The Queen Of Drama

Malam ini, Vyora duduk di balkon kamarnya dengan santai. Tangannya sibuk mengambil camilan, mulutnya penuh dengan makanan dan matanya fokus pada layar laptop yang memperlihatkan sebuah adegan yang menurut Vyora benar-benar luar biasa.

"Ck! lihatlah dirimu yang haus akan belaian itu, Mecca." Komentar Vyora dengan santai.

Tiba-tiba saja, ponselnya berdering. Vyora segera mengangkatnya.

"Ya halo?"

"Apa yang sedang kau lakukan? apa kau di apartemen atau di--"

"Aaaaahhhhhhhhh~~ Terushhhhh~ Yaaahhhhhh~"

Mata Vyora melotot, dia segera mematikan laptopnya dengan cepat. Kenapa saat Caelus menelponnya, suara Mecca terdengar jelas dan besar? tapi tadi.... tadi, biasa saja.

"Itu, anu.... Aku, ahh aku di apartemen, ya di apartemen. Ada apa? apa kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Vyora gugup.

"Aku didepan pintu."

"Oh iya, ehh apa? tunggu sebentar...."

Dengan cepat Vyora bergegas untuk membuka pintunya, di sana terlihat sosok laki-laki tinggi yang berdiri dengan tegas. Dia menatap Vyora yang terlihat kaku dan malu.

"Masuklah..." Ajak Vyora dan Caelus langsung mengangguk.

"Aku tidak tahu kalau kau sering menonton...."

"TIDAK!! Maksudku, tidak sering! aku hanya, itu.... Dengarkan aku baik-baik!!! aku tidak sering menonton adegan seperti itu, yang aku tonton tadi hanya rekaman cctv Mecca! sungguh, kau bisa melihatnya jika tidak percaya..." Jelas Vyora dengan cepat, dia benar-benar menjelaskannya sedetail mungkin agar Caelus tidak salah paham padanya.

Melihat ekspresi Vyora yang was-was, membuat Caelus terkekeh. Dia menarik tangan Vyora agar duduk di sampingnya, dengan langkah yang lemas Vyora mengikuti tarikan Caelus untuk duduk di sampingnya.

"Kau tidak percaya?" Tanya Vyora sekali lagi.

"Aku percaya, duduklah. Ada sesuatu yang ingin aku beritahu padamu..." Jelas Vyora.

"Apa itu?" Penasaran Vyora.

Caelus menyuruh Vyora untuk mengambil laptopnya karena dia hanya membawa flashdisk saja, dengan cepat Vyora mengambil laptopnya yang ada di balkon. Dia membawanya ketempat Caelus, Caelus mulai membuka laptop tersebut namun......

"Yahhhh sepertii ituhhhhh~~~"

"Lebih dalamhhhh~~~~"

Dengan cepat, Caelus menutup kembali laptop Vyora. Dia menatap Vyora yang sudah malu setengah mati, dia tersenyum pongah pada Caelus yang terlihat canggung.

"Aku akan mengambil laptop ku, tunggu sebentar." Ucap Caelus yang pergi begitu saja, apartemen nya ada di samping dan Vyora tidak tahu itu.

"SIALAN!!!" Marah Vyora, dia segera mematikan laptopnya dan mereset ulang karena penuh kekesalan, dia benar-benar malu pada Caelus.

Untuk Caelus sendiri, dia meminum seteguk air es di apartemennya. Rasanya gerah, dia berkeringat!

"Vyora!!" Gumam Caelus, dia menghela nafas panjang. Setelah perasaan nya tenang, barulah dia kembali ke kamar Vyora dengan membawa laptopnya.

Tanpa mengetuk pintu, Caelus masuk kedalam apartemen Vyora, posisi Vyora sedang melepaskan baju tidurnya yang basah karena air, hingga akhirnya Vyora dan Caelus saling tatap.

Vyora yang mengangkat bajunya terlihat jelas memperlihatkan bra dan dadanya yang padat, keduanya benar-benar shock dengan hal memalukan ini.

"A-apa yang kau lihat?!!!" Malu Vyora, dia segera menutup kembali baju nya.

"Tidak, aku akan, duduk...." Ucap Caelus, dia langsung duduk dengan kepala yang tertunduk, tanpa mengatakan apapun lagi, Vyora segera berlari kedalam kamarnya dengan wajah yang sudah memerah.

"ARGHHHHHHHHH SIALAN!!!!" Amuk Vyora, Caelus sendiri sampai tersentak dari duduknya. Dia tersenyum simpul, dia lupa mengatakan pada Vyora bahwa kamarnya tidak kedap suara.

•••

"Dia memiliki hubungan dekat dengan tuan Kariel?"

"Benar, selain tuan Kariel dia juga bawaan tuan Arthur."

"Pantas saja sikapnya begitu angkuh!" Kesal seorang wanita berambut merah, dia Yeona!

"Nona, tolong berhati-hati dan jangan mengusiknya. Dia terlalu bahaya untuk anda ganggu hidupnya..."

"Lalu, menurutmu aku mudah untuk di kalahkan, begitu?" Kesal Yeona yang pergi begitu saja.

Berita tentang dekatnya hubungan Vyora dan Arthur sudah tersebar luas, Vyora yang tahu mengenai hal itu langsung tersenyum miring. Dia mengetuk ngetukan jarinya dengan santai, info dari Karin benar-benar berguna untuknya.

"Baiklah, aku akan menunjukkan seberapa dekat hubungan ku dengan Arthur...." Seringai Vyora.

•••

Cahaya gemerlap yang penuh dengan kilatan kamera membuat suasana semakin meriah dan mewah, orang-orang yang hadir di sana berlomba-lomba untuk menarik perhatian publik. Mereka benar-benar menunjukkan pesona mereka secara sempurna, hal itu mereka lakukan agar diri mereka dapat di lihat oleh publik.

"Apa kau tidak gugup?" Tanya Arthur pada Vyora.

Vyora menatapnya dan tersenyum simpul, justru yang seharusnya bertanya adalah dirinya. Dia melihat Arthur yang pucat dengan kaki yang terus bergetar, bahkan dia juga sampai berkeringat dingin sekarang.

"Lebih baik aku bertarung dengan musuh meskipun tubuhku penuh dengan luka namun aku tidak takut sama sekali dari pada seperti ini, harus menemani mu dengan perasaan penuh ancaman." Jujur Arthur, namun Vyora pikir itu ancaman dari Kariel yang menyuruhnya untuk menjaga Vyora.

Tanpa Vyora sadari, Arthur benar-benar di pantau oleh Caelus dengan ekspresi wajah yang menyeramkan, Caelus benar-benar mengancamnya untuk tidak menyentuh Vyora sedikit pun, bahkan harus berjaga jarak. Bagaimana mungkin dia seperti itu? dia dan Vyora harus terlihat akur!!

"Tuan Arthur, ayo kita buat scandal!' Senyum Vyora.

"Baik, ehh apaaa????" Shock nya.

Wanita cantik dengan long dress berwarna merah gelap yang memperlihatkan pundak dan paha nya benar-benar cantik dan seksi, auranya begitu memukau dan terpancar indah. Arthur sendiri heran, kenapa ada wanita secantik Vyora dengan sifat yang berbeda-beda?

Sudah banyak wanita yang dia temui, namun Vyora tidak hanya cantik, tapi sangat menarik!!!

"Ya, bukankah aku harus memiliki scandal? kalau begitu ayo kita lakukan...." Ajak Vyora, dia keluar dari dalam mobil, cahaya mulai menyoroti nya.

Dengan cepat Arthur segera keluar, meskipun dia masuk terkejut dengan apa yang Vyora katakan, tapi dia tidak ingin membuat Vyora malu untuk keluar sendirian.

Vyora tersenyum pada para wartawan, dia melirik Arthur dan menggandengnya seperti yang lain, tubuh Arthur langsung kaku. Namun, dia segera berubah ekspresi menjadi datar.

"Saya Arthur, pemilik agensi yang mungkin sudah kalian tahu selama ini. Dan wanita di samping saya, dia yang akan membawa kembali agensi kami ke tempat sebelumnya, bahkan jauh lebih bersinar dari yang dulu." Jelas Arthur dengan memperlihatkan Vyora.

Vyora menundukkan kepalanya dan tersenyum manis pada para wartawan, mereka semua langsung bersorak dan mulai mengambil foto Vyora, mereka terpukau pada kecantikan nya.

"Halo semuanya, kalian bisa memanggilku Vior...." Jelas Vyora yang melambaikan sebelah tangannya, karena sebelah nya lagi dia gunakan untuk menggandeng Arthur.

"Nona Vior, anda sangat cantik dan juga seksi!! apakah anda pernah menjadi model sebelumnya? atau, anda akan terjun kedua model juga sekarang?" Tanya salah satu dari mereka.

"Hahaha, tidak. Aku terlalu takut, takut tidak ada yang menyukai ku." Tawa Vyora dengan lembut, mereka lagi-lagi bersorak. Entah kenapa, setiap gerakan yang dilakukan Vyora dapat membuat mereka terpana.

"Bagaimana bisa kami tidak menyukai mu?" Kompak mereka dengan semangat dan Vyora lagi-lagi terkekeh, dia melirik Arthur yang hanya diam dengan menelan ludahnya terus-menerus.

Dia tahu, Arthur tidak percaya jika Vyora akan secepat ini mengambil hati mereka.