NovelToon NovelToon
Imperfect Marriage

Imperfect Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Olive Oil

Aku tidak pernah menginginkan semua musibah ini terjadi. Bagi ku semuanya terasa salah, pernikahan ini, hubungan kami, semuanya. Aku menikah dengan David karena berlandaskan perjodohan semata. Namun aku tahu kakak ku dan David memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan ini setelah menikung cinta kakak ku sendiri?

Aku tidak bisa. Aku harap semua ini berakhir. Tapi aku tidak berharap kecelakaan ini terjadi. Semuanya menjadi serba salah sekarang... aku harap aku bisa mengubah dan menyusun ulang segalanya sekarang. Aku harap, aku sangat berharap... semuanya bisa terulang kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olive Oil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

David menurut, kami berdua berjalan keluar dari mall.

“Siapa yang bayar tadi?”

“Aku,” jawabku.

“Kenapa Tara yang bayar?”

Kenapa nadanya jadi sedih gitu. “kan aku yang mau jajan, ya aku yang bayar.”

“Kan punyaku juga ada.”

“Nggak apa-apa David, aku bayar juga dari uang bulanan yang kamu kasih kok. Ujung-ujungnya bukan aku yang bayar kan.”

“Uang bulanan kan beda lagi,”

“Uang bulanan yang kamu kasih itu udah lebih dari cukup. Kalau aku minta lebih, itu namanya aku nggak bersyukur. Lagian ya… aku nggak mau ada hutang apa-apa sama David. Ya, uang bulanan itu jatuhnya wajib tapi uang lain di luar itu… aku segan mau menerima. Toh aku juga ada penghasilan kan. Aku nggak mau nanti kalau kita berpisah…”

“Tara,”

Aku berhenti melangkah. Aku pandang David dengan seksama. “ya?”

“Aku mohon jangan membicarakan perpisahan untuk saat ini.”

Ah?

“Penolakanmu ini… membuatku jadi berpikir kalau kamu memang tidak mau aku membantumu sebagai seorang suami.”

“Bu, bukan gitu maksudku,”

“Ya… aku juga paham kenapa,”

“David …”

“Tapi setauku teman itu memiliki kewajiban untuk menolong temannya. Dan temannya tidak boleh menolak pertolongan tulus dari temannya. Jadi, ayo aku traktir pisang cokelat. Tara suka yang manis-manis kan?”

Hah… apa dia marah karena ucapanku? Tsk… tapi… pisang cokelat kedengarannya enak juga. Ternyata benar, ada yang jual di depan mall!!

“Wah! Ada rasa tiramisu! David, ayo beli!!”

….

Kreettt… “David…” panggilku dengan suara sayup-sayup. Tsk, dia tidak dengar, aku mengerutkan alisku, mencoba memanggilnya dengan lebih keras, “Vid, David… hei! David! David...”

David menutup lemari pakaiannya. Ia menoleh cepat ke arah pintu dengan pandangan herannya. “ngapain ngintip di sana? Masuk Tar,”

Aku menggeleng pelan. Udah lebih nyaman dengan posisiku saat ini. “David, mau nanya,”

“Apa?”

Aku memperlihatkan sebungkus snack dari celah pintu, tak berniat sedikit pun membuka pintu kamar David lebih lebar. “ini…” kugoyangkan snack itu pelan. “ini boleh untukku tidak? Besok aku ganti deh, janji!”

David hampir tertawa. ia berkacak pinggang. “Makan aja Tar, itu kan punyamu.”

Aku menyembulkan sebagian wajahku lagi di celah pintu lalu menggeleng pelan. “enggak David, ini punya kamu, punya aku udah ku makan di kamar tadi. Tapi aku pengen lagi. Jadi boleh nggak? Anggap aja aku minjem,”

“Hem… boleh sih,”

“Serius?”

“Iya,”

Aku tersenyum senang. “makasih!” balasku setengah memekik. David hanya bisa menghela napas melihatku. Aku nyakin ia mulai lelah menanggapi tingkahku.

Sama David, aku juga lelah dengan diriku sendiri. Ah… aku lupa aku kan sedang diet!!

Aku mengerjap, memperhatikan lamat-lamat pantulan wajahku di depan cermin. Rambutku kucepol ke atas dengan riasan wajah tipis menghias wajahku. Tidak seperti hari biasa yang memakai rok, hari ini aku memakai celana panjang yang sudah satu stel dengan blazerku.

Hari ini tempat kerjaku ulang tahun, maka di adakan acara pameran buku di perusahaan kecil kami ini. Tentunya akan sibuk nantinya, karena itu aku menghindari pakaian yang ribet. Aku melirik ponselku yang aku taruh di atas wastafel, berharap penuh akankah David menjawab pesanku.

Hari ini… kak Tasya datang mengunjungiku. Sudah jam setengah enam sore, seharusnya David sudah selesai kerja kan? David sendiri yang menyuruhku menelfonnya jika aku sudah pulang kerja, seharusnya tidak masalah kan jika aku memintanya sekarang? Duh… aku terlalu kepikiran.

Tring…

Aku meraih ponselku cepat seraya bergegas keluar dari kamar mandi. “ya kak Tasya?” aku berhenti berjalan. Suara ketukan tumit sepatuku berbunyi ketika aku mendekati jendela kantor. Di depan gerbang perusahaan kami terlihat sesosok kak Tasya yang tengah melambai heboh ke arahku yang tengah berada di lantai tiga. Di sekitarnya sudah banyak pengunjung pameran yang berlalu lalang. “lah… kenapa kakak nggak bilang mau langsung ke sini? Kan bisa aku jemput di bandara,”

“Dan meninggalkan pekerjaanmu? Haih, jangan ngaco! Kakak tahu kamu lagi sibuk. Lagian kakak asli sini kok! Kakak masih ingat jalan-jalan di sini,”

“Ih, bukan gitu kak,” kak Tasya memotong omonganku cepat, ia tertawa keras di sela-sela omongannya. Aku menghela napas, ternyata aku memang merindukan suaranya. Aku merindukan segalanya tentang dia. Kecelakaan itu… tangis pedihnya… aku sungguh ingin menghapus dan memberikan apa yang benar-benar seharusnya ia dapatkan.

Ting! Satu pesan dari David.

1
Me Ta
masih mantau
Me Ta
ngga paham ni cerita ngajak cerai tapi nunggu setahun lagi🤦🤦🤦
Ida Nur Haryono
semoga tara d david menjadi saling pengertian d cinta seterusnya happy ending
Ida Nur Haryono
lanjut ya kyknya makin seruh nich bs happy ber2 d tdk jadi cerai he..he...
Ida Nur Haryono
ceritanya bagus walaupun agk ber liku2 ya d bnyk flashback....btw okey bangetlah....
Istiana Bela
ini novel sebenernya bagusss loo kok gak ada yg komen atau dikit bgt yg baca sihh... ayo di ramaikan ini novel bagus bgt...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!