Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
Tak ada drama panjang lagi kini keduanya keluar rumah dengan begitu mudah. Mungkin saja Adi ikut berbaur dengan para orang tua di ke diaman Pak Lurah.
"Ayo masuk." Ujar Nando setelah membuka pintu untuk sang wanita.
"Ku kira akan jalan kaki." Tutur Nesya masuk ke dalam mobil lalu mengeser ke sisi kursi agar sang pria tidak perlu membuka pintu samping.
"kamu kira aku akan membiarkan dirimu kecapean. Tidak sayang." Jawab Nando menarik tubuh wanitanya masuk ke dekapanya.
"Sel kau sudah bawa apa yang aku minta?"
Pak supir mulai menjalankan mobilnya.
"Ya sudah Tuan." Excel menarik laci mobil kemudian menyerahkan Tuanya. "Ini Tuan."
Nando menerimanya kemudian dia membukanya berkas tersebut. Nando menandatangani terlebih dahulu lalu menyerahkan ke wanitanya beserta pen.
Nesya ragu apa ini terlalu cepat, baru tadi pagi dia bertemu kenapa tiba tiba ingin bersama dengan ikatan suci. Dia takut apa yang di alami kakanya, terjadi ke padanya.
"Sayang apa yang kamu fikirkan hem?"
"Aku takut, kamu membuatku terluka." Ujar Nesya lirih
"Aku tau, pertemuan kita tak terduga tapi tidak dengan hatiku yang memang menunggu hari ini." Nando tetap mengatakan kata kata seperti itu untuk meyakinkan sang wanita.
Obrolan merek berhenti lantaran temat tujuannya sudah sampai.
Tanpa Nesya mengatakan tujuanya, Excel tau karena Nando sudah mengirim pesan beberapa menit yang lalu.
"Kamu gak usah ikut, aku akan memikirkanya. Sekarang ini aku ingin istirahat. Pulanglah." Sebelum Nesya keluar dari mobil.
"Aku tidak akan pulang."
Nesya menarik nafas panjang"Kamu ini kenapa, apakah aku harus menuruti semua keinginanmu. Plis biarkan aku berfikir!" Ucap Nesya marah menatap tajam ke sang pria.
Pak supir dan Asisten Excel sedikit terkejut, berani sekali wanita ini membentak Tuannya.
Nando memejamkan matanya apakah permintaanya sangat berlebihan. Sehingga membuat sang wanita marah.
"Maaf jika ini menyulitkanmu, dan membuatmu tak nyaman. Aku hanya nyaman jika bersamamu. Tidak ingin pisah walau hanya satu detik pun." ujar Nando memelas itu yang membuat hati Nesya bingbang
"Kali ini saja aku akan memikirkan apa yang kamu inginkan, apakah keputusan ini baik untukku. Mengertilah." Ujar Nesya memeluk wajah sang pria lalu mengusap wajah itu dengan sayang. Kemudian melepaskan, lalu membuka pintu mobil.
"Asisten tolong jangan biarkan pria ini berkeliaran lagi. Pastikan pulang ke rumah. Jika kalian bersekongkol membohongi ku, aku tidak akan mempercayai kalian semua." Pinta Nesya di ambang pintu
Nando menatap sang wanita perasaan tak rela.
"Iya baik Nona,"Jawab Excel
Setelah pintu mobil tertutup dan Nesya sudah pergi Excel berkata
"Tuan apa anda akan menuruti Nona?" Tanya Excel setelah wanita sang Tuan muda sudah pergi.
"Ya, tunggu sampai mereka tidur. Aku khawatir akan terjadi sesuatu ke mereka. Di rumah itu hanya dua orang wanita dan satu balita berusia dua tahun." Ujar Nando jelas
Nesya masuk ke rumah Sandra yang sudah sunyi, Maklum saja ini hampir jam 20.00 lebih pasti sekecil Eca sudah tidur
Nesya duduk di kursi ruang tamu, memikirkan apa yang di katakan Nando.
"Apa yang harus aku lakukan, kenapa aku harus terlibat dengan nya."
"Terlibat dengan siapa? maksudmu Nes." Sandra tiba tiba datang bertanya apa yang sedang di keluhkan tadi. Dia ikut duduk samping Nesya.
"Apa jangan jangan pak bos menemuimu lagi?" lanjut Sandra menebak
"Hem, Aku ingin menolak. Tapi hatiku tidak rela, aku bingbang San. Dia pria yang membuatku nyaman,dan tenang." Nesya menitiskan air matanya
"Ikuti kata hatimu, kamu harus mencobanya. Jika tidak kamu tidak akan tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku akan mendukungmu." ujar Sandra memberikan solosi
"Tapi Ayah dan Bunda melarangku San, aku bahkan sudah berjanji akan berhenti bekerja di sana."
"Nes, kamu bisa cari alasan apa pun. Kamu ingin sembuhkan? Jalan satu satunya kamu harus, berada di sampingnya."
"Aku juga berfikir seperti itu San tapi aku tidak ingin menyakiti Bunda dan Ayah."
"Kamu katakan dengan jujur Nes, pasti bibi dan paman akan menyetujuinya."
"Benar juga San, terima kasih ya. Sudah memberikan solusi kepada ku, Kamu adalah saudara ku yang paling mengerti."
Obrolan itu berahir karena hari mulai larut.
Dan Nesya menjalan kan solat magrib di gabung dengan solat isa ( Bisa di katakan jamak )
Sehat sehat untuk kalian 😊😊😊
Selamat membaca, jangan lupa dukunganya
