karena Om berpikir Alena tidak memiliki rasa sayang," tanya Alena.
Saat Delan ingin menjawab, dering ponselnya berbunyi. Alena pun mengangkat seketika itu juga. Percakapan itu cukup panjang, hingga Delan penasaran siapa penerima telpon tersebut. Setelah selesai mengangkat telpon tersebut, Alena pun menghubungi papa nya untuk meminta abang-abang nya jangan pulang terlambat ada yang ingin disampaikan.
Setelah selesai bicara Alena meneruskan makanan nya dan minum, lalu dia pun berkata :
"Mengapa Om diam saja? aku kenyang makannya," ucap Alena sambil tersenyum.
"Tadi telpon dari siapa yang pertama? mengapa kamu begitu bahagia?" tanya Delan penasaran.
"Oh ya lupa aku kasih tahu Om, karena terlalu senang jadi aku nya lupa memberi tahu, tadi aku dapat telpon dari teman ku di Australia, brand pakaian ku sudah bisa masuk ke icon dipamerkan, ada pihak yang mendukung di sana, sekaligus aku ke kampus juga, disana juga ada asrama jadi aku aman," ucap Alena sambil tersenyum.
"Berapa bulan kamu disana?" tanya Delan.
"Lama seperti nya Om Delan, kenapa Om?" tanya Alena.
"Jadi hubungan kita LDR, terus pertanyaan tadi haruskah aku jawab," tanya Delan dengan nada kesal.
" Yaa mau bagaimana lagi Om? aku masih kuliah, terus juga aku selalu menganggu orang sekitar ku, dan trauma ku sudah berangsur membaik meskipun tidak sepenuhnya kan, kalau pertanyaan ku tadi boleh jawab boleh nggak kok, aku juga sudah cerita dengan nenek, nenek mendukung ku untuk ke Australia," ucap Alena.
"Apa? jadi nenek tahu kamu memiliki rencana ingin ke Australia, terus kenapa tidak cerita dengan ku sebagai kekasih mu?" ucap Delan kesal.
"Kita selalu bersama, jadi aku tidak ingin memberi tahu mu, hanya menunggu waktu yang tepat," ucap Alena merasa bersalah.
"Iya Alena aku ingin kamu menikahi dengan perasaan mu dan juga aku tidak ingin memaksaku, itu jawaban ku, jika nanti kamu jadi ke Australia, biar aku menemani mu, aku akan izin dengan papa mu dan saudara mu," ucap Delan.
"Terus bagaimana dengan perusahaan mu?" tanya Alena.
"Aku bersama mu di sana selama seminggu, jadi aku masih melihat dari sana, karena aku ingin melihat lingkungan itu dan pertemanan mu, karena papa mu sudah memberikan kepercayaan padaku untuk menjaga mu," ucap Delan.
"Tapi Om tidak takut di pandang orang punya kekasih mungil mudah kayak aku," ucap Alena.
"Mungkin kamu yang malu memiliki pacar Om kayak aku," ucap Delan.
" Hahahaha, mana mungkin aku malu, lagian lebih dekat sama yang tua, jadi aku bisa di manja," ucap Alena tersenyum.
"Kalau begitu, persiapan apa yang kamu butuhkan Alena? kita akan membelinya," ucap Delan.
"Belum ada sih, nanti aku kasih tahu Om deh, sekarang kita pulang ya, aku mau masak makan malam spesial buat abang-abang ku sama papa," ucap Alena beranjak dari tempat duduk.
"Terus aku tidak di ajak gitu makan malam di rumah kamu," tanya Delan.
"Bukankah sore ini, Om mau kembali ke kantor melanjutkan rapat," ucap Alena.
Delan pun mengambil ponselnya dan menghubungi sekretaris nya, bahwa rapat di tunda besok pagi. Alena terkesima dengan sikap Delan. Alena pun minta ditemani ke mall tempat menyimpan bahan-bahan yang diperlukan nya buat malam ini. Delan hanya membantu membawakan bahan yang dibeli oleh Alena.
Setelah selesai Delan dan Alena pun pulang, Alena sudah menghubungi bibi di rumah, hanya perlu menanak nasi sebab dia akan memasak untuk orang-orang yang disayanginya.
"Alena bisa ngga, kamu menyebutku dengan sebutan sayang atau yang lebih mesra begitu," ucap Delan.
"Yaa sudah Alena panggil Om Pacar saja ya, karena tidak ada yang menyamainya, hanya Alena yang memiliki ide tersebut," ucap Alena sambil tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu Om Pacar boleh nggak sebut Alena dengan panggilan sayang," tanya Delan.
"Boleh dong," ucap Alena.
Keduanya pun saling tersenyum satu sama lain.
Di tempat berbeda.
El menutup restoran nya lebih awal, akan tetapi dia pulang telat karena menyelesaikan tugas kantor nya. Saat menghidupkan mesin mobilnya, lagi-lagi nggak hidup.
"Argh, kenapa sih nie mobil? bisa-bisa aku telat datang ke rumah, nanti Alena cemburu dan marah lagi," ucap El bernada kesal.
Saat El berusaha melihat mesin mobilnya, dia terkena sesuatu hingga terluka. Wanita itu pun mendekati El.
"Bos apa yang bisa saya bantu? apakah mesin mobil bos sedang bermasalah?" tanya wanita tersebut.
"Kamu siapa? sejak kapan saya memiliki pegawai kamu?" ucap El bingung.
Wanita tersebut pun hanya tersenyum, dia mengambil alat yang berada di tangan El, dan memberikan tisu pada El.
Setelah beberapa menit selesai juga.
"Coba hidupkan mesin mobil anda bos," ucap wanita tersebut.
El pun menuju mobilnya dan menghidupkan mesin mobilnya. El pun langsung tancap gas, sedangkan wanita tersebut hanya tersenyum dan membersihkan wajahnya dengan air minum yang di bawa nya.
Setelah El keluar dari pagar perusahaan dia teringat dengan wanita yang menolongnya. Saat dia kembali lagi, wanita tersebut tidak ada. El pun langsung tancap gas menuju rumah nya.
Tidak lama, dia pun sampai di rumah. El bingung dengan kehadiran mobil yang dikenalnya. Dia pun mencari keramaian di rumahnya.
El terkejut di dapur sudah ada Al, papa dan Delan.
"Lah kok pada kumpul di dapur semua," ucap El bingung.
"Iya nie bang El, papa sama Abang Al menghabiskan cemilan yang aku buat tinggal sedikit buat malam ini," ucap Alena cemberut.
"Ih papa sama Abang Al kok muslihat banget sih, sini-sini Abang peluk," ucap El.
Melihat kebersamaan itu membuat Delan merasakan perasaan keluarga saat melihat Alena di kelilingi oleh Abang dan papa nya yang menyayangi nya.
Malam pun tiba.....
🌾 Bersambung 🌾
"Keluarga adalah tempat mu kembali dan orang tua adalah tempat mu kembali, so bahagiakan selagi ada, dan selalu doakan," author_Aloha-Zahra.
🌹 untukmu thor